Hidden Truth

Hesitate
Please Subscribe to read the full chapter

 

Sesosok namja bertopi hitam, dengan rambut dicat pirang. Wajahnya hanya menunduk. Terlihat kesedihan dan kekecewaan di wajahnya. Namja itu melangkah gontai menuju mobilnya yang diparkir di ujung jalan.

 

Amber POV

Menyenangkan rasanya hang out bersama N dan teman-teman membernya. Tingkah mereka kocak sekali. N bersikap sangat gentleman sepanjang hari kemarin, rasanya senang diperlakukan seperti yeoja seperti itu. Rata-rata teman-teman terdekatku selalu memperlakukan aku seperti namja karena cara berpakaian dan sikapku yang terkesan manly. Meskipun aku nyaman berpenampilan dan bersikap seperti namja, tetapi di dalam hatiku, aku menyukai hal-hal yang berhubungan dengan yeoja. Aku suka diberi hadiah coklat atau bahkan bunga, diperlakukan dengan manis, dipuji cantik, pokoknya hal-hal semacam itu.

 

Meskipun hang out bersama N dan membernya begitu menyenangkan, tapi hatiku terasa sedih. Aku tidak tenang dan merasa bersalah telah berbohong kepada Henry supaya dia tidak perlu datang ke apartemenku. Henry curiga tidak ya? Biasanya meskipun sedang ada di apartemenku, Henry sering aku tinggal tidur. Selama aku tidur, dia akan mengisi waktu dengan main gitar, bercengkrama dengan kedua anjingku, atau bahkan memasak spaghetti. Setelah aku bangun, biasanya kami akan makan masakan Henry bersama-sama.

 

Memikirkan Henry rasanya membuat hatiku nyeri. Selama ini, orang-orang dan fans menyangka kami berpacaran. Padahal tidak ada apa-apa di antara kami. Kami selalu mengakui ini sebagai hubungan antara sahabat dekat atau kakak adik. Tapi sebenarnya, jauh di dasar hatiku, aku berharap Henry bisa menjadi seseorang yang lebih spesial dari sekedar sahabat atau kakak. Dia selalu berusaha menjagaku, perhatiannya padaku sangat luar biasa. Disisi lain, tebar pesonanya pada yeoja juga luar biasa. Jadi aku tidak yakin pada perasaan Henry padaku.

 

Saat Henry memberitahuku bahwa dia akan menjadi pengantin pria di acara WGM bersama Yewon, aku merasa senang, memberinya selamat, dan berkata betapa beruntungnya dia. Tapi itu hanya di permukaannya, kenyataannya hatiku sakit mendengarnya. Tapi aku tahu diri, pelan-pelan aku mulai menjauhi Henry. Managerku Lee Oppa selalu mengingatkanku untuk tidak terlalu dekat dengan Henry karena akan menimbulkan rumor, yang bisa berimbas ke acara WGM dan tentu saja reputasiku sebagai public figure. 

 

Anehnya, setelah Henry mulai rutin syuting acara WGM, dia malah gencar meneleponku. Aku tidak mengerti sebabnya. Ada saja yang dia bicarakan denganku di telepon, tapi obrolannya denganku tidak menyinggung Yewon sama sekali. Aku merasa jengah dengan sikapnya sehingga aku menegurnya secara halus untuk tidak terlalu sering menelepon karena akan membuat istrinya cemburu. Tapi sepertinya Henry tidak peduli.

 

 

Henry POV

Setelah sms Amber yang agak aneh kemarin, rasanya hati dan perasaanku tidak enak. Seperti ada yang salah dengan sikap Amber. Aku memutuskan akan mengunjungi apartemennya.

 

Kuambil kunci mobilku, kukendarai pelan-pelan.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 8: Charter 8 : sumpah.... Kapan si Henry dan Amber jadian sih....
Lanjutin lagi chap running man nya thor.... Love yah
mipomipo #2
Chapter 8: kereenn thor,ga sabar ma kelanjutanya
aciica #3
Chapter 8: Uda ga sabar, cinta segitigax henber & Nber....
anggi_tha #4
Chapter 8: Hahaha..... jadi ngebayangin ini real jadi nya :)
Di tunggu next nya
ftmhratna #5
Chapter 7: Hakyeon ga disebutin di chap ini.-. Gimana ya perasaannya(?)
okeyberliu #6
Chapter 7: Awwww.....
Duh... ini kelewat sweet.. bkin senyam senyum sendiri.
Btw gimana nasip hakyeon nih??
loneleo #7
Chapter 7: Terus hakyeon gimana? Penasaran nih..
dewipur
#8
Chapter 7: Henber,,,bikin geregetan,,
adelliaar #9
Chapter 7: henry kapan nyatakan cintanyaaaaa ㅠㅠ