-

Sehun kembali teringat Yoona. Entah kenapa setelah sekian lama dirinya mengenal Krystal sebagai kekasih Kai, -atau lebih tepatnya calon istri sahabatnya itu- Sehun baru menyadari Krystal sangat mirip dengan Yoona. Atau mungkin, karena selama ini dia tidak pernah membuka hatinya? Entahlah, yang jelas saat Kai mulai berpacaran dengan Krystal, Sehun telah lebih dulu menjalin hubungan dengan Yoona. Ia tidak terlihat terlalu peduli saat Kai memperkenalkan Krystal. Bahkan saat Kai mengatakan pacar mereka sedikit terlihat sama, Sehun menampiknya. Baginya Yoona hanya Yoona, tidak ada yang lain. Ia mencintai Yoona lebih dari siapapun. Yoona adalah, cinta pertamanya. Namun semuanya berubah saat gadis itu menerima lamaran teman ayahnya yang lebih tua darinya lima tahun. Sehun kecewa, tapi Yoona benar, ia masih kecil saat itu. Bahkan Yoona lebih tua dua tahun, tapi bukankah itu tidak menjadi masalah? Ya, untuknya, tapi tidak untuk Yoona. Usia adalah masalah, ia ingin laki-laki yang dewasa dan bisa membimbingnya. Dan Sehun, menurutnya Sehun hanya ingin bermain-main.

"Sehun? Hunnie?" Panggil Krystal. Ia menjentikkan jarinya didepan wajah Sehun. "Ah? Maaf aku hanya melamun." Sehun tersenyum kikuk menyadari Krystal menatapnya. "Jadi kenapa tiba-tiba membawaku kemari?" Krystal kembali memandang ke depan. "Aku hanya merindukan seseorang. Bukannya kau juga?" Jawabnya singkat. Saat ini, mungkin Sehun hanya ingin melihat Yoona, itulah kenapa ia terus memandangi Krystal, yang perlahan tersenyum. Gadis itu tersenyum. Sehun kembali sadar, mereka memang berbeda seperti yang ia pikirkan sebelumnya. 'Krystal hanya Krystal.' Pikirnya. Tidak! Tunggu. Maksudnya, 'Yoona hanya Yoona, tidak ada yang sama dengan gadisnya, maksudnya adalah, mantan. Yoona adalah Yoona, bukan Krystal. Dan Krystal tidak sama dengan Yoona.' Ralatnya cepat.

-

Mereka menghabiskan waktu sore hari itu berdua, tanpa ada obrolan yang berarti. Hanya sibuk pada pikiran masing-masing. Sehun dengan Yoona, dan Krystal yang merindukan Kai. Keduanya saling diam. Seolah menganggap diantara mereka tidak disana. Suara deburan ombak dan angin di sore hari terasa lebih menenangkan. Krystal memilih diam, asyik dengan lamunannya, dan Sehun, sekarang lebih asyik menatap Krystal. Ia tersenyum, 'Kau benar hyung, mereka terlihat sedikit sama.' Pikirnya lagi.

-

Rumah keluarga Jung agak sepi, hanya ada Krystal dan kakaknya yang sibuk memasak untuk makan malam, setidaknya Krystal tidak sendirian kali ini, kakaknya akan menginap dirumah, membuatnya ingin memanfaatkan situasi itu untuk memasak dan makan malam bersama. "Makan malam?" Krystal mengangguk semangat mendengar kakaknya mengatakan itu. "Tunggu! Aku akan mengajak Kris!" Jessica meraih ponselnya dan terlihat mulai menunggu jawaban. "Hallo? Chagiyaaa~~" Blah blah blah. Jessica berlalu dari sana dan memulai percakapan lovey dovey dengan Kris. "Oh god!" Krystal memutar bola matanya dengan malas, dan kembali berkutat pada berbagai bahan makanan disana.

"Kris akan kesini! Yeay!" Jessica mencium pipi Krystal lalu membantu adiknya lagi. "Eonni akan pamer lovey dovey dengannya didepanku lagi?" Tanya adiknya yang kini menghentikan aktivitas memasaknya.

"Hehe mungkin, kau pasti merindukan Kai." "Tentu saja! Pertanyaan bodoh macam apa itu..." balas Krystal cepat.

"Hey, ajaklah teman-temannya Kai! Kau kan bisa lebih mengenal mereka. Kulihat selama ini teman-temannya malah dekat denganku?" Jessica ikut berhenti memasak dan memandangi Krystal yang melamun. "Yah! Aku bicara padamu!" Jessica melambaikan tangannya didepan wajah Krystal. Anak itu masih diam, Jessica pasrah. "Oke, akan kutelpon mereka untukmu." Lanjut kakaknya, tapi Krystal terlihat tidak peduli.

-

Jessica selesai menata peralatan makan dengan Krystal yang sibuk bolak balik dari dapur ke meja makan dengan membawa banyak lauk buatan keduanya. Tidak lama setelah itu Ny. Jung sudah pulang, senang dua anaknya t