"9"
My Love My EnemiesSepulang dari liburan sekolahnya di pantai, Amber menjadi gadis yang pendiam. mungkin dirinya masih mengingat kejadian - kejadian yang membuatnya terheran - heran saat liburan. Malam pun tiba dengan bintang bintang yang bertebaran di langit yang gelap. Gadis itu membuka pintu balkon rumahnya, kakinya ia gerakan dua langkah untuk sampai di pagar pembatas. Tangannya menyanggah dagunya dan kepalanya mendongak ke atas menatap langit yang begitu indah malam itu. Rasanya aneh sekali dirinya yang ceria menjadi pendiam dan tidak banyak bicara. Sebenarnya ada apa dengan dirinya? huft...sungguh membingungkan. Dikala dirinya melamun, pikirinya melayang membayangkan masa depannya termasuk masa depan dalam percintaanya. Ia yakini bahwa dirinya benar - benar mulai merasakan cinta pada musuhnya bukan tanpa alasan namun sudah banyak bukti yang ia rasakan.
"apakah aku ?" tanyanya pada diri sendiri namun dirinya juga tak yakin bila ia berkata jujur dengan musuhnya mengenai perasaanya, mungkin saja Kris hanya menganggapnya sebagai candaan atau bahan ejekannya. Tapi jika terus dipendam seperti ini rasanya Amber ingin memarahi dirinya sendiri karena kesal tidak bisa berkata apapun. Dan jika terus dipendam kemungkinan perasaan itu tidak akan diketahui Kris apalagi 3 bulan mendatang hanya tinggal di depan mata status siswa akan berganti dengan mahasiswa dan Amber berniat untuk melanjutkan pendidikannya di Luar Negeri itu berarti tidak ada kesempatan untuknya mengungkapkan perasaanya. Tapi Amber cukup ragu Kris memiliki perasaan yang sama apalagi mereka selalu bertengkar sejak kecil dan tidak pernah sekalipun terlintas untuk berdamai. Amber kembali menerawang apa yang telah ia dapat dari kejadian - kejadian kemarin dan yang Amber temukan adalah, type gadis yang Kris inginkan ciri - cirinya pasti seperti Min Hee gadis cantik dengan kepintaran yang ia punya dan juga aktif dalam organisasi sekolah, berbeda denganya Amber lebih suka bermain bersama teman-temannya dan juga ia tidak aktif dalam kegiatan sekolah hanya sekedar masuk dalam team basket. agh sungguh Amber tidak suka dengan perasaan seperti ini. Amber melamun dengan pemikirannya yang terus melayang. Di sebrang sana Kris yang sedang mendengarkan lagu dari kamarnya melihat keluar jendela kamarnya dan terlihat Amber yang sedang melamun dengan arah mata yang memandang langit – langit. Dahi Kris mengerut membuat beberapa garis di dahinya dan sedikit mengecilkan volume musik yang ia dengarkan.
“kenapa tu bangke?” tanya Kris pada dirinya sendiri. Matanya terus memperhatikan Amber yang berdiam diri. Tak berapa lama ia melihat Amber menundukan kepalanya dan mengacak rambut pendeknya terkesan sangat frustasi. Kris keluar dari kamarnya dan berjalan menuju balkon. Kris mencabut earphone yang ia pakai ia menatap Amber di sebrang sana dengan tatapan yang menurutnya paling tampan. Gadis disebrang sana tiba- tiba mendongakan kepalanya saat merasa seseorang tengah menatapnya. Mata Amber membulat ketika tatapan tampan Kris begitu membuatnya terkejut.
“ken
Comments