"3"

My Love My Enemies
Please Subscribe to read the full chapter

Amber langsung meninju pipi mulus Kris dan dengan kesal ia mengambil komik, ipod dan tasnya. sebelum menjauh dari pansangan Kris, Amber memberikan tatapan tidak sukanya dan juga tangan yang mengepal. Amber melihat kesekitar tanah dan ia menemukan sebuah batu yang berukuran sedang, ia mengambilnya dan melemparnya tepat di dahi Kris. Kris mengerang kesakitan saat dirasa dahinya itu merasakan sesuatu yang keras, membuat dahinya itu sedikit mengeluarkan cairan merah segar. Amber tersenyum puas " rasakan kadal gila. itu belum seberapa, jika kejadian tadi terulang lagi, kau tinggal pilih rumah sakit atau pemakaman?!  ingat itu KADAL SIALAN!" ucap Amber mengancam lalu pergi meninggalkan Kris yang masih memegangi luka di dahinya. kini sudut bibirnya pun mulai mengeluarkan sedikit darah begitu juga dengan dahinya. Kris masih terduduk di tanah berumput itu, hari ini mungkin memang bukan keberuntungannya niatnya ingin mengerjai Amber malah kini dirinya kena imbasnya dari keusilannya. Kris menggerutu sebal, ia pun akhirnya bangkit dari posisinya dan berjalan menuju ruang kesehatan untuk mengobati luka didahi dan sudut bibirnya. Kris berjalan menelusuri koridor sekolah, banyak sepasang mata yang memerhatikan Kris karena luka yang ditimbulkan Amber di wajah Kris membuat siswa menatap Kris dengan tatapan bertanya. Kris mengabaikan semua mata yang memandang aneh pada dirinya ia lebih memilih untuk cepat sampai di ruangan kesehatan sebelum darahnya bertambah banyak. sesampainya disana, Kris langsung masuk begitu saja dan duduk di ranjang yang disediakan. Kris mengambil beberapa obat untuk lukanya dan kembali duduk di ranjang. tak lama kemudian, seorang gadis dengan paras cantik masuk kedalam ruang kesehatan. Kris sedikit terkejut namun setelah ia melihat wajah gadis itu, ia kembali mengobati lukanya.

gadis itu salah satu penjaga ruang kesehatan jadi jika ada murid yang terluka atau sedang sakit, ia akan bergantian mengobati murid dengan anggota lainya dan kebetulan hari ini adalah jadwalnya. Cho min hee nama gadis itu, Kris bisa melihat dari nametag yang dipakainya. gadis itu tampak terkejut dan langsung dengan sigap, ia mengambil es batu dan mengompresnya pada dahi Kris. 

"maaf saya terlambat datang. seharusnya sedari tadi aku sudah berada di sini dan mengobati lukamu" ucapnya meminta maaf karena telat datang.

"tak apa, lagi pula kau tak tahu juga kan ? jika nanti ada murid yang sakit. santai saja,... Cho Min Hee?" ucap Kris sambil menatap nametag yang dipakai gadis itu.

"ah ini, ya nama ku Cho Min Hee, kau pasti Kris bukan?" tanyanya balik dan Kris hanya mengangguk meng- iyakan ucapan gadis dihadapannya.

"kau tahu namaku dari mana? nametag ini?" tanya Kris sambil menunjuk nametag yang ia pakai

"ah tidak, aku memang sudah tahu namamu. lagi pula siapa yang tidak mengenal seorang Kris Wu yang tinggi, tampan , dan jago bermain basket? " ucapnya memuji Kris sambil mengobati luka di dahi Kris.

"sepopuler itukah?" tanya Kris penasaran, ia tak tahu jika banyak yang mengenalnya.

"ya, kau memang sangat populer apalagi dikalangan gadis gadis. mereka juga sering mendukungmu di pertandingan basket apa kau tak menyadarinya?"

"oh, mungkin karena aku terlalu fokus bermain basket." balas Kris dan detik berikutnya tak ada lagi percakapan diantara mereka. Min Hee lebih memilih untuk mengobati luka Kris dan Kris pun lebih memilih diam. hingga bel pertanda istirahat pun usai, Kris meminta tolong pada Min Hee agar meminta izin pada guru yang mengajar dikelasnya bahwa kini Kris tak bisa mengikuti jam pelajaran. Min Hee pun setuju dan keluar dari ruang kesehatan menuju kelas Kris berada. Disisi lain, Amber tengah celingukan mencari Kris dikelasnya, sedari tadi ia perhatikan Kris tak ada di bangkunya. kemana perginya?? Amber bukanya perduli pada Kris namun ia berniat untuk menjahili Kris lagi namun orang yang ia tunggu tidak muncul. Guru sejarah pun masuk kedalam kelas, dan dengan terpaksa Amber kembali fokus pada pelajaran. yah walaupun sering membuat onar, Amber termasuk murid yang pandai dan rajin di sekolah ini. tak berapa lama, seorang gadis mengetuk pintu kelas. guru yang mengajar pun menghentikan sejenak penjelasan tentang materinya, ia menyuruh gadis itu agar masuk kedalam kelas dan bertanya ada keperluan apa ia datang. awalnya, Amber tidak memperdulikan gadis itu, namun saat telinganya mendengarkan percakapan antara gurunya dan gadis

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 9: Chapter 9 : Lanjutin lagi thor....nggak sabar baca lanjutannya
Sfrnaputri #2
Chapter 8: Lanjutt kaka:)
LapisLegit #3
Chapter 7: Astaghfirullah
Dosa kalau Gx lanjut :v
dwierna1998 #4
Chapter 9: Update dong thor
LapisLegit #5
Thoorr, gw curiga ini jejangan khayalan lo pengen kek gitu sama pacar lu thoorr :V
shioshilee #6
Chapter 9: aahh makasih thor udh inget sm ff nya :', ditunggu update nya yak~~
krisber_1806 #7
Chapter 9: uwwwooohhhh uodate jg ni ff.
penasaran banget to sm cowo ug ngampirin amber.
semoga si kodok minho kalo ga minho taemin deh boleh. cuzzz si taemin gentle jg ke amber di real life. hahahahahaaaa
si kris kynya belum ad rasa deh ke si bangke
Leonicograce #8
Chapter 9: Akhirnya update juga..... Ayo dilanjut... Saingan Kris moga2 Minho :)
ajol_fxonee
#9
Chapter 9: Kesian amber... Jadi dilema dan kurang percaya diri..
Kalo diposisi amber aku juga pasti malu nembak duluan apalagi jelas2 kris lebih sering sama min hee...
Kalo ditolak bisa maluuuuuuuuu tujuh turunan keles... Si bangke hehehe..

Btw, cowok yg nyamperin amber tuh siapa yak???
dewipur
#10
Chapter 9: waahhh.. siapa yg nemuin Amber..

semoga aja Luhan... ..

Lanjuuttt..