Amber seorang siswi di sebuah SMA ternama di Seoul, sedang asiknya berjalan menelusuri jalanan untuk menuju sekolahnya. Mulutnya tak henti - henti menyenandungkan lagu yang ia buat sendiri. Di tengah perjalan, tiba tiba saja tali sepatu yang ia ikat terlepas begitu saja dan terpaksa membuatnya harus berjongkok hanya untuk menali kembali tali sepatunya. Saat ia sedang menali sepatunya, kepalanya menerima sebuah lemparan kaleng kosong membuat Amber meringis kesakitan

Pletak!!

"Aww" ringisnya, Amber mempercepat gerakannya untuk menali sepatunya, lalu ia beranjak dari posisinya dan mencari seseorang yang telah melempari kaleng ke kepalanya. Amber menatap sekitarnya dan saat itulah ia tahu siapa penyebab kepalanya kini berdenyut. Siapa lagi kalau bukan Kris musuh bebuyutannya. Amber menatap tajam jearah Kris lalu ia mengambil kaleng itu dan meremukannya. Sementara Kris ia tertawa mengejek, menertawai Amber yang sedang kesakitan. "Ahhahahaha!!" Tawa Kris menggema di sekitar jalanan komplek. Amber semakin emosi kala Kris mengejeknya dengan menjulurkan lidahnya. "Rasakan bangke busuk!!" Teriak Kris. Amber yang sudah benar benar naik pitam pun dengan ancang ancangnya, ia melempar kaleng itu pada Kris namun sayangnya, saat ia kaleng itu melayang di udara, Kris dengan gesitnya menjauh dari jangkauan kaleng itu. Melihat Kris yang bisa terhindar dari kaleng itu, Amber malah semakin emosi.

"YA~" teriak Amber lalu berlari kearah Kris ia berniat untuk memberi hadiah pada Kris berupa bogem tangannya. "O~ ou~" melihat Amber yang berlari kearahnya, Kris langsung berlari menjauhi Amber yang sepertinya sudah sangat marah. Kris tanpa pikir panjang langsung berlari secepat yang ia bisa menuju sekolah yang tidak terlalu jauh jaraknya dari perkomplekan rumah. Aksi saling kejar kejaran itu terus berlanjut tak ada salah satu dari mereka ingin menyerah. Hingga mereka sampai di sekolah pun, masoh saja saling kejar untuk membalas perlakuan masing masing. Mereka berlari menelusuri lorong lorong, saling tabrak menabrak dengan murid lainya namun itu tak menjadi suatu penghalang bagi Amber untuk membalas perlakuan Kris. Kris yang memiliki otak jenius pun memiliki rencana, pada saat yang tepat seorang guru Killer baru saja keluar dari ruang guru. Kris yang melihat itu dari