Masih 7 tahun yang lalu

Taemin pov

Ini adalah hari pertamaku sebagai siswa senior high school, aku baru sampai di Korea tengah malam tadi dan pagi ini aku sudah harus masuk sekolah. Padahal aku masih ingin beberapa hari lagi tambahan libur untuk menikmati Korea dan berkumpul bersama sahabat-sahabatku sebelum disibukkan lagi dengan rutinitas belajar. Ini semua adalah ulah Kai, sahabatku yang kembali bersamaku dari Jepang, ia memesan tiket malam hari jadilah kami sampai tengah malam. Kai adalah sahabatku dari kecil, kami sama-sama orang Korea yang besar di Jepang dan kemudian kami bersahabat sampai sekarang. Kai pindah ke Jepang karena pekerjaan ayahnya, dan sekarang karena ia sudah sma maka ayahnya memperbolehkannya sekolah kembali ke Korea dengan aku sebagai penjaminnya. Katakanlah Kai menjual namaku demi izin dari ayahnya, tak apalah setidaknya kami satu sekolah lagi.

Aku bersekolah di Luna High School, sekolah ini milik Luna noona salah satu dari anggota dari genk Minho hyung, yang akan menjadi genk ku juga dalam waktu dekat. Haha aku sudah tidak sabar ingin bertemu mereka, aku baru mengenal semua anggota laki-laki dalam kelompok kami, sedangkan para gadis baru akan dikenalkan padaku saat aku masuk sekolah ini, pada saat aku resmi menjadi bagian mereka. Tapi aku sudah mengenal Victoria noona dan amber noona, sisanya aku tau Luna noona dan gadis bernama Sulli yang pacar Minho hyung. Tapi hyung tak pernah mau menunjukkan orangnya, memang begitulah peraturan dalam kelompok kami. Untuk tidak mengenal anggota lain saat masih belum resmi, dan kami harus bertatap muka dalam acara saat berkumpul bersama  dulu baru bisa berkenalan. Soal bagaimana Vic dan Amber noona mengenalku itu adalah ulah Jonghyun hyung yang jail, waktu Vic dan amber noona berlibur ke Jepang. Hari itu Jonghyun hyung kebetulan sedang main kerumahku, dan entah bagaimana ia memberi alamatku pada mereka berdua. Dan akhirnya saat Victoria noona melihatku ia langsung berteriak histeris dan menghambur untuk memelukku. Saat itu aku masih kelas satu smp, Jonghyun hyung kelas 2 karena ia terlambat masuk sekolah , Amber sudah kelas satu sma karena ia ikut program akselerasi jadi ia sama dengan Minho dan Key hyung sementara Vic noona sudah ditahun pertamanya kuliah. Victoria noona sangat menyukaiku karena waktu itu aku sangat imut, setiap noona ke Jepang ia akan selalu membawakanku oleh-oleh dan mengajakku shopping ke mall. Dan kami bearkhir dengan berpuluh-puluh kantong belanjaan yang semua adalah untukku. Noona memang sangat royal padaku, entah kenapa.

Ya jarak umur kami memang jauh-jauh tapi itu tidak menjadi halangan dalam persahabatan kami, sejak saat itu tiap kali Vic noona atau Amber noona ke Jepang mereka pasti akan menyempatkan diri untuk mengunjungiku. Sepertinya noona tidak memberi tahu para gadis lainnya, mungkin ia takut jika ia mengatakan pada Luna ia akan membeberkannya pada onew, dan jika pada Sulli tentunya Minho hyung juga akan tahu. Aku sudah tahu 4 anggota perempuan, bahkan aku sudah dekat dengan dua dari mereka secara diam-diam haha. Tapi aku masih penasaran dari dulu siapa anggota terakhir dari para gadis, yang pasti dia seumuran dengan Sulli atau lebih muda darinya. Yang aku tahu gadis itu dibesarkan di Amerika dan belum tahu kapan ia akan diresmikan, bahkan aku membayangkan jangan-jangan dia masih kecil disekolah dasar. Oh aku bahkan tak bisa membayangkan saat kami sudah berumur 40 an ada seorang gadis muda dalam kelompok kami.Oh oke sudah cukup aku bercerita tentang grup ku, yang penting sekarang aku harus segera berangkat sekolah dan tidak boleh terlambat di hari pertamaku.

Sudah seminggu aku bersekolah disini, dan beberapa hari yang lalu aku menerima sms dari Minho hyung yang mengatakan bahwa hari itu sebentar lagi datang. Kalau dihitung-hitung 4 hari dari sekarang, wow aku tidak menyangka sebentar lagi aku akan diperkenalkan kepada seluruh anggota lengkap. Kemudian seseorang menepuk bahuku dan aku langsung tahu itu pasti Jongin. Ah aku selalu memanggil Kai dengan sebutan Jongin, nama aslinya. Sudah lima belas menit aku menunggunya sendiri di kantin, ia bilang ada urusan yang belum selesai di kelasnya jadi aku disuruh menunggu. Sebenarnya aku merasa agak sedikit risih disini sendiri, karena dari tadi banyak sekali mata yang menatapku, dan tidak segan-segan berbisik-bisik sambil melihat kearah ku. Aku bertanya-tanya apa yang aneh dariku hari ini, kenapa sepertinya semua orang membicarakanku. Tapi aku tidak memperdulikan mereka, aku menambah volume ipod ku sebelum akhirnya Jongin muncul.

“Yah apa kau menunggu lama?” tanyanya sambil melahap sandwichku yang tadi sudah ku pesan sebelum duduk menunggunya. “Yak!! Kim Jongin, aku menunggumu dari tadi dan kau datang-datang langsung memakan punyaku” aku berkata sambil memukul kepalanya. “ahaha bian bian ako bonar bonar songot lopor sokole, ko posan saja lage” katanya dengan mulut penuh  yang  masih mengunyah. “Kau bilang apa? Habiskan dulu isi dimulutmu baru bicara, dasar idiot” kataku kesal lalu meneguk minumanku, aku tidak berniat memesan makanan lagi. Memang sebenarnya dari tadi aku sudah kehilangan nafsu makanku karena tatapan orang-orang disekelilingku yang menatap penuh rasa ingin tahu padaku.

“Eh kamjong, ngomong-ngomong apa yang salah dengan penampilanku hari ini? Rasanya aku tak punya jerawat yang mencolok dimukaku, dan rambutku juga rapi kok, kenapa orang-orang dari tadi melihatku dengan blak blakan?” tanyaku sambil melihat pantulan wajahku dilayar ipodku. Lalu Jongin berhenti makan dan tertawa terbahak-bahak. “Jadi kau belum melihat mading hari ini? Ah aku lupa, padahal aku tadi ingin mengatakan hal ini padamu untung kau mengingatkan. Jadi kau belum tahu?” aku menggeleng. “Belum tahu apa?” kataku penasaran. “Mereka melihatmu sepe