Kenapa kau harus pergi saat-

Be mine

6

 

 

 

Yoona mengayuh sepedanya dengan pelan, pikirannya dipenuhi oleh satu nama- 'Juhyun'.

Dia membuang nafasnya dengan pelan, sambil terus mengayuh sepedanya.. air mata mulai terbentuk dimata gadis itu. Senyum pahit terpampang jelas di wajah Yoona.

Setetes air mata jatuh, dua tetes, tiga tetes.. air mata Yoona jatuh makin deras, dia mengayuh sepedanya dengan cepat, melaju pada suatu tempat dengan kecepatan tinggi.

dengan air mata yang deras membasahi pipihnya, Yoona terisak menangis dengan kuat sambil terus menambah kecepatan sepedanya.

 

Sesampainya di tempat yang dia tuju, Yoona langsung turun dari sepedanya, dia bahkan tak berpikir untuk memakirkan sepedanya.

 

Taman bermain- Yoona menatap taman bermain itu, dengan langkah yang terseret-seret Yoona menghampiri sebuah kotak pasir tua. 

     Ya, kotak pasir.. 

10 tahun yang lalu, dia bertemu dengan Juhyun, ditempat ini, disini.. di kotak pasir ini.

 

Yoona mengusap air matanya dengan tangannya.. dia menginjakkan kakinya pada pasir yang berada dalam kotak pasir itu.

 

"Juhyun... apakah kau tak kasian padaku?" Bisik Yoona

"Aku merindukanmu setiap hari, namun kau tak kunjung kembali." 

 

Yoona mulai memukul dadanya dengan keras, kebiasaan yang dia lakukan saat dia merasa sakit hati.

 

"Hyunnie... kenapa kau harus pergi? Di hari saat aku akan menyampaikan perasaanku padamu?" 

 

_____________________________________

 

Taeyeon berlari di koridor sekolah

 

"Sial! Aku terlambat lagi." Batin Taeyeon sambil terus menambah kecepatannya 

 

Taeyeon mengetuk pintu kelasnya. Mendengar tak ada balasan dari dalam, Taeyeon berinsiatif untuk membuka pintu kelasnya sendiri.

 

Saat dia membuka pintu itu, tatapan tajam dari Mr.Kang yang menyambut Taeyeon.

 

Mr.Kang mendesah dengan pelan.

 

"Terlambat lagi Kim?" Tanya Mr.Kang dengan suara lantangnya.

 

Taeyeon segera membungkukan badannya dan meminta maaf 

 

"Maafkan aku, ini yang terakhir kalinya" mohon Taeyeon sambil berdoa dalam hati agar gurunya dapat memaafkannya 

 

"Duduklah! Jangan kau ulangi lagi" perintah Mr.Kang, Taeyeon bernafas lega dan pergi berjalan ke tempat duduknya.

 

"Baiklah kelas.. kita akan membuat projek, tentunya projek ini akan dikerjakan per kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 2 orang. Silahkan cari kelompok kalian" perintah Mr.Kang pada murid-muridnya.

 

Mendengar itu, murid-murid yang berada di kelas itu langsung membentuk kelompok.

 

"Sunny.." panggil taeyeon pada gadis yang duduk beberapa kursi didepannya.

"Hmm" jawab Sunny membalikan badannya pada Taeyeon.

"ayo kita buat projek ini sama-sama" ajak Taeyeon

"Maaf taeng, aku sudah berkelompok dengan Sooyoung." Jawab sunny dengan raut wajah bersalah.

'Aish, kalau begini caranya aku tidak akan bisa mendapatkan kelompok.' Gumam Taeyeon dalam hati dan memberi senyuman lemah pada Sunny.

Kasihan karna Taeyeon belum mempunyai kelompok, Sunny pun memberi saran.

"Bagaimana kalau kau dan Jessica membuat projek ini sama-sama" kata Sunny, taeyeon tertawa terbahak-bahak. Sunny mengerutkan dahinya.

"Ya sudahlah terserah padamu" kata Sunny sebelum berbalik pada kesibukannya.

tawa Taeyeon tidak berhenti malah makin menjadi- semakin keras.

 

"KIM TAEYEON!!" teriak Mr.Kang, sontak tawa Taeyeon langsung terhenti.

"Hal apa yang sangat lucu sehingga membuatmu tertawa seperti itu?" Tanya Mr.Kang dengan penenkanan di setiap katanya.

"Tt-tidak pak.. tidak a-ada yang lucu" Taeyeon terbata-bata.

 

Mr.Kang menatap Taeyeon dengan tajam.. lalu mengalihkan perhatiannya pada kelasnya.

 

"Kelas.. apa masing-masing dari kalian sudah membentuk kelompok." Semua menjawa iya.

 

Jessica mengangkat tangannya.

 

"Pak.. aku belum mempunyai kelompok" jelas Jessica.

 

"Adakah dari kalian yang belum mempunyai kelompok" tanya Mr.Kang sekali lagi pada kelasnya. Taeyeon terdiam.

 

"Taeyeon.. pak" Sahut Sunny.

 

"Aish.. Soonkyu." Teriak Taeyeon pada Sunny

"yahh! Jangan panggil aku dengan nama itu, lagipula katamu tadi kau belum punya kelompok.. kenapa tidak membuat projek ini dengan jessica? Huh?" Jelas Sunny, semua perhatian kelas tertuju pada Taeyeon dan Sunny.

 

"Baiklah Taeyeon dan Jessica akan membuat projek bersama" kata Mr.Kang lalu menyuruh Taeyeon untuk duduk disebelah Jessica.

 

karna Tak ada pilihan lain, Taeyeon pun menuruti perkataan gurunya.

Tanpa mengucap sepatah kata apapun, Taeyeon duduk disebelah Jessica.

 

Jessica hanya diam, sambil menundukan kepalanya.

 

 

"Diskusikanlah projek ini dengan kelompokmu.." perintah Mr.Kang lalu pergi meninggalkan kelas.

 

Keheningan menyelimuti Taeyeon dan Jessica. 

 

tapi Taeyeon bersikap profesional dan memilih untum mulai membahas projek yang akan dikerjakannya.

 

tak sekalipun Jessica memalingkan pandangannya pada Taeyeon.

 

 

Taeyeon menyelasaikan penjelasannya.

 

"Itulah inti dari projek yang akan kita lakukan ini, ada tambahan?" Tanya Taeyeon pada Jessica.

 

Taeyeon menunggu tanggapan Jessica, tapi dia hanya diam, tak menyangga pertanyaan Taeyeon.

 

"Wow.. sepertinya aku berbicara pada patung." Kata Taeyeon sambil tertawa kecil.

 

Jessica tetap memilih untuk diam.

 

"Hey.. ada tambahan?" Kata Taeyeon agak kasar, dia sudah mulai kehilangan kesabarannya.

 

Jessica tak bergeming.

 

Taeyeon mengepalkan tangannya.

"Hey.. jika bukan karna Mr.Kang yang menyuruhku untuk membuat projek ini denganmu, aku tidak akan duduk disini.. berbicara sendiri, seperti orang bodoh..tanpa sanggahan darimu, kau pikir aku ini apa?" Kata Taeyeon dengan nada pelan yang kasar.

 

Tangan Jessica bergetar, dia berusaha menahan air matanya..

 

Melihat tak ada reaksi dari Jessica, Taeyeon pun semakin emosi.

 

Dengan nada yang ditekan Taeyeon berkata,

"Kalau kau punya masalah... jangan pernah lampiaskan itu padaku." 

 

Jessica menatap Taeyeon untuk pertama kalinya pada hari itu.

 

"Aku tidak melampiaskan masalahku padamu.." bisik Jessica.

"Ohh.. ternyata kau bisa bicara" kata Taeyeon dengan nada mengejek. Hati Jessica sakit tapi dia hanya tersenyum lemah.

 

"Aku memang bisa bicara.." bisik Jessica pelan.

 

"Ohya? Wow.. " kata Taeyeon dengan tatapan dinginnya.

 

"Taeyeon..." panggil Jessica pelan

 

"Woah.. kau mengenalku?" Tanya Taeyeon berpura-pura terkejut. Jessica ingin menangis dengan keras tapi dia tidak ingin menangis untuk Taeyeon... lagi.

 

Jessica menganggukan kepalanya.

 

Mereka beradu tatapan..

Taeyeon memalingkan wajahnya dari Jessica.. 

 

setetes air mata jatuh dari pipi Jessica, namun dengan cepat Jessica mengusap air matanya.

 

"Setelah apa yang terjadi kemarin.." kata Taeyeon terhenti. 

Kejadian kemarin terputar kembali dibenak Jessica, dari tangisannya yang kuat sampai saat dia menampar Taeyeon.. semua masih jelas berada dipikirannya. Mengingat itu hati Jessica semakin sakit.

Namun, perkataan Taeyeon yang selanjutnya membuat hati Jessica remuk.

 

"....Aku tidak bisa melihat sosok 'Jessica' dalam dirimu lagi. Bahkan dengan menatap matamu saja, membuat hatiku sakit......" air mata Jessica dengan deras jatuh. Jessica mengusap air matanya berulang kali, namun air matanya tak kunjung berhenti.

'Berhentilah menangis karna si bodoh ini' marah Jessica pada dirinya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya karna dia tidak ingin Taeyeon mendengar suara isakannya.

 

 Taeyeon masih belum bisa menatap Jessica lagi. Entah apa yang berada dipikiran Taeyeon sehingga dia bisa mengatakan itu semua dengan mudah.

 

*ringg*

Bel bergema... tanda bahwa kelas sudah selesai, Jessica mengambil itu sebagai kesempatan untuk lari.. mungkin kesempatan untuk lari dari kenyataan.. atau mungkin kesempatan untuk lari dari rasa sakitnya yaitu Kim Taeyeon.

 

Jessica lari meniggalkan kelasnya.. meninggalkan Taeyeon.

 

Taeyeon menatap kursi kosong yang ada disebelahnya, kursi yang tadinya di tempati Jessica.

 

"bahkan dengan menatap matamu saja membuat hatiku sakit.." Taeyeon mengulang perkataannya dengan nada yang pelan.

 

"Karena saat melihat matamu, aku semakin 'jatuh'.. 'jatuh' cinta semakin dalam padamu." Taeyeon tersenyum lemah sambil membenamkan kepalanya diatas meja.

 

"aku semakin 'jatuh' cinta.. dan rasanya sakit.. karena aku tahu, kau tidak akan mengulurkan tanganmu untuk membantuku berdiri.. saat aku semakin dalam 'jatuh' ke dalam cintamu"

 

bisik Taeyeon.. seperti berbicara pada kursi Jessica.

 

"Sica-ya... kau bahkan tak memberikan ku kesempatan untuk menyelesaikan penjelasanku."

 

Taeyeon memebenturkan kepalanya dimeja tempat dimana dia membenamkan kepalanya.

 

"Bisakah sekali saja, kau pergi saat aku menyelesaikan semua perkataanku?"

 

Taeyeon mengehembuskan nafasnya dengan pelan 

 

"Kenapa kau selalu pergi.. disaat aku ingin mengungkapkan perasaanku?" Tanya Taeyeon.. namun dia tau, pertanyaanya tidak akan dijawab oleh siapapun.

 

 

 

 

 

 

 

Taengsic angst.. again? Haahaha iya.

Ini dia chap.6

Saya rasa hubungan Juhyun dan Yoona di chapter ini sudah begitu jelas. Hyunnie itu cinta pertama Yoongie.

 

 

Sorry update untuk chapter ini lumayan lama.

College memang membuat saya stress.

 

Anyway, terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk membaca ff ini.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Va_asianloverz
#1
Chapter 7: please update soon
allayjadhule #2
Chapter 7: Yoonkrys :)
aiiyth #3
Chapter 6: ap yg km rasakan sebebernya yoona?? ditunggu update selanjutnya..
taengsic n yoonkrys
jinjineuntae #4
this is a nice story tho!
allayjadhule #5
Chapter 4: Min gk da dikit pun momen ny yoonkrys :( uhhhhhhhhh:-/
aiiyth #6
Chapter 4: taeyeon bodoh..
dapat tamparan ew psti sakit..poor tae!! kpn mereka akn mengakui satu sm lain klo slng mengabaikan..tae hrs gentle disini lol
trmaksh
js1234 #7
Chapter 3: aiiiii pait pait><
aiiyth #8
Chapter 3: wow..menyakitkan T.T
js1234 #9
Chapter 2: aku pikir genderbender thor,fighting
seulgittarius
#10
Chapter 2: Taengsic *-* Tar deh, disitu mereka sahabatan apa udah jadian? Trus gurunya si Yoona, awalnya Mrs.Seo ngapa jadi Mrs.Park? Gewe udah ngebayangin si Joohyun masa pas disitu tapi ternyata berubah wkwk. But that's not a big deal, so keep writing ya~ And thanks for the update :D