tanpa kau sadari, kau telah menyakitiku

Be mine

3.

 

*ring*ring*

Bel sekolah berbunyi, tanda bahwa jam terakhir sudah selesai sehingga para murid bisa kembali ke rumah masing-masing.

Jessica yang sedari tadi menangis di kamar kecil segera keluar dan bergegas mengambil tasnya di kelas, tak lupa dia mengecek penampilannya dikaca sebelum beranjak keluar dari kamar kecil itu. Mata Jessica agak bengkak dan merah, semua orang yang akan melihat matanya pun tahu kalau Jessica baru saja menangis.

 

Sesampainya dikelas Jessica segera merapikan barang-barangnya yang berserakan dimeja, dia ingin cepat-cepat pulang dan menangis sepuasnya dikamarnya. Dipikiran Jessica hanya ada satu orang, seseorang yang membuatnya menangis dan merasakan sakit yang seperti ini.. 'pffft, kau hanya sahabatnya Jessi, jangan berharap lebih' pikir Jessica- tenggelam dalam pikirannya, Jessica tidak sadar dengan kehadiran seseorang yang saat ini tidak ingin ia jumpai.

 

Taeyeon memasuki kelas hendak mengambil barang-barangnya, disana didapatinya Jessica yang sedang sibuk merapikan buku-bukunya. Taeyeon menarik nafas panjang dan dibuangnya secara perlahan. Dengan langkah yang ringan dia menuju kearah tempat duduknya sendiri.

Jessica tampak masih belum menyadari kehadiran Taeyeon dia masih jauh berada dalam pikirannya..

 

suara seseorang mengembalikan Jessica pada dunia nyata.

 

"Eonnie.." panggil sang adik pada kakaknya.

Jessica menolehkan kepalanya pada sumber suara, didapatinya Krystal dan Yoona sedang berdiri didepan pintu kelas. "Cepatlah... aku ingin pulang" rengek Krystal, Jessica tersenyum melihat tingkah adiknya.

 

"Taeyeon eonnie, kita pulang bersama ya?" Ajak Yoona pada Taeyeon. mendengar nama itu, Jessica langsung membeku.. 'Taeyeon? Sejak kapan dia ada disini?' Tanya Jessica pada batinnya.

 

"Iya.. aku akan pulang bersamamu" jawab Taeyeon pada Yoona. Mendengar suara itu, Jessica mempercepat pergerakannya, dia ingin cepat-cepat keluar dari kelas dan menjauhi Taeyeon.. setidaknya Taeyeon punya waktu untuk sendiri, pikirnya.

Yoona merasakan ada sesuatu yang aneh, Taeyeon dan Jessica tidak berbicara dengan satu sama yang lain. Sadar akan hal itu.. Yoona memilih untuk memecah keheningan diantara Taeyeon dan Jessica.

 

"Taeyeon unnie, Jessica eonnie apakah semua baik-baik saja?" Tanya Yoona ragu-ragu

 

Jessica hanya terdiam sambil tersenyum namun senyuman Jessica tidak menggapai matanya.. Taeyeon yang tidak ingin membuat suasana menjadi tambah canggung memilih untuk merespon Yoona.

 

"Hhahaha iya tentu saja. Emangnya kenapa? Ada masalah?" Tanya Taeyeon yang berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Sesuatu seperti meng-klik pikiran Krystal.. dan dia sadar bahwa semuanya tidak baik-baik saja.

"Kau yakin?" Tanya Krystal pada keduanya sambil menyipitkan matanya.

Taeyeon membalas dengan percaya diri "iya. Huh pertanyaan yang kalian tanyakan, seolah-olah aku dan sica sedang bertengkar..hhaha" Taeyeon menepis pertanyaan Krystal.

'Wah aktingmu sangat sempurna Kim Taeyeon' batin Sica

Yoona terlihat percaya akan penjelasan Taeyeon tapi tidak dengan Krystal.

"Yaa aku sih hanya ingin semua baik-baik saja, kalian tahu sendiri kan kalau kalian bertengkar kalian sama seperti sepasang kekasih. Biasalah pertengkaran pasangan, jadi agak susah untuk membuat kalian berbaikan" jelas Yoona sambil tertawa kecil.

 

Mendengar kata 'sepasang kekasih' hati Taeyeon bagai dihujam pisau, 'pfft.. mana mungkin itu bisa terjadi' batin Taeyeon. Jessica lebih memilih untuk diam karena dia khawatir kalau dia bicara nanti suara nya akan terdengar parau dan dia yakin dia pasti tidak akan mampu menahan air matanya lagi saat itu terjadi.

 

"Hhaha kau ini bisa saja Yoong, aku dan sica cuma berteman kok. Kenapa sampe bawa-bawa kata 'sepasang-kekasih' segala sih? Ahh kau ini.. ngga mungkin lah itu terjadi" canda Taeyeon pada Yoona.

 

Penjelasan Taeyeon membuat hati Jessica sakit 'apakah dia sengaja mengatakan itu untuk membuat hatiku lebih sakit lagi??' Tanya Jessica dan dia sudah mencapai klimaks nya, dia tidak bisa membendung air  matanya lagi. Perlahan suara tangisan sica menyelimuti ruang kelas dan membuat kaget Yoona, Taeyeon, dan Krystal.

 

"Eoonie.." panggil Krystal pelan.

Yoona menatap taeyeon dengan tatapan apa-lagi-yang-kau-tunggu-cepat-tenangkan-dia. Taeyeon tak punya pilihan lain..

"Sica.." panggil Taeyeon "kau baik-baik saja kan?" Lanjut Taeyeon. Yoona memutar bola matanya 'dari sekian banyak hal yang bisa dia lakukan, kenapa si bodoh hanya bisa mengatakan itu?' Batin Yoona Frustasi

 

"Sic-'

 

"Setelah apa yang kau lakukan padaku seharian ini.." Jessica memotong perkataan Taeyeon dan menatap Taeyeon secara tajam.

"Kau masih berharap aku baik-baik saja?" Tanya Jessica dengan isakan yang tak terkendali.

 

Krystal berada dalam dilema. Disisi lain dia ingin menenangkan kakaknya tapi disisi lain dia tidak ingin mencampuri urusan antara kakaknya dan sahabatnya.

 

Jessica perlahan menghampiri Taeyeon.. setiap langkah yang diambil Jessica membuat Jantung Taeyeon berdegup dengan kencang.

 

"......" keduanya saling bertatapan.

"...maafkan ak-' Lagi-lagi Jessica memotong perkataan Taeyeon tapi kali ini tidak dengan kata-kata tapi melainkan..

*pakk** tamparan keras dari Jessica berhasil mendarat di pipi Kim Taeyeon.

Taeyeon mengerutkan keningnya sambil memegangi pipi merahnya karena tamparan Jessica.

 

"APAKAH AKU TERLIHAT BAIK-BAIK SAJA TAEYEON?!" teriak Jessica suaranya bergema di ruangan kelas.

Melihat kakaknya menjadi seperti itu membuat Krystal menjadi takut. Yoona segera menggenggam Tangan Krystal erat.

 

Taeyeon dan Jessica beradu tatapan.. Yoona memiliki inisiatif untuk menengahi ketegangan diantara keduanya.

 

"Emm Taeyeon eonnie, bukankah hari ini kau akan menjemput seseorang?" Tanya Yoona. Yoona tidak berbohong karena hari ini taeyeon dan dia akan menjemput sepupu taeyeon.

Taeyeon berpaling dari Jessica lalu mengganggukan kepalanya pada Yoona, dia meraih tasnya yang berada dimejanya lalu melewati Jessica tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.. ditariknya Yoona pergi meninggalkan kelas itu 

Krystal dengan cepat menghampiri kakaknya, dipeluknya Jessica. Jessica mengeluarkan segala kesedihannya di pundak sang adik.

 

"Aku takut soojung." Tangis sica, Krystal hanya mengelus kepala Jessica. "kau tau, Itu sangat menakutkan ketika dia dapat menyakitiku, tanpa dia sadari" tangis sica.. "aku benci taeyeon" teriaknya dengan suara parau dan kembali menangis sejadi-jadinya.

 

 

Di koridor sekolah, Yoona berusaha menyamai langkah kaki Taeyeon yang cepat. Di pegangnya pundak Taeyeon tapi Taeyeon segera menepis tangan Yoona.

 

"Eonnie.. apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Yoona mencoba mengetahui masalah antara sepupunya dan Jessica.

Taeyeon tidak mengubris Yoona, Taeyeon malah mempercepat langkahnya yang sedari tadi memang sudah cepat.

"Eonnie ... bicaralah padaku" mohon Yoona. Yoona tak terbiasa melihat Taeyeon semarah ini. sadar dia tidak akan mendapat jawaban dari Taeyeon, Yoona pun memilih untuk diam dan terus mengikuti sepupunya itu.

Tiba-tiba langkah Taeyeon terhenti, dan itu sontak membuat langkah Yoona pun terhenti.

 

"Dia menamparku.." gumam Taeyeon tapi Yoona tentu mendengar itu dengan jelas

 

"Dia pasti punya alasan sendiri eonnie" jelas Yoona mencoba membela kakak dari pacarnya itu 

 

Dengan sigap Taeyeon membalikan badannya pada Yoona, ditatapnya mata gadis yang polos itu dengan dingin. Yoona menelan ludahnya, dia tahu bahwa pada saat ini eonnie nya sedang marah besar 

 

"DIA MENAMPARKU YOONG!" jelas Taeyeon dengan volume terbesarnya. Yoona gemetar ketakutan.

"DIA TIDAK BERHAK MELAKUKAN HAL ITU PADAKU" Taeyeon memilih untuk tidak mengurangi volume suaranya.

"...em eonnie, kecilkan s-suaramu seseorang bisa s-saja men-mendengarmu." Jelas Yoona dengan terbata-bata.

Taeyeon tertawa, namun menurut Yoona itu adalah suara tawa paling menakutkan yang pernah dia dengar. "Lalu kenapa?! Kau pikir aku peduli?! Lagipula semua orang sudah pulang.. tempat ini sudah kosong.. aku bisa saja berteriak SEMAUKU!!" teriak Taeyeon pada kata terakhirnya. Suara Taeyeon bergema di setiap sudut sekolah.

"Kendalikan dirimu eonnie.." perintah Yoona, dia sangat ketakutan tapi dia berhasil untuk tidak terbata-bata.

"Aku yakin jika Jessica eonnie menamparmu, dia pasti punya alasan"

"Ohya? Alasan apa yang membuat dia bisa seenaknya menamparku?!" Tantang Taeyeon

"Mungkin, mungkin... kau bersikap brengsek seharian ini?" Kata Yoona 

"huh?" Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Taeyeon.

"Dia adalah teman sejak kecilmu, seharusnya kau tahu kenapa dia bertingkah seperti ini" Taeyeon mengepalkan tangannya

"Kau tahu kan Jessica eonnie tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan?" Dan itu dia, perkataan Yoona seperti menyiram Taeyeon dengan se-ember air es.

 

Melihat tak ada reaksi dari Taeyeon, Yoona melanjutkan pernyataannya.

"Tanpa kau sadari, kau telah menyakiti dia" jelas Yoona, Taeyeon menatap Yoona dengan tajam.

"apa yang membuatmu begitu yakin?" Tantang Taeyeon lagi 

"Karena dia tidak akan menangis seperti itu, jika dia tak disakiti"

"Ohh ayolah, itu terdengar tidak masuk akal bagiku.. bisa saja sesuatu terjadi padanya, dan suasana hatinya sedang tidak bagus.. dan mungkin dia meluapkan emosinya padaku dan-'

Yoona segera memotong penjelasan Taeyeon "tapi.."

Taeyeon mendorong Yoona di dinding, bagian belakang Yoona terbentuk agak keras dengan lapisan yang keras itu. "Arrgghhh.." yoona meringis. Taeyeon menatap Yoona dengan tatapan dingin yang sepertinya sudah familiar digunakan Taeyeon pada hari ini.

"Hanya karena dia menangis didepanku, itu bukan berarti aku penyebab dia menangis"

Yoona membalas tatapan Taeyeon, kali ini bukan ketakutan yang terpancar dimata Yoona namun kesedihan.

 

"Aku tidak pernah mengatakan kalau kaulah yang menyebabkan dia menangis.." genggaman Taeyeon di baju Yoona melonggar.

"Yang aku katakan adalah.. kau telah menyakitinya" Yoona menepis tangan Taeyeon. "Kita bisa saja menyakiti seseorang tanpa kita sadari" Taeyeon mengerutkan keningnya tanda bahwa dia tidak mengerti apa yang sepupunya maksud itu. Yoona segera berjalan mendahului Taeyeon, Taeyeon yang masih bingung memilih untuk mengikuti Yoona dari belakang. Selain diliputi kebingungan Taeyeon juga merasa penasaran mengapa Yoona begitu yakin kalau dia telah menyakiti Jessica.

Keheningan menaungi atmosfer dari kedua sepupu yang sedang berjalan ini. Taeyeon yang tidak bisa membendung rasa penasarannya, akhirnya memilih untuk bertanya pada Yoona.

 

"Apa yang membuatmu begitu yakin?"

"Huh?" Tanya Yoona

"Apa yang membuatmu begitu yakin, kalau aku telah menyakiti Jessica?" Tanya Taeyeon dengan menatap bagian belakang kepala Yoona

 

 

"Tatapan matanya.." jawab Yoona seraya berhenti berjalan. Langkah Taeyeon juga terhenti

"Kenapa dengan tatapannya?" Tanya Taeyeon penasaran.

"Tatapan matanya terhadapmu.. yang awalnya penuh dengan kebahagiaan.... kini berubah menjadi tatapan yang penuh kekecewaan.." jelas Yoona lalu kembali berjalan

 

Taeyeon memejamkan matanya sejenak sebelum kembali berjalan disamping Yoona.

 

'Tatapan yang awalnya penuh cinta... kini berubah menjadi tatapan yang penuh kebencian..' batin Yoona, itulah yang sebenarnya ingin dia katakan.. tapi Yoona tahu dia sama sekali tidak punya hak untuk membocorkan sekecil apapun perasaan Jessica pada Taeyeon.

 

"Kenapa orang yang justru saling mencintai sangat susah untuk disatukan?" Gumam Yoona dengan sangat pelan, Taeyeon tampak tak bisa menangkap gumamam Yoona.

"Huh?" Tanya Taeyeon

Yoona menggelengkan kepalanya, dan meletakan lengannya di pundak Taeyeon sambil berkata.. "ayo kita makan, aku lapar" rengek Yoona

"Hhahaha kau ini, baiklah ayo.. aku juga sudah lapar"

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Yap guys, ini chapter 3.. agak panjang sih :)
Emm, mungkin ada beberapa readers yang bingung sebenarnya ini fanfic apa sih? Genderbender atau yuri (girlxgirl). Menjawab pertanyaan anda, ini adalah ff yuri.
Ohiyaa, mungkin ada beberapa dari readers sekalian yang men-subscribe ff saya yang satunya lagi.. ff yg berjudul 'fate'.
Sebenarnya jalan cerita dan plot dari ff tersebut sudah berada dikepala saya, tapi menuangkannya dalam tulisan agak susah juga yaa. Tapi chapter 1 akan saya usahakan update secepatnya.
Jangan bosan" dengan ff ini ya *^O^*
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca ff ini.
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Va_asianloverz
#1
Chapter 7: please update soon
allayjadhule #2
Chapter 7: Yoonkrys :)
aiiyth #3
Chapter 6: ap yg km rasakan sebebernya yoona?? ditunggu update selanjutnya..
taengsic n yoonkrys
jinjineuntae #4
this is a nice story tho!
allayjadhule #5
Chapter 4: Min gk da dikit pun momen ny yoonkrys :( uhhhhhhhhh:-/
aiiyth #6
Chapter 4: taeyeon bodoh..
dapat tamparan ew psti sakit..poor tae!! kpn mereka akn mengakui satu sm lain klo slng mengabaikan..tae hrs gentle disini lol
trmaksh
js1234 #7
Chapter 3: aiiiii pait pait><
aiiyth #8
Chapter 3: wow..menyakitkan T.T
js1234 #9
Chapter 2: aku pikir genderbender thor,fighting
seulgittarius
#10
Chapter 2: Taengsic *-* Tar deh, disitu mereka sahabatan apa udah jadian? Trus gurunya si Yoona, awalnya Mrs.Seo ngapa jadi Mrs.Park? Gewe udah ngebayangin si Joohyun masa pas disitu tapi ternyata berubah wkwk. But that's not a big deal, so keep writing ya~ And thanks for the update :D