chapter 2
Unwanted MarriageSehun
“hello buddy”
Aku mendongak dan mataku menangkap sesosok pemuda jangkung berkulit tan didepanku, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana sembari menyandarkan tubuhnya ke daun pintu, as expected from supermodel Kim Jongin.
“Hai, kau sudah kembali rupanya?”
Jongin hanya mengangguk dan berjalan mendekat seraya duduk di depan ku “Aku dengar kau sudah menikah Oh?”
Sebelum aku sempat menjawab, Samsung Galaxy Note III ku bergetar dan menampakan nama Jung Soojung disana.
“Hallo, sudah aku bilang kan jika sedang dikantor kau jangan meng—“
Ucapanku terpotong karena mendengar suara tangisan yang aku yakini adalah suara Soojung. Sebagian hatiku tidak ingin memperdulikannya namun disisi lain aku khawatir.
“Ada apa?”
Soojung berkata Mr. Jung collaps dan seketika tubuhku menegang. Suara kekhawatiran dari pemuda didepanku pun tak aku gubris. “Sehun.... Sehun-ah, kenapa?”
“Temani aku ke rumah sakit, Kim”
Aku menghela napas panjang Ayah sudah memulai rencananya.
Soojung
Tanganku menyusuri rambut dan mengacak-acaknya, kebiasaan burukku jika aku takut ataupun khawatir. Sudah hampir dua jam aku menunggu diluar Emergency Room. Pagi ini aku berniat menengok Ayah karena sudah hampir dua minggu lamanya aku tidak bertemu pria yang merawatku sejak kecil itu semenjak pernikahanku dengan Sehun. Saat aku sampai di depan rumah ada perasaan tidak enak terselip di rongga dadaku, rumah itu terlihat sepi dan kosong. Aku membuka pintu dan berkali-kali memanggil “ayah” namun nihil, semua terlihat sunyi. Hingga aku sampai di depan pintu kamar ayah yang sedikit terbuka. Suara derit pintu yang mengagetkan tidak sebanding dengan apa yang aku lihat di tempat tidur, ayahku tidur telentang dengan mulut sedikit terbuka dan tangisanku pecah saat melihat dibantalnya ada bercak-bercak darah.
Lamunanku tersadar saat seorang pemuda mengenakan jas putih keluar dari ER, Dokter Oh Changmin—kakak kandung Sehun—ekspresi wajahnya tidak bisa terbaca. Ia menepuk-nepuk pelan pundakku sebelum akhirnya mengatakan bahwa ayahku mengidap kanker hati stadium awal, “belum terlambat Jung, kami akan tetap mencari cara untuk menyelamatkan ayahmu”
Tanganku jatuh ke samping, lutut dan kakiku lemas, sebelum aku terjatuh ke lantai tangan kekar seseorang menangkapku. Tak perlulah aku menyebut siapa pemuda ini, dari bau maskulinnya saja sudah bisa mendeskripsikan siapa dia, Oh Sehun. “Bagaimana keadaan Mr. Jung, hyung?”
“Kanker hati stadium awal, masih belum terlambat. Jagalah Soojung baik-baik tetaplah disampingnya hun, aku pergi dulu. And hey Jongin, glad see you back”
Nama itu. Tangisanku terhenti seketika dan berbalik. Sorot mataku bertemu dengan sosok pemuda jangkung, berambut hitam kecokelatan dan berkulit tan. Aku mengamati wajahnya, garis rahang yang keras dan mata teduhnya itu, benar saja itu Kim Jongin. Ia menatapku dengan tatapan yang sulit aku cerna.
“Soojung, are you okay?” Suara khas Sehun menyadarkanku dari lamunan, aku hanya mengangguk dan bangkit berdiri.
“Aku ke cafetaria dulu ya, sepertinya kau butuh air putih. Jongin aku titip Soojung dulu”
Mataku terus m
Comments