From Now On, You're Mine ( Hongbin Ver.)

MOVIES COMPILATION

FROM NOW ON, YOU’RE MINE (Hongbin Ver.)

Starring VIXX’s Hongbin & GLAM’s Zinni

Genre Romance, Fluff | Ficlet 500+ | PG

 

-

-

“Apakah perbedaan umur akan menjadi masalah?”

“Bukan, sebenarnya tidak. Kalau keduanya saling berjuang mencintai.”

-

-

 

                Ternyata menikmati hari Minggu di tempat latihan—walaupun sebenarnya bukan latihan—sangat damai, menyenangkan. Ditambah alunan lagu-lagu favorit dari music player, sesekali menggerakkan tubuh dengan gerakan halus, tidak melakukan headbanging seperti yang biasa kulakukan.

                Jadi, aku berbaring di tempat latihan, memejamkan mataku. Sesekali wajah anak itu berseliweran di mataku, mungkin aku sudah gila atau apapun itu. Namun, akhir-akhir ini aku sering memikirkannya, perkataannya terakhir kali di kafe membuatku terus berpikir keras. Dia memang serius atau tidak. Karena dia mengatakannya dengan yakin, tatapan matanya yang—sialan, benar-benar tajam—membuatku mau tak mau harus meyakininya bahwa kali itu ia memang serius. Meski dalam hatiku, aku masih ragu. Sangat.

                Ketika aku masih berpikir untuk menjawab ‘Ya atau tidak’, aku merasa ada sesuatu yang aneh di wajahku. Pilihannya ada dua, tetap memejamkan kelopak mata atau membuka kelopak mata melihat kenyataan yang terjadi di depanku saat ini. Sebelum aku membuka kelopak mataku, wajahku terasa hangat oleh nafas seseorang yang sepertinya sedang mengerjaiku. Ya, seseorang tak lain adalah...

                “Yah, Lee Hongbin.” Kataku sambil membuka kelopak mataku perlahan.

                Tak menyahut orang yang kupanggil tadi malah menyunggingkan senyuman di atas wajahku yang kira-kira saat ini jarak wajahku dan wajahnya hanya sejauh beberapa sentimeter. , that killing-smile with cute dimples. “Kau benar-benar hebat!” ujarnya lalu akhirnya menjauh dari wajahku.

                Lee Hongbin.

                Ya, ini adalah anak yang daritadi aku bicarakan dalam hatiku, yang sering berseliweran di pikiranku tanpa ampun. Kini ia sedang sibuk mengganti lagu di music player, lalu akhirnya kembali duduk di sebelahku.

                “Jadi?”

                “Jadi apa?” dahiku berkerut dengan pertanyaannya yang tiba-tiba dan tidak jelas—meskipun sebenarnya aku tahu apa yang ia maksud.

                Hongbin menghela napas. “Jinhee noona, berhentilah bersikap bodoh seperti itu. Kau lupa dengan pertanyaanku minggu lalu di kafe?”

                “Baiklah, baiklah, kau mau jawaban yang seperti apa?” sahutku mengalah seraya bangkit dari dudukku, kemudian menggerakkan tangan dan kakiku sambil menatap pantulan diriku sendiri di cermin.

                “Oh, astaga. Jangan sambil menari,” ucap Hongbin frustasi melihat tingkahku yang tidak sesuai dengan umurku yang sebenarnya. Kemudian menarikku ke salah satu tembok, membuatku mau tak mau menatap wajahnya yang kali ini terlihat serius. Ya Tuhan, padahal anak ini 6 tahun lebih muda dariku, tapi mengapa malah aku yang terlihat seperti anak kecil di hadapannya.

                “Kalau aku jawab ‘Ya’, apa yang akan kau lakukan?” tanyaku akhirnya.

                Hongbin tersenyum, lagi-lagi dengan kedua lesung pipinya. Yah, harus kuakui meski hanya sedang bicarapun lesung pipinya akan tercetak sempurna dan menawan, apalagi kalau sedang tersenyum seperti saat ini.

                “Tentu saja menikahimu,”

                “Jangan bercanda.” Sahutku dingin.

                “Mengapa?” tanya Hongbin semakin memblokir gerakanku, ia memojokkanku di tembok, bisa kurasakan aroma tubuhnya yang selalu aku sukai.

                “Kau tahu kan—“

                Hongbin memotong perkataanku dengan cepat. “Menurutmu perbedaan umur menjadi masalah?”

                Aku terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

                “Jinhee noona... Apa kau tidak mencintaiku?” tanya Hongbin lembut, membuat wajahku terasa panas.

                “Tidak ada yang salah dengan perbedaan umur,”

                “Lalu? Apa ada pria lain di hatimu?”

                Astaga, harus kuakui pemuda bernama Lee Hongbin ini adalah pemuda yang terus terang dan selalu tanpa basa-basi. Tepat sasaran.

                Aku menggeleng. Hatiku mengatakan tidak sama sekali, tidak ada selain pemuda tampan di depanku saat ini. Ya, aku mencintainya.

                “Tidak..,” aku menunduk tidak sanggup mengatakan sambil tetap menatap matanya.

                Hongbin masih diam, seperti tahu apa yang akan aku katakan selanjutnya.

                “Hanya kau,”

                Seluruh tubuhku terasa panas, sampai aku tidak merasakan bahwa sebenarnya Hongbin mengecup pipiku kilat. Saat aku memberanikan diri menatapnya, ia tengah tersenyum—with those sweet dimples—lalu mengusap rambutku pelan.

END

               

               

               

 

               

               

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sapphiref
#1
waited for sulli x seungyub pair~~ and youngji x leo too plishhh make that into one of your ficlet or drabble
NatureAdvertising #2
i see you are starting this fic. fighting! :)