PRANGG!!! Cermin besar dihadapannya saat ini sudah hancur berkeping-keping, tangannya masih ia kepalkan. Darah mulai mengalir dari sela-sela jarinya, ia hanya menggertakan giginya. Saraf perasanya sudah hampir hilang, ia tidak tahu bagaimana mencerna rasa sakit.

                “Ya Tuhan... mengapa harus aku? Apa kau membenciku?” bisik lelaki berwajah tampan tersebut, Lee Seungyub.

                “Apa yang harus aku katakan pada ibu... Suzy... dan teman-temanku... aku takut bila mereka semua meninggalkanku.” Ucap Seungyub lirih. Ia menatap nanar jari-jari tangan kirinya yang bersimbah darah.

                “Mengapa Tuhan memberiku cobaan seperti ini, penyakit “Kutukan Tuhan” ?” tanya Seungyub dalam hati. Sambil menatap bayangan dirinya di cermin.

                Kisah tentang persahabatan, percintaan, keluarga, yang agak rumit. Seseorang yang bahkan tidak mengetahui bahwa orang yang ia cintai adalah orang yang membuatnya merasakan bagaimana menjadi penderita penyakit “Kutukan Tuhan”. Kekuatan cinta, kesetiaan persahabatan, dan kasih dari keluarga sepanjang masa.

                “Seunggi-ah? Kau akan tetap hidup kan?” tanya Suzy.

                “Tentu, aku akan menjadi superheromu, sampai akhir hayatku.” Seungyub tersenyum mengacak pelan rambut Suzy.

                “Seunggi, maafkan aku. Harusnya aku yang mati saat itu...”