Chapter 3

Cherish Your Heartache

Part 3a of 3b(End)

.
.

Sudah seminggu berlalu dan pemandangan kantin universitas sekarang terlihat begitu berbeda seperti biasanya Lihat saja, semua orang kini bisa menemukan sosok Jung Yunho yang famous tengah mengejar-ngejar si pelayan kantin yang biasa dihina dan dicaci oleh teman-temannya.

Sejak malam ketika Jaejoong mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri hubungannya dengan Yunho, besoknya laki-laki cantik itu bersikap cuek dan tak acuh pada putra sulung keluarga Jung tersebut.

Yunho merasa sesak serta nyeri di hatinya manakala Jaejoongnya yang sekarang berbanding terbalik dengan Jaejoongnya yang dulu.
Apakah seperti ini yang Jaejoong rasakan ketika ia bertingkah layaknya orang asing di hadapan Jaejoong saat ia tengah bersama BoA kemarin-kemarin? Ataukah lebih sesak dan menyakitkan lagi daripada yang Yunho rasakan kini?

Miris memang, padahal Yunho sudah benar-benar memutuskan BoA sebelum Jaejoong memutuskan Yunho.

Pada awalnya BoA marah dan sakit hati tentu saja., karena tanpa cekcok, tanpa pertengkaran Yunho tiba-tiba mengakhiri hubungan mereka begitu saja.

Pertunangan yang gagal, ditambah dengan kelakuan Yunho yang berubah seratus delapan puluh derajat menjadikan BoA berpikir untuk apa juga ia mempertahankan Yunho yang seperti itu.

Akhirnya BoA tahu jika selama ini dirinya hanya menjadi selingan Yunho saja. Atau lebih tepatnya ia hanyalah sekedar kekasih formalitas semata. Jadi sudah sewajarnya jika Yunho berontak ketika kedua belah pihak orangtua mereka sudah menyusun rencana serius untuk pernikahan.

Karena pada kenyataannya bukan ia lah yang berada di hati Yunho. Akibatnya sekarang BoA sangat membenci Yunho. Ia sudah tidak peduli lagi pada laki-laki Jung itu., bahkan karena BoA adalah perempuan populer di kalangannya, tak sampai tiga hari ia diputuskan oleh Yunho, BoA sudah menggandeng lelaki lain bernama Kangta yang diketahui sebagai anak rektor di kampusnya.

Entah pada dasarnya BoA mencintai Yunho atau mencintai hartanya, yang jelas yeoja mungil itu bersikap masa bodo pada kelakuan yang sudah Yunho perbuat kepadanya, toh sekarang ia sudah menemukan pengganti yang lebih berduit dibandingkan Yunho.

Lucunya lagi, lain di BoA lain di Yunho.
Jika putri kampus sekarang sedang santer disorot karena berkencan dengan anak rektor, maka pangeran kampus sedang hangat menjadi bahan perbincangan karena ia tengah mengejar cinta si pelayan kantin. Benar-benar kontras bukan?!

.
.
.

~~~~~ReDeviL9095~~~~~
.

.
.

"Jaejoongie, apa tidak apa-apa kau bersikap seperti ini terus? Lihatlah Yunho sudah seperti maskot kantin karena sejak tadi siang ia tidak mau pergi dari sini hanya untuk mondar-mandir tidak karuan memohon-mohon agar bisa menemuimu.." Lee Hyeri berusaha merayu Jaejoong.

Wanita cantik ibu dari Lee Taemin itu memang tidak tahu ada hal apa yang sudah terjadi antara Yunho dan Jaejoong, tetapi dari tingkah Yunho yang mirip remaja labil yang sedang putus cinta, wanita itu berkesimpulan jika Yunho dan Jaejoong telah terlibat masalah asmara.

'Aku tidak mau menemui dia, Ahjumma. Tolong katakan pada Yunho untuk berhenti menggangguku lagi' Jaejoong menuliskan kalimatnya pada selembar kertas yang ia ambil dari note di sakunya. Hyeri membacanya dan tersenyum maklum kepada Jaejoong.

"Masalah itu tidak akan pernah selesai jika kau hanya lari dan tidak mau menghadapinya Jaejoongie... Aku memang tidak tahu apa masalah kalian... Tapi sepertinya Yunho benar-benar ingin memperbaiki dan merundingkannya denganmu. Kau lihat sendiri kan apa yang sudah ia lakukan seminggu ini pada kantin kita?" Jaejoong mengangguk lemah.

Sebenarnya ia kasihan juga pada Yunho yang sudah membuang rasa malunya sampai harus mengejar-ngejar dirinya seperti ini hanya untuk mengatakan bahwa namja tampan itu tidak mau putus dengannya.

Dalam hati kecil Jaejoong ia sebenarnya ingin sekali memeluk beruang besarnya itu dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Akan tetapi jika mengingat apa yang sudah dilakuan Yunho kemarin-kemarin membuat perasaan itu tergantikan oleh rasa sakit yang menyesakan.

Jadi biarkan saja Yunho berbuat memalukan seperti ini, itung-itung buat pelajaran sekaligus sebagai pembuktian seberapa besar cinta Yunho kepadanya.

.
.
.
.
.
.

"Berhenti menengokan kepalamu ke arah dapur dan cepat makanlah makanmu sebelum aku sendiri yang akan memakannya, hyung!" Changmin menggeplak pundak Yunho. Ia tidak habis pikir pada kakaknya yang sebentar-sebentar menengokan kepalanya seperti orang yang sedang senam leher.

"Kalau kau mau, habiskan saja! Memangnya kau pikir aku tidak bisa membelinya lagi?" timpal Yunho menantang Changmin. Ia belum menyerah meliarkan matanya kesana kemari mencari-cari keberadaan Jaejoong.

"Ck, sesukamu lah hyung! Aku hanya merasa heran bagaimana dulu Jaejoong hyung bisa menerima laki-laki labil sepertimu?"

"Kau berani mengatai hyungmu sendiri, bocah?"

"Mengatai apanya? Aku hanya sedang menjelaskan kondisimu sekarang.."

"Kau tidak mengerti karena kau tidak mengalaminya.. Changmin-ah.."

"Ya, aku memang belum mengalami bagaimana menduakan perasaan seseorang.."

"Changmin!" Yunho menghardik ucapan namdongsaengnya yang semakin sarkatik padanya. Ia tahu Changmin memang bermulut pedas. Tapi bisakah adiknya itu tidak usah memojokan dirinya seperti itu?

"Apa? Kau mau membela dirimu sendiri huh? Kau tidak tahu malu hyung.. Kau sudah menyakitinya tapi kau masih berharap cintanya juga... Kau pikir hati Jaejoong terbuat dari apa?"

"Aku sudah cukup menyesal dan menyalahkan diriku sendiri atas itu, Changmin-ah. Jadi bisakah kau tidak menyudutkanku lagi dan lagi?" Changmin memutar bola matanya.

"Yeah, whatever!"

"Aish.."

Yunho meneguk cola dengan beringas. Percuma saja jika adu argumen dengan adiknya ini. Entah mulut Changmin terbuat dari apa sampai-sampai kata-kata yang keluar dari sana maknanya tajam semua.

.
.
.
.
.

Jaejoong tersentak kaget ketika mendengar pintu rumahnya digedor dengar keras. Pasalnya ia baru saja hendak memejamkan matanya dan terbuai dalam alam mimpi.

"Boojae buka pintunya, sayang! Kau memilih membuka pintu sendiri atau aku yang akan mendobraknya?" Yunho tersungkur di depan pintu kayu bercat putih tersebut. Tubuhnya merosot, penampilannya semerawut dengan bau alkohol yang menguar dari dalam mulutnya. Laki-laki tampan itu rupanya mabuk berat sehingga ia sedikit bertingkah bar-bar.

"Boojae! Jaejoongie! My baby! Kau dengar aku sayang?" Yunho terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Kenapa kau mengacuhkanku Boo? Tidak tahukah jika aku sangat menyesal sekarang? Aku mencintaimu.. Please comeback to me~" bibir berbentuk hati itu meracau sebisanya.

Jaejoong yang sedang mengintip lewat lubang kunci merasa miris sendiri melihat keadaan Yunho yang seperti ini. Ia memberanikan diri untuk membuka pintu dan meraih tubuh Yunho terduduk dilantai.

Yunho tertawa ketika mendapati tubuh kurus kekasih hatinya kini berada dalam rengkuhannya lagi, "Boojae saranghae.. Hehehe.."

Jaejoong membuang muka ketika mulut berbau alkohol Yunho berusaha mengecup pipinya.

"W-wae sayang? Kenapa kau menolakku Boo? Kau sudah tidak mencintaiku lagi, Jaejoongie? Hik~" Yunho tiba-tiba menangis dan terisak dengan sendirinya.

Dengan sekuat tenaga, Jaejoong buru-buru memapah Yunho memasuki rumah sebelum tetangganya melihat dan berpikiran yang bukan-bukan tetang mereka berdua.

Jaejoong menidurkan Yunho diranjang kecil miliknya. Tidak apa-apa untuk malam ini biar ia saja yang tidur di sofa. Ia bisa menjamin Yunho pasti akan mengelinding ke lantai jika ia membiarkan beruang mabuk ini tidur di sofa yang sempit itu.

Sekilas Jaejoong tersenyum kecil seraya melepaskan kedua sepatu Yunho sebelum ia menyelimuti tubuh tegap dan berotot itu.. Ia terkikik ketika mengingat bagaimana tingkah Yunho tadi. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Yunho mabuk.

Dan satu hal yang ia dapatkan, ternyata jika sedang dalam pengaruh alkohol Yunho sangat mengerikan dan menggelikan.

Sebegitu depresinya kah seorang Jung Yunho untuk mengharapkan cintanya kembali hingga membuat namja tampan yang sangat berkharisma ini memilih mabuk-mabukan sebagai pelariannya?

Ah, sepertinya Jaejoong sudah tidak punya alasan lagi untuk menghindari Yunho. Biarlah yang sudah terjadi ditaruh dibelakang sebagai masalalu dan pembelajaran untuk godaan hati mereka. Yang namanya hubungan jika semuanya terlihat baik-baik saja rasanya akan datar dan terkesan monoton.. Jadi mungkin dengan adanya sedikit konflik yang terjadi jalian asmara mereka akan terlihat semakin matang dan berwarna.

.
.
.
.
.
.

Mata sipit itu terbuka dan mengerjap perlahan. Yunho memegang kepalanya yang terasa berdenyut dan nyeri. Ia menatap langit-langit kamar dan tersenyum ketika menyadari dimana ia berbaring saat ini.

Ia memang tidak begitu ingat kenapa ia bisa mendatangi Jaejoong dalam keadaan mabuk berat tadi malam, yang jelas pikiran buntunya menuntun langkah kaki miliknya untuk mendatangi rumah sang pujaan hati yang sudah menjadikan dirinya begitu hancur dan berantakan.

Yunho berjalan sempoyongan menghampiri Jaejoong yang sedang mengaduk susu dalam mug bergambar kucing di atas meja dapur kecil miliknya.

"Morning baby~" Jaejoong sedikit terlonjak ketika mendapati sepasang lengan kekar memeluk erat pinggangnya dari belakang. Ia beringsut menjauh membuat Yunho merengut dan menatap sendu ke arahnya.

'Aku mau bekerja, jadi lebih baik kau merapihkan dirimu dan segera pergi dari sini'

Yunho membaca gerak jemari Jaejoong dengan hati yang mencelos.

"Kau mengusirku?"

'Bukan seperti itu'

Jaejoong dilema sekarang. Semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan laki-laki bermata sipit itu. Padahal ia sudah memutuskan untuk berbesar hati memaafkan Yunho dan merajut kembali semuanya dari awal. Namun apa daya luka di hatinya masih belum sembuh benar.

"Aku pikir setelah aku membuka mata dan menyadari jika aku tengah berada di rumahmu, kau sudah mau memaafkanku.."

'Aku memang sudah memaafkanmu, jadi lebih baik kau pergi dari sini karena aku harus berangkat kerja!'

"Kalau kau serius memaafkanku, kembalilah padaku Jaejoongie... Aku masih mencintaimu." Jaejoong tersenyum kearah Yunho.

‘Mianhae, Yunho-ah... Aku tidak mau terluka untuk yang kedua kalinya.’

.
.
.
.
.

Saat ini Changmin dan kedua orangtuanya tengah menyimak pengakuan Yunho yang sangat mengejutkan pendengaran mereka.

Anak sulung keluarga Jung itu mengaku bahwa ia mencintai sesamanya. Jung Yunho mencintai laki-laki!

Changmin yang memang sudah tahu jika Yunho menyukai Jaejoong tidak menyangka bahwa hyungnya begitu nekat mengatakan kepada ayah dan ibu mereka tanpa memikiran akibatnya di kemudian.

JiHon mengurut keras pelipisnya, baru saja kemarin Yunho membuat kekacauan dengan kelakuannya sekarang anak itu malah membuat pengakuan yang jauh lebih mengejutkan lagi. Yunho menyukai laki-laki, laki-laki itu bernama Jaejoong dan laki-laki bernama Jaejoong itu seorang tuna wicara.

"Bawa kesini Jaejoong, Yunho-ah, biar umma lihat dulu bagaimana dia sebelum umma memutuskan untuk iya atau tidaknya mengijinkan kalian berhubungan!" putus Ibu Yunho seraya menghembuskan nafas berat.

"Itu lah masalahnya umma, dia sudah tidak mau lagi menemuiku.."

"Apa maksudnya dia tidak mau menemuimu?"

"Itu gara-gara Yunho hyung sendiri, umma. Jaejoong hyung sudah mundur dan menyerah karena sakit hati diduakan oleh Yunho hyung dengan BoA nuna.." Changmin mendengus sebal.

Coba kalau Yunho berani bertindak seperti ini sejak dulu, tentunya hyung yang berselisih dua tahun lebih tua darinya itu tidak akan mengecewakan banyak hati.

"Jadi Jaejoong lah yang membuatmu menolak perjodohan dengan BoA kemarin, Yunho-ya?" tebak ibu Yunho.

"Ne umma.. Sebenarnya hubunganku dengan Jaejoong sudah hampir satu tahun berjalan.."

"Berarti dia tahu jika selama ini kau menduakan dia dengan BoA?"

"Dia tahu umma, karena sebelum aku menjalin hubungan dengan BoA aku meminta ijin padanya lebih dulu.."

Shim Hana membelalakan matanya. Istri dari Jung JiHon itu mengelus dada pelan, "Aish Jung Yunho! Kau ini bodoh atau bagaimana? Tidak heran jika akhirnya dia lebih memilih untuk memutuskanmu.."

"Tapi aku sudah menyesal umma, aku mengaku salah dan meminta maaf kepadanya.."

"Lalu apakah dia memaafkanmu?" Yunho mendunduk dalam-dalam, air mukanya berubah kelam seketika.

"Ya, dia bilang dia sudah memaafkanku tapi dia malah bersikap seperti tidak mau lagi bertemu denganku.."

"Kalau begitu kau yakinkan dia jika kau mau kembali kepadanya.." timpal Ayah Yunho. JiHon merasa iba juga melihat Yunho terus tengelam dalam penyesalan seperti itu.

"Sudah appa, tapi dia tetap keras kepala. Oleh karena itu aku meminta bantuan umma dan appa sekarang.." JiHon melirik Hana, istrinya. Mereka beradu pandang.

"Meminta bantuan kami? Untuk?"

"Untuk meyakinkan Jaejoong bahwa aku sangat mencintainya.. Bila perlu umma dan appa melamar Jaejoong saja sekalian.." Yunho sudah tidak punya gagasan bagaimana lagi caranya meminta Jaejoong agar mau kembali padanya.

"Aigo Jung Yunho! Kau sudah hampir lulus S2mu tapi kau masih merengek pada kami soal asmara gagalmu.. Apa kau tidak malu huh?" Hana berdecak. Yeoja anggun itu mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Itu lah hebatnya cinta, umma! bahkan Jung Yunho yang angkuh pun sekarang mirip remaja pubertas yang melegalkan segala cara untuk
memenuhi keinginannya.." Changmin menyeringai, pemuda itu menebak-nebak.. Sepertinya akan ada pertunjukan menarik di depan sana.

"Kita lihat saja Yunho hyung, bagaimana childishnya sang pangeran kampus yang biasa dielu-elukan ini berlutut menyembah pada seorang Kim Jaejoong.." Changmin bersorak dalam hati.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sam-facades #1
some one translate please I translated the forward but can't no more have merci on me
Sam-facades #2
some one translate please I translated the forward but can't no more have merci on me
cheonsachoi #3
Chapter 4: Yeayy~ finally happy ending ヽ(^。^)ノ Jae eomma cuman milik Yun appa selamanyaaa deh hohoho
cheonsachoi #4
Chapter 1: Hukkss~ poor Jaejoong-ie,kisah cintanya harus berjalan menyedihkan hnya krb keegoisan Yunho..jadi rada sebel sma appa Yunho,knapa sih gag bsa peka sma prsaan Jae eomma,huh!!
nanajunsu
#5
Chapter 4: How sweet
Suka bgt sama cerita.y

Epilogue please :)
nanajunsu
#6
Chapter 3: Yun jd hopeless gtu ye ampe minta bantuan ortu bwt ngebujuk jj nerima cnt dia lg XD
nanajunsu
#7
Chapter 2: Kaaan jj jd rendah diri trus mo ngelepas yun bwt tu ce ular
Poor jj (T.T)
nanajunsu
#8
Chapter 1: How selfish yunho is
G mikirin gmn perasaan jj
Klo yun bnrn cnt g mgkn dia ngeduain jj
SoLiveMe #9
Chapter 4: Yay! Syukurlah akhirnya jaejoong mendapatkan keluarga yg bisa menerima apa adanya. Keluarga Jung jg beruntung bgt mendapatkan calon menantu seperti jaejoongie. Udah cakep + cantik (?), baik hati, ramah, pintar masak, pkoke perfect lah. Awas loh menyakiti jaejoong lagi, yunho. Siap2 menghadapi changmin, mr.jung dan mrs.jung. Mrk makin serem krn udah kenal n sayang jaejoongie. XD
SoLiveMe #10
Hmm..liat dari prolong sih bakalan angsty. Liat tags nya pasti ad org ketiga. Tapi ga tau nih happy ending ato ga. Semoga yunjae berakhir bersama.