Chapter 1

Cherish Your Heartache

Warn: ada yang bias BoA?
Jika ada author minta maaf karena telah meminjam namanya untuk jadi peran antagonis disini ^^v
Tak ada maksud menjadikan image buruk buat BoA coz ini hanyalah cerita karangan hasil imajinasi liar author semata.. Jadi tolong jangan diambil serius ne.. Anggap aja tuntutan peran(?) XD

Oke, happy reading ^^
 

.
.
.
.
.

"HEY! Ternyata selain bisu kau juga buta eoh? Apa-apaan ini, beraninya kau menumpahkan minuman di bajuku, KIM JAEJOONG! Kau tahu hah? Harga bajuku tidak akan cukup kau ganti bahkan dengan gajimu selama setahun, P.E.L.A.Y.A.N miskin!"

Seorang yeoja dengan style glamour tengah berkacak pinggang di depan seorang namja berperawakan kurus yang hanya mampu menundukkan kepala mendengar setiap sumpah serapah yang terlontar dari bibir yeoja itu.

"Sudahlah BoA.. Itu hanya baju, kau tidak perlu memarahinya sampai seperti itu!" suara bariton khas lelaki terdengar seolah berusaha melerai suasana heboh yang sedang berlangsung di kantin kampus mewah tersebut.

"Tapi Yunho, ini adalah baju kesayanganku. Aku membelinya langsung di butik Paris sewaktu aku keliling Eropa tahun lalu!" nada angkuh tersirat jelas dalam ucapan sang yeoja.

"Gwenchana, aku bisa membelikanmu yang baru nanti, ne?!" namja itu masih berusaha membujuk si yeoja dengan iming-iming.

"Jeongmal? Tapi bajuku basah Yunho-ah... Dan aku tidak mungkin mengikuti jam kuliah dalam keadaan seperti ini!" BoA pun bergelayut manja di lengan kekar Yunho, mengabaikan seseorang yang menjadi korban makiannya.

"Kalau begitu kau pakai jaketku saja dulu, ukurannya memang mungkin akan kebesaran jika dipakai olehmu.. Tapi setidaknya ini jauh lebih baik daripada kau harus memakai baju basahmu!" binar di mata BoA pun semakin menjadi.

Yunho menuntun sang yeoja keluar dari kantin kampusnya karena toh mereka memang masih ada materi kuliah yang beberapa menit lagi akan segera berlangsung.

Tatapan iri, kagum dan memuja terpancar jelas di setiap pasang mata mahasiwa yang kebetulan berada di kantin begitu melihat dua orang yang menjadi Prince dan Princess Universitas berjalan mesra melintasi mereka.

Namun tak seorang pun tahu jika ada satu yang berbeda, sepasang doe eyes yang menatap sendu pasangan kekasih itu.

.
.
.

- Jaejoong Pov -

Aku merasakan sebuah tepukan halus di bahu kananku.
"Joongie.. Gwenchana?" dan begitu aku menengok kesamping, kudapati raut muka Hyeri ahjumma yang memandang iba ke arahku.

"Jangan di ambil hati ne?! BoA hanya yeoja angkuh yang besar kepala!" aku hanya tersenyum kecil mendengar gerutuan wanita paruh baya yang sudah aku anggap seperti orang tuaku sendiri.

Ah! Haruskah aku menceritakan siapa diriku?
Aku adalah seorang namja bisu yang bernama Kim Jaejoong. Di usiaku yang tahun ini genap 22 tahun aku bekerja sebagai seorang pelayan kantin di sebuah Universitas solid di kota Seoul. Untuk ukuran seorang penyandang cacat sepertiku, bisa bekerja dan menghidupi diri sendiri saja sudah seperti anugerah.

Aku sangat bersyukur karena pengelola kantin ini adalah seorang yeoja baik hati yang bernama Lee Hyeri, entah kenapa aku merasakan aura keibuannya menyejukanku jika aku sedang berada di sampingnya.

"Sebaiknya kau tidak usah melayani di luar Jaejoongie. Bagaimana jika Joongie membantu di dalam saja di bagian dapur menemani Taemin memasak atau menghangatkan beberapa makanan?" Hyeri ahjumma menarik lembut pergelangan tanganku dan aku hanya bisa tersenyum merespon setiap perlakuannya.

- end pov -

.
.
.

Jam menunjukan pukul 10 malam waktu Korea Selatan. Di sebuah rumah kecil sederhana tampak seorang namja cantik tengah berkutat dengan tumpukan baju-baju kotor yang akan ia cuci. Mencuci di malam hari eum? Yeah~ Karena setiap pagi sampai malam ia akan selalu sibuk pergi bekerja.

TOK TOK TOK

Samar-samar Jaejoong mendengar ketukan pintu depan rumahnya. Sejenak namja cantik itu terdiam menerka siapa gerangan si tamu di malam hari itu? Namun beberapa detik kemudian seulas senyum miris tersungging di bibir cherry miliknya.

Jaejoong buru-buru membilas kedua tangannya yang penuh busa deterjen. Dengan asal ia meremas kaos yang ia melekat di badan kurus miliknya untuk mengelap tangannya yang basah.

CKLEK

Begitu pintu terbuka, Jaejoong mendapati seorang namja tampan tengah tersenyum manis padanya.

"Annyeong Boo~"

.
.
.
.

Jaejoong duduk di pangkuan Yunho yang tengah mengelus kepalanya penuh sayang. Ia sudah menyelesaikan mencuci bajunya dan ia juga sudah selesai mandi dan memakai piyama baby blue kesayangannya.

"Mianhae atas kelakuan BoA tadi siang ne?!" Selalu seperti ini. Kalimat Yunho yang sudah dihapal Jaejoong adalah Yunho akan selalu meminta maaf atas nama kekasih publiknya. Jaejoong sudah kebal.. Sungguh! Atau bisa jadi Jaejoong juga sebenarnya sudah muak dengan kalimat yang selalu di ulang-ulang hampir setiap hari itu.

Tahukah kalian jika sebenarnya Jung Yunho si pangeran kampus itu adalah kekasih gelap dari Kim Jaejoong si pelayan kantin yang bisu dan miskin. Namun itu semua hanyalah asmara semu dibalik mata umum. Karena senyatanya semua orang tahu jika Yunho itu adalah pacar BoA.

Sebenarnya ini bukan salah Yunho. Ya, Jaejoong selalu yakin ini bukanlah kesalahan kekasih hatinya jika laki-laki itu sampai harus memakai topeng bersirat luka jika mereka tengah berada di depan umum.

Ini adalah kesalah dirinya.. Takdir yang menjadikan ia yang tidak sempurna, dan ego Yunho yang tak pernah mau memahami kekurangan dirinya.

"Kau mau memafaankanku kan Boo?" Yunho menatap doe eyes Jaejoong menuntut kepastian. Dan bibir hati itu tersenyum ketika Jaejoong menganggukan kepalanya dengan imut.

"Saranghae Jaejoongie, jeongmal saranghae.. Aku mencintaimu dan kau harus tahu jika aku akan selalu mencintamu.." Jaejoong membiarkan Yunho memeluk dan mengecupi dahinya.

Hatinya sudah cukup bersabar bukan?
Jika hanya dengan cara seperti ini Jaejoong bisa mendapat limpahan cinta dari Yunho, maka biarkanlah luka menjadi lagu harian Jaejoong dalam menjalani cerita asmaranya.

.
.
.
~~~~~ ReDeviL9095 ~~~~~
.
.
.

*flashback setengah tahun yang lalu*

"Ah, Jae hyung, bisa tolong bantu aku mengantar dua nampan ini untuk meja nomor 5, tidak?"

Suara Lee Taemin, putra bungsu Hyeri ahjumma menghentikan pergerakan Jaejoong yang sedang mencuci piring di pojok kanan dapur. Tanpa menunggu lama, namja cantik itu menganggukan kepalanya dan langsung bergegas mengangkat salah satu nampan yang berisi empat porsi ddukbokkie.

Jaejoong berjalan hati-hati sambil sesekali melirik ke bawah takut jika nanti ia ceroboh karena menyandung sesuatu. Dan betapa berdebarnya hati Jaejoong saat sepasang mata bulat itu mendapati siapa gerangan pelanggan yang berada di meja nomor 5 tersebut.

Retinanya menangkap empat orang namja tampan terlihat sedang asyik bersenda gurau di bangku masing-masing dengan posisi mengitari meja berbentuk bundar milik kantin. Mereka adalah dua bersaudara Choi, Choi Siwon dan Choi Seunghyun serta dua bersaudara Jung, Jung Changmin dan Jung Yunho.

Jaejoong paham betul jika keempat namja tersebut memang tampan. Jadi, wajar kan kalau ia merasa grogi dan canggung jika harus berhadapan dengan mereka. Tetapi, sebenarannya alasan utama debaran yang bergejolak dalam dadanya adalah karena sosok itu. Salah seorang dari mereka itulah yang membuat Jaejoong mengembangkan senyum sejak pagi.

TAK

Suara mangkuk yang beradu dengan kayu menimbulkan bunyi tersendiri yang ternyata mampu mengentikan aktifitas mengobrol - entah apa - dua bersaudara Choi dan dua bersaudara Jung itu. Sunghyun, Siwon, dan Changmin melirik intens pada Yunho yang sedang tersenyum manis dengan tatapan penuh sayang yang ia tujukan pada si pengantar makanan.

"Gomawo Jaejoongie~" ucap Yunho tulus. Jaejoong hanya merespon dengan anggukan dan wajah merona sebelum meninggalkan mereka untuk bergegas kembali ke dalam dapur.

"Hey hey hey! Ada apa dengan Jung Yunho kita?" Siwon menyeringai ke arah Yunho.

"Jangan bilang jika kau naksir Jaejoong?" Seunghyun memberikan pukulan kecil di pundak Yunho. Bentuk gurauan yang biasa dilakukan oleh sesama anak laki-laki.

"Memangnya kenapa Jika aku naksir Jaejoong?" Yunho balik menyeringai. Seunghyun berdecak, Siwon tertawa keras sementara Changmin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hey Man! Kami tidak buta, Jaejoong memang mempesona. Dia cantik, lugu dan manis. Tapi aku cukup sadar bahwa ia tidak bisa bicara.. Jika aku menyukainya lalu berniat menjadikan dia sebagai kekasihku, lantas mau bagaimana kami berhubungan nanti? Merepotkan!"

Yunho menatap tajam ke arah Siwon, "Jangan menilai sesuatu dari penampilan luarnya, Choi cilik!" bela Yunho. Terus terang ia tidak suka Jaejoong dinilai seperti itu oleh teman dekatnya.

"Aku tidak peduli, aku hanya mengatakan yang sebenarnya.."

"Tapi bicaramu keterlaluan, Kuda!" timpal Changmin. Laki-laki Jangkung yang sedang menyendokkan ddukbokkie ke dalam mulut lebarnya itu menyadari aura tegang yang berasal dari hyungnya.

"Tapi aku hanya bicara fakta, Jerapah! Yunho itu populer, dia bisa menjatuhkan pilihannya pada wanita dan laki-laki sekampus yang lebih pantas daripada harus dengan si polos Kim itu.."

*End of flashback*

.
.
.
~~~~~ ReDeviL9095 ~~~~~

.
.
.

Sejak saat itu, dimana ketika Yunho mendapat ejekan serta sindiran oleh teman-temannya tentang kekurangan Jaejoong, Yunho jadi merubah sikapnya jika ia bertemu Jaejoong di depan umum. Ia akan bertingkah seolah ia tidak tertarik pada namja cantik itu sebelumnya. Padahal senyatanya mereka telah merajut benang cinta berumur tiga bulan.

Jaejoong bisa apa? Ia hanya bisa diam dan tertunduk sedih mendengarkan alasan Yunho. Yunho berdalih bahwa ia sengaja menyembunyikan hubungan mereka adalah semata-mata karena ia tidak mau Jaejoong dijelek-jelekan oleh teman-teman Yunho.

Tapi benarkah alasan Yunho karena hal tersebut?
Kecewa, terluka adalah perasaan yang mendominasi Jaejoong kala itu. Hubungan cinta yang seharusnya sedang mekar-mekarnya malah tergilas oleh keegoisan dan tingginya harga diri sang pujaan. Dan luka itu semakin lebar manakala Yunho meminta ijin kepada dirinya untuk menjalin hubungan asmara dengan BoA dengan alibi agar mengalihkan pandangan orang dari hubungan cinta rahasia antara Yunho dan Jaejoong.

Hanya seperti inikah cinta kasih yang Yunho janjikan kepadanya?

Ternyata Yunho lupa jika yang namanya luka, meskipun hanya goresan kecil tetap akan meninggalkan bekas. Apalagi luka hati, Yunho memang tidak akan pernah bisa melihatnya. Namun Jaejoong, laki-laki cantik itu yang akan selalu merasakan perihnya.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sam-facades #1
some one translate please I translated the forward but can't no more have merci on me
Sam-facades #2
some one translate please I translated the forward but can't no more have merci on me
cheonsachoi #3
Chapter 4: Yeayy~ finally happy ending ヽ(^。^)ノ Jae eomma cuman milik Yun appa selamanyaaa deh hohoho
cheonsachoi #4
Chapter 1: Hukkss~ poor Jaejoong-ie,kisah cintanya harus berjalan menyedihkan hnya krb keegoisan Yunho..jadi rada sebel sma appa Yunho,knapa sih gag bsa peka sma prsaan Jae eomma,huh!!
nanajunsu
#5
Chapter 4: How sweet
Suka bgt sama cerita.y

Epilogue please :)
nanajunsu
#6
Chapter 3: Yun jd hopeless gtu ye ampe minta bantuan ortu bwt ngebujuk jj nerima cnt dia lg XD
nanajunsu
#7
Chapter 2: Kaaan jj jd rendah diri trus mo ngelepas yun bwt tu ce ular
Poor jj (T.T)
nanajunsu
#8
Chapter 1: How selfish yunho is
G mikirin gmn perasaan jj
Klo yun bnrn cnt g mgkn dia ngeduain jj
SoLiveMe #9
Chapter 4: Yay! Syukurlah akhirnya jaejoong mendapatkan keluarga yg bisa menerima apa adanya. Keluarga Jung jg beruntung bgt mendapatkan calon menantu seperti jaejoongie. Udah cakep + cantik (?), baik hati, ramah, pintar masak, pkoke perfect lah. Awas loh menyakiti jaejoong lagi, yunho. Siap2 menghadapi changmin, mr.jung dan mrs.jung. Mrk makin serem krn udah kenal n sayang jaejoongie. XD
SoLiveMe #10
Hmm..liat dari prolong sih bakalan angsty. Liat tags nya pasti ad org ketiga. Tapi ga tau nih happy ending ato ga. Semoga yunjae berakhir bersama.