Chapter 4

Chouzetsu no Hogosha (Amazing Guardian) 2
Please Subscribe to read the full chapter

Chapter 4

 

Di dalam kamar Joonmyeon, yang merupakan basecamp Guardian generasi keenam selain ruang OSIS, mereka berempat berkumpul. Rambut mereka sudah kembali ke warna asli, begitu pula dengan warna mata. Setelah melepas atribut Guardian yang dikenakan saat bertugas, Joonmyeon, Yifan, Jongin, dan Sehun biasa bersantai di kamar yang cukup besar itu. Sofa-sofa empuk berada di tengah maupun di tepi ruangan. Dan mereka lebih sering duduk bersama-sama di sofa tengah yang berada di depan TV.

Namun kali ini suasana sedikit berbeda dari biasanya. Walaupun kasus telah berhasil diselesaikan dengan baik, raut wajah Jongin dan Sehun justru bertambah muram. Mereka bolak-balik menghela napas panjang, lalu menggaruk-garuk kepala meski tidak gatal, persis seperti orang kehilangan arah. Tapi kalau melihat ekspresi Yifan, yah sepertinya dia tidak masuk hitungan. Topeng besi tak terbaca yang senantiasa menghampiri wajahnya tentu tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai suatu keadaan. Di saat hujan, badai, atau bahkan gempa, dia tidak pernah sekalipun meledak-ledak.

Sementara itu, sang leader yang duduk di antara mereka ternyata disibukkan oleh hal lain. Pandangannya fokus pada layar TV yang menayangkan sebuah drama spesial berjudul Duty719~4shine~, bercerita tentang yeoja genius, pelaku pembunuhan berantai. Setiap adegannya dibanjiri darah segar, sangat mengerikan. Tetapi ada hal yang jauh lebih mengerikan lagi, yaitu kenyataan bahwa Princess yang dikenal menyukai keindahan seni klasik ternyata sangat menyukai drama psikopat tersebut.

Jongin dan Sehun yang sejak tadi memperhatikannya pun cuma bisa ternganga. Melihat kesantaian yang ditunjukkan Joonmyeon disaat-saat kritis membuat mereka benar-benar tidak habis pikir. Yeoja ini bukan hanya sekedar KY, tetapi sudah mencapai KY tingkat akut. Padahal dia bisa bertindak anarkis saat ketinggalan menonton acara matrial art favoritnya, atau panik saat tidak bisa menemukan cermin kesayangannya di laci meja. Joonmyeon tidak sungkan menunjukkan emosinya pada hal-hal sepele. Tapi di saat genting dan bahaya yang mungkin sedang mengancam, yeoja itu justru bisa menonton TV. Bukan hanya sekedar menonton, dia bahkan bisa mengunyah chocopie favoritnya tanpa mau bagi-bagi.

Sehun memutar bola matanya, tak tahan lagi. Tanpa permisi ia langsung saja mengambil remote yang ada di sebelah Joonmyeon dan menekan tombol off.

“Hei!” Joonmyeon yang sudah menghayati jalan cerita drama pembunuhan itu sontak menatap Sehun marah, “Apa yang kau lakukan? Nyalakan lagi TV-nya!” Ia berusaha merebut remote yang sekarang ada digenggaman Jongin.

“Dengarkan aku.” Sehun yang sejak awal duduk di sofa langsung menundukkan kepala, melihat Joonmyeon yang duduk di karpet dengan wajah serius, “Sekarang bukan waktunya kita bersantai.”

Joonmyeon menarik napas, sedikit kesal. Namun wajah gelisah yang ditunjukkan Jongin dan Sehun akhirnya membuat yeoja itu tak lagi melawan. “Apa yang kalian khawatirkan?”

“Black Guardian!” Keduanya menjawab dengan suara melengking, tak sabar.

“Sialan! Siapa dia sebenarnya?”

“Sejak kapan ada Guardian selain kita di Hogosha High School?!”

“Ini sangat gawat! Kita harus berbuat sesuatu!”

Jongin dan Sehun bersahutan mengeluarkan keluh kesahnya. Sejak mengetahui nama namja misterius itu, pikiran mereka makin bertambah kacau. Ini jelas benar-benar ancaman!

“Wufan hyung!” Sehun tiba-tiba melayangkan pandangan padanya, “Kau juga katakan sesuatu!”

Yifan yang sejak tadi hanya bertindak sebagai pengamat, akhirnya ikut-ikutan menatap Joonmyeon. “Sejak tadi memang ada hal yang cukup membuatku bertanya-tanya.”

Jongin dan Sehun langsung menutup mulut, melihat Yifan khidmat dan memasang telinga baik-baik. Inilah yang mereka tunggu-tunggu, satu ucapan dari si leader bayangan biasanya mampu memberi efek luar biasa.

“Joonma, apa kau tahu alasan kenapa Jung Yunho bisa langsung menebak kalau Shim Changmin-lah yang mengirim permohonan pada kita?”

“Hah?” Jongin dan Sehun yang sempat memandangnya tanpa berkedip, sontak menghela napas, tak mengira bahwa topik Yifan malah melenceng jauh. Meski kalau boleh jujur mereka berdua juga sebenarnya sedikit penasaran tentang hal itu, tapi sudahlah, tidak perlu dibahas lagi, toh kasus garakuta sudah diselesaikan dengan baik.

Sekarang, Black Guardian jauh lebih penting untuk dibicarakan. Jongin dan Sehun ingin mengucapkan kalimat itu keras-keras, tapi pada akhirnya mereka memilih pasrah. Mereka tidak boleh lupa, cara berpikir Yifan juga tidak kalah anehnya dari Joonmyeon. Sulit dimengerti dan ditebak.

“Sebenarnya itulah bukti terkuat yang membuatku yakin kalau Yunho bukan penggagas tradisi pembuangan garakuta.” Jawaban enteng Joonmyeon membuat tidak hanya Yifan, namun Jongin dan Sehun yang awalnya tidak tertarik pun jadi terkejut.

“Apa maksudmu?” Sehun buru-buru bertanya.

“Yunho bisa menebak dengan tepat karena dia selalu memperhatikan satu per satu anggota klub-nya, kan? Padahal kita tahu bahwa Shim Changmin tidak pernah terang-terangan menentang tradisi itu, tapi Yunho bisa langsung menyadarinya. Orang sebaik dia tidak mungkin melakukan tradisi garakuta atas kemauan sendiri. Itu yang kuyakini.”

Jongin ternganga, tidak bisa menutupi perasaan kagum bercampur bingung dengan pola pikir Joonmyeon. Selama ini yeoja itu tidak hanya bermain logika dalam menyelesaikan tiap kasus, dia juga melihat semuanya dengan mata hatinya. Dan itu adalah sesuatu yang masih tak bisa dipahami oleh mereka.

“Princess baru pertama kali ini bertemu dengan Yunho, bukan? Bagaimana bisa kau menyimpulkan hal sepenting ini hanya dengan keyakinan yang tidak berdasar seperti itu sih?”

‘Karena dia menganggap Yunho orang baik, jadi namja itu tidak akan mungkin menciptakan tradisi itu? Yang benar saja. Naif pun ada batasannya!’ Meski tidak ikut bicara, Sehun juga sebenarnya memberontak keras di dalam hati.

“Keyakinan yang tidak berdasar?” Joonmyeon mengulang ucapan Jongin dengan wajah terheran-heran, yang sekaligus mampu membuyarkan pikiran Sehun, “Keyakinan itu bukan hanya kudapatkan saat bicara dengannya. Hasil penyelidikan kalianlah yang menjadi petunjuk utama. Dan itu sangat berdasar.”

Perkataannya langsung menyentak Jongin dan Sehun. Joonmyeon secara tidak langsung mengatakan bahwa dia mengandalkan dan percaya dengan hasil penyelidikan mereka tanpa ragu sedikitpun. Walaupun tidak mau mengakui, tapi saat ini perasaan senang tiba-tiba menghampiri keduanya. Sejak mengenal Joonmyeon, tidak sekalipun yeoja itu pernah memuji Jongin dan Sehun terang-terangan, tapi anehnya… selalu saja ada saat di mana dia membuat mereka merasa benar-benar dihargai, lewat ucapan tulus yang bukan sekedar basa-basi. Meski sering dibuat kesal dengan sikap Joonmyeon, tidak mengurangi kesetiaan mereka untuk mengikuti langkah sang leader Guardian.

Joonmyeon tanpa sadar mengingat-ingat kembali kasus ini dari awal, “Sekarang aku bisa mengerti, meski memiliki sifat ceria, Yunho memilih berubah menjadi serius saat berada di klub lukis, itu pasti karena dia ingin menjadi panutan yang baik bagi para anggotanya. Dan karena Yunho begitu mencintai Jaejoong, dia pun rela melakukan apa pun untuknya. Lagipula…” Seperti teringat sesuatu yang menyenangkan, Joonmyeon lantas tersenyum tipis, penuh arti, “Dari awal kita menerima kasus ini, Shim Changmin tidak pernah sekalipun menginginkan kita menghukum Jung Yunho. Dia hanya ingin kita menghentikan tradisi itu, kan? Berarti Yunho memang bukan orang yang jahat.”

Jongin dan Sehun melongo. Apa yang dikatakan Joonmyeon barusan memang berdasarkan hasil penyelidikan yang sudah mereka dapatkan. Tetapi yeoja itu melihat semuanya dari sisi sebaliknya. Sisi yang bahkan sama sekali tak pernah terlintas dipikiran mereka sedikitpun. Sehun yang mengira kepribadian ganda Jung Yunho di sekolah dan klub lukis sebagai sesuatu yang mencurigakan, ternyata dianggap Joonmyeon sebagai bentuk tanggungjawab sebagai ketua klub. Jongin yang sempat mengira Kim Jaejoong rela melakukan segalanya karena cinta yang begitu besar pada Yunho, kenyataannya justru sebaliknya. Dan yang paling membuat mereka kaget, yeoja itu ternyata sejak awal sama sekali tidak menganggap Jung Yunho sebagai penjahat. Apalagi keyakinannya itu hanya bermodalkan satu ucapan yang keluar dari mulut Shim Changmin. Sungguh sulit dipercaya.

Selama beberapa detik, Jongin dan Sehun pun masih terdiam dalam pikiran masing-masing, ekspresi mereka terlihat seperti orang linglung. Ya, meski sudah cukup lama mengenal Joonmyeon, kadang mereka masih belum terbiasa menghadapi cara pandangnya dalam melihat sesuatu. Sementara itu, Yifan yang sejak tadi hanya serius memperhatikan mereka,

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cia_ns #1
Chapter 11: omaygat aku baru buka ini lagi dan udh end ternyata hehehe. walaupun aku udh baca versi aslinya dan agak bingung ya soalnya yg aslinya latarnya jepang eh yg ini korea, jadi agak bingung sendiri. but good job!!
chryss2295 #2
Chapter 11: aku nemu ini di FFN, trusgak sabar sama kelanjutnnya...
aku bukan EXO-L tapi aku salut sama ff 1 ini.. daebak baget
keep writing XD
phcxxi #3
Chapter 11: HAIIII AKU GA SABAR NUNGGU DI FFN JADI LANGSUNG CUSS KESINII YUHUUU SEPERTI BIASA SIST INI FF DAEBAK SEKALIII LOPE DEHH <3
lustkai #4
Chapter 11: hi :) aku nemu ini di ffn tadi pagi dan dikatakan di aff udah end malah lol langsung kesini;; sumpah ini keren banget ya as expected jepan !
ddkrisho
#5
Baru tau cerita ini gegara rekomendasi temen dan ternyata WAAAAAA KEREN BANGEEEET! jadi penasaran sama novel aslinya deh ;3 ehiya maaf ya thor, baru comment disini, padahal gue juga baca amazing guardian yang pertama hehe;3
CrystiaBell #6
keren banget :3 btw gua punya novel aslinya dari ran orihara :v
HyewonB #7
Hii reader baru disini kekeke salam kenal all. Btw ini ff nya kereennn
YudaSONE #8
Chapter 11: Huahh akhirnya selesai!! Bikin sequel please.....
YudaSONE #9
Chapter 11: Huahh akhirnya selesai!! Bikin sequel please.....
YudaSONE #10
Chapter 11: Huahh akhirnya selesai!! Bikin sequel please.....