Worth Fighting For

WonKyu Day 1013 One Shot Series
Please Subscribe to read the full chapter

Title : Worth Fighting For

Pairing/Charas : Wonkyu, Joonmyeon

Genre : Family, Romance, Angst, Drama
Disclaimer : All casts are belong to their self, their respective agency and God

Warning : Un-betaed, Angst, GS, AU, OOC, Several OC, Sad, Change of Surname, Broken!Wonkyu (perhaps)

( 。・_・。)人(。・_・。 )

“Perkenalkan, nama saya Choi Kyuhyun, umma Joonmyeon.”

.

.

.

Umma. Mother. Okasan. Bunda. Mama.

Satu kata itu. Satu kata yang selalu aku rindukan sejak aku dilahirkan. Satu kata yang mewakili sosok seseorang yang menjadi tempatku untuk berteduh dari hujan, tempatku mengadu semua keluh kesahku, tempatku untuk merasakan kasih sayang selain dari appa.

Satu kata yang baru saja terucap dengan mudahnya oleh seseorang yang telah meninggalkan 17 tahun silam.

Satu kata yang begitu gampang diutarakan oleh dia. Dia yang dulu ingin membunuhku, bahkan sebelum aku bisa merasakan ruh yang ditiupkan oleh Tuhan.

Dia.

Dia.

Cho Kyuhyun.

Dia mungkin bisa mengganti marganya sesuka hati, tapi bagiku, dia hanyalah wanita asing. Wanita asing bernama Cho Kyuhyun. Wanita yang seharusnya menghentikan permainan gilanya. Wanita yang seharusnya melepaskan tangannya dari bahuku, berhenti memelukku, berhenti membuatku merasa kalau aku memiliki seorang umma, berhenti membuatku berharap.

“Nyonya…” lirihku berusaha membuatnya menyadari bahwa aku masih disini. Bahwa bagaimana pun nyamannya pelukannya, bagaimana pun hangatnya tangan yang membelai rambutku, aku masih belum bisa menerima kehadirannya.

Belum. Tidak sekarang.

“Kenapa sayang?” tanyanya setelah mendengar panggilanku.

“Lepaskan aku.” Sahutku singkat namun jelas dan tegas. Aku bisa merasakan tubuhnya menegang dengan perkataan singkatku tadi, namun aku tidak peduli. Aku ingin lepas darinya sebelum aku terbuai dengan mimpi ini.

“Kau tidak nyaman dipeluk seperti ini ya. Maafkan umma. Seb…”

“Berhenti menyebut dirimu sebagai umma. Kau bukan ummaku!” seruku memotong ucapannya.

Kembali aku merasakan tubuhnya menegang dan kali ini aku merasakan tangan yang membelai rambutku sedikit bergetar.

Apa aku keterlaluan?

.

.

.

“Berhenti menyebut dirimu sebagai umma. Kau bukan ummaku!”

Lagi.

Lagi.

Lagi.

Penolakan itu kembali terlontar dari bibirnya. Penolakan yang membuatku mati rasa. Aku tidak bisa merasakan apapun setiap mendengar penolakannya.

Sedih? Aku tidak berhak untuk itu.

Marah? Apalagi untuk yang satu itu.

Terluka? Sudah sepantasnya bukan?!

Kecewa? Tidak, aku bukan orang yang tepat untuk merasakan itu.

Lalu apa yang kurasakan sekarang? Seperti yang aku bilang tadi. Aku tidak bisa merasakan apapun ketika dia menolakku.

Aku tahu penolakan ini karena kesalahanku. Penolakan ini terjadi karena aku ibu yang kejam, jahat. Aku bukan ibu yang baik. Aku ini monster. Monster yang mencoba memperbaiki hatinya meski aku tahu hal itu jauh dari jangkauanku.

Aku mungkin tidak akan merengkuh kebahagiaan karena harus menebus semua dosa-dosaku di masa lalu. Aku mungkin akan berakhir dalam kesendirianku nanti. Namun, aku tidak mau semua itu terjadi kepada orang-orang yang aku sayangi. Terlebih lagi mereka yang sudah aku sakiti sedemikian rupa.

Mati rasa ini, biarkan aku yang menanggungnya. Aku sudah kosong tanpa tawanya, tawa mereka. Aku sudah hampa ketika yang aku lihat dari wajah mereka setiap bertemu denganku hanyalah kesedihan dan kepedihan. Aku bukan apa-apa lagi tanpa mereka.

Meskipun demikian, aku menginginkan mereka menikmati hidup ini dengan semua keindahannya. Aku ingin senyum itu, senyum sebelum aku tiba-tiba hadir dalam kehidupan damai mereka, tetap ada di wajah putrid an pria yang aku cintai. Aku ingin keduanya bahagia.

Hanya itu.

Hanya ingin mereka berbahagia.

Untuk kebahagiaan mereka, penolakan ini akan aku anggap sebagai cambuk. Aku sendiri sudah katakan bawah aku tidak merasakan apapun karena kekosongan hatiku, sehingga aku hanya bisa tersenyum dan terus melaju untuk memberikan kebahagiaan yang aku bisa berikan. Walau itu bukan aku.

Seperti saat ini.

Salah satu kebahagiaan putriku adalah bisa mengikuti acara ini dengan ibunya. Aku ibunya meski dia tak mau mengakuiku. Tidak apa, yang pasti kini semua orang tahu bahwa putriku memiliki seorang ibu. Semua orang yang mencemoohnya sebagai piatu akan tahu bahwa ibunya adalah orang terkenal, ibunya adalah putri salah seorang yang cukup berpengaruh di negara ini, Cho Donghae.

Senyum. Itu yang harus aku perlihatkan kepadanya. Bukan tampang memelas dan berurai airmata setiap aku bertemu dengannya.

Aku harus kuat demi dirinya. Demi putriku. Demi Choi Joonmyeon.

“Begitukah? Tapi nanti teman-temanmu akan bingung jika aku menyebut diriku ahjumma atau semacamnya?” balasku ketika aku melihat Joonmyeon menanti jawaban dariku atas pernyataan tegasnya.

“Biar saja! Aku…”

“Wah, ini ummanya Joonie. Kenalkan saya Lee Haemin ummanya Soori, gadis manis ini.” Sela seseorang bernama Lee Haemin dan berhasil membuat Joonmyeon tak kuasa melanjutkan ucapannya. Aku menoleh dan mendapati seorang wanita yang sekiranya seusia denganku berjalan kea rah kami.

Aku memandang wanita itu dan entah kenapa aku sudah tidak menyukainya. Mungkin saja dia adalah…

.

.

.

“Wah, ini ummanya Joonie. Kenalkan saya Lee Haemin ummanya Soori, gadis manis ini.” Sela seseorang bernama Lee Haemin dan berhasil membuat Joonmyeon tak kuasa melanjutkan ucapannya. Joonmyeon mengenali suara wanita seumuran dengan Kyuhyun itu. Wanita yang kerap kali merendahkannya karena kesal predikat siswa terpandai di angkatannya diambil oleh Joonmyeon.

Joonmyeon mengepalkan kedua tangannya erat pada tongkat putihnya serta menggigit bibir bawahnya. Dia tahu bahwa Haemin akan memuntahkan bisanya sebentar lagi karena Joonmyeon membawa Kyuhyun dalam acara ini. Haemin sama seperti yang lainnya, tidak percaya bahwa Kyuhyun adalah ibunya karena memang selama ini yang diketahui oleh semua orang, ibu Joonmyeon telah tiada.

Sedangkan Kyuhyun sendiri, dia sebenarnya terkejut dengan kedatangan Haemin yang tiba-tiba. Namun wanita cantik itu dengan segera tersenyum dan bermaksud membalas sapaan Haemin sampai dia melihat Joonmyeon yang gelisah dan resaj dengan kehadiran Haemin. Kyuhyun pun melihat Joonmyeon yang menggigit bibir bawahnya sampai bibir iru memerah dan bisa saja mengeluarkan darah jika Kyuhyun tidak cepat menyentuh bibir Joonmyeon dengan lembut, membuat Joonmyeon tersentak dan melepaskan gigitannya sendiri.

“Jangan digigit. Kalau sampai appamu melihat bibir putrinya terluka nanti umma yang disalahkan.” Ucap Kyuhyun setengah bergurau sebelum meyakini Joonmyeon tidak akan menggigit bibirnya lagi.

Setelah yakin, Kyuhyun mengalihkan perhatiannya kepada Haemin. Bola mata bulat itu menatap datar kea rah Haemin, membuat ibu muda itu sedikit risih karena ditatap sedemikian rupa olah Kyuhyun. Kyuhyun memandang Haemin seperti itu beberapa saat sampai tiba-tiba Kyuhyun tersenyum kemudian membungkuk sedikit. Begitu dia menegakkan tubuhnya, Kyuhyun langsung mengenalkan dirinya kepada Haemin.

“Salam kenal Haemin-ssi. Saya Choi Kyuhyun, ummanya Joonmyeon.” Begitu sapa Kyuhyun masih dengan senyum bisnisnya. Padahal senyum itu adalah senyum palsu. Kyuhyun sebenarnya tidak menyukai kehadiran wanita i

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
pingpongkio #1
Wonnie appa kyuhyun eomma ♡
choiboy #2
Chapter 12: Wahhhhh bagus bngt ff nyaa,,,,,,,
Sedihhhh,,,,,, aku kira suho nua matiii ahhhh ternyata cuman mimpi mommy kyu ajhhh
akhirnya kluarga choi sempurna
TheresiaNatalia #3
bagus ceritanya
kyu_jaena #4
Chapter 1: So sweeeeet.....
Ak pling suka crita" kyk gini.....
Ak jga suka bgian kangin nyritak.in dia waktu sma dulu......
Kece bdai critanya
NanyKyu #5
Chapter 12: Happy ending sih..tp msh gantung thor..boleh g d bwt sequel lg, apapn itu namanya yg penting lanjut sampe wonkyu menikah..pliiiisss...hehe...#NgarepBanget
NanyKyu #6
Chapter 2: Hiks hiks..np sedih gn jdnya..ikutan nangis nih..
NanyKyu #7
Chapter 1: Aiihhh..jagoanku keren bgt..kyknya seru nih..lanjut aahhh..
ELPouu #8
Chapter 12: Yeeeey wonkyu is back, jdi itu hnyaa mimpi kyu?duuuh thor dirimu sufah menegangkan jiwaku heheh
wonkyulegs
#9
Chapter 12: Dikirain joonmyeonnya meninggal beneran
Kianhe #10
Chapter 12: Ah ternyata kyu mimpi tohhhh. Dan endingnya kurang greget >< masa berhenti ditengah jalan sih. Berharap ada saquel wonkyu marriage