Three days Sequel

Forever Khunyoung : One-Shot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

 

Yah, author persembahkan sebuah sequel dari fic I am sorry but i love you, untuk para readers yang sangat menyukai fic ini. 

Semoga Readers menyukainya.

Dan maaf jika banyak salah ketik.

Selamat membaca.

 

                                                                            ----------------------------------------------

 

 

"Daddy!"

Terdengar bisikan lembut di telinganya.

"Oh, tidak! Ada apa lagi sekarang." Nichkhun mengeluh dalam hati. Baru beberapa menit yang lalu dia bisa tidur, dia baru saja selesai mengganti popok Min Young, dan sekarang tidurnya harus tertunda lagi. 

Mason sedang berdiri di samping tempat tidurnya dan dia terlihat cemas.

"Mason, ada apa? Mengapa kau belum tidur?" Nichkhun membuka matanya sedikit.

"Jason hilang daddy, dia tidak ada dikamar." jawab Mason.

"Kau sudah mencarinya?" 

Mason mengangguk.

"Di bawah tempat tidur? Di bawah meja? Di dalam lemari?" 

Mason mengangguk berkali-kali. "Mason juga sudah mencarinya di kamar Minnie, tapi dia tidak ada." jawab Mason lagi.

Nichkhun tersenyum sedikit melihat kelucuan anaknya. Kemudian dia bangkit dari tempat tidur dan mengandeng tangan anaknya. "Mari kita cari lagi, mungkin sekarang dia sudah kembali ke atas ranjangnya."

Nichkhun dan Mason kembali kekamar si kembar. Mereka tidak melihat Jason di atas ranjangnya. Nichkhun mencari kembali di bawah tempat tidur, di bawah meja dan di dalam lemari. Tapi seperti yang di katakan Mason, adiknya itu tidak ada di sana.

Jason memang mempunyai kebiasaan tidur yang aneh. Dia suka tidur sambil berjalan. Nichkhun dan Wooyoung sangat ketakutan ketika menemukan tempat tidurnya kosong, dan sempat mengira jika dia sudah di culik.

Mereka membangunkan semua pelayan untuk membantu mencari Jason. Wooyoung begitu panik, dan hampir saja jatuh pingsan ketika mereka menemukan Jason tertidur di bawah meja kerja ayahnya.

"Bagaimana dia berjalan sambil tidur dan menuruni tangga dengan mata tertutup. Bagaimana kalau dia terjatuh dari tangga?" tanya Wooyoung waktu itu sambil menangis didadanya. Setelah Nichkhun membawa Jason kembali kekamar dan menidurkannya dengan lembut ke atas ranjang.

"Ssshhht. Tidak apa-apa. Sekarang dia sudah aman." kata Nichkhun sambil menenangkan istrinya.

Tapi karena masih khawatir dengan anaknya dan istrinya, Nichkhun membuat pintu penghubung antara kamarnya dan sikembar dan selalu mengunci kamar anaknya biar Jason tidak bisa keluar.

Jadi sekarang kamarnya mempunyai dua pintu penghubung. Di sebelah kiri kamar si kembar dan di sebelah kanan kamar putrinya. Dia dan Wooyoung tidak pernah lupa untuk mengunci kamarnya. Dan ketika Jason menghilang, meraka hanya akan mencari di kamarnya sendiri, Di kamar adiknya atau di kamar mereka.

 

Nichkhun mencari ke kamar mandi, kemudian kembali kamarnya. Nichkhun melihat pintu lemari pakaiannya terbuka sedikit, dan langsung menuju ke lemari itu lalu membuka pintu itu dengan lebar. Jason tidur di dalam lemari itu sambil memeluk pakaian Wooyoung. Nichkhun mengangkat dan membawa ke kamarnya dan membaringkan tubuh anaknya dengan lembut di atas kasur.

"Appa!...Appa!" Jason bergumam dalam tidurnya. Ada jejak air mata di pipinya yang montok.

"Dia merindukan appa Woo." Kata Mason. "Daddy kapan appa Woo kembali"

"Bukankah daddy sudah memberitahumu jika appa Woo pergi selama tiga hari?"

"Tiga hari itu berapa lama daddy?" 

"Mengapa? Kau juga merindukan appa Woo, Mason?"

Mason mengangguk.

Nichkhun tersenyum. "Tidurlah, mungkin tanpa kau sadari, appa Woo sudah pulang dan berkumpul dengan kita lagi." bujuk Nichkhun.

Mason naik ke tempat tidurnya. Dan Nichkhun menyelimuti anaknya. "Selamat tidur Mason, I love you." kata Nichkhun dan mengecup kening anaknya dengan lembut.

"I love you too, daddy." Mason tersenyum dan memejamkan matanya.

Nichkhun menutup pintu penghubung dan kembali berbaring di ranjangnya sambil menghela nafas panjang.

 

Flash back.

 

"Pergilah." 

Perkataan suaminya itu membuatnya membelalakkan mata. Mereka sedang sarapan di ruang makan, Nichkhun sudah memakai baju kerjanya, Mason dan Jason belum dia mandikan dan duduk dengan tenang menghabiskan sarapannya. Sedangkan putrinya sudah dimandikan dan sekarang di bawa keluar oleh baby sitter. Karena kalau dia di bawa keruang makan, dia pasti akan menggangu ayahnya makan, dan Nichkhun pasti terlambat pergi kekantor.

"Benarkah? Tapi aku tidak bisa meninggalkan si kembar dan Minnie. Bagaimana jika mereka mencariku?" tanya Wooyoung cemas.

"Kau juga tidak bisa membawa mereka ke Busan. Jika mereka di ajak, kau tidak bisa merawat ibumu yang sedang sakit."

Wooyoung membenarkan perkataan suaminya. Kemarin, Junho menelponnya dan mengabarkan jika ibu mereka sedang sakit, dan sudah di bawa ke rumah sakit. Sebenarnya, dia ingin segera pergi ke Busan, tapi dia ingat, dia sudah punya suami dan anak-anaknya yang masih kecil.

Nichkhun tidak tega melihat istrinya yang mencemaskan ibunya. Anak-anakpun jadi gelisah melihatnya yang hanya mondar-mondir di ruang keluarga menunggu kabar dari Busan.

Mason dan Jason menatap appanya dengan bingung sedangkan Minnie menjadi cengeng dan terus merengek.

Dari pada Ncihkhun melihat anak-anaknya yang seperti itu, akhirnya dia mengijinkan istrinya pulang ke Busan.

"Baiklah aku akan pergi selama tiga hari." akhirnya Wooyoung memutuskan.

Nichkhun mengangguk.

"Aku akan pergi Jumat pagi, dan pulang Minggu malam. Biar kau bisa mengurus mereka dengan tenang."

"Jangan terlalu khawatir, aku akan meminta baby sitter untuk membantuku.

Wooyoung tersenyum dan memeluk suaminnya. "Saranghae." bisik Wooyoung lembut.

"Nado saranghae." Nichkhun membalas pelukan Wooyoung dan mematuk bibirnya. "Baiklah aku akan pergi kekantor." Dia bangkit dan menghampiri si kembar.

"Hei guys, daddy pergi dulu. kalian tidak boleh nakal, ok? Kalian harus menjaga appa Woo dan Minnie." katanya sambil mencium kepala anaknya bergantian.

"Ye!" seru mereka berbarengan sambil cekikikan.

Wooyoung tersenyum melihat si kembar dan mendengar suara tangisan putrinya di depan pintu. Mungkin ayahnya menggodanya dan menangis karena dia tidak di ajak pergi.

Wooyoung meninggalkan si kembar di ruang makan dan pergi menghampiri putrinya. 

"Kenapa Minnie, daddy pergi meninggalkanmu ya?" Wooyoung tersenyum pada anaknya yang masih menangis. Dia mengambil anaknya dari gendongan baby sitter dan membawanya ke garasi mobil. Wooyoung melihat Nichkhun sedang mengeluarkan mobilnya.

"Say by by ke daddy." kata Wooyoung sambil menggoyangkan tangan anaknya, yang sudah berhenti menangis

"Daddy! By by!" teriaknya ke Nichkhun. Nichkhun tersenyum dan membalas dengan melambaikan tangannya dari dalam mobil. Min Young menatap mobil ayahnya sampai menghilang di balik gerbang.

Wooyoung membawa putrinya masuk kedalam rumah, tapi Minnie menoleh dan menatap gerbang, walaupun mobil ayahnya sudah tidak terlihat lagi.

 

Jumat pagi Wooyoung sudah siap untuk pergi, dan berpamitan dengan suami dan anaknya.

"Appa hanya pergi tiga hari, jadi kalian tidak boleh nakal, oke?" katanya sambil memeluk si kembar.

Mason memeluk leher appanya dengan kencang, sesungguhnya dia tidak mau appanya itu pergi meninggalkan mereka, tapi karena dia anak sulung, dia harus menunjukkan ketegarannya, walaupun raut wajahnya menunjukkan kebalikan. Sedangkan Jason sudah menangis sejak appanya mandi dan berganti pakaian. Dia mengikuti kemanapun appanya berjalan di dalam kamar sambil menarik ujung baju Wooyoung.

Melihat kelakuan Jason yang menyayat hatinya, Wooyoung ragu untuk pergi, dia mengkhawatirkan Jason.

Nichkhun yang mengerti  akan kekhawatiran istrinya, mengendong Jason dan membujuknya untuk berhenti menangis. 

"Appa harus menjenguk nenek di Busan selama tiga hari." katanya menjelaskan.

"Jason ikut appa!" Jason mau ikut appa!" teriaknya sambil menangis. Dia meronta dalam gendongan Nichkhun agar dia di turunkan. 

Nichkhun akhirnya membiarkannya turun, dan Jason langsung mencari sepatunya. Setelah dia mendapatkan sepatunya dia berlari ke depan pintu dan sambil menangis, dia memakai sepatunya sendiri. Wooyoung yang tidak tega, mengangkat tubuhnya dan memeluknya dengan erat, lalu dibawa anaknya itu ke halaman dan duduk di bangku yang ada di sana. Tanpa dia sadari airmatanya turun kepipi.

"Baiklah appa tidak akan pergi. Appa tidak akan meninggalkan Jason." Akhirnya dia memutuskan. Untuk apa dia pergi jika anaknya menangis seperti ini. Dia tidak ingin Jason sakit karena kepergiannya. Dia memejamkan matanya, berdoa agar ibunya baik-baik saja.

Dia tinggal di taman untuk sementara, dan bermain dengan Jason. Jason sudah tidak menangis lagi, dan sudah bisa tertawa. Nichkhun yang khawatir, akhirnya menyusul mereka dengan membawa Mason dan Min Young. Nichkhun mendekatinya dan meremas pundaknya lembut. Wooyoung mengangkat kepalamya dan menatap suaminya. Dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya, memberi isyarat jika dia tidak jadi pergi ke Busan. Lalu mereka menghabiskan pagi itu dengan bermain di taman.

Wooyoung memangku Min Young dan melihat si kembar berlari di kejar ayahnya, Nichkhun pura-pura jatuh dan mengerang, tapi ketika sikembar mendekatinya dia langsung menangkap mereka kemudian menggelitiki pinggang mereka.

"Stop dad, geli!" Mereka tertawa cekikikan. 

Wooyoung tersenyum. Dan merasakan Min Young menggeliat dalam pelukannya dan ingin bergabung dengan ayahnya dan si kembar.

"Oh, kau juga ingin bermain bersama mereka?" Wooyoung kemudian membawa Min Young mendekati mereka yang masih cekikikan, dan menurunkannya di atas rumput.

Min Young langsung merangkak mendekati ayah dan oppanya yang masih asyik tertawa.

"Daddy lihat, Minnie ingin bermain bersama kita." Mason berkata dan hampir tersedak, dia kemudian terbatuk-batuk.

Jason langsung mendekati appanya dan menubruk dengan keras hingga Wooyoung terjatuh dan berbaring di atas rumput. Jason memeluk tubuh Wooyoung dan membaringkan kepalanya di atas dada appanya dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Appa boleh pergi, Jason janji tidak akan menangis." katanya pelan, tapi Wooyoung begitu kaget mendengarnya.

"Benarkah?" teriak Wooyoung kegirangan, hingga membuat Nichkhun dan Mason menoleh dan menatapnya heran.

Jason mengangguk. "Jason tidak ingin melihat appa sedih, dan Jason juga tidak ingin nenek sakit." katanya lagi.

"Terima kasih, sayang. Anak appa, memang anak baik dan pintar."

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ShinPM98
#1
Chapter 5: Aku berharap kk mw membuat sequel utk Taeyang ini :(( aku pengen wooyoung hidup bahagia.. Khun tega banget ㅠ.ㅠ somehow pengen liat Khun tahu Taeyang anaknya >,<
lilaciyma2689 #2
Chapter 5: chapter 5: sequalnya ada ngak? maunya khun kembali sama woo and taeyang..bikin woo ama taeyang bahagia.
lagian khun ngak cinta sama istrinya. cian sama Woo n anaknya udah menderita
nuneoTAMA #3
Chapter 5: taeyang ceritanya serius nge-kill/// aku sedih bacanya
nuneoTAMA #4
Chapter 4: chp 4 : aku benci endingnya.... aku merasakan apa yang khunie rasakan... woo kau tega.... kau terlalu polos
aririska #5
yang taeyang itu g ada sequelnya kh?? padahal seru kayaknya kalo dilanjutin .. hehe
aririska #6
Chapter 1: sad ending sih ... tp keren banget ... semangat bikin yang lebih keren lagi y author nim ...
jangwooyoung0730
#7
Chapter 7: Hahahahahahahaha. Aku lupa cerita yg asli sblm sequel ini. Huhuhu.
Khun maafkan aku. Tapi adek mu cantik khun. Boleh lah kali kali adek mu dipasangkan dengan woo. Hahahaha. Yah walaupun jawabannya sudah pasti tidak. Hahahaha. Tp aku mau chereen dengan woo khun. Mereka serasi gitu loh. Mwahahahaha *ketawa ala nedyong* hahaha.

Okay okay. Junhooo. Suka kalo wooho udah jd brother. Hahaha. Cutee cutee. Iiih mason sama jason kayaknya kucu bgt dah. Padahal blm ga tau jason mukanya kayak mana. Hahaha. Tp mereka pasti kucuuu. Ga terlalu suka ah sama minnie. Parno sama yg nyangkut dg minnie atau mickey atau berbie. Hahahaha.

Lanjut lah. Cerita yg lebih menyakitkan kali kali authornim. Yg bisa menyayat nyayat hati ampe hati patah beribu ribu gitu. Tantangan buat aku~~ hahaha. Biar bumbu ceritanya makin sedap konflik nya harus lumayan agk yg berat. Hahaha. (Padahal ga suka yg berkonflik) tp mau baca nih yg lumayan konfliknya agak berat. Tp jangan berat bgt lah. Hahaha.
Okay setooop.
hwootestjang #8
Chapter 7: Jangan bilang bosan deh.. Suka bangat.. Aku aja belum boleh move on darinya..
ShinPM98
#9
Chapter 7: I like the sequel of "I am Sorry but I Love You" hehehe wooyoung hamil lg astaga hahaha... XD