Just Window

2PM "Crying Challenge"
Please Subscribe to read the full chapter

Just Window

(mannuel_khunyoung)

Cast: Nichkhun, Wooyoung

 

~Jika dunia itu sempit mungkin takdir kita takkan seperti ini..

~Jika dunia itu sempit mungkin dia akan bersamaku.

~Jika dunia itu sempit mungkin dia takkan bertemu orang itu..

 

 

            Aku tahu jika dunia tak sempit, melainkan luas bahkan sangat luas dengan begitu banyak manusia di dalamnya yang sangat tak mungkin untuk dihitung jari. Tapi... kenapa manusia itu bukan aku?

 

            Aku tahu aku salah, aku salah karena memilih memandangnya dari kejauhan. Bersembunyi, dan berharap dialah yang akan menemukanku. Aku salah karena aku tak pernah bergerak sedikitpun untuk membuatnya merasakan kehadiranku. Jarak kami memang tak jauh tapi ada sesuatu yang membuat kami merasa jauh, yaitu kedekatan kami. Kami tak dekat seperti layaknya orang lain, kami hanya sekedar saling memandang dan menyapa tak lebih. Meski cuma sebatas itu aku tak bisa membohongi perasaanku kalau aku benar-benar mencintainya.

 

—Hanya jendela,

 

            Hanya alat itu yang bisa kugunakan untuk memandang dirinya sepuas hatiku. Di dalam kamarku yang berada di lantai dua itulah terdapat jendela yang kugunakan untuk memandangnya. Rumahku dan rumahnya bersebelahan. Jendela kamarku tepat menghadap ke jendela kamarnya yang sama-sama di lantai dua. Dari situlah aku hanya bisa memandanginya untuk meringankan sedikit perasaanku yang menginginkan lebih terhadap dirinya.

 

            Aku selalu menunggu di jendela itu berharap bisa melihat dirinya. Berharap lama pun akan selalu kutunggu asalkan aku bisa melihat dirinya. Jika cuaca cerah maka keberuntungan akan memihak kepadaku karena aku bisa melihatnya dengan jelas tapi jika hujan datang, maka aku tak bisa menikmati wajahnya saat itu dan itu membuatku merindukan sosok dirinya yang selalu kupandangi setiap harinya.

 

            Ketika aku melihat dirinya adalah suatu kebahagiaan yang sangat mendalam bagiku. Aku akan sangat bahagia ketika dia menatap dan menyapaku, hanya itulah yang bisa kubanggakan dari dirinya. Hanya itu dan tak lebih dan dia juga takkan pernah tahu bagaimana perasaanku, karena sedikitpun aku tak pernah menunjukkan itu kepadanya. Untuk mendekatinya saja aku terlalu ragu bagaimana kalau mengajaknya berbicara, karena keraguan itulah aku terlambat dan hal yang paling kutakuti akhirnya terjadi...

 

            Dia sudah memiliki seorang kekasih, bagaimana aku tahu? Aku melihatnya membawa kekasihnya itu ke kamarnya. Pemandangan itu sangat menyakitkan, mereka tampak bahagia sedangkan aku larut dalam kesedihan ketika menyadari bahwa suara canda tawa itu hanya untuk kekasihnya—bukan aku. Hingga akhirnya kuputuskan untuk menutup jendela itu ketika aku melihat mereka tak lagi hanya sekedar bercanda, melainkan berciuman. Hal itu sangat membuatku menangis ketika aku sudah benar-benar menutup jendela kamarku dan itu juga membuatku takut untuk kembali membuka jendela itu.

 

            “Apa yang kau tangisi, Jang Wooyoung?” tanyaku pada diri sendiri saat itu.

 

            Aku menangisi semua hal yang ada termasuk diriku sendiri. Aku terlalu takut mendekatinya begitu juga menyapanya. Aku menangis karena tawa candanya itu bukan untuk diriku. Aku menangis karena dia memiliki wanita yang sudah berhasil masuk ke dalam hatinya. Aku menangis karena orang itu bukanlah aku. Aku menangis karena tahu ciumannya bukanlah untukku.

 

~Aku menginginkan dirinya,aku sangat ingin memiliki dirinya.

 

            Berapa lama kah aku harus menunggu? Berapa lama aku akan seperti ini terus? Berapa lama aku akan berada dalam penjara hatiku? Berapa lama aku harus memandangnya dari jendela kamarku? Aku menginginkan lebih, aku ingin memandang langsung dirinya, aku ingin bebas membiarkan dirinya tahu betapa aku sangat mencintainya. Hanya dia, yah hanya dia yang bisa menyesakkanku seperti ini.

 

~Aku ingin kau melihatku.

~Aku ingin kau mendengar perasaanku.

~Aku ada disini, menunggumu.

~Kau seharusnya tahu ketika aku memandangmu.

~Dengan caraku memandangmu, kau seharusnya bisa langsung mengetahui kalau perasaanku itu benar-benar ada dan aku sungguh-s

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nunneo74
#1
Chapter 3: ♦♦ : angst klise, tapi setidaknya bisa membuat saya merasakan sakit hati si tokoh
Mrs_Jang #2
Chapter 3: ◆◆◆
Uyounggie
#3
Chapter 5: Cup yg ini.. dibuat panjang donk...!! Sedihhh bangettt
vickywahyu #4
Chapter 11: Udah diumumin ya/? Humm
Bikin lagi donk admin semuanya. Seru lhoo :D
Hehe~ #peace
ShinPM98
#5
Chapter 5: Super angst for me...i want a sequel ㅠ.ㅠ
cnl_keykhun40
#6
Chapter 7: ♦♦
Jadi.. si nichkhun gak tahu kalau Wooyoung suka sama dia? astaga~ dia selalu kasihan :(
bisa gak gantian Nichkhun yang sengsara? kebanyakan Woo yang menderita. kan kasihan :(
cnl_keykhun40
#7
Chapter 6: ♦♦ Ohh.. wooyoungie kasihan :( kok kebanyakan wooyoung yang tersakiti ><
cnl_keykhun40
#8
Chapter 5: ♦♦
ahh.. gantung sekali >< pengen ada sequel. kasihan banget si woo.. khun gak peka, nyebelin.. Oh.. jadi galau ><
cnl_keykhun40
#9
Chapter 4: ♦
mianhae.. sebenarnya idenya bagus dan sedikit ekhm.. , aku tidak terlalu suka. gak nge feel ._.
cnl_keykhun40
#10
Chapter 3: ♦♦♦
Gak hampir nangis sih.. Tapi hatiku hampir remuk kayaknya/?
Nice story..
Kasian banget si wooyoung. Harusnya ada nichkhun disana yang akan jadi bintang untuk menemani woo yg menjadi bulan. Ohh.. Pasti lebih sweet..
But its good job..