I don’t want to let go of myself
I don’t want to ruin myself anymore
Memories that aren’t ending even when it’s over
I have no confidence to win over it

~~~

      Amber terbangun, dilihatnya kesekeliling. Dimana ini? Ia bahkan tak mengenali tempatnya berada. Susah payah ia mencoba untuk bangkit, namun tenaganya tak cukup kuat untuk mengangkat badannya sendiri.

     Sebuah tangan tiba-tiba terulur tepat didepan matanya, segera saja ia menengadahkan kepala untuk menatap sang pemilik tangan itu. Silau. Matanya menyipit, tetapi ia masih mencoba untuk melihat wajah yang tersembunyi dibalik cahaya menyilaukan itu.

        Mata itu, senyum itu...

        “H-hyung?”

       Apa ia sedang bermimpi? Benarkah dengan apa yang ia lihat ini? Walaupun ini hanya mimpi, ia berharap Tuhan tidak membangunkannya kali ini.

       “Kenapa kau disini, Amber-ah?”

       “Kenapa?? hyung, tidakkah kau merindukkan ku?”

        “Amber, tidak seharusnya kau berada disini”

        “Jangan menyuruhku pergi lagi! Hyung, bogoshippo, jeongmal bogoshippoyo”

       Amber perlahan bangkit, sejak kapan tubuhnya terasa ringan begini? “Apa selama ini kau bersembunyi disini? Kenapa kau meninggalkan aku? Kau jahat!” Ia mulai terisak.

        “Kembali lah Amber-ah, ini bukan tempat mu”

       Amber segera menggeleng-gelengkan kepalanya “Cukup!! Jangan mengusir ku lagi! Shireo, aku mau disini saja. Hyung, jebal... biarkan aku disini, bersama mu.. jebal”

      “Amber, dengarkan aku baik-baik. Bukankah ini tidak adil? Kau menginginkan untuk berada disini, sedangkan aku? Aku bahkan berharap diberi waktu lebih lama agar bisa