*8

The Way I Wanted U
Please Subscribe to read the full chapter

NOT THE END

••••

Cklek  

 

 

"Josephine"

 

 

"Oh hai anabele

 

 

◆◆

 

Hembusan angin pantai yang silih berganti mendongakkan kepala yifan ke langit sembari memejamkan kedua matanya. Tangannya direntangkan seakan menahan laju angin yang datang. Sebuah pergerakan lain membuatnya menghentikan kegiatan mari-melawan angin tadi. Yifan tak menoleh atau sekedar ingin tau siapa gerangan yang memeluknya begitu erat. Jawabannya ia sudah tau. Diamnya yifan membuat sang pemeluk berjinjit dan menaruh kepalanya di atas bahu kekar yifan. Menolehkan wajahnya ke samping wajah pemuda itu.

 

"Kau senang?" Teriaknya, mengalahkan suara angin pantai dan deburan ombak yang berpaduan.

 

"Aku lebih dari senang hanya karena kau disini memelukku, puku" balas yifan dan tangannya mengunci tangan kecil amber yang bersarang di perutnya. Agar gadis itu tetap disini menemaninya, ya, mungkin hanya untuk hari ini.

 

"Kau ingin melihat matahari terbenam?" Tanya yifan saat pelukannya terasa longgar. Dan anggukan kepala amber membuatnya tersenyum. Ditariknya tangan gadis itu dan dibawanya lari. Yifan mengajaknya ke bebatuan besar yang sering ia tempati untuk melihat matahari terbenam. Cuaca hari ini begitu bersahabat.

 

Yifan mendorong tubuh amber ke atas karena gadis ini kesulitan untuk naik. Dan akhirnya, kini dua muda-mudi ini duduk berdampingan menunggu tenggelamnya sang matahari. Dari atas sana, amber berteriak senang, entah kenapa. Sedangkan yifan tersenyum melihat keceriaan yang tersirat dari wajah amber. Hingga saatnya matahari berada lurus didepan mereka. Jemari kecil amber menyusuri jemari yifan yang berada diatas kakinya, meminta untuk digenggam sang empunya. Dan detik-detik matahari terbenam itu, disaksikan amber dengan satu tangan besar yifan merangkulnya dari belakang, dan satu tangan lagi menggenggam jemari kecilnya. Kedekatan posisi tubuh mereka, membuat sensasi hangat itu kembali muncul.

 

Mata kecil amber tak henti-hentinya menatap kagum warna keemasan yang terpancar di tengah-tengah lautan biru yang mulai membiaskan cahaya emas itu. Dan keindahan ciptaan Tuhan yang menganggumkan itu seketika mulai pudar dan berganti malam yang belum dipenuhi cahaya bintang. 

 

"Kau senang?" -pertanyaan dari bibir yifan menghantarkan nafas hangat di kulit wajah amber karena saat ini kepala yifan berada di bahu kecil sang gadis.

 

Perasaan aneh menyerang dada amber. Ia sangat gugup dan mulai merasa tak nyaman dengan posisi ini namun tubuhnya enggan bergerak sedikitpun ketika yifan semakin mengeratkan pelukannya. Kini keheningan menyelimuti keduanya. Hanya terdengar deburan ombak yang saling berkejaran.

 

"Puku…" akhirnya yifan merubah posisinya membuat amber bernafas lega karena dadanya kini tak sesak lagi. Kali ini mereka saling berhadapan satu sama lain.

 

"Hmmm…"

 

"Jadi esok kau akan pergi" ucap yifan dan nadanya terdengar sedih. Amber belum menjawabnya. Tatapannya malah beralih ke lautan disaat pemuda itu melakukan eye-contact secara mendalam. Dalam pikirannya, amber ingin sekali pulang, kembali menemui keluarganya tapi kehadiran pemuda ini membuatnya dilema. Hatinya ingin bersama dengan yifan, ingin melakukan hal seperti ini setiap harinya bersama yifan dan melakukan hal lainnya hanya berdua. Amber mulai tersadar setelahnya.

 

Kepalanya mengangguk membenarkan senyumnya agar yifan tau jika ia sangat ingin pulang, meski senyum itu adalah palsu. "Aku akan pulang menemui keluargaku disana yang entah aku tak tau keadaannya sekarang. Sudah berbulan-bulan aku disini, tapi aku sangat ingin menemui mereka"

 

Yifan diam, ia hanya memainkan jemari amber bersama jemarinya. Dia masih memikirkan bagaimana nasibnya nanti jika gadis ini sudah tak ada lagi disini. Pernah ia terpikirkan untuk ikut gadis ini pulang, tapi paman hao bilang kalau ia ikut kembali ke masa amber berada seharusnya, maka armada island akan hilang dan tak akan pernah ada karena yifan menyalahi hukum alam. Lagipula penduduk pulai ini lebih membutuhkan pemimpin sepertinya.

 

"Sebelum kau pergi, izinkan aku untuk mengungkapkan sesuatu yang sangat sulit untuk kujelaskan lebih dari perasaan aku menyukaimu" -yifan mengajak amber untuk berdiri dan tangannya kembali menggenggam erar tangan amber. Menaruhnya didada tepat di jantungnya.

 

"Puku, apa kau bisa merasakan degupan itu?" tanya yifan. Amber mengangguk. Tapi tangan gadis ini juga membawa tangan yifan ke tempat yang sama di jantungnya.

 

"Apa kau juga merasakannya yifan?"

 

Yifan mengangguk. Ia senang bukan kepalang.

 

"Amber …" -yifan akhirnya memanggil nama asli sang gadis.

 

"Aku mencintaimu dan selamanya kuberharap akan seperti ini. Mencintaimu adalah yang terbaik dalam hidupku. Kau bisa merasakan degupan ini, seperti inilah kebahagiaan yang membuncah dalan diriku saat kau hadir bersamaku. Aku tidak akan menyalahkan siapapun, alasan mengapa kita tidak bisa bersama. Aku yakin Tuhan punya rencana yang lebih indah nantinya…"

 

"Yifan, aku juga mencintaimu… "

 

 

"Aku mencintaimu bukan karena rasa kasihan. Kau juga bisa merasakan degupan jantungku bukan? Aku sangat bahagia bersamamu. Terimakasih untuk semuanya. Terimakasih sudah memberikan cintamu untukku ,wu yifan" 

 

Dan pelukan penuh haru menjadi akhir pengungkapan perasaan mereka yang sejujurnya. Pernah mereka menyalahkan takdir, tapi kini tidak lagi. Mereka tau, akan ada akhir yang lebih indah nantinya tanpa mereka ketahui. Menyesal? Tidak. Sama sekali tidak ada penyesalan yang dirasakan keduanya karena dipertemukan diwaktu yang salah dan dipisahkan terlalu cepat. Mereka baru saja merasakan perasaaan cinta itu. Kini mereka hanya bisa berharap dalam asa dan menunggu dalam diam, apakah Tuhan sudah merencanakan hal yang lain untuk kelanjutan mereka kelak.

 

◆◆

 

Pagi ini, semua penduduk pulau sudah berkumpul di gua berlumut dengan perasaan kesedihan yang menyelimutinya. Tiga orang disana, amber, anabele dan justin berada di tengah-tengah mulut gua. Sebelum benar-benar pergi, luna yang menjadi teman terdekat amber selama ini memeluk tubuh sahabat barunya itu. Ia sangat sedih dengan perpisahan yang tidak pernah ia bayangkan. Bibi lan juga tak kuasa menahan tangis, ia berlari dan memeluk dua gadis itu dengan haru.

 

"Aku akan merindukanmu puku. Kuharap kau tak akan melupakanku" ucap luna dengan suara bergetar.

 

Bibi lan mencoba kuat, dibelainya rambut puku, sama seperti yifan, bibi Lan sudah menganggap puku seperti anaknya. "Kau akan bahagia puku. Bibi mendoakanmu selalu"

 

"Terimakasih luna, bibi. Aku pasti akan sangat merindukan kalian. Aku … menyanyangi kalian semua" dan tangisan kecil amber mulai terdengar semenjak ia sudah menguatkan dirinya agar tak menangis.

 

"Amber…" -suara yifan membuat luna dan bibi lan melepaskan pelukannya. Kini ganti pemuda itu yang membawa tubuh kecil amber kedalam pelukan. Keduanya sama-sama terisak. Rasanya tidak ingin saling melepaskan.

 

"Yifan, kau harus berjanji untuk selalu hidup bahagia. Aku akan merasa sedih dan bersalah jika saja kau tak bisa membahagiakan dirimu. Kau janji ya," ucap amber menahan tangis itu agar tak keluar lagi. Kemudian yifan terkekeh kecil, mengetahui jika amber hanya berpura-pura tegar didepannya. Ditariknya dagu amber dan wajah keduanya mendekat, lebih dari dekat. Hingga bibir tipis yifan menyentuh kulit bibir ranum amber. Dan kini keduanya lebih dalam menyatukan ciuman yang dipenuhi kehangatan yang menjal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nymphDew88 #1
Chapter 9: Suka sekaliiii... Suka sekali.... Sukaa sekaliii
Rindibooc #2
Chapter 9: ceritanyaaa kereen. sorry baru komen soalnya gue baru baca juga hhe.
Lamonzyfam
#3
BRu bc nih ff,hmm kren.
Walaopon awal ny sdkit bt bnggung,tp mkin di bca mkin kren..
Smga bkal bnyk ff2 krisbermu
krisber_1806 #4
Chapter 9: uuuuuuhhhh so sweet....
keren thor...
di tunggu krisber fic yang baru yaaahhh
SnowVillain
#5
Chapter 9: aku suka authornim di partnya hae oppa bilang amber unnie ku kena serangan jantung..hahhaha..aku suka endingnya authornim, akhirnya krisber tetap bersatu..:') authornim #fighting... :)
hernandaastri
#6
Chapter 9: kyyaaa jdi ngiri X)
so sweet and romance bgt X)
RiskaAzmi #7
Chapter 9: god job author-nim (y)
di tunggu ff yang lainnya :)
ekanorsyafiqah
#8
Chapter 9: Happy ending !!