*3

The Way I Wanted U
Please Subscribe to read the full chapter

VOICE

 

••••

 

Jalanan menuju hutan thunder* sangatlah sulit dan berbahaya. Namun puku dan luna berhasil melaluinya. Meski basah kuyup dan terjatuh berkali-kali karena hujan tiba-tiba datang. Para penduduk pulau pun terkadang harus jatuh tergelincir karena licinnya medan jalan. Sesuai namanya, thunder, hutan ini selalu hujan dan terkadang disertai kilat yang menyambar ranting pohon. Kejadian ini baru terjadi sekitar tiga bulan lalu. Dan hutan ini ditemukan oleh Xi Luhan, salah satu pengawal yang pada saat itu sedang berjaga malam mengitari seluruh pelosok armada island. Yifan sendiri pun baru mengetahui adanya hutan ini. Ajaibnya, hanya hutan ini yang dapat hujan sendiri ,disaat seluruh pulau cerah ceria.

 

Dengan ditemani luna, teman barunya, Puku berjalan-jalan mengitari pulau. Ini perintah yifan untuk luna agar menemani tamunya. Sedangkan kris sedang ada urusan dengan penjaga pulau yang terserang kawanan hiu.  Puku berlarian kesana kemari menikmati indahnya armada island. Luna pun turut berlarian mengikuti puku. Mereka sedang berada di kebun stroberi dan apel setelah melalui rintangan di hutan thunder. Luna mengajari amber cara memetik buah yang sudah matang.

 

"Ini enak. Rasanya segar"

 

"Cobalah buah apel ini puku"

 

Puku mengunyah satu gigitan apel. Wajahnya begitu menikmati segarnya apel yang baru dipetik langsung dari pohonnya.

 

"Puku, boleh saya bertanya?"

 

Puku mengangguk sambil terus mengunyah apel.

 

"Jadi tuan yifan tidak memperkerjakanmu menjadi pelayan?"

 

"Ya begitulah. Padahal aku sudah bilang mau menjadi pelayannya. Dia menolak"

 

"Tentang rahasia itu--"

 

"Tenang saja. Akan kurahasiakan"

 

"Terimakasih puku. Eh, kau tau tidak nama puku itu adalah nama kecil nyonya besar"

 

Puku mengangguk.

 

"Yifan sudah mengatakannya. Arti nama puku itu kekuatan dan keindahan. Aku menyukai nama itu"

 

"Kau beruntung"

 

"Tidak. Kalaupun aku beruntung, kenapa hari ini aku ada disini dan menjadi lupa ingatan? Sebenarnya aku takut lun"

 

"Tenanglah. Semua akan baik-baik saja. Ini takdirmu puku. Jangan menolak apa yang sudah ditakdirkan. Mungkin Tuhan punya rencana lain untukmu. Yang lebih indah tentunya"

 

Amber menangis. Sungguh ia tidak tau bagaimana nasibnya. Mungkinkah ini takdirnya untuk tinggal selamanya disini dan ingatannya tidak pernah kembali? Dia sangat takut.

 

"Semua akan baik-baik saja. Jangan menangis puku"

 

Luna membawa puku dalam pelukan seorang teman. Luna kasihan dengan nasib gadis cantik ini.

 

 

 

Tinn Tinn 

 

Sebuah buto* yang dikendarai Yifan berhenti dibelakang Luna dan puku.

 

"Naiklah. Kita akan berkeliling dengan ini" teriak Yifan.

 

Luna dan puku segera menaiki buto.

 

"Ada apa?"

 

"Apanya tuan?"

 

"Kalian berpelukan tadi. Hey, kau habis menangis puku?"

 

"Eh? Tidak"

 

"Puku kelilipan tuan. Ada debu yang masuk ke matanya"

 

Yifan mengangguk.

 

Mereka berkeliling pulau. Puku terlihat senang dan kagum melihat pulau buatan ini. Belum pernah ia melihat pulau buatan yang benar-benar mengaggumkan. Fasilitas disini benar-benar modern meski rumah-rumah penduduk disini sangatlah alami dan sederhana. Luna menjelaskan secara rinci tentang pulau ini. Ia sudah mempelajarinya saat dipelatihan dulu.

 

"Senja nanti kita akan kepantai Jiafan. Kau mau?"

 

"Jiafan?"

 

"Itu nama pantai yang diberikan tuan untuk ibunya. Jiafan itu singkatan Jia, nama nyonya besar, dan fan itu-- "

 

"Nama yifan?"

 

"Kau benar. Sebagai hadiahnya kita akan makan disini"

 

Mereka sampai disalah satu tempat yang bisa dibilang mirip rumah minimalis. Bukan tempat makan. Mata puku tak hentinya berdecak kagum saat memasukki tempat makan spesial itu. Suasana hutan yang natural benar-benar membuat mata dan hati menjadi tenang. Gemericik sungai buatan didalamnya seakan-akan kita berada ditengah-tengah hutan dan sedang mengadakan campfire.

 

"Silahkan duduk dimeja nomor 9"

 

Masha, penjaga tempat makan ini. Bersama tiga koki handal, Yura, Soojin dan Minnah. Yang menjadi pelayan disini adalah empat ekor robot kura-kura yang sangat canggih. Robot kura-kura yang sering dipanggil turtlelie ini sangat profesional karena sudah dirancang sangat modern dan canggih.

 

"Pesanan apa yang anda inginkan?" Suara robot turtlelie bernomor 1 mengejutkan puku. Luna tertawa melihat ekspresi kaget puku.

 

"Semuanya. Makanan terlezat di pulau ini" jawab yifan.

 

"Ini benar-benar keren" puji puku.

 

"Tentu saja. Sekarang sudah tahun 2020. Semuanya serba canggih. Tapi dipulau ini juga tetap mempertahankan kesederhanaan seperti ditahun 2000 silam"

 

"Hah? 2020?"

 

"Kenapa wajah kagetmu itu?"

 

"Kenapa puku? Ada yang salah dari tahun 2020?"

 

Puku menggeleng.

 

2020?

 

 

 

Los Angeles, 7 Februari 2013

 

Suara bising kendaraan dikota Los Angeles adalah hal yang biasa bagi masyarakatnya. Kota yang dijuluki sebagai kota yang tidak pernah tidur ini sangatlah menyukai keramaian. Salah satunya sebuah keluarga yang sudah lima tahun menetap disini. Keluarga bermarga Liu ini pindah karena pekerjaan sang ayah dan anak tertuanya yang mengharuskan tinggal dinegara orang.

 

"Yoona unnie!! Hurry up"

 

"Wait!! Eyelinerku masih kurang---Nah, selesai"

 

"Sudah kubilang. Unnie tetap dirumah keluarga lee saja, biar gak repot seperti ini"

 

Yonna keluar dari kamarnya.

 

"Lama sekali"

 

"Sudah biasa mama. Unnie memang lama kalau sedang berdandan"

 

"Oh, whatever"

 

"Ayo berangkat. Keluarga Lee sudah lama menunggu"

 

Ketiga wanita berwajah mirip ini menuju limousin yang sudah menunggu ketiganya.

 

"Lama sekali. Dasar wanita" gerutu pria berjas yang dikenal sebagai kepala keluarga Liu.

 

Hanya tawa lepas yang keluar dari bibir ketiga wanita tadi. Sindiran pria berumur hampir 40tahun itu lucu pikir ketiganya.

 

"Ada yang aneh ya?"

 

Semua mata tertuju pada satu sosok yang sedang

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nymphDew88 #1
Chapter 9: Suka sekaliiii... Suka sekali.... Sukaa sekaliii
Rindibooc #2
Chapter 9: ceritanyaaa kereen. sorry baru komen soalnya gue baru baca juga hhe.
Lamonzyfam
#3
BRu bc nih ff,hmm kren.
Walaopon awal ny sdkit bt bnggung,tp mkin di bca mkin kren..
Smga bkal bnyk ff2 krisbermu
krisber_1806 #4
Chapter 9: uuuuuuhhhh so sweet....
keren thor...
di tunggu krisber fic yang baru yaaahhh
SnowVillain
#5
Chapter 9: aku suka authornim di partnya hae oppa bilang amber unnie ku kena serangan jantung..hahhaha..aku suka endingnya authornim, akhirnya krisber tetap bersatu..:') authornim #fighting... :)
hernandaastri
#6
Chapter 9: kyyaaa jdi ngiri X)
so sweet and romance bgt X)
RiskaAzmi #7
Chapter 9: god job author-nim (y)
di tunggu ff yang lainnya :)
ekanorsyafiqah
#8
Chapter 9: Happy ending !!