*5

The Way I Wanted U
Please Subscribe to read the full chapter

GOT IT

 

 

••••

 

chapter 4 :

 

"AAAAAAAAAAAAAA---"

 

 

 

"Usaha yang bagus. Aku tau tipuanmu yifan. Kenapa kau menyebalkan sekali akhir-akhir ini"

 

 

 

Puku melanjutkan jalannya. Namun ia kembali berhenti.

 

 

 

"Kenapa dia belum datang juga?"

 

 

 

Puku berputar kebelakang. Matanya membulat melihat apa yang didepan matanya sekarang.

 

 

 

"Yifan!!"

 

 

*chapter 5 :

 

 

.....

 

"Yifan!!"

 

Puku membuang payungnya dan berlari sekencang mungkin. Ia berlutut memegangi wajah pucat yifan.

 

"Kau kenapa?"

 

"Aargh.. ini sakit"

 

Yifan menyentuh perutnya.

 

"Tunggu sebentar. Akan kucari bantuan"

 

Puku berlari ditengah lebatnya hujan mencari bantuan. Akhirnya ia menemukan sebuah buto yang tersedia di penampungan. Meski ia belum pernah mengendarai buto, namun ia akan mencoba.

 

"Bagaimana cara menggunakannya? Uh, ini kuncinya..dan..ini..tekan..ini..injak remnya..dan.."

 

Drnn drnn

 

Menyala

 

Dengan hati-hati puku mengarahkan stir, karena ia tidak tau benar cara memakainya. Sampai. Dipapahnya tubuh lemas yifan. Sepertinya yifan pingsan. Hujan semakin lebat.

 

"Bertahanlah yifan"

 

 

1 jam

 

 

Ruangan yang suhunya normal kini dinaikkan agar hangat. Semua pelayan berdatangan membawa makanan hangat dan peralatan medis. Kerumunan pelayan itu terus berjaga disamping ranjang.

 

"Sadarlah yifan" batin puku yang terduduk disudut kamarnya.

 

 

Cklek

 

Luna masuk ke kamar puku membawa nampan makanan penghangat dan selembar handuk.

 

"Hei puku. Kemarilah"

 

Puku menggeleng.

 

"Kemarilah puku. Tidak usah takut. Ini bukan salahmu"

 

Akhirnya puku mendekati luna.

 

"Ceritakan eum"

 

Dan puku menceritakannya. Ia tidak tau apa yang terjadi. Kejadiannya begitu misterius hingga puku pun tidak mengerti kenapa yifan bisa jatuh terkulai seperti itu.

 

"Aku akan kerumah paman hao"

 

"Boleh aku ikut?"

 

Luna menggeleng.

 

"Kau beristirahat saja. Kami semua akan pergi menemui kesepuluh pengawal diberbagai titik. Mungkin agak lama. Jagalah tuan yifan untuk sementara"

 

"Kenapa?"

 

"Ini sebuah ancaman bagi tuan yifan"

 

"Hah?"

 

Luna tidak menjelaskan lebih banyak lagi. Ia pergi. Dari atas jendelanya, puku melihat semua pelayan menaiki buto dan pergi kearah hutan. Wajah luna sempat tersenyum kearah puku.

 

"Aku tidak apa-apa"

 

Bibir luna mengatakan hal itu. Puku mengangguk.

 

 

 

Tap tap tap 

 

Cklek 

 

Langkah kaki kecil itu berjalan perlahan. Mendekati ranjang besar dan duduk dipinggiran ranjang. Menatap sedih wajah yang masih pucat. Selang infus menjalar di lengan kekar milik pria disampingnya.

 

"Hei, kau belum sadar? Maaf aku meninggalkanmu. Maaf sudah membuatmu begini. Maaf-- yifan?"

 

Mata yifan mulai terbuka perlahan. Bibirnya mengeluarkan suara kesakitan. Puku segera membantu yifan bangun.

 

"Dimana ini?"

 

"Dikamarmu"

 

"Kau baik-baik saja puku?"

 

"Seharusnya aku yang bertanya"

 

Yifan tersenyum.

 

"Ah, makan sup ini. Pelayanmu sudah menyiapkannya"

 

Yifan mengangguk.

 

"Akan aku suapi. Bukalah mulutmu.. Aaaa"

 

Yifan membuka mulutnya. Keduanya sama-sama tertawa kecil. Ini sangat canggung dan lucu pikir yifan dan puku.

 

"Istirahatlah"

 

Puku menyuapkan suapan terakhir. Lalu ia beranjak keluar kamar, membereskan peralatan makan. Sementara yifan kembali berbaring diranjangnya.

 

"Pukulan gadis itu kuat sekali. Sampai sekarang perutku masih nyeri..."

 

"Siapa gadis itu? Aku belum pernah melihatnya.."

 

"Atau jangan-jangan dia gadis yang diceritakan puku?.."

 

"Anabele..hmm.."

 

 

 

 

Diluar hujan masih turun. Semakin lebat dimalam yang semakin gelap. Petir yang berasal dari hutan thunder mengeluarkan suaranya yang besar. Yifan sampai terbangun. Kaget. Tidak biasanya suara petir itu besar sekali. Alarm Toxic terus berbunyi. Yifan melepas selang infusnya dan masuk ke ruang komunikasi.

 

"Siaga satu. Jangan keluar rumah. Matikan tombol Xray dan hidupkan pelindung tanah"

 

Yifan memberi kode lewat alarm toxic.

 

Lalu dilanjutkan tidurnya setelah alarm berubah menjadi netral. Artinya pengumumannya diterima semua penduduk pulau.

 

°°•••°°

 

Dari dapur terdengar suara bising yang membuat yifan heran. Tak biasanya pagi-pagi para pelayan begitu ribut dalam bekerja. Ia pun berniat mengecek ke dapur. Senyumnya mengembang melihat puku yang sedang berkutat dengan adonan kue. Tangannya tak henti-hentinya mengaduk adonan, sesekali tempat bahan-bahan kuenya tumpah dan jatuh ke lantai. Baju dan wajah puku sudah belepotan dengan tepung ,mentega dan krim.

 

"Sepertinya kau sedang sibuk?"

 

Melihat yifan yang datang kearahnya membuat puku segera mendorong yifan keluar dapur.

 

"Keluar!! Jangan menganggu!!"

 

"Siapa yang menganggu? Aku hanya ingin melihat"

 

"Jangan. Kau keluar saja. Aku gugup jika dilihat orang lain"

 

"Aku yifan. Bukan orang lain"

 

"Tetap saja. Cepat keluar"

 

"Tidak mau. Aku akan disini"

 

"Terserah kau. Toh ini rumahmu. Ingat! Jangan menganggu"

 

"Aku tau"

 

Puku kembali melanjutkan membuat kuenya. Sebenarnya kue ini untuk yifan, sebagai tanda ucapan terimakasih karena sudah menyelamatkannya dan merawatnya selama ia tinggal dipulau. Rencananya gagal ingin memberi kejutan. Yifan sudah melihatnya.

 

"Kau bisa menunggu kue ini matang. Aku mau mandi dulu"

 

"Kau belum mandi sejak pagi? Jorok sekali"

 

"Aku sudah mandi. Kau bisa lihat kan seluruh badanku dilumuri tepung dan krim"

 

"Hahaha..kau benar"

 

 

 

45 menit

 

Saking lamanya akhirnya yifan tertidur. Ia lupa dengan kue puku. Saat puku kembali, ia melihat alat pemanggangnya mengeluarkan asap.

 

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nymphDew88 #1
Chapter 9: Suka sekaliiii... Suka sekali.... Sukaa sekaliii
Rindibooc #2
Chapter 9: ceritanyaaa kereen. sorry baru komen soalnya gue baru baca juga hhe.
Lamonzyfam
#3
BRu bc nih ff,hmm kren.
Walaopon awal ny sdkit bt bnggung,tp mkin di bca mkin kren..
Smga bkal bnyk ff2 krisbermu
krisber_1806 #4
Chapter 9: uuuuuuhhhh so sweet....
keren thor...
di tunggu krisber fic yang baru yaaahhh
SnowVillain
#5
Chapter 9: aku suka authornim di partnya hae oppa bilang amber unnie ku kena serangan jantung..hahhaha..aku suka endingnya authornim, akhirnya krisber tetap bersatu..:') authornim #fighting... :)
hernandaastri
#6
Chapter 9: kyyaaa jdi ngiri X)
so sweet and romance bgt X)
RiskaAzmi #7
Chapter 9: god job author-nim (y)
di tunggu ff yang lainnya :)
ekanorsyafiqah
#8
Chapter 9: Happy ending !!