Really just friend?

Real Fate

===||.: Han Seul Rin PoV :.||===

@Atap Elite’s Park Hospital

“Kau marah padaku Sehunnie?” tanyaku pada sesosok pria berambut pirang yang sekarang sedang membelakangiku, terdiam, seolah menikmati angin sore yang membelai wajahnya yang tirus dengan kulit seputih susu.

Tidak ada jawaban dari Sehun. Aneh.. dia benar-benar aneh hari ini. Seharusnya sore ini dia menjalani operasi usus buntunya, tapi Sehun menolak habis-habisan bahkan sempat bertengkar hebat dengan noonanya, Yoora eonni. Aku tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi dengan namja satu ini sampai-sampai dia bersikeras tidak mau dioperasi, tapi kata-kata Luhan oppa tadi membuatku memberanikan diri menemuinya lagi.

“Seul Rin-ah, mungkin hanya kau lah yang bisa membujuk Sehun, aku minta tolong”

Noonanya saja tidak bisa membujuknya, apa mungkin aku bisa?

Aku menggelengkan kepalaku yang agak pusing, dan memutuskan untuk mendekati Sehun ke ujung pagar. Sehun membuka matanya yang terpejam untuk kemudian menengok ke arah ku yang telah berdiri di sampingnya. Ekspresinya begitu dingin, mengingatkanku saat pertama kali melihatnya. Walking ice prince, itu kesan ku saat pertama bertemu dengannya tapi setelah lebih kenal dia tak lebih dari cheesy  and childish Sehun yang hobi menjahiliku.

“Yoora eonni dan Baekhyun hyung sudah pulang karena ada kuliah, mereka sangat mencemaskan mu” aku memberitahu Sehun sambil memalingkan wajahku, tak sanggup sedetik lebih lama menatap sorot matanya yang seolah hendak menembus diriku.

“…”

“Tapi nanti malam eonni akan kembali, kau beruntung ya mempunyai noona yang sangat menyayangi mu” aku tersenyum tipis menatap cakrawala yang terbentang di hadapan kami, sekali lagi teringat akan Jun Myeon oppa. Meskipun sekarang dia telah meninggalkan dunia ini, dia tetap kakak terbaik se-jagat raya.

“Hei… kau menangis?” akhirnya Sehun berbicara juga setelah entah berapa lama keheningan melanda kami, aku menggeleng dan menyeka air mataku yang entah kapan mengalir “Sehunnie, kau menyayangi noona mu?”

“Tentu saja” Jawab Sehun tegas “Aku sangat menyayangi dia, bahkan rasa sayangku pada noonaku jauh lebih besar dari siapapun termasuk Baekhyun hyung.. eh kau teringat Jun Myeon hyung ya?”

Aku mengerutkan kening “Darimana kau tahu?”

Sehun mengangkat bahunya “Entahlah, seolah tertulis jelas di wajah mu”

Aku mengerjapkan mataku kemudian tersenyum tipis “Tentunya jika kau begitu menyayangi noona mu, kau harus mau dioperasi. Oh ya Luhan oppa telah me-re schedule operasi mu menjadi besok siang, bagaimana?”

Sehun menatapku agak jengkel “Lagi-lagi kau menyuruhku dioperasi, apa kau tak bosan? padahal sebelumnya kau tak ingin aku dioperasi”

“Kenapa aku harus bosan? Jika begitu saja aku sudah bosan, pasti aku sudah tidak akan tahan berteman dengan namja keras kepala dan berpikiran sempit seperti mu”

“M.. MWO? Berpikiran sem–”

“Kau tahu… saat kau pergi tadi saat bertengkar dengan ku dan Yoora eonni, eonni menangis …”kata ku, memotong kata-kata Sehun. Aku sengaja tidak menambah fakta bahwa Baekhyun oppa terlihat sangat menyeramkan dan bersumpah akan memasukkan Sehun ke tempat sampah dan menenggelamkannya ke sungai Han kalau saja saat ini Sehun sedang tidak sakit.

“…”

“Berhentilah bersikap childish seperti ini Sehun-ah” aku membalikkan tubuhku menghadapnya, dan kemudian menepuk kepalanya tak mempedulikan tatapan pembunuhnya “Walaupun kau menjengkelkan, aku tidak ingin kehilangan sahabat sepertimu”

“Sahabat?”

“Hahhahahha” aku terkekeh kecil “Atau kau menganggapku adalah musuh mu?”

Sehun tak menjawab pertanyaan ku dan menangkap pergelangan tangan ku yang menepuk kepalanya “Baiklah, aku mau dioperasi”

“Heoh?” aku terkejut sendiri, tidak menyangka akan semudah ini membujuk Sehun

“Seulrin ah, aku melakukannya demi noona ku, kau benar aku telah membuat kesalahan karena membuatnya khawatir” dan kemudian aku pun melihat senyum Sehun untuk pertama kalinya hari ini “dan lagi Baekhyun hyung pasti akan menghajarku dengan jurus Hapkidonya jika aku tetap keras kepala”

Aku terkekeh kecil “dan jangan lupakan Luhan oppa, kau tahu tadi dia kesal setengah mati menghadapi tingkahmu”

Anehnya aku menangkap jika Sehun perlahan mengendurkan senyumnya saat mendengar nama Luhan oppa, berkebalikan dengan tangannya yang semakin erat menggenggam pergelangan tangan ku.

“Sehunnie…”

“Seul Rin ah… jika aku sembuh, mau kah kau mengabulkan ku sebuah permintaan ku?”

“Hmmm apa?” aku mengerutkan kening, sementara Sehun hanya tersenyum tipis beberapa saat.

“Aku anggap sebagai ‘Ya’” Kata Sehun seenaknya sambil melepaskan tanganku, dia berbalik dan melangkah meninggalkan ku sambil bergumam “Ahhh….. berarti aku harus mulai puasa lagi untuk menghadapi operasi besok? sungguh merepotkan!”

Aku menghela nafas panjang kemudian menatap pergelangan tangan ku yang tadi digenggam oleh Sehun. Rasanya hatiku lebih lega, bahkan aku merasa sangat senang. Syukurlah Sehun mau dioperasi, dan aku yakin dia akan sepenuhnya sembuh.

===||.: Still Han Seul Rin PoV:.||===

@Keintz Cafe & Resto

Luhan oppa mengajakku dinner!! Kyaaaa~~~~…>,<

Aku tak bisa menyembunyikan rasa bahagia ku saat Luhan oppa mengajakku makan malam. Oke mungkin aku terlalu berlebihan, bahkan Luhan oppa sendiri berkata bahwa makan malam ini untuk berterima kasih padaku yang telah berhasil membujuk Sehun untuk dioperasi. Sepertinya dia takjub karena aku berhasil membujuk anak yang keras kepala itu.

Aku menatap meja di sekeliling kami, kebanyakan orang berpakaian formal dan anggun hingga membuatku sedikit menyesal kenapa hari ini aku tidak menggunakan pakaian terbagus ku. Luhan oppa sih jangan ditanya, dia tetap keren walau hanya menggunakan sweeter dan jeans.

“Kau mau makan apa Seul Rin ah?”

“Eh..” aku agak terkejut menyadari bahwa Luhan oppa sudah menyodorkan buku menu padaku yang dipenuhi berbagai macam nama western food. Tanpa sadar aku mengingat jika Sehun juga akhir-akhir ini sering mengajakku makan di luar sepulang sekolah tapi yang kami beli selalu korean food dan jangan lupa minuman favoritnya : bubble tea.

“Kau boleh pesan apapun, aku yang traktir” Senyuman terkembang dari bibir tipis Luhan oppa, membuat pipiku seketika itu juga memanas. Langsung saja aku membuka-buka buku menu untuk mengalihkan perhatianku, bisa gawat kalau dia sampai tahu aku hampir tak bisa bernafas karena pesonanya kan?

“A.. aku… terderloin steak saja, tidak apa-apa kan oppa?”

“Hahhahaha tentu saja Seul Rin ah, kalau begitu kami pesan 2 tenderloin steak dengan barbeque sauce juga orange squash, kau ingin pesan yang lain?”

Aku menggeleng dan menutup buku menu. Setelah pelayan pergi, ntah mengapa suasana diantara kami menjadi awkward. Sesekali Luhan oppa bertanya mengenai Sehun padaku, karena mungkin itu adalah topik yang sama yang dapat kami bahas, dan untunglah itu cukup membantu mencairkan suasana diantara kami.

“Waah… benarkah? Ternyata Sehun tidak berubah”

Aku berdecak “Kadang aku tak mengerti mengapa dia begitu dingin pada orang-orang, bahkan di sekolah dia dijuluki walking ice prince hahhaha bukan kah nama itu menggelikan?”

“Tapi kalian terlihat akrab” kata Luhan oppa, ntah mengapa aku merasa nada suaranya melemah.

“Bukan akrab, tapi itu karena dia senang sekali menjahiliku” aku menghela nafas mengingat  berbagai tingkah cheesy  dan jail Oh Sehun. Dia senang sekali usil membuka kunciran rambutku, mengacak rambutku, mencoret-coret buku ku dan tingkah-tingkah aneh lainnya tapi dia tidak pernah keterlaluan.

“Sepertinya dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari mu”

“Heoh?” aku mengerutkan kening, dan bersamaan dengan itu pesanan kami datang. Aku memakannya dengan lahap sambil sesekali menceritakan tingkah jail Sehun di sekolah, hingga Luhan oppa tiba-tiba saja menurunkan garpu dan pisau nya padahal jelas baru sedikit yang dimakannya.

“Seul Rin ah, bisa kah kita tidak membicarakan orang lain?” tanya Luhan oppa tiba-tiba, matanya terlihat penuh harap. Orang lain? Sehun?  Bukankah Luhan oppa sendiri berkata kalau Sehun sudah seperti adiknya?

“Eh?”

“Maksudku, sebenarnya aku ingin kau membicarakan lebih banyak hal tentang mu?”

“A… aku?” kata-kata Luhan oppa yang sedikit bergetar membuatku berhenti makan “Kenapa?”

“Tidak boleh kah? Aku hanya ingin lebih mengenalmu”

“Ah itu.. tentu saja boleh” jawabku, jantung ku rasanya benar-benar mau copot sekarang! Apa hanya halusinasi ku saja kalau Luhan oppa sepertinya cemburu karena aku terus berbicara mengenai Sehun?

Seharusnya dia tak perlu cemburu, karena selama ini Sehun dan aku hanya teman. Ya,, hanya teman yang baik.

Sedangkan aku terhadap Luhan oppa? Mungkin kalian sudah bisa menebak apa perasaan ku *^_^*

****//****

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet