Sang Namja

The Way I Love You

*___indonesia___*

"Benarkah?? waaahh". Hara memandang takjub lawan bicaranya, Eveline teman satu kampusnya ini akan segera berangkat ke paris untuk melanjutkan studynya, beasiswa kelas seni lukis yang sangat sayang untuk di lewatkanlah yang menuntunnya kesana.

"Lalu, bagai mana denganmu?".

"Aku?".

"Hmmm, ku dengar kau sempat mendaftarkan diri untuk menjadi staff manager di Korea?".

"Ah, aku jadi berpikir dua kali untuk itu".

"Kenapa?".

Belum sempat hara menjawab pertanyaan itu, handphonenya berdering.

"Hallo.."

 

 

***___ flashback___***

 

*___korea___*

-Gedung SM-

"Apa jawaban mu?". Mr.Park mengetuk ngetuk pulpen yang di pegangnya ke atas meja.

"Lebih dari apapun. Saat itu tidak ada yang saya pikirkan. Saya hanya tidak bisa melihatnya seperti itu. Atau siapapun seperti itu. Apa menurut anda saya harus diam saja dan membiarkannya mati ketika seharusnya saya bisa membantunya? .Sekalipun bukan wewenang saya personal atau saya sebagai manager nantinya , saya akan tetap melakukan hal yang sama. Dan saya pikir, menjaga juga adalah keharusan bagi seorang manager, walau bukan tugas utama." Jawab hara mantap. Yari suara, sudah terdengar jelas emosi di sana, sisa sisa kekesalan karna test kemarin tumpah.

"Tapi lebih dari apapun juga, kau tau benar rule test itu kan?"

"Ya.. saya tau itu, tapi saya melakukannya atas dasar kemanusiaan, saya, tidak perduli dengan peraturan itu. Saya tidak perduli kalau saja saya kalah. Saya tidak perduli kalau saya tidak lolos. Saya hanya peduli pada satu hal kala itu. Cinta kasih. Tidakah anda melihatnya dengan jelas?, bagaimana para member mengharapkan Jongin ? tidakkah itu terlihat jelas?".

Mr. Park membenarkan posisi duduknya, merubahnya dari posisi yang –terlewat- santai, menjadi tegak berambisi. "Baik. Aku bertanya lagi satu hal, jika nanti kau menjadi seorang manager, manager mereka misalnya. Aku sebagai atasanmu , kemudian aku dan Kai berada di posisi berbahaya akan jatuh ke jurang, dan kau hanya bisa menyelamatkan salah satu dari kami. Siapa yang akan kau selamatkan?"

Tanpa ragu Hara menjawab ..

"Jongin.."

 

***___flashback end___***

 

Hara menengadah, menatap langit langit cafe tempatnya meminum secangkir latte kesukaannya, kemudian dia meletakkan handphonenya di sebelah cangkir lattenya itu.

"Kenapa?". Eveline yang menyadari perubahan sikap hara setelah menerima telponpun terheran.

"Aku harus ke Korea besok, hhhhh~ tentang staff manager, ingat?". Hara mengingatkan -yang sebenarnya tidak perlu- kembali sahabatnya akan topic yang baru saja mereka perbincangkan.

Eveline mengerti meski tanpa penjelasan dari Hara sebenarnya. "Lalu?"

Hara mengalihkan pandangannya kepada Evelin di hadapannya. "hhhh~ aku udah badmood line".

"Bukanya itu salah satu dari sekian banyak harapan kamu ya? seingat aku, di list harapan kamu itu ada designer lepas, penulis, manager bola, manager idol group, guru TK, asisten dokter, sampe jadi bajak laut juga ada kan?".

Hara tertawa mengingat lagi list harapan miliknya yang di buatnya berdua bersamama Eveline semasa SMA, kemudian di kubur di halaman belakang sekolah. Sungguh kekanak kanakan.

"Yah, semua ini gara gara test sial itu, mereka benar bener gila."

"Ra.., menurutku kamu harus ke Korea, masa iya cuma karna test itu kamu nyerah? itu artinya kamu kalah. Ini pertanda Ra, jalan kamu emang kesana. Selagi pintunya masih terbuka, maka lakuin Ra"

"hhhh~ aku ngga tau Line". Hara menghembuskan nafas lelah, entah sebenarnya apa yang dirasakannya. Hara menyandarkan tubuhnya pada kursi Cafe itu, menatap nanar pada asap panas yang masih mengepul dari cangkir lattenya.

" Ra, kamu cuma punya dua pilihan. Stuck diem disini, atau terus maju sekalipun ada lubang di hadapan kamu."

Hara terlihat berpikir sejenak, meraih cangkir di hadapannya, membaui aroma latte yang memberikan efek depresan baginya, lalu meneguk isinya. Hara memandang keluar dari kaca besar di sampingnya, cafe berkonsep rumah kaca itu memang cocok dalam cuaca hujan seperti sekarang ini, menampilkan kesan melankolis. Gadis yang sangat suka bergaya casual ini mengamati setiap orang di luar sana. Kemudian tersenyum sendiri.

"Sepertinya, aku bakal lompat Line.."

 

*****_____**_______*********

 

Ruang pertemuan lantai tiga gedung SM gaduh. Yah, lima belas orang -kurang lebih- berada di sana. Apa lagi dua belas di antaranya memang tergolong aktif atau, Hyper bahkan. Sepuluh menit sudah cukup membuat pikiran ekstreme mereka bermunculan. Ditambah lagi sekarang sudah memasuki menit ke tiga puluh mereka untuk menunggu.

Setelah puas mengacak acak meja, mereka memutuskan untuk mengganti permainannya. Permainannya masih sama seperti saat di dorm pagi tadi, 007 bang. Mereka terus memainkannya karna China line, masih saja tidak mengerti permainan ini -karna mereka langsung memainkannya tanpa mengajarkan terlebih dahulu China line, memaksa mereka untuk mengerti sendiri. Dan akan sangat mengasyikan kalau targetnya sudah jelas kan?-

Pintu dibuka, dan itu penyelamat bagi Kris. Dia sudah empat kali mendapatkan pukulan karna terus kalah.

Mereka merapikan duduknya, menampilkan kesan siswa teladan lagi. Mr.Song sang byun masuk dengan beberapa orang mengikutinya, diantaranya adalah keamanan. Dia duduk di kursinya. Lalu membolak balik beberapa lembar kertas di hadapannya, sebelum menyuarakan maksudnya mengumpulkan mereka dengan beberapa staff lain ke ruang itu.

"Baik, kita langsung pada intinya saja.Sehubungan kinerja beberapa staff belakangan ini. Kami, para petinggi telah mendiskusikan beberapa hal dan ini adalah beberapa pencapaian atas pertemuan tersebut. Pertama kami akan merevisi jadwal perseorangan, lalu menambah dan mengurangi beberapa staff , dan merubah kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan. Tapi hanya beberapa dari banyak hal tersebut yang boleh kalian ketahui. Selebihnya adalah wewenang perusahaan untuk merahasiakannya." Mr. Byun terdiam sejenak, mengamati wajah mereka sekilas kemudian melanjutkan ceramahnya

" Jadi, hal yang boleh kalian ketahui adalah bahwa beberapa staff akan di ganti, seperti ms.Choi selaku asisten stylish akan di gantikan dengan ms.Park, kemudian mr.Kim selaku manager kalian, untuk sementara akan di gantikan dengan ms. Jung sampai kesehatannya membaik.. "

 

***___flashback___***

 

"HEY!!!... Namamuuu ..!! Bisa ku tau siapa namamu??!!..."

Gadis itu untuk sekali lagi berbalik.

"Hara... namaku Jung hara..!"

 

***____**_______*******

 

*dorm*

 

Chanyeol melemparkan jaket tebalnya sembarangan di ruang tengah, lantas merebahkan tubuh bongsornya di sofa. "Kau melihatnya? wahh, dia diterima jadi staff!!" pekiknya.

"Ya ya ya, tapi tidak perlu begini yeolo"

Chanyeol mencari sumber suara yang dikenalnya itu. Dia tau siapa pemiliknya tapi tidak melihatnya.

"Disini.." Baekyun melambaikan tangannya, mengisyaratkan keberadaannya pada si Giant itu.

"Wahahahahahaha... disitu kau rupanya, hahaha!!" tawa Chanyeol pecah menyadari Baekyun tenggelam dalam jaketnya yang di lempar sembarangan tadi.

"Tidak lucu Yeolo.." dengus Baekyun kesal.

Chanyeol terkekeh memamerkan deretan gigi putihnya dan menyelamatkan Baekyun dari jaketnya itu.

Baekhyun merapikan rambutnya "Dia cuma sementara".

"Tapi aku hanya tak menduga dia jadi manager kita" Suho yang baru selesai mendapat ceramah dari manager lama mereka ikut menimpali.

"Ya, aku rasa, ini akan kacau.. hihihi.." si maknae Tao dan Sehun mulai cekikikan sampai bantal yang cukup besar mendarat tepat di wajah mereka. Tao hanya menampilkan wajah terkejut kemudian aegyo seolah olah akan menangis sedangkan Sehun langsung protes. "Mwo yaaaa ? sakit tauu.." Sehun mulai merapikan rambutnya dan satu lagi bantal berukuran lebih kecil mengenai nya.

"Apa yang kalian pikirkan? dasar". Luhan bangkit berdiri, menguap dan berjalan memasuki kamarnya.

Yixing juga bangkit, namun dia mendekati si maknae Sehun dan merangkul -atau lebih bisa di sebut memiting- leher Sehun. "Apa karna dia perempuan? ah.. kita harus berbuat baik padanya. Ara?"

"Ae ne.. aaa.. lepas.. appo~" Yixing melepaskan rangkulannya, dan kembali duduk manis di samping Xiumin,

"Ku rasa, justru kita akan lebih bagus di tangannya" Chen yang dari tadi sibuk dengan permainan flapy bird nya mulai buka suara sebelum I-Pad nya itu di bantingnya sendiri karna kesal.

"Heyy ... cooling down man..!" Kris yang -entah sengaja atau tidak- tertimpa I-Pad milik Chen mengusap usap kepalanya yang sakit.

"Sorry brow.."

"Kita hanya bisa lihat nanti." Xiumin berjalan untuk membuka pintu dorm sesaat setelah belinya berdentang. Xiumin memberi salam seraya membungkuk, mempersilakan tiga orang yang berdiri di depan pintu dorm untuk masuk. Semua member langsung bangkit berdiri dan membungkuk, kemudian duduk kembali, kini dengan lebih rapi.

"Aku akan memanggil Luhan hyung dulu" Sehun beranjak dan masuk kedalam kamar dan membawa Luhan yang tampak habis perang -read: tidur; terlihat dari rambutnya yang beranakan- berkumpul bersama mereka di ruang depan.

Tamu yang datang berdiri membelakangi tv yang memang sejak tadi dalam keadaan off. Menjadi center perhatian dua belas orang yang bertanya tanya, ah.. sepuluh tepatnya, karna Suho sepertinya sudah mengerti alasan kehadiran mereka dan Luhan, masih belum sepenuhnya sadar dengan alam nyatanya.

"Baik langsung saja, seperti yang kalian tau , kesehatan manager kalian mr.Kim belakangan ini terganggu dan oleh karenanya, dia tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Dan untuk sementara, posisinya akan di gantikan oleh ms. Jung" pria paruh baya yang di ketahui adalah manager oprasional mereka. mr. Shin terdiam sejenak, dan beralih pada satu satunya wanita di sana dan menganggukkan kepalanya seakan memperkenalkan dan dibalas oleh -yg di sebut ms.jung- dengan gerakan yang sama.

kemudian dengan anggun -setelah dipersilakan tentunya- si manager baru mulai memperkenalkan dirinya.

"Anyeong~ perkenalkan, namaku Jung Hara, mulai besok aku akan menjabat sebagai manager baru kalian. mohon bantuan dan kerjasama yang baik dari kalian, karna aku juga akan melakukan hal yang sama. Aku memiliki beberapa aturan. Yang jelas. Dan bertujuan baik tentunya jadi, aku harap, kalian bisa mengerti dan mematuhinya." Hara berhenti dan mengambil nafas sebentar sambil lalu melirik tanda menyindir kearah Sehun dan Tao, sedang member lain yg menyadari itu menahan tawanya.

Perkenalan malam itu berjalan cukup singkat. Di akhiri dengan penyampaian peraturan baru dan sorak sorai para member mengetahui jadwal mereka kosong untuk dua hari kedepan.

 

 

***____**_______*******

 

 

Sebagai manager, Harapun pindah ke dorm, menempati satu satunya kamar di lantai atas. Mungkin karena nalurinya sebagai perempuan, Hara memeliliki sesuatu yang tidak dimiliki para petinggi dan manager lama mereka. Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja dalam beberapa hal, tampak jelas bahwa hara memiliki sesuatu -yang disebut para member sebagai manusiawi atau rasa kemanusiaan- dan itu adalah lebih dari cukup untuk mereka dapat menyambut Hara dengan hangat dan menjadi akrab dengan cepat. Hara tergolong sebagai manager yang cekatan dan pengetahuannya yang luas di berbagai hal membuatnya mudah menjalani hari harinya sebagai manage. Dan menurut Hara, para member itu penurut.

Image Hara tak kalah baiknya untuk member. Ya, mereka -entah bagai mana- menghormati Hara. Dengan sendirinya, mereka merasa memiliki tanggung jawab sebagai laki laki. Terlebih lagi, Hara tergolong terkenal di kalangan artis dan staff. Pembawaannya yang ceria, pintar dan sifatnya yang berani -atau bahkan arogan- sering melakukan hal ekstreme - ini bermakna positif.- terlebih dia cantik, selalu mendapatkan perhatian orang orang di sekitarnya. Tidak di pungkiri para member menjadi sedikit , Posesif?.

Peraturan terbaru adalah mencuci peralatan makan sendiri. Tidak ada gunting batu kertas lagi untuk menentukan siapa yang akan mencuci semua itu -karna tertua selalu saja berbuat curang dengan menyimpan jawaban di balik kepala si maknae -Tao- membuat yang lain mengikutinya dan berakhir dengan Tao berkutat dengan piring piring kotor sambil beraegyo minta bantuan- .

 

***____**_______*******

 

*perjalanan*

Hara duduk dibangku paling depan mini bus yang akan membawa mereka ke stasiun tv untuk live show. Merasa gelisah sejak pagi, membuat member tak nyaman untuk menyapanya. Terlebih dengan ekspresi yang di tampilkan hara sekarang ini, dahinya berkerut , dan tangannya mulai memijat mijat dahinya itu, berusaha merelaksasi otot ototnya yang menegang karna banyak berpikir. Hara menutup telphon yang menurut analisa siapapun adalah sumber dari kerutannya. kemudian terdiam, menyandarkan bahunya pada jok mini bus yang lumayan empuk itu, berbicara kepada pengemudi, lalu menyodorkan tubuhnya berbalik kebelakang, untuk bisa melihat member yang beberapa tengah asik dengan dunianya sendiri.

"Guys !!" interupsinya

"ada masalah sedikit"

 

-----++++++++--------









Curhatan Author

YAH!!!! akhirnya.. dengan perjuangan yang begitu teramat sangant menyebalkan *oke.. ini lebay* akhirnya kepost (?) juga ini sang namja... mohon kritiknya~~ dan terimakasih sudah membaca.. *bow -keep reading guys!!-

berhubung belum ada sampul (?) buat ff aku ini, ada yang bisa bantu buatin?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
alida_ajeomin
hi!! guys...!! thanks sudahmembaca.. semoga kalian suka^^

Comments

You must be logged in to comment
amusuk
#1
Chapter 1: penasaran~ :3
oh ya, tolong pakai tag "indonesian" dong, biar lebih rame ^_^