chapter 5

Our Lives as Father

Aerin sedang menumpuk balok mainannya di kolong meja kerja Kyungsoo dimana Kyungsoo sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya. Berkas-berkas tergeletak disitu sementara ia terus mengetik sesuatu di komputernya.

"Appa.. kapan selesainya.." keluh Aerin.

"Sebentar lagi sayang.. sabar ya.." Kyungsoo menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer. Aerin menghela nafas kemudian membangun balok mainannya di dekat kaki ayahnya. "Habis ini kita ngapain?"

"Kita makan siang dulu di luar.."

"Habis itu?"

"Kita bereskan rumah lalu masak untuk makan malam.."

"Hmm.. nanti mau masak apa?"

"Do Aerin.. jangan tanyakan Appa mulu dong.. nanti gak selesai-selesai, nih.."

"Hufft mianhae, Appa.."

"Aerin-ah.. bagaimana kalau kau main di ruang tengah saja? Masa di kolong meja Appa sih. Nanti keje-" sebelum Kyungsoo dapat menyelesaikan kalimatnya terdengar suara 'DUAK!' Dari meja kerjanya. Kyungsoo melongok ke kolong meja dan melihat Aerin meringis sambil mengusap-usap kepalanya.

"Aigoo! Gwaenchana?" Segera Kyungsoo turun dari kursinya dan berlutut untuk mengecek Aerin. Aerin keluar dari kolong meja dan mengangguk pelan.

"Aish.. sudah Appa bilang jangan main di sini, kan.." ujar Kyungsoo sembari mengusap-usap kepala Aerin. Aerin mencibir, "habisnya bosan.."

Kyungsoo menghela nafas, "pindahlah ke ruang tengah.. nanti Appa panggil kalau sudah selesai, arraseo?"

Aerin mengangguk. Diambilnya balok mainannya lalu pergi. Kyungsoo kembali duduk di kursinya dan melanjutkan pekerjaannya. Ia tertawa kecil. Ada-ada saja..

 

15 menit kemudian...

 

"huaaahhh akhirnya selesai!" Kyungsoo sambil merentangkan tangannya ke atas. Ia bangkit dan menghampiri Aerin yang sedang bermain di ruang tengah. "Aerin-ah, Appa sudah selesai nih. Ayo siap-siap."

"Jinjja? Oke!" Aerin bangkit dengan semangat lalu melesat ke kamarnya untuk ganti baju. Setelah bersiap-siap, mereka pun pergi...

 

 

"Appa"

"Hmm?"

"Appa mau masak apa untuk Eomma?"

"Hmm.. apa ya.." ucap Kyungsoo, tangannya menggandeng tangan mungil Aerin. "Kira-kira Eomma suka apa?"

"Lasagna!" jawab Aerin dengan cepat.

"Lasagna?"

"Ya! Eomma sangat suka lasagna!" Ujar Aerin dengan yakin. "Appa bisa membuatnya kan?"

"Hmm.. sepertinya bisa. Appa pernah membaca resepnya kalau tidak salah.."

Saat mereka melewati perumahan. Seekor anjing di sebuah rumah menggonggong dengan cukup keras.

"Uwaa!!" Kyungsoo melompat kaget. Tawa Aerin meledak melihat reaksi ayahnya, "Hahaha! Muka Appa kocak banget!"

Kyungsoo menghela nafas dan mengelus dadanya, "huft.. kaget aku.."

"Appa harus lihat muka Appa kayak gimana" Aerin masih tertawa. Kyungsoo tertawa kecil, "begitukah?" Ia menggandeng tangan Aerin lalu kembali melangkah..

 

***

 

"Jangan lupa untuk membersihkmengeluan rumah juga ya, yeobo" pesan Soojung sambil meraih tas nya. "Ah.. itu sih gampang" ucap Jongin yang tampak ragu. Yah.. Bukan soal  rumah yang dia khawatirkan, namun Kinan..

Soojung menengok dan melihat kekhawatiran yang tersirat di wajah Jongin. "Kau kenapa?"

"A-ani.. aku tidak apa-apa.. hanya saja.." Jongin mendesah, "aku hanya takut.. aku tidak menjaganya dengan baik.."

Soojung tersenyum, "kau akan menjaganya dengan baik, Jongin.. kau ayahnya, bukan pengasuhnya.." Soojung menaruh tangannya di kedua pipi Jongin, "ini kesempatanmu untuk lebih dekat dengan putrimu, mengerti?"

Jongin merapatkan bibirnya. Kemudian ia mengangguk. Soojung berjinjit sedikit untuk mengecup Jongin, "aku pergi dulu, ne?" Kemudian Soojung membuka pintu dan berjalan pergi..

Tepat setelah itu, sebuah tangisan terdengar dari kamar Jongin.

"Eommaaaaaaaa"

Jongin segera menuju kamarnya, ia menarik napas dalam-dalam, 'kau pasti bisa, Jongin.. Kinan adalah putrimu. Kau ayahnya, bukan pengasuhnya..' batin Jongin meyakinkan dirinya sendiri. Ia membuka pintu dan tampak Kinan sedang duduk di ranjang, melihat sekeliling dengan rambut awut-awutan dan mata berkaca-kaca. "Selamat pagi, sayang.." sapa Jongin lembut. Melihat Jongin, Kinan merentangkan kedua tangannya sambil kembali menangis.

"Aigoo.. kau habis mimpi buruk ya?" Jongin menghampiri Kinan lalu menggendongnya. Kinan segera memeluk ayahnya tersebut. "Cup cup.. ada Appa kok.."Jongin membawa Kinan ke ruang tengah dan mendudukinya di karpet. Setelah itu ia  mengeluarkan sebuah kotak yang berisi pepaya dan sudah di potong-potong dari kulkas. Lalu ia menuangkan air ke dalam kotak tersebut untuk menghangatkan pepayanya.

'Kinan biasanya sarapan buah. Aku sudah memotong pepaya dan menaruhnya di kulkas. Jadi kau tinggal mengeluarkannya.' Jongin ingat akan pesan Soojung.

Beberapa menit kemudian Jongin meniriskan pepaya itu dan diberikan pada Kinan. Lalu Jongin duduk di sebelah Kinan, memerhatikan putrinya makan dengan lahap.

"Enak ya?"

"Enak.." Kinan nyengir. Yah.. Kinan sudah menguasai beberapa kata. Itu juga masih dengan aksen bayi. Jongin tersenyum. Sementara Kinanmelahap sarapannya, suasana menjadi hening..

Jongin menggigit bibirnya karena gugup. 'apa yang harus kulakukan setelah ini?' pikirnya. Ini memang bukan benar-benar pertama kalinya ia menjaga Kinan. Biasanya kalau ia di rumah ia hanya menjaga Kinan beberapa jam karena Soojung membereskan rumah atau pergi ke minimarket sebentar. Itu juga Jongin tidak harus melakukan apa-apa, hanya mengawasinya. Tapi untuk sehari semalam?

Ia juga bukannya tidak menyayangi Kinan. Dia kan ayah Kinan, tentu saja dia sayang pada putrinya sendiri. Hanya saja ia sibuk dengan pekerjaannya hingga jarang bermain dengan Kinan.

Tak lama kemudian, Kinan telah menghabiskan pepayanya. Ia kini bermain dengan mainannya. Sementara Jongin masih duduk diam disitu.

Hening..

Akhirnya Jongin memilih harapan terakhir. Ia mengambil HPnya, menekan-nekan layar beberapa kali lalu menempelkannya pada telinga. Ia menelepon seseorang.

"yeoboseyo?"

"Sehun-ah.. kau ada waktu tidak?"

"ya, aku tidak kemana-mana kok hari ini. Kenapa?"

"bisakah kau ke rumahku? Aku butuh bantuan.."

 

***

 

"Lewat sini kan, yeobo?" Tanya Lay yang sedang menyetir pada Minjung. "Iya, sepertinya.."

"Kita pernah makan di sana kan?"

"Iya, bareng orangtua mu.."

"Ah.." Yixing mengangguk-angguk. "Anak-anak baik-baik saja di belakang kan?" Minjung menengok ke belakang untuk mengecek keadaan putra kembar mereka. Joongyu dan Joonseok sedang duduk manis di Baby seat mereka. "Ya, tidak apa-apa kok." Jawab Minjung.

Akhirnya sampailah mereka di tujuan mereka, sebuah restoran. Ya, hari ini mereka akan makan siang bersama keluarga teman Yixing, Suho.

"Selamat siang. Untuk berapa orang?" Seorang pelayan menyambut mereka dengan ramah.

"Ah.. kami sudah reservasi. Atas nama Kim Suho?" ujar Yixing. Sang pelayan membuka buku yang dipegangnya, "ah.. tuan Kim Suho. Ya, berhubung semua tempat masih kosong. Anda mau meja smoking atau non smoking?"

Sementara Lay sedang berbincang dengan pelayan. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Minjung dari belakang. Minjung menengok lalu memekik girang. "Jinri-ah!!"

"Eonnie~~~ lama gak ketemu~" mereka pun langsung berpelukan. Yixing menengok ke belakang dan melihat keluarga Chanyeol. "Halo hyung!" Sapa Chanyeol. "Wah! Chanyeollie!" Yixing memeluk Chanyeol. "Tumben hyung makan disini?" Tanya Chanyeol. "Aku ada janji dengan Suho."

"Wah.. Suho hyung? Jinjja?"

"Ne. Ah, bagaimana kalau kalian bergabung dengan kami?"

"Ani.. kami makan sendiri saja.. nanti merepotkan."

"Aish.. merepotkan apanya? Sudah gabung dengan kami saja."

"Gak apa-apa nih?"

"Iya. Nanti gampanglah tinggal kasih tahu Suho.."

"Arraseo"

Yixing menengok ke arah pelayan, "anu. Bisakah kami tambah kursi untuk.. berapa? Ah tiga. Ya, kami tambah 3 orang." 

"Tentu saja. Jadi.. 11 orang ya pak?" 

"Dua orang lagi bayi kok. Tidak usah dihitung." Jelas Yixing. "Oh.. berarti.. 9 orang ya pak?". "Ya". "Silahkan lewat sini.." sang Pelayan berjalan masuk sementara keluarga Yixing dan keluarga Chanyeol mengikuti..


 

Maaf ya.. udah gak apdet lamaaaaa banget. ><

Hope you like it, anyway. 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
PiperGrace08
chapter 4 up! meet Minseok, Luhan and Yixing family~

Comments

You must be logged in to comment
Rizukayuki
#1
Chapter 3: Paling suka tao family, ngebayanginnya sama hyoyeon dan punya 1 anak laki" yg mirip panda (panda family) xD
Daebak thor-nim, tapi kurang panjang x3
Clovexo
#2
Chapter 2: Aku suka adegan sehun dan keluarga kecilnya.. Btw, kira" umur anaknya kyungsoo berapa ya? Kok kerasa udah besar banget .-.
Clovexo
#3
Chapter 1: Aaaaa
imutnyaaaaaa
update soon~