Chapter 3

Our Lives as Father

"sayang.. Aku akan ke rumah kakakku nanti siang, ne?" kata Soojung pada suaminya, Jongin. "Mwo? Memangnya kenapa?" tanya Jongin."kakakku sedang ke Amerika untuk urusan kantor.. Dan Donghae oppa meminta bantuanku untuk mengurus anak-anaknya."

"oh.. Begitukah?" Soohung mengangguk. "Eo.. Dan sepertinya aku akan menginap disana selama semalam"

"Oh.. Baiklah.."

"eomma... Idaan.. (ikan)" tiba-tiba Kinan menghampiri Soojung dan menyodorinya pensil.

"Oh.. Kinan mau gambar ikan ya?" Soojung yang mengerti apa yang dimaksud bayi berumur satu tahun itu mengambil pensil tersebut lalu menggambar apa yang diminta Kinan di selembar kertas.

'Soojung akan pergi? Berarti.. Aku harus menjaga Kinan?'  batin Jongin..

oOo

"wahh.. kereeeen~" Minjoon berlari ke arah sebuah jendela. "jangan lari-lari Minjoon-ah.." ujar Hyoyeon. Tao menghela nafas. "hhh.. sudah lama aku tidak kesini.."

yak, mereka sedang berada di Namsan tower, atau yang lebih dikenal sebagai Seoul tower.

"appaaaa~ eommaa~ sinii.." ujar bocah lelaki berumur 3 tahun itu yang sudah berada di dekat sebuah jendela kaca. "ne.." Hyoyeon dan Tao pun menghampiri Minjoon.

"wah.. indah sekali ya.." ucap Hyoyeon saat lihat pemandangan kota Seoul lewat kaca tersebut. "appa.. aku gak kelihatan.." Minjoon mengangkat kedua tangannya sambil menatap Tao. Tao yang mengerti maksud Minjoon pun menggendong Minjoon.

"wah.. seluruh Seoul keliatan lho!" kata Minjoon takjub. Tao tertawa kecil, "iya.. indah ya?" Minjoon hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari kaca.

"yeobo.. bagaimana kalau kita foto disini sebentar? cahayanya bagus.." ujar Tao

"Aish.. dasar narsis.." ujar Hyoyeon. "Lho? Kenapa narsis? Kan foto bersama.. bukan sendiri" Tao membela dirinya dan Hyoyeon tertawa kecil. "Arraseo arraseo.."

oOo

"Selamat pagi, Eomma~ Appa~" Shinae berlari ke arah meja makan. Dimana Suho, Jinhee, dan kakak Shinae, Shinwoo sedang sarapan.

"Selamat pagi sayang.." Suho memberikan Shinae ciuman di pipi. "Ayo, Shinae-ah.. ada makanan kesukaanmu nih"  kata Shinwoo. "Wuah, pancake kimchi!" Mata Shinae berbinar-binar ketika melihat makanan kesukaannya terpampang di meja makan. Segera ia duduk di sebelah Shinwoo dan melahap pancake kimchi tersebut.

"Wuaah.. massita~ eomma daebak deh!" Puji Shinae riang. Jinhee, ibu Shinae, tersenyum kecil. "Bukan eomma yang buat, lho"

Shinae mengernyitkan dahi. "Eh? Terus siapa?"

"Kakakmu yang membuatnya." Jawab Suho. Mata Shinae membelalak. "Jinjja, oppa?" Tanya nya pada Shinwoo. Shinwoo mengangguk. "Wuah.. enak banget lho, oppa!" Puji Shinae. Suho hanya bisa tertawa dan mengelus rambut Shinae.

hm.. pagi yang indah bagi mereka..

oOo

"Pagi Eomma~" Runa menyapa Yoona dengan semangat. Yoona tersenyum, "pagi juga, sayang.." ia berlutut dan mengecup putrinya yang berumur 5 tahun tersebut lalu kembali memasak. "Lho? Appa mana?" Tanya Hana, kakak Runa. "Appa sedang sakit, sayang.. ia sedang tidur di kamar.." jawab Yoona.

Mata Runa terbelalak, "heee?? Appa sakit apa?"

"Badannya panas.. sepertinya ia demam.."

"Oh.. pantas saja Eomma buat bubur" timpal Hana dan Yoona mengangguk. "Ne.. nanti kalau sudah jadi. Kau bawa buburnya, ya? Eomma mau buat sarapan untuk kalian.."

"Ne.."

Sementara itu, Runa terdiam. Kekhawatiran tersirat di wajahnya. Dia pun berjalan ke arah kamar Kris..

Perlahan Runa membuka pintu dan menyembulkan kepalanya ke dalam. Terlihat Kris sedang terbaring lemah di kasur. Dengan hati-hati ia menghampiri ayahnya tersebut.

"Appa?" Panggilnya pelan seraya naik ke atas kasur. Kris tidak menjawab, matanya masih terpejam. Runa semakin khawatir, disentuhnya bahu Kris dengan pelan. "Appa.."

Akhirnya Kris membuka matanya, "oh.. Runa-ah.. ada apa, sayang?" Ucap Kris lembut, namun terdengar lemah.

"Appa sakit ya?" Tanya Runa dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca.

"Runa-ah.."

Tak lama, tangis Runa meledak. Kris terkejut melihatnya. "Kenapa, Runa-ah?"

"Runa gak mau Appa sakiiit.. hueeee" isaknya. Kris pun merasa tersentuh melihat putrinya. "Aigoo.. ayo sini Appa peluk.." ia dengan perlahan beranjak duduk dan merentangkan tangannya. Runa pun segera berada di pelukan sang Ayah.

"Runa sedih ya, kalau Appa sakit?" Ujar Kris sembari mengelus rambut Runa. Runa mengangguk sambil terus terisak. Kris mengecup dahi Runa dengan lembut. "Appa gak sakit, kok.. Appa hanya kelelahan.."

Runa menatap Kris. "Lagian, Appa sedih kalau melihat Runa sedih juga.. semua baik-baik saja kok.. jadi jangan menangis.. arraseo?" Ucap Kris. Tangisan Runa perlahan berhenti. Kris tersenyum dan memeluk Runa sekali lagi. Walaupun kepalanya terasa sangat pening, ia tahu ia harus kuat. Ia tak ingin Runa melihat keadaannya yang sedang lemah. Ia harus meyakinkan Runa bahwa ia baik-baik saja..

Tak lama, Hana datang membawakan nampan berisi semangkuk bubur, segelas air putih dan satu kemasan obat. "Nih, Appa.." ditaruhnya nampan tersebut di meja di sebelah tempat tidur Kris. "Appa, kata Eomma minum obatnya setelah makan.." kata Hana. "Ne.. gomawo, Hana-ah.." kata Kris sambil mengelus kepala Hana. Hana tersenyum, "aku bantu Eomma ya, Appa.. kajja Runa-ah.." ia mengajak Runa namun Runa menolak. "Shireo.. aku mau sama Appa!"

"Runa-ah.. eomma.."

"Gwaenchana, Hana-ah.. biarkan adikmu bersama Appa dulu.." potong Kris. Hana pun mengangguk dan berjalan keluar dari kamar..


 

Annyeong~ maaf banget nih lama gak update.. Tapi semoga kalian suka ya..

And please.. I REALLY NEED UR COMMENT

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
PiperGrace08
chapter 4 up! meet Minseok, Luhan and Yixing family~

Comments

You must be logged in to comment
Rizukayuki
#1
Chapter 3: Paling suka tao family, ngebayanginnya sama hyoyeon dan punya 1 anak laki" yg mirip panda (panda family) xD
Daebak thor-nim, tapi kurang panjang x3
Clovexo
#2
Chapter 2: Aku suka adegan sehun dan keluarga kecilnya.. Btw, kira" umur anaknya kyungsoo berapa ya? Kok kerasa udah besar banget .-.
Clovexo
#3
Chapter 1: Aaaaa
imutnyaaaaaa
update soon~