chap 2

I’M YOUR MAN, KING!

 

I’M YOUR MAN, KING!

 

Pairing:

Yunjae

 

Rated:

M

 

Genre:

Comedy, Romance, action, genre bisa bertambah sewaktu-waktu..^^

 

Warning :

Fiction, , Yunjae…bagi yang tidak suka dan Yunjae, silahkan klick back…maxy cinta damai.. ^^

 

Cast:

YunJae

YooSuMin

Dan akan muncul nama-nama lain sewaktu-waktu

 

 

.

 

Maxy dataaannngggg…# kibar bendera Yunjae

 

Maxy hari ini lagi luang… jadi bisa update 2 fic langsung… FFF chap 4 dan IYMK chap 2… maxy baik kan? Ehehehehehe #GR

 

Dan

 

OMG… Maxy speechless melihat antusias teman-teman terhadap fic ini… maxy awalnya kurang yakin jika fic yang sedikit maksa dan aneh ini akan mendapat antusias yang banyak dari teman-teman semua. Terimakasih banyak…. Semoga maxy tidak mengecewakan teman semua.. Maxy akan berusaha untuk lebih baik lagi… #bow.. deep bow.

 

Dan tak lupa kiss n hug untuk teman-temanku yang bersedia memberikan review:

 

chocoyunjae: chap 2 is up... ^_^ maxy lagi ada ide... jadi semangat buatnya, gak pa pa meskipun yang FFF lum end, tapi maxy akan adil kok.. semua akan lanjut sampai end.... hehehhe lagipula maxy juga sedih sekarang ff yunjae makin langka... #nyesek... T_T jadi maxy ingin ikut berpartisipasi dalam pelestarian ff yunjae... xixixixi hope u like it... #hug oiya, gomawo uda ripiu disini dan disana... love u... #hug

bluvyunjae: gomawo jempolnya... hap #tangkap jempol masukin kantong... #plaakkkk

Ichiro: uda update... ^_^ yuk baca.. hope u like it... #hug

hoshikuro: yunho disini maxy kasih peran keren tapi kocak tanpa disadarinya... bikin semua geleng-geleng... xixixixiixi agak GJ idenya, tabrak kanan kiri... but hope u like it.. ^_^

JoeGQ2min: bebeb... #hug hug hug gomawo uda di subscribe.. mauch muach... hehehhe .... maxy uda lumayan senggang jadi gak ngilang-ngilang lagi... jangan pergi dariku ne... #ahai.. xixixixiixi

ichigomax: ide gila dan tabrak kanan kiri.. but hope u like it dear.. #hug

myjaejoongie89: thanks... chap 2 is up... happy reading n hope u like it... #hug

.

 

.

Oiya, bacanya gak usah cepet-cepet ya.. sesuaikan dengan tanda baca yang diberikan…. biar lebih nendang rasanya… hehehehe #Cuma saran… takutnya pada bingung… tapi maxy gak maksa kok… ^_^

 

Yuk dah langsung aja..

 

Happy reading all…

 

And don’t forget… ripiu nye ye…. Muach.. >.<

 

.

 

.

 

.

 

Preview:

 

“Changmina, kau mau punya kakak baru? keluarga bangsawan? Memperkuat kelompok kita?”

 

 

“Hyung…”

 

 

“I’ll get that one”

 

 

“MWOOOOO?”

 

 

Changmin dan Yoochun melotot. Sedangkan Yunho tersenyum.

 

“ide gila apa lagi ini. jangan main-main kau hyung…” gumam Changmin sambil meletakkan kepalanya di meja.

 

 

.

 

.

 

 

.

 

Part 2

 

.

 

.

 

“Appa… aku tidak mungkin melakukannya secepat ini…. aku belum bisa… jadi jangan paksa aku appa… ini sungguh membuatku gila”

 

“Begitukah caramu berbicara dengan appamu? Kau terlalu banyak bergaul dengan orang barat. Sudah aku bilang, terlalu lama disana tidak akan membuat dirimu menjadi lebih baik”

 

“Paduka… hamba mohon… tenangkan dirimu” bujuk Ratu

 

Jaejoong hanya bisa berdecak, ia menghindari tatapan appanya yang terlihat sedang sangat marah sekarang.

 

“Putra mahkota…”

 

“Umma… jangan memanggilku seperti itu… bukankah kita sedang diruang keluarga dan tidak ada orang lain? Aku merasa panggilan itu sangat membebaniku” gumam Jaejoong lirih namun terdengar juga oleh appanya.

 

“Kau anak kurang ajar”

 

“Paduka…” cegah Ratu memegang tangan suaminya yang terlihat hendak memukul Jaejoong.

 

Memang di jaman modern sekarang, peraturan kerajaan tak seketat dulu. Mereka diperbolehkan memanggil umma, appa dan bahasa tidak resmi lainnya ketika tidak dalam acara kenegaraan. Begitu juga dengan pakaian yang juga sudah sangat modern, akibat pengaruh budaya eropa sehingga tidak melulu memakai baju tradisional jika tidak dalam kondisi tertentu. Para staf dan jajaran petinggi kerajaan memakai jas untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

 

 

“Appa,  aku benar-benar tidak bisa mengemban tugas-tugas seperti ini.. biarkan Junsu saja… aku rasa dia lebih cocok untuk hal seperti ini. lagipula aku juga masih belum ingin menikah. Apakah mengemban tugas-tugas seperti itu harus menikah terlebih dahulu? Bukankah aku diberikan hak untuk menentukan kapan aku menikah dan memilih pasanganku sendiri? Appa pernah mengatakannya dulu… Apa Appa lupa?” ucap Jaejoong sambil menatap ayahnya.

 

“Apakah sepuluh tahun masih belum cukup juga untukmu mencari pasangan?”

 

“Sungguh ini tidak mudah, appa…”

 

“Kau hanya tak berusaha! Sampai kapan lagi kau mengulur semuanya?” ucap raja semakin meninggikan suaranya.

 

Ratu memegang tangan suaminya, mecoba meredam amarahnya. Kemudian ia memandang Jaejoong dengan lembut, “Jae, kau adalah putra mahkota … kau akan melanjutkan tugas-tugas appamu, kau calon pemimpin negeri ini.. dan akan terus seperti itu… menikah adalah salah satu tugas yang harus kamu lakukan. Kamu sudah matang Jae, sudah waktunya menikah. Apa kau tak ingin memberikan calon pemimpin kecil untuk negara kita ini?”

 

“Dengan kondisiku yang seperti ini? Umma, mengertilah… ini sungguh berat…”

 

“Kembalilah ke kamarmu dan pikirkan baik-baik tugasmu. Seharusnya kau sadar posisimu”

 

“Appa”

 

“Dan berhentilah terus membangkang serta melakukan hal-hal usil yang merepotkan semuanya. Kau sudah besar. Berhentilah bermain-main. Ingat, kau adalah hwangtaeja…” ucap raja dengan nada yang masih marah.

 

Jaejoong hanya bisa berdecak. Tak ada gunanya berdebat dengan appanya. Appanya sangat keras kepala, begitu juga dengan dia.  Jaejoongpun kemudian beranjak dari duduknya, membungkuk hormat dan kemudian pergi meninggalkan ruang itu.

 

.

 

.

 

.

 

.

 

.

.

 

TAP…

 

TAP…

 

TAP…

 

Jaejoong berlari dari kejaran pengawal kerajaan. Ia sengaja melarikan diri dari penjagaan.

 

“Putra mahkota.. tunggu” panggil salah satu pengawal kerajaan sambil berlari mengejar Jaejoong.

 

“Putra mahkota, ini akan sangat berbahaya..” teriak pengawal yang lain

 

“Baginda Raja nanti akan sangat marah… Putra mahkota… tolong berhentilah…” Pengawal yang satu berusaha berlari lebih keras

 

Jaejoong tak menghiraukan teriakan pengawalnya.

 

“kejar aku kalau kalian bisa” teriak Jaejoong sambil tertawa. Tangannya mulai melonggarkan dasi dan membuka  kancing Jas seiring dengan larinya yang semakin kencang.

 

Jaejoong terus berlari dan berlari… semakin lama semakin mempercepat larinya. Ia melompat, memanjat dinding dan melewati gang-gang sempit. Ia sama sekali tak kerepotan meskipun masih memakai jas lengkap dengan atributnya.

 

 

Apa yang terjadi?

 

Dan

 

Mengapa itu bisa terjadi?

 

.

 

.

 

Awalnya…

 

Jaejoong sedang dalam kunjungannya di pasar tradisional seperti yang ditugaskan baginda raja. Ia melihat-lihat kondisi daerahnya, memantau harga yang ada di pasar dengan laporan yang masuk ke kerajaan. Awalnya Jaejoong sedikit canggung, ini adalah tugas pertamanya untuk terjun langsung di lapangan. Selama ini ia hanya bertugas bertemu dengan petinggi-petinggi kerajaan dan maklum saja 10 tahun tak menjejakkan kaki di negaranya sendiri membuatnya sedikit tidak terbiasa dengan kondisi daerahnya.

 

Jaejoong mulai bosan.

 

“Setelah ini kita kemana?” tanya Jaejoong sambil bermain IPAD.

 

“Sudah selesai, putra mahkota”

 

Tiba-tiba ide jail Jaejoong muncul.

 

“Antarkan aku jalan-jalan sebentar, aku ingin berkeliling melihat daerah sekitar sini. 10 tahun tak di korea membuatku merasa asing dengan negara sendiri” ucap Jaejoong tenang

 

“Ne… putra mahkota”

 

Jaejoong berkeliling pasar dengan ditemani 5 pengawal kerajaan.

 

Jaejoong menyapa semua orang yang ditemuinya di pasar. Ia tersenyum kepada semua yang ditemuinya. Membuat hati siapapun menjadi berbunga-bunga. Maklum, efek senyumam Jaejoong memang lumayan fantastis. Ia sedikit bercakap-cakap dengan beberapa pedagang.

 

Pengawal Jaejoong mulai lengah.

 

Tak menunggu waktu lama bagi Jaejoong untuk segera berlari. Ia ingin bermain-main sedikit dengan pengawal kerajaan. Sudah lama ia tak jogging, tidak ada salahnya jika siang ini ia melakukan sedikit pemanasan.

 

Dan….

 

Beginilah sekarang…

 

5 pengawal kerajaan sedang terengah-engah mengejar Jaejoong.

 

Jaejoong ternyata sangat lihai berlari, melompat dan memanjat dinding seperti kucing.

 

TAP

 

TAP

 

TAP

 

Jaejoong terus berlari dan semakin jauh dari pengawal kerajaan.

 

“Ahahahahhhaha…” tawa Jaejoong pecah ketika ia tak menemukan lagi pengawal-pengawal yang mengejarnya tadi.

 

Keisengannya sukses 100%.

 

Jaejoongpun berniat untuk berjalan-jalan sebentar, melepas penat dari rutinitasnya sebagai putra mahkota.

 

Jaejoong berjalan dari gang satu menuju gang yang lain..

 

Matanya melihat sekeliling…

 

Setelah sekitar 15 menit berjalan tiba-tiba perasaan aneh menyergap dirinya

 

DEG

 

Jaejoong berhenti.

 

Menoleh dari kanan ke kiri. Sedari tadi ia tak menemukan rutinitas apapun. Tak menemukan seorangpun. Bukankah ini aneh?

 

“Dimana aku sekarang? Apa ini kota mati? Apa di korea ada kota mati? Kenapa disini sepi sekali..” gumam Jaejoong mulai cemas.

 

Jaejoong benar-benar tak tahu dimana ia berada sekarang. Gang tempatnya berada sekarang sungguh sangat sepi dan sedikit gelap. Tak banyak cahaya matahari yang masuk karena bangunan yang terlalu tinggi dan berbelok-belok.

 

“Aisshhhh.. sepertinya aku terlalu jauh berjalan…” keluh Jaejoong yang mulai tersadar kalau ia tersesat.

 

“Baiklah… aku akan kembali saja” putus Jaejoong yang kemudian berbalik arah.

 

Jaejoong berjalan beberapa langkah

 

Dan

 

DEG

 

Jaejoong terhenti.

 

Didepannya ada sebuah pertigaan.

 

Matanya melotot

 

“Jalannya tadi kemana? HWAAAAAA….” Jaejoong panik karena ia sudah lupa jalan yang telah diambilnya tadi. Aigooo…. -.-‘

 

Jaejoong segera mengambil ponselnya. Ia mengaktifkan GPS dan

 

TUT

 

TUT

 

TUT

 

PIP

 

Baterai habis

 

Ponselpun mati

 

“OHH… GOOOOODDDDDDD….” Teriak Jaejoong frustasi. Tingkah isengnya kali ini menjebaknya sendiri.

 

Jaejoong mulai berjalan, mencoba mencari jalan yang dilaluinya tadi… gang yang hampir mirip membuat Jaejoong bingung… tapi Jaejoong terus nekat berjalan… dan tanpa Jaejoong sadari, semakin ia berjalan, semakin ia tersesat karena mengambil jalan yang salah. Terang saja, ia tak pernah ke daerah ini sebelumnya. Jaejoong banyak menghabiskan waktunya di luar negeri. Kalau tau begitu, kenapa harus berulah tadi? Aigoooo… -.-‘

 

Jaejoong mulai lelah berjalan. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri.

 

“Sepertinya aku malah semakin tersesat… Ckkk… Aiisshhhh” gumam Jaejoong sambil mengacak rambutnya.

 

Jaejoong berdiri di tengah pertigaan dengan berkacak pinggang. Peluhnya menetes terus menerus. Ia lelah…

 

Jaejoong mengkibas-kibaskan kerah kemejanya untuk mengurangi gerahnya. Matanya terus melihat ke kanan dan ke kiri.

 

Tapi

 

Jaejoong tak tahu ia ada dimana.

 

Jaejoong tak tahu ia akan kemana

 

Yang jelas, Jaejoong tahu kalau ia semakin tersesat sekarang

 

Benar-benar tersesat

 

Ya… tersesat di negaranya sendiri

 

“Oh God..” keluh Jaejoong sambil mendongakkan kepalanya ke atas

 

Tiba-tiba

 

.

 

DORRRR

 

.

 

DEG

 

Jaejoong langsung berjongkok sambil menutup telinga.

 

“Omo… bukankah itu suara tembakan?” Jaejoong semakin panik

 

Matanya melihat sekeliling, tak ada orang. Tapi darimana suara tembakan itu berasal?

 

Jaejoong masih berjongkok, menunggu hingga tak mendengar suara tembakan lagi. Setelah dirasa aman,  kemudian ia mulai berjalan, memutuskan masuk gang yang sebelah kiri.

 

“dimana aku sebenarnya? Aku harus segera menemukan seseorang. Ini benar-benar daerah yang tidak aman” gumam Jaejoong. mata Jaejoong terus melihat ke kanan dan kekiri. Mencoba menemukan seseorang yang bisa dimintai bantuan..

 

Tapi

 

Sepi

 

Jaejoong memang benar-benar tak menemukan seorangpun.

 

Jaejoong mulai putus asa

 

.

 

SRAAKKKK

 

.

TAP

 

TAP

 

TAP

 

.

 

Tiba-tiba ia melihat sekelebat orang yang sedang berlari.

 

Jaejoong mencoba mengikuti orang tersebut.

 

Terlihat namja bertubuh proporsional dengan memakai jas berwarna hitam sedang berlari.

 

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Jaejoongpun segera berlari mengejar namja berjas hitam tersebut.

 

“Aigoo kenapa larinya cepat sekali” gerutu Jaejoong yang lumayan kesulitan mengejar namja itu. namja itu ternyata sangat gesit.

 

Tiba-tiba namja itu berhenti, Jaejoong kaget dan ikut berhenti.

 

Namja itu bersembunyi dibalik tumpukan kayu sambil sesekali melongok ke kanan dan ke kiri.

 

“Apa yang dia lakukan sebenarnya?” gumam Jaejoong penuh tanya. Ia berada sekitar 7 meter dari tempat namja itu.

 

“Aisshhh sudahlah… apapun yang ia lakukan semoga saja bisa menolongku.. ” ucap Jaejoong yang memutuskan untuk menghampiri namja itu.

 

Dengan hati-hati Jaejoong menghampiri namja tersebut.

 

“mmm… permisi…” ucap Jaejoong menepuk bahu namja tersebut.

 

DEG

 

TAP

 

KLIK

 

OHHHH….. NOOOO………

 

Sebuah senjata mengarah tepat di kening Jaejoong. Dengan pemantik yang siap ditekan sewaktu-waktu.

 

Jaejoong terperanjat.

 

Tangannya seketika mengangkat, tanda menyerah.

 

Jantungnya serasa copot sekarang.

 

Tiba-tiba ia sulit bernapas.

 

‘Ada apa ini sebenarnya?’ ingin Jaejoong bertanya tapi suaranya tak mampu keluar karena senjata itu benar-benar sedang menempel di keningnya.

 

Mata Jaejoong menatap namja didepannya itu.

 

‘Rahang tegas, bibir berbentuk hati, hidung mancung, tahi lalat diatas bibir kirinya. Pasti dia juga memiliki mata yang indah dibalik kaca mata hitam yang sedang dipakainya itu. Sungguh ia adalah namja yang tampan tapi kenapa ia harus menodongkan pistol ke keningnya? Aigooo…’ Jaejoong tak habis fikir. Apes sekali dia hari ini.

 

“Kau siapa?” suara husky namja tampan itu terdengar.

 

“A..aku…” Jaejoong tergagap tapi ia langsung diam. Apa yang harus dikatakannya? Bukankah ia putra mahkota? Seharusnya semua rakyatnya tau itu. lalu kenapa namja ini tak mengenalinya? Siapa dia sebenarnya? Apa yang dia lakukan? Apa dia orang jahat? Lalu apa yang harus ia katakan sekarang? Kalau ia mengatakan bahwa ia putra mahkota, apakah nyawanya tak terancam? Bagaimana kalau namja ini adalah musuh kerajaan? Aigooo bagaimana ini? Jaejoong mulai panik dengan pikirannya sendiri.

 

“Hei… kenapa malah diam… melihat dari pakaianmu, kau pasti bukan orang biasa.. siapa namamu?” tanya namja itu sambil memukulkan pelan ujung pistol di kening Jaejoong.

 

Jaejoong semakin gemetar.

 

“Sebentar.. sebentar… mmm.. bisa kau singkirkan dulu pistolmu dari keningku? Kau sungguh membuatku jantungan” ucap Jaejoong bernegosiasi. Ia berusaha memasang senyum seimut mungkin, lebih imut daripada senyum yang selalu diumbarnya setiap pagi kepada para pelayan dan pengawal kerajaan tapi sayangnya senyuman itu terlihat sangat kaku.

 

Smile mission?

 

FAILED

 

“Please…” gumam Jaejoong sekali lagi. ia mencoba memasang puppy eyesnya.

 

Namja tampan berkacamata hitam itupun memandang Jaejoong sesaat. Nampaknya ia sedang berpikir dan menimbang sesuatu.

 

Wajah Jaejoong yang rupawan plus tak menunjukkan sikap yang mencurigakan itupun membuat namja itu akhirnya menggeser ujung pistolnya.

 

Jaejoong bernapas lega,

 

“sebenarnya siapa kau? Apa kau orang jahat?” ucap Jaejoong spontan dan terdengar sok berani akhirnya malah membuat namja tampan itu kembali meletakkan pistol di wajah Jaejoong.

 

KLIK

 

OOPSSS

 

“Damn..” umpat Jaejoong dalam hati. Benar-benar ia sedang menggali kuburannya sendiri. kenapa pertanyaan itu bisa meluncur begitu saja dari bibirnya? Sungguh kebiasaan Jaejoong yang ceplas ceplos membuatnya berada di ujung tanduk sekarang.

 

Mau tak mau, suka tak suka…

 

Akhirnya Jaejoong mengangkat kedua tangannya kembali, ia merutuki kebodohannya sendiri. jantungnya yang sempat tenang terpaksa harus berderu kembali.

 

“Kau tak mengenalku?”

 

Jaejoong menggeleng

 

Nampak namja itu memasang wajah shock

 

“Aku Jung Yunho” ucap namja itu yang masih mengarahkan pistol ke wajah Jaejoong.

 

“Jung Yunho? Nugu?” ucap Jaejoong polos.

 

 

DAANNNGGGGGGG

 

 

Jika Yunho tak sedang menghemat isi pelurunya, pasti ia sudah menembak namja didepannya ini. bagaimana bisa namja itu tak mengenal dirinya. Dia adalah Jung Yunho. Semua orang di korea tahu siapa Jung Yunho itu. Dia adalah pemimpin kelompok dagang wilayah timur. Dan semua juga tahu jika Yunho merupakan salah satu pemimpin mafia.

 

“Kau benar-benar tak tahu siapa aku?” tanya Yunho sekali lagi

 

Jaejoong masih menggeleng.

 

“Aigooo…” Yunho mengeluh… ‘Apakah popularitasnya tak sefenomenal yang dibayangkannya selama ini?’ batin Yunho dalam hati sedikit stress karena ternyata masih ada orang yang tak mengenalnya.

 

DORRR

 

DORRRRRR

 

DOOORRRRRRR

 

GREPPP

 

SRAKKK

 

DEGGG

 

Yunho menghimpit tubuh Jaejoong di dinding, untung saja Yunho cepat. Jika tidak, nyawanya dan nyawa Jaejoong sudah melayang sekarang.

 

“Gwenchana?” tanya Yunho menatap mata Jaejoong

 

Jaejoong mengangguk sambil sedikit merintih. Punggungnya terasa sakit karena menghantam tembok dengan keras.

 

Yunho segera beranjak, “Tetaplah disini” ucap Yunho kemudian berbalik badan. Dengan punggung yang berada tepat di depan Jaejoong. aroma maskulin Yunho sempat tercium di hidung Jaejoong.

 

‘Siapa orang ini sebenarnya?’ gumam Jaejoong dalam hati.

 

Yunho segera membalas tembakan yang hampir mengenainya tadi sesaat setelah melihat musuhnya melintas. Beberapa tembakan di keluarkan. Jaejoong melihat Yunho yang sangat ahli memainkan pistol.

 

DORR

 

DORRRR

 

DORR

 

Suara tembakan yang saling sahut menyahutpun tak bisa terelakkan sedangkan Jaejoong hanya bisa berdiri dengan menutup kedua telinganya. Ia sangat takut sekarang..

 

Jika Jaejoong tahu kalau ia akan berada di situasi seperti sekarang ini, pasti ia akan bersikap manis dan tetap berada bersama 5 pengawal kerajaan yang mengawalnya sejak tadi.

 

Namun semua itu tinggal penyesalan yang tak berarti bagi Jaejoong.

 

DORRR

 

Satu tembakan mengarah ke Yunho, Yunho langsung menunduk sedangkan Jaejoong yang tak tahu apa-apa hanya diam mematung, terlambat baginya untuk merunduk seperti Yunho.

 

TAP

 

DEG

 

SRAKK

 

KLING

 

Peluru jatuh setelah menghantam sesuatu.

 

Apa yang dihantam peluru itu?

 

Apakah Jaejoong?

 

Ternyata bukan

 

Untungnya peluru itu mengenai dinding, 1 cm diatas kepala Jaejoong sehingga tak terjadi apa-apa pada Jaejoong.

 

Hanya saja, tubuh Jaejoong terlihat bergetar dan melemas, wajahnya pucat….  Dalam hitungan detik, ia hampir mati 2 kali.

 

Sungguh…. ia tak ingin mati sekarang.

 

Yunho menarik tangan Jaejoong supaya ikut berjongkok seperti dirinya. Berlindung dari tembakan yang sewaktu-waktu bisa menyerang.

 

Yunho merasakan tangan Jaejoong sangat dingin.

 

“Gwenchana?”

 

Jaejoong diam.

 

Tatapan matanya kosong

 

Bibirnya pucat

 

“Hei… gwenchana?” Yunho menepuk pipi Jaejoong

 

Tapi tetap tak ada jawaban

 

“Aigooo… kau ini sebenarnya siapa? Kenapa ada di gang ini sendirian? Kau penduduk baru?” tanya Yunho mulai frustasi. Ia sedang diserang sekarang tapi kenapa malah bertemu namja aneh ini.

 

Jaejoong masih tak menjawab.

 

“Aiisshhhh… mimpi apa aku semalam…” Yunho menggerutu.

 

DOOORRRR…

 

DOORRR…

 

DOOORRRR…

 

DOORRR…

 

Berondongan tembakan mengarah ke Yunho. Yunho tak bisa tinggal diam. Ia harus segera menyelesaikan semua ini. Yunho memutuskan untuk meninggalkan Jaejoong sendirian. Biarlah… ia tak ingin mati juga sekarang. Kalau ia mati, bagaimana dengan kelompok Jung?

 

Yunho keluar dari persembunyian. Berlari, melompat dan bersembunyi dengan sangat lihai.

 

Mata Yunho memicing, mencari sasaran. Kemudian menembakkan pistolnya ke segala arah..

 

DORRR…DORRR…DORRRRR…DORRRR

 

1 tumbang

 

2 tumbang

 

3 tumbang

 

4 tumbang

 

Jumlah musuh yang tumbang sama dengan jumlah peluru yang dikeluarkan Yunho.

 

Benar-benar akurat.

 

Kereeennnnn….

 

Yunho kemudian berlari, bersembunyi di balik dinding.

 

Sekali lagi matanya memicing, mengunci targetnya.

 

Dan

 

DOOOORRRRRR

 

1 lagi musuh tumbang

.

.

Yunho segera mengisi pelurunya. Ia melihat ke arah gang dimana ia bersembunyi tadi. Entah mengapa Yunho menjadi sedikit khawatir dengan namja yang baru saja ditemuinya tadi. “Siapa dia sebenarnya? Sepertinya aku pernah melihatnya? Tapi dimana?” pikir Yunho mencoba mengingat-ingat.       

 

Yunho terperanjat ketika seorang musuhnya akan mendekati Gang tempatnya bersembunyi tadi. Yunho langsung membidik orang itu. dan….

 

DORRR

 

Namja itu tumbang sebelum mendekati Gang.

 

Keputusan Yunho membuatnya mendapat serangan balik.

 

DORRR

 

DORRR

 

DORRR

 

Beberapa tembakan yang mengarah kepada Yunho, membuat Yunho harus mengalihkan pandangan dari gang dimana Jaejoong berada.

 

Tanpa ampun Yunho menghabisi musuh yang mengejarnya.

 

DORR…DORRR..DORRRR….

 

3 Orang tumbang dalam hitungan detik.

 

Yunho melihat dari balik tembok, menoleh ke kanan dan kekiri

 

Sepertinya sudah aman

 

Iapun akan beranjak menuju gang dimana Jaejoong berada, tapi tiba-tiba…

 

KLIK

 

Ujung pistol melekat di belakang kepala Yunho, membuat Yunho perlahan mengangkat tangan.

 

Terdengar suara tawa dibelakang Yunho, “Mati kau Jung Yunho”

 

Yunho tersenyum, “tidak semudah itu”

 

DUAAGGHHHHH

 

BUGGGHHH

 

KRAAAKKKK

 

Siku Yunho menyikut kepala musuhnya itu. kakinya menendang badan suruhan kelompok Choi tersebut. hapkidonya sangat membantunya sekali kali ini. Musuh itu langsung tumbang dan tersungkur memegangi perutnya.

 

KLIK

 

DUAARRRRR

 

1 lagi musuh tumbang di tangan Yunho.

 

Awesome

 

Yunho menghabisi semua orang yang mengejarnya tadi dengan cara yang sangat keren…

 

.

.

 

Yunho segera berjalan menuju gang dimana Jaejoong berada. Ia kaget ketika melihat namja yang tak diketahui namanya itu tergeletak dijalan.

 

“Hei.. kau… bangunlah…” Yunho menendang tubuh Jaejoong pelan. Kaki Yunho terus mentoel tubuh Jaejoong.

 

Tapi Jaejoong tetap diam

 

“heh kau…”

 

“….”

 

“Kau pingsan apa mati?” pertanyaan konyolpun keluar dari mulut Yunho.

 

“…”

 

Jelas tak ada jawaban dari Jaejoong, karena dia pingsan.

 

“Ya sudah aku tinggal kau disini” ucap Yunho kemudian meninggalkan Jaejoong

 

Baru beberapa langkah Yunho pergi, ia kemudian kembali lagi.

 

“Aigooo… kenapa aku harus repot-repot memperdulikanmu?” gerutu Yunho sambil mengangkat tubuh Jaejoong yang ternyata sangat ringan.

 

Yunho menggendong Jaejoong ala bridal style menuju mobil lamborghinya dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan 180 km/jam menuju kediaman Jung.

 

.

 

.

 

.

 

BRAAKKKKK

 

Yunho membuka pintu mobilnya dengan kasar.

 

Beberapa pengawalnya langsung menghampiri Yunho, “Tuan Jung, hamba ingin melaporkan bahwa Tuan Changmin dan Tuan Yoochun sudah menunggu didalam”

 

“mmm… ne…” ucap Yunho dingin kemudian berjalan menuju pintu mobil satunya.

 

Pengawal Yunho shock melihat siapa yang digendong Yunho. tapi ia tak berani berucap apapun. Ia hanya bisa menunduk, membiarkan tuannya menggendong namja, calon pemimpin paling berpengaruh dinegerinya itu.

 

Yunho berjalan melewati lorong dengan Jaejoong yang pingsan di gendongannya.

 

Yunho tersenyum sendiri melihat wajah Jaejoong yang terlihat nyaman digendongannya itu.

 

Yunho terus melangkah menuju kamarnya.

 

.

 

DAAAAKKKKK

 

.

 

Kaki Yunho menendang pintu kamarnya.

 

Tujuannya adalah membuka pintu. Karena tangannya sedang sibuk menggendong Jaejoong, maka ia memanfaatkan kakinya.

 

Dan

 

Benar saja,

 

Pintu berhasil terbuka

 

Lebih tepatnya,

 

HANCUR

 

Ya… pintu kamar Yunho yang terbuat dari Jati itu harus rusak dibagian engselnya karena tendangan Yunho.

 

Yunho memasuki kamarnya dengan tenang.

 

Tiba-tiba terdengar suara melengking.

 

“HYUUUUNGGGGGG… Gwenchana? Aku benar-benar kaget ketika sekelompok orang suruhan Choi berada disana.. aku….” Cerocos Changmin terhenti, ia kaget ketika melihat pintu jati dengan ukiran khusus itu harus tumbang di lantai.

 

“Ada apa ini hyung? Kau… OMO?” Changmin melotot ketika menyadari Yunho membawa pulang seseorang. Ia kemudian mendekati Yunho

 

Selama ini Changmin tak pernah tahu hyungnya membawa pulang seseorang. Lalu siapa orang yang istimewa ini?

 

Mata Changmin semakin melotot ketika mengetahui siapa yang sedang berada di atas tempat tidur Yunho.

 

“Hyung…” panggil Changmin yang mulai panik.

 

“Wae? Ambilkan minyak kayu putih.. sepertinya dia pingsan” ucap Yunho santai sambil melepaskan jas dan kemejanya. Yunho topless sekarang.

 

“Sebentar-sebentar…  kau menemukannya dimana?” Tanya Changmin

 

“Dia pingsan di jalan… bisakah kau tidak banyak bertanya dan segera ambilkan minyak kayu putih?” Yunho mulai habis kesabaran

 

“N.ne.... n.ne…” gumam Changmin masih tak percaya, ia berjalan menuju luar ruangan sambil mengucek dan memukul kepalanya. Apakah yang ia lihat nyata? Apakah ia tak salah lihat?

 

Yunho memandang aneh ke arah Changmin, “Ada apa dengan dia?” gumam Yunho.

 

“Oi Changmina” panggil Yunho menghentikan langkah Changmin

 

Changmin menoleh, “Ne?”

 

“Bawakan segelas air untukku. Aku haus sekali”

 

“Ne..” Changminpun segera berlari.

 

.

 

.

 

.

 

TAP

 

TAP

 

TAP

 

Terdengar derap langkah yang sedang berlari mendekati kamar Yunho.

 

Changmin dan Yoochun sedang tergopoh-gopoh berlari membawa air putih dan minyak kayu putih.

 

Tapi betapa kaget Yoochun dan Changmin ketika melihat apa yang sedang dilakukan Yunho.

 

Yunho yang topless sedang berada di atas tubuh Jaejoong yang entah sejak kapan juga ikut topless itu.. Yunho sedang mencium dan mengulum Jaejoong.

 

Tak hanya itu,

 

Yunho telah memberikan kissmark yang sangat banyak di tubuh mulus Jaejoong.

 

“Aigooo mataku” ucap Changmin shock

 

“Hyung” panggil Yoochun yang juga tak kalah shock

 

Yunho menoleh, menghentikan ‘aktifitasnya’.

 

Seketika ia melihat Yoochun dan Changmin sedang menatapnya shock. Tapi ia tak merasa terganggu dengan ekspresi kedua orang yang sangat dipercayanya ini.

 

“Kau lama sekali” gerutu Yunho sambil meninggalkan tubuh Jaejoong dengan santai.

 

“Kemarikan air putihnya. Aku haus sekali” lanjut Yunho tenang

 

“Kalau haus bukan berarti harus mencari air dari sana” komentar Changmin yang sukses membuat Yunho melotot.

 

“Tak sadarkah atas apa yang kau lakukan hyung?” lanjut Changmin sambil menyodorkan segelas air putih.

 

“Aku haus” ucap Yunho santai

 

“Kalau kau haus, tunggu hingga aku datang membawa air putih untukmu”

 

“Kau terlalu lama”

 

“Aku hanya 5 menit hyung… lagipula dia bukan ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya dan bisa mengeluarkan air susu dari nya meskipun kau hisap ratusan kali”

 

DAAANNGGGG

 

CRAAAPPP

 

Ucapan Changmin yang sangat fulgar tapi tepat sasaran.

 

“hhmmmfftttttt…..” Yoochun berjuang keras untuk tak tertawa.

 

“Kau tahu siapa dia hyung?” Changmin berdiri di depan Yunho dengan membawa majalah yang beberapa waktu lalu sempat dilihatkannya kepada Yunho.

 

“Siapa?” tanya Yunho santai sambil mulai menenggak air minum.

 

“Dia hwangtaeja… HWANG-TAE-JA… KIM JAE JOONG” ucap Changmin jelas sambil menunjukkan halaman majalah yang dulu sempat membuatnya speechless itu.

 

Pipi Yunho mengembung

 

Air yang dimasukkannya kedalam mulut, entah kenapa tak mampu ditelannya.

 

Tangannya merebut majalah yang dipegang Changmin

 

Mata Yunho terus memandang majalah dan namja yang sedang topless di tempat tidurnya itu secara bergantian.

 

Majalah

 

Jaejoong

 

Majalah

 

Jaejoong

 

Majalah

 

Jaejoong

 

Keduanya sama

 

Bedanya kalau yang dimajalah putih mulus

 

Kalau yang di atas tempat tidurnya, sudah penuh kissmark hasil perbuatannya beberapa waktu yang lalu.

 

Pikiran Yunho mulai bekerja..

.

 

1 detik

.

2 detik

.

3 detik

.

4 detik

 

Dan

 

PPFFTTTTT… BYAWWWRRRRR….CROOTTTTTTTTT

 

Air dimulut Yunho menyembur sempurna ke wajah Changmin.
 

“DAMN IT…” Umpat Changmin reflek.

 

Yoochun sudah tak bisa lagi menahan tawanya, “BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA….” Tawa Yoochun lepas tak terkendali sambil memegang perutnya.

 

Changmin mendengus, wajahnya basah sekarang.

 

Sangat basah.

 

Ingin ia marah tapi ia sadar tak mungkin ia melawan hyungnya yang kuat itu. jadi Changmin hanya bisa mengusap mata, kening dan rambutnya yang basah sambil terus mendengus serta mengumpat.

 

Sedangkan Yunho?

 

Mata Yunho melotot sempurna.

 

“MWOYA?” Teriak Yunho tak percaya. Pantas ia seperti pernah melihat namja ini sebelumnya. Ternyata dia hwangtaeja?

 

Sungguh….. tiang gantung sedang menunggu Yunho sekarang.

 

Changmin menghembuskan nafas beratnya, ia sudah tak tahu lagi bagaimana harus mengomentari tingkah ‘brilian’ hyungnya ini.

 

Changminpun kemudian memegang tangan Yunho. meletakkan sebotol kecil kayu putih di telapak tangan hyungnya itu. “Hyung… aku tidak ikut campur dalam hal ini. ini minyak kayu putih yang kau minta tadi.. segera buat dia siuman… dan jangan libatkan aku dalam hal ini. oiya satu lagi, jangan panggil aku selama 5 jam ke depan… aku akan sibuk mandi dengan berbagai bunga 7 rupa karena telah disembur oleh dukun dadakan” ucap Changmin penuh sindiran dimana-mana. Iapun kemudian berjalan meninggalkan ruangan.

 

Yoochunpun ikut berdiri dan menghampiri Yunho. ia terus berusaha menahan tawa melihat ekspresi Yunho yang sangat shock itu. “Hyung… aku juga tidak ikut campur… kau yang berbuat, jadi kau yang harus bertanggung jawab. You’re namja right? Namja harus bertanggung jawab… Entah apa yang dilakukan hwangtaeja setelah dia tau bahwa kaulah yang menyebabkan seluruh bentol-bentol merah di tubuhnya itu. Dia putra mahkota hyung.. ingat itu… Good luck” ucap Yoochun diakhiri dengan menepuk bahu Yunho dan berjalan meninggalkan kamar Yunho

 

“Oi… yang disana! Segera bereskan pintu ini dan ganti dengan yang baru!” teriak Yoochun diambang pintu kamar Yunho memanggil anak buah Yunho untuk segera mengganti pintu kamar yang rusak beberapa waktu yang lalu.

 

Tak menunggu waktu lama beberapa anak buah langsung datang. Mereka memandang ke dalam kamar Yunho dan menatap sedikit aneh, kenapa bosnya mematung seperti itu? tapi mereka hanya bisa bertanya tanpa tahu jawabannya. Merekapun segera menggotong pintu keluar kamar Yunho.

 

Ingatan Yunho menyeruak, bagaimana ia menendang pelan tubuh Jaejoong, bagaimana ia menggendong tubuh Jaejoong, bagaimana ia mencium bibir Jaejoong dan merasakan candu sehingga ia dengan sengaja membuka Jas dan kemeja Jaejoong, bagaimana ia mencium seluruh dada dan perut Jaejoong yang alhasil meninggalkan ‘jejak’ diseluruh tubuh Jaejoong dan bagaimana ia mulai menyukai Jaejoong. Pikiran Yunho berputar, ia hampir saja kehilangan kendali. Kalau saja Changmin dan Yoochun tak datang, ia pasti sudah melakukan lebih dari itu. Aigooo… Yunhoya…

 

“DAMN…” teriak Yunho frustasi sambil memandang tubuh Jaejoong yang penuh kissmark hasil karyanya yang bahkan mungkin akan hilang 1 minggu lebih.

 

Bagaimana ini?

 

Dan

 

Apa yang akan dilakukan Yunho?

 

.

 

.

 

.

 

.

Tbc

.

.

 

=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=

 

Annyeong…  permisi… maxy lewat…. ^_^

 

BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHA #ngakak guling-guling

 

Maxy mulai gila… maxy ketawa sendiri baca fict buatan maxy…  aigooooo…

 

Dan

 

DORRRR

 

DORRR

 

DOOOOORRRRRRR

 

Fuuhhhh… #tiup ujung pistol… pakai pakaian koboy…

 

Maxy akan tembak bagi siapa saja yang lupa review… hahahahahahahahaha  #nah kan maxy  beneran gila… segera nyalain mobil dan segera pergi ke psikiater.

 

Aaahhhh akhirnya yunjae bertemu.. meskipun dengan cara yang aneh…. xixixixixixi ^_^

 

Yuk dah langsung aja… gimana menurut teman-teman? Masih mau lanjut?

 

Review pleaseee…

 

I love u all… #hug n kiss… ^_^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sopikyu #1
Apdet lanjutannya disini jg donk chingu. Uda baca lanjutannya sih tapi diFfn.
first_rose #2
Chapter 11: maxy, please update..... aq udh nunggu sampe 2015 ini.... pengen tau lanjutannya... maxy g papa kan? semangat ya maxy...
cahyayuuki #3
Chapter 11: changmin anaknya Choi?
klo bner og bisa kesasar ampe ke Jung?
jadi penasaran kelajutan ceritanya,
minamikz #4
Chapter 11: Mianhae baru komen di chap ini,,,, soalnya diriku baru saja menggeluti dunia asianfanfics,,,, ehehehehe...... ceritanya seru,,,, bikin penasaran,,,, juga bikin deg - degan,,,, ditunggu yah chap2 lanjutannya,,, :)
Princessradith #5
Chapter 11: Omaygot.. Changmin ternyataaaaa.......
Jae nampakny susah utk membenci bear nya..
Semoga kasus yg menjerat yunho akam semakin jelasss.. Kasian kan pasangan pengantin baru ga bisa mesra-mesraan..
thejokerqueen #6
Chapter 11: sumpah, ini slh 1 fanfic yunjae trbaik yg prnah saya baca di dunia asianfanfic! smangat trus nulisnya ya maxy! situ emng the best author dech! :*
bluvyunjae #7
Chapter 11: emang changmin anak dr choi y???ko manggil appa???
jgn2 yg disembunyiin dr yunho n yochun ttg ini???
BabyBlueCherry #8
Chapter 11: Yunho hati2 dong! kasian Jae kalau sampe terjadi sesuatu sama dirimu.
Jaejoong kamu harus percaya Yunho dalam situatasi apapun juga kalau kamu nggak mau kehilangan Yunho.

appa ?!! jd bos'y kelompok Choi adalah appa'y Changmin ?!!!
what's going on actually ?

thanks for the update Maxy :)
update soon ?
AkaKuroshi #9
Chapter 11: maaaak
apa apaan ituuu? choi? appa nya Changmin?
oh my to the god!
thor author...plis updateee soooon
penasaran iniiih ><