Destiny - Chapter 9

Destiny
Please Subscribe to read the full chapter
Destiny 命運線 歌詞

 (Side story of Falling Star & Rising Star)

Chapter 9

.

.

23 Mei 2010

Sebelas namja duduk mengelilingi meja besar berisi berbagai macam hidangan yang tertata dengan apik. Semua dipilih sesuai kesukaan masing-masing, namun wajah  mereka sama sekali tidak tampak gembira. Kangin yang berada di bagian tengah, memandang satu persatu hyung dan dongsaeng-nya, merasa bersalah karena dialah penyebab suasana murung ini.

“Album keempat kita berhasil dengan baik; Kita juga menang di Mubank… Apakah kalian tidak senang?” Kangin mencoba mencairkan suasana.

“Tentu saja senang. Bahkan Teuki hyung sampai menangis di atas panggung,” cetus Donghae dengan gembira.

“Karena malu, Teuki hyung berjongkok membelakangi panggung. Bukankah itu malah terlihat jelas?” Eunhyuk ikut terpancing. Ia bercerita penuh semangat.

“Ya! Saat itu masih banyak yang berdiri menghadap penonton. Dengan berjongkok aku harap mereka tidak melihatku dengan jelas,” protes Leeteuk.

“Bukan hanya album kita yang berhasil dengan baik. Popularitas Kyuhyunie juga naik dengan cepat. Ia kini dikenal sebagai DancingKyu,” celetuk Siwon dengan bangga.

“Ah, DancingKyu.” Kangin tersenyum.

“Bukan DancingKyu ala hyungdeul,” gumam Kyuhyun yang duduk bersebelahan dengan Sungmin.

Suara tawa pecah dengan keras di ruangan itu, mengusir suasana muram yang terjadi sejak fanmeeting selesai. Tadi Kangin muncul di atas panggung dan berpamitan kepada ELF untuk menjalani wamil selama masa skors akibat insiden yang ia lakukan.

“Kyu si balok kayu telah berubah menjadi DancingKyu yang sesungguhnya.” Leeteuk tersenyum. Selama ini mereka menggoda Kyuhyun dengan panggilan DancingKyu karena magnae-nya itu sama sekali tidak bisa melakukan dance. Tetapi sekarang panggilan itu menjadi sebuah kenyataan.

“Bagaimana rasanya memenangkan World Champion, Kyuhyunie?” Kangin kembali bertanya, membuat wajah Kyuhyun memerah. World Champion adalah kuis yang dilakukan beberapa hari lalu di ShimShimTapa, di mana orang yang menang dapat menelepon artis yang tercantik menurutnya. Moon Geun Young menjadi artis yang dipilih Kyuhyun karena Yesung memintanya. Eunhyuk sebelumnya juga memilih yang sama. Mereka berdua tahu Yesung sangat menyukai artis itu.

“Hyungdeul memaksaku berbicara di sana.” Kyuhyun mengadu kepada Kangin.

“Kau tidak boleh diam tanpa suara di siaran radio seperti itu,” sahut Shindong. Ia menepuk bahu Kangin yang duduk di sebelahnya. “Hyung, kau tahu alasannya? Kyuhyunie bilang saat itu sudah jam 12.37 malam dan kami terlalu berisik. Karena itu dia diam saja.”

“Jam 12.47,” ralat Kyuhyun yang langsung dibalas tatapan Shindong.

“Kita tidak membahas perhitungan akurat matematika, Kyuhyunie.”

“Bagi uri magnae, angka itu sangat penting.” Kangin tersenyum. “Lalu Hyukkie bilang,  ‘Kyuhyunie, jangan mencemaskan hal itu karena pendengar SUKIRA tinggal mengecilkan volume suara radio mereka jika merasa suara terlalu berisik.’ Hyung mendengarkan siaran kalian.”

Lagi-lagi suara tawa memenuhi ruangan itu, membuat wajah Kyuhyun semakin memerah.

“Kalian sepakat mengerjaiku,” rajuknya. “Hyungdeul, bolehkah kita makan sekarang? Aku sangat lapar.”

“Dia sedang masa pertumbuhan. Dia selalu lapar.” Ryeowook terkikik ketika Kyuhyun mendelik ke arahnya.             “Di radio dia juga makan sambil berjongkok. Sia-sia, tetap saja dia terlihat, bukan?”

“Sepertinya uri leader dan uri magnae berpikir, mereka bisa tidak terlihat bila berjongkok.” Kata-kata Yesung membuat suara tawa kembali memenuhi ruangan itu, kecuali Leeteuk dan Kyuhyun yang hanya bisa meringis.

“Kalian semua senang jika aku terpojok eoh?” protes Leeteuk.

“Bukan aku yang memojokkan Teuki hyung.” Sungmin tersenyum sangat manis.

“Ryeowookie, kau tidak boleh memojokkan Teuki hyung.” Heechul pura-pura menegur. “Buat apa kau cerita soal Kyuhyunie mabuk dan menangis di kamarmu, bilang kalau Teuki hyung membencinya?”

“Aku bermaksud membuat Kyuhyunie kalah,” sahut Ryeowook. “Dan itu satu-satunya yang bisa membuat Kyuhyunie malu; Karena menangis.”

“Tetap saja Kyuhyunie yang menang.” Yesung berbicara dengan wajah datar namun membuat semua mentertawakan Ryeowook yang tersipu malu.

Kyuhyun menoleh ke arah Leeteuk. “Aku sudah menjelaskan kemarin, bahwa Teuki hyung hanya membenci orang yang baru masuk; Jadi aku harus berhati-hati terhadap pandangan hyung terhadapku. Tetapi seiring waktu,  Teukie hyung memperlakukanku dengan baik.”

“Kyuhyunie, Teukie hyung tidak membenciku ketika aku masuk,” kata Ryeowook dengan nada menggoda.

“Ani, aniyo,” tolak Kyuhyun sambil mengibaskan tangannya. “Kau bilang waktu itu, kau bilang dia juga me....”

“Jangan khawatir, Kyuhyunie, aku juga tidak menyukai Ryeowookie waktu awal masuk.” Heechul memotong kata-kata Kyuhyun, mencoba melerai pertengkaran kedua dongsaeng terkecilnya yang mulai memanas.

“Ah, Heechul hyung,” rajuk Ryeowook yang langsung dibalas belaian lembut di  rambutnya. Ryeowook akhirnya mengerti Heechul tengah memintanya menjauhi topik yang sensitif bagi Kyuhyun itu; Apalagi dulu Ryeowook menghibur Kyuhyun dengan mengatakan bahwa ia juga mengalami penolakan yang Kyuhyun alami, dan meminta Kyuhyun bertahan selama bulan-bulan pertama.

“Aku juga bilang kalau Teukie hyung sekarang menjaga Kyuhyunie dengan baik.” Ryeowook mengucapkan kata-kata itu, mencoba memberi tersenyum termanisnya kepada Leeteuk dan Kyuhyun.

“Jadi mulai sekarang jangan tambahkan siapapun lagi, kalau tidak Teukie hyung akan membencinya.” Eunhyuk menyimpulkan.

Kali ini Leeteuk yang meringis ketika suara tawa memenuhi seisi ruangan. Ia melemparkan kacang ke arah Eunhyuk yang tertawa lebar di tempatnya.

“Selamanya kita akan tetap bertiga belas kan?”

Pertanyaan Kangin membuat ruangan mendadak sunyi. “Seperti yang aku katakan tadi di fanmeet, diawali dengan Teukie hyung, diakhiri dengan Kyuhyunie, termasuk Hankyung-ah dan Kibumie yang tidak ada bersama kita di sini… Selamanya kita tetap bertiga belas.”

“Tentu, selamanya kita akan menjaga Super Junior bersama-sama.” Yesung berbicara dengan tegas. “Kangin-ah, kapan kau masuk militer? Kami semua akan berusaha mengantarmu.”

“Ada baiknya kita pastikan dulu seseorang bisa ikut mengantar Kangin-ah nanti.”

“Apa maksud Heechul, hyung? Apa ada yang akan hiatus lagi?” Wajah Donghae langsung pucat  pasi.

Bukan menjawab, Heechul justru menatap lurus ke arah Kyuhyun yang menghindarinya belakangan ini, sehingga member yang lain ikut menatap ke arah si magnae yang langsung gugup di tempatnya.

“Sungminie menempel terus denganmu sejak promo berjalan. Sakitmu semakin parah?”

“Sakit? Kyuhyunie, apa karena itu kau tidak melakukan sliding di Mucore?” Eunhyuk memasang mimik bersalah. “Kalau kau bilang, aku akan….”

“Aku tidak ada masalah dengan sliding, aku hanya lupa. Besoknya aku melakukan sliding lagi kan?” Kyuhyun menatap hyungdeul dengan pipi menggembung. “Kalian jangan terlalu khawatir. Aku sudah ke dokter dan rutin meminum obat sejak.…”

“Sejak Yunho-ah melapor kepada kami bahwa kau kesakitan di dorm-nya.” Leeteuk memasang wajah protes.

“Kalau tidak ada kejadian itu sepertinya dia akan tetap bungkam.” Ryeowook meringis.

“Apa itu sebabnya dia pucat waktu kita di SUKIRA?” Yesung mengerutkan kening. “Aku kira dia hanya sakit tenggorokan karena KRY melakukan rekaman setiap hari.”

Kyuhyun menunjuk ke arah Yesung dengan perasaan lega. “Nah, aku memang sakit tenggorokan, hyung. Kalian semua tahu soal itu. Siwon hyung juga mengalaminya.”

“Jangan bawa-bawa aku.” Siwon tersenyum nakal. “Kau memang bilang soal itu di SUKIRA, tetapi….”

“Ayolah, promo itu berat; Kita semua lelah; Pergi pagi pulang juga pagi; Tidur hanya 2-3 jam. Bisakah kita makan siang saja?” Kyuhyun hendak menjumput lauk dengan paksa, namun Sungmin menahan tangannya.

“Obat yang diminum Kyuhyunie beberapa minggu ini tidak berhasil meredakan sakitnya.”

“Hyung!” Kyuhyun menatap Sungmin tak percaya, sementara yang lain langsung menyimak dengan serius, sama seperti Sungmin yang menghilangkan senyum dari wajahnya.

“Mianhe, Kyuhyunie, kau harus secepatnya mencari cara pengobatan lain.” Sungmin bergeming.

“Dia bukan hanya flu dan sakit tenggorokan?”

“Ne, Heechul hyung. Kyuhyunie bermasalah dengan telinganya,” jawab Sungmin.

“Bukankah itu sudah sejak lama?”

“SMP, Shindongie. Setahuku sejak SMP.” Kangin mencoba mengingat.

“Kalian berbicara seakan-akan aku tidak ada di sini.”

“Diamlah!” hardik Heechul. Kyuhyun langsung terdiam. “Sungminie, apakah penyakitnya berbahaya?”

“Kyuhyunie akan merasa telinganya berdengung keras jika dia melakukan gerakan berpindah yang cepat, apalagi berputar.”

“MWO?!” Semua terkejut mendengar penjelasan Sungmin. Mereka tidak bisa membayangkan seperti apa perasaan sakit yang dirasakan Kyuhyun selama melakukan latihan dan tampil di atas panggung.

“Kyuhyunie, kenapa kau tidak bilang soal itu?”

“Aish!” Kyuhyun lebih baik menghadapi teriakan hyungdeul-nya daripada menghadapi tatapan sedih Donghae saat ini. Hyung yang duduk di sisinya itu merangkul pundaknya dengan perasaan khawatir.

“Jika berdengung, telinganya akan terasa sakit, begitu juga kepalanya. Dan itu  bisa berdampak lebih serius jika dibiarkan. Kata uisa….”

“Hyung, jangan….!”

Sungmin mencoba mengabaikan pandangan protes Kyuhyun. “Kata uisa, pendengaran Kyuhyunie sudah setingkat halabeoji.”

“MWO? Kyuhyunie, jadi selama ini…? Aish! Kenapa kami tak menyadarinya?” Kangin menggeleng keras. “Seharusnya sejak kau bercerita di radio, aku memaksamu berobat.”

“Lain kali aku akan bilang ke Yesung hyung saja. Kalian ancam pun dia tidak akan bicara,” sungut Kyuhyun.

“Aku memang tidak akan bicara tetapi aku sendiri yang akan mencekikmu jika tidak mau berobat,” desis Yesung. “Sungminie terlalu memanjakanmu.”

“Ternyata bukan hanya aku yang ingin mencekiknya kadang-kadang.” Kangin tergelak. “Aku sempat curiga di awal, dia selalu tidak bisa mendengar ketika dipanggil. Tapi setelah dia jelaskan di radio, aku kira hanya hal sepele.…”

“Bagaimana kau bisa mendengarkan kami selama ini?” Ryeowook merasa penasaran.

“Tidak perlu telinga normal untuk mendengarkan kalian dengan jelas. Hyungdeul sangat berisik.”

“Aish! Magnae satu ini!” Heechul menjadi gemas bukan kepalang. “Ayo semua makan dengan cepat! Setelah ini aku akan menariknya ke dokter untuk diperiksa!”

Meski Kyuhyun bergumam protes, tak ada yang mendengarkannya. Semua mulai menyantap hidangan yang tersedia. Kyuhyun awalnya kehilangan selera makan. Namun melihat semua tampak menikmati masakan itu, belum lagi perutnya yang berteriak minta diisi, akhirnya Kyuhyun mulai makan dengan lahap.

.

Hari masih cukup terang ketika mereka selesai makan. Selain Kangin, semua satu per satu naik ke atas van. Ada sedikit waktu untuk beristirahat sebelum mereka tampil di Inkigayo nanti malam.

“Kyuhyunie.” Kangin menahan tangan Kyuhyun yang berusaha menyusul hyungdeul ke dalam van.

Belum sempat Kyuhyun bertanya, Kangin memeluknya dengan erat. Kangin hanya tersenyum ketika Kyuhyun sedikit ragu membalas pelukannya. Sama seperti di fanmeet tadi, Kyuhyun hanya diam tidak mendekat saat Kangin memeluk member lain satu per satu sampai Kangin harus menghampiri dan memeluknya. Ia tahu Kyuhyun selalu menahan perasaannnya kuat-kuat di depan kamera. Magnae-nya itu hampir tidak pernah menangis saat berada di atas panggung.

Kangin melepas pelukannya dan merangkum wajah Kyuhyun yang tirus dengan kedua tangannya. “Pergilah ke dokter supaya kau diberi obat yang lain dan menjadi sembuh. Hyung ingin kau ikut mengantarku saat wamil nanti. Kau tega membuatku merasa cemas selama pelatihan militer?”

“Kenapa hyungdeul selalu berbicara seperti itu? Kalian terlalu baik….”

“Kau tidak sepenuhnya benar, uri magnae.”

“Maksud hyung?”

Kangin tidak menjawab. Ia hanya menepuk pipi Kyuhyun dengan lembut. Masih lekat diingatannya hari di mana Kangin merasa sangat membenci dirinya sendiri. Jangankan member lain dan fans yang kecewa dengan perbuatannya; Ia sendiri merasa sangat bodoh dan kesal; Namun ia tidak bisa menjauhi dirinya sendiri.

Karena itu Kangin pergi bersembunyi.

Ia hampir tak percaya ketika Kyuhyun berdiri di hadapannya dengan penampilan berantakan. Jelas terlihat kalau magnae-nya itu telah mencarinya ke berbagai tempat.

Kangin siap untuk dicerca.

Ia tahu Leetuk sangat kecewa kepadanya, karena lagi-lagi ia berbuat kesalahan; Padahal selama ini Leeteuk bersedia ditelepon dan menjemputnya; Bahkan mengantarkan dompetnya yang tertinggal. Kangin siap untuk kemarahan seperti apapun, karena ia berada dalam tahap membenci dirinya sendiri. Mungkin kebenciannya terhadap dirinya jauh lebih besar dari siapapun.

Namun Kyuhyun hanya tersenyum. Perasaan lega yang terpancar jelas di wajah magnae-nya itu, membuat sesuatu yang hangat mengalir di hatinya. Kangin merasa masih dianggap berharga oleh Kyuhyun meski dongsaeng terkecilnya itu tidak mengatakan apa-apa. Ia merasa usaha Kyuhyun mencarinya sampai bertemu, jauh lebih berharga dari kata-kata yang manis.

Kyuhyun duduk di sebelah Kangin tanpa berbicara, hanya duduk di sana sampai hari beranjak malam. Setiap kali Kangin berpikir dirinya begitu tidak berharga, kehadiran Kyuhyun di sebelahnya membuat Kangin mengabaikan pikiran buruk itu. Masih ada seseorang yang berada di sisinya, seburuk apapun dirinya saat ini.

“Kangin hyung, ayo kita makan. Aku yang akan membayarnya.” Kyuhyun menarik tangan Kangin ketika suara perut mereka berdua terdengar di keheningan malam. Mereka mencari tempat makan yang sangat biasa, lepas dari pengamatan orang-orang yang mengenal mereka, dan melewati malam itu dengan makan, minum, juga obrolan ringan.

 Salah satu hari terburuk namun juga terbaik bagi Kangin. Salah satu hari yang tidak akan ia lupakan.

“Kyuhyunie! Kau mengulur waktu untuk berobat eoh? Kajja! Kita masih harus tampil nanti malam!”

Teriakan Heechul menyadarkan Kangin dari lamunannya. Ia nyaris tertawa melihat Kyuhyun masih berdiri di depannya dengan wajah menunggu dan bingung. Magnae-nya terlihat benar-benar menggemaskan sehingga Kangin kembali memeluk lalu mencium pipinya sekilas.

“Kami seperti ini, karena kau, Kyuhyunie. Kau sudah menjadi keajaiban kecil bagi kami semua.” Kangin merapatkan jaket yang Kyuhyun kenakan. “Berobatlah, dan antar hyung dengan tubuh yang sehat, arrachi?”

“Sampai nanti, Kangin hyung.” Kyuhyun mengangguk, lalu berbalik ke arah mobil sebelum Heechul kembali berteriak.

.

.

Semua mata memandang heran ke arah Heechul yang menimang Heebum dengan cara tidak biasa. Ia membalikkan tubuh kucingnya itu ke berbagai arah sampai Heebum membuat suara protes.

Namja cantik sekaligus tampan itu teringat kejadian saat mengunjungi uisa…

“Peradangan telinga yang dialami Kyuhyun sshi sudah parah. Jalan satu-satunya adalah operasi,” jelas sang uisa setelah memeriksa kondisi Kyuhyun.

“Operasi?” Heechul memucat.

“Aku menolak!”

Belum pernah dalam hidup Heechul ia merasa ingin mencium seseorang sampai orang itu berteriak minta ampun. Hanya dongsaeng terkecilnya ini yang selalu membuatnya geram bukan kepalang. Kyuhyun tetap menolak dan mereka pulang tanpa penyelesaian apapun.

Heechul berusaha menahan kemarahannya selama Inkigayo, menunggu sampai semua berkumpul di dorm. Ia meminta Siwon untuk tidak kembali ke rumahnya malam ini. Ia memerlukan semua member untuk membujuk magnae-nya yang memiliki kepala lebih keras dari baja.

"Sungie," panggilnya sambil terus menatap Heebum.

"Ne, hyung." Yesung memberi Heechul perhatian penuh.

"Kau tahu bagaimana cara memindahkan nyawa Heebum ke magnae keras kepala itu?"

Serempak 8 kepala menoleh ke arah Kyuhyun yang tengah memajukan bibirnya semenjak tadi.

“Heechul-ah, jangan berlebihan!”

“Apa kau bilang? Setan kecil, panggil aku hyung!” Heechul nyaris melempar Heebum kalau saja Donghae tidak bergegas menangkap kucing malang itu. Eunhyuk menahan Heechul yang hendak merangsek ke arah Kyuhyun.

“Hyungdeul, sudahlah!” Kyuhyun bangkit berdiri. “Aku sudah berjanji untuk berobat. Tapi kalau hasilnya aku harus melakukan operasi, kita tunda saja sampai masa promo berakhir.”

“Setelah ini kita langsung melakukan promo No Other!” teriak Heechul. “Apa sampai promo selesai kamu akan menahan semua itu? Melakukan dance dengan telinga berdengung? Aku yang melihatnya menjadi ikut sakit!”

Semua terdiam. Hanya Eunhyuk dan Siwon yang berusaha menenangkan Heechul.

“Sudah aku bilang, magnae, kalau kau berani main-main dengan nyawamu yang cuma 1 itu, aku tak akan segan-segan menggantinya dengan nyawa Heebum!”

Kyuhyun membesarkan matanya.

“Mwo? Apa hyung tidak khawatir? Heebum sangat serupa dengan Heechul hyung, dan kini dia akan memiliki otakku dan suaraku. Apakah itu tidak mengerikan?”

“Aish, anak ini!”

“Sudah….sudah….” Leeteuk akhirnya berdiri untuk melerai, sementara dongsaeng-nya yang lain terlihat berusaha menahan tawa mendengar jawaban Kyuhyun. Tak ada satupun yang berani mentertawakan Heechul jika namja yang cantik itu sedang marah.

“Kyuhyunie, buatlah janji dengan uisa besok,” tegas Leeteuk. Ia memberi isyarat agar Kyuhyun tidak membantahnya. “Tentukan kapan kau menjalani operasi. Lebih cepat lebih baik. Bagaimana kalau sesudah pemilu?”

“Ah, bagus! Berarti aku bisa mengikuti Dream Team.”

“JANGAN BERGURAU!!!”

Kyuhyun tersentak mundur mendengar teriakan serempak itu. Hyungdeul memandangnya dengan pandangan –apa-kau-bosan-hidup.

“Kau pikir kami akan mengijinkanmu melakukan kegiatan fisik seberat itu eoh?” Siwon mengurut keningnya yang mendadak terasa sakit.

“Putuskan saja tanggal 3.” Sungmin memberi usul. “Lakukan itu, jadi kau bisa kembali mengikuti jadwal sebelum promo Bonamana berakhir.”

“Aku akan kembali secepatnya.” Kyuhyun tersenyum mantap.

“Uisa bilang, sesudah operasi, ia harus beristirahat 3 hari di rumah sakit dan 3 minggu untuk pemulihan, Teuki hyung.”

“Kau dengar kata Chulie, Kyuhyunie? Tiga minggu!” tegas Leeteuk. “Kau baru boleh kembali ke panggung setelah 3 minggu!”

“MWO?!”

.

.

.

Kyuhyun menggembungkan pipinya, teringat berapa kalipun ia membujuk Leeteuk, hyung tertuanya itu bergeming. Kali ini semua member mendukung keputusan Leeteuk. Ia tidak berkutik sama sekali.

Senyum Kyuhyun mengembang saat Yunho membuka pintu dorm yang baru saja ia bunyikan belnya.

Wajah Yunho begitu suram namun namja itu tetap mencoba tersenyum.

“Kyuhyunie? Syukurlah kau datang. Changminie ada di dalam. Seperti biasa.”

Senyum tipis itu memberitahu Kyuhyun bahwa sahabatnya masih terpuruk oleh keluarnya ketiga personil yang lain. Setiap ada waktu, Kyuhyun berusaha menjenguk Changmin untuk menghibur dan memberinya semangat, namun belum ada perubahan yang berarti. Ia berharap hari ini Changmin akan berubah.

“Aku membawakan beberapa kue buatan eomma. Changmin-ah sangat menyukainya.” Kyuhyun meletakan beberapa kotak kue di atas meja makan. “Aku baru saja melakukan voting Pemilu. Bagaimana dengan kalian, hyung?”

“Kami sudah melakukannya tadi. Wah, sepe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kyunoi #1
Chapter 1: Pake simpati ga bisa buka ff.....aku nyari ceritamu di mana2 hahaha
WiliKyu #2
Chapter 10: Aqu sampe baca ulang dr chapt 01 biar feel'ya smakin terasaa krna takut bagian yg lupa..
Yaaa ampun eoni, eoni post ff ini smakin mmbuat qu kangen changkyu moment
kyuteukhyukhae
#3
Chapter 10: Kyukyu sama heechul itu emang kakak adik yang unik...sering disalahpahamin orang padahal dua2nya baik banget...changmin udah ga sesedih kmaren dan mulai nurutin kata2 bffnya lagi....haha liat vid encore bonamana yg itu emang bikin ketawa sekaligus terharu...
rifanah #4
asyik akhirnya update juga....kkkkkkkk mudah2n endingnya masih lama..seneng banget sama ceritanya...cieeee interaksi kyuhyun sama heechul bener2 bikin q terharu....huhuhu

eonni fighting di tunggu chapter selanjutnya
kyujie #5
Chapter 10: Whoaahhh.... itu beneran ada gk eon video bonamana yg di ganti liriknya jdi pngen
iharukumipuff
#6
Chapter 9: akhirnya kyuhyun berhasil membuat changmin bersemangat kembali xD
kyuteukhyukhae
#7
Chapter 9: Changmin kalah terus dari kyukyu...penasaran sama reaksi changmin pas ketemu kyukyu setelah operasi...
dewileitte123 #8
Chapter 8: kyuhyun sakit di dorm dbsk...
apa changmin akan keluar kamar karena khawatir sama kyu ya...
ditunggu lanjutannya ya
dewileitte123 #9
Chapter 7: kyuhyun itu apa selalu bikin changmin was" ya...dan changmin kalo sama kyu selalu kehabisan kata".
apa benar nyonya cho fans berat changmin... kyuhyun kalah donk kkkk.
lanjut ya iyagi eonni