I SEE YOU FROM A FAR
TWISTED FATEWoohyun’s POV
Aku menatap sepasang mata bulat dari gadis berambut merah menyala didepanku, dia tersenyum kecil “Kau melihatku hari ini?” tanyanya. Aku masih menatapnya ragu-ragu. Dia menyunggingkan senyumnya lagi. “Senang akhirnya bertemu dan melihatmu.” Kemudian dia bergerak kearah jendela.
“Tunggu!!” ujarku menahannya. Dia berhenti, rambut merahnya yang terterpa angin mennyibak dikeheningan malam. Dia menoleh, “Ne?”
Aku menelan ludahku, bingung ingin bebricara apa, “Ne?” ujarnya sekali lagi. Aku menarik nafasku. “Bisakah.. aku mengenalmu, Soyou-ssi?” tanyaku. Dia menatapku kemudian tersenyum.
“Tergantung takdir yang membawa kita, Woohyun-ssi.” Ujarnya. Kemudian dengan gerakan cepat dia melompat dari jendela.
“Tunggu!!!!” aku berteriak dan membuka mataku. Astaga aku bermimpi tentang gadis itu lagi. Ini aneh. Benar-benar aneh. Kulirik meja disebelahku, kutuang air dan kuteguk cepat-cepat menutupi kegugupanku. Tak sengaja aku menangkap pandangan kearah jendelaku. Jendelanya terbuka!!!
“Apakah dia benar-benar kesini”
***
Soyou’s POV
Aku memasukkan kembali ponselku dan menunggu Luhan datang. Dia berjanji akan menemuiku jam 2 siang, tapi ini sudah hampir jam 4 sore tapi dia tidak juga datang.
“Soyou?” aku menoleh saat seseorang menepuk bahuku dan menegurku. “Omo, oppa.” Panggilku. Dia tersenyum kearahku. “Masih menunggu temanmu?” tanyanya. Aku menganggu, “Ne, mianhae oppa. Tidak apa-apa kan aku pinjam kelasmu?” tanyaku.
Hoya tampak mengangguk, “Tapi ingat, kelas regular akan dimulai jam 5. Kau hanya punya waktu satu…”
“Soyou-ssi…” seseorang berteriak dikejauhan, memotong perhatianku dari Hoya. Aku mencari-cari siapa yang memanggilku. “Ah, dia datang oppa.” Ujarku pada Hoya. Kemudian melambai kearah Luhan.
“Disini Luhan-ssi.” Ujarku. Dia tampak mengangguk dan berlari kearahku. Mataku terbelalak mendapati celananya robek dan tampak darah segar dilututnya, “Apa yang terjadi?” tanyaku sambil berjongkok memeriksanya. Nafasnya terengah lalu kepalanya menggeleng.
“Aku tidak apa-apa, hanya saja tadi aku membantu seorang anak kecil mengambil kucingnya diatas pohon dan aku terjatuh.” Ujarnya. Mataku membulat karena heran. Dia menyukai anak kecil dan kucing?
“Baiklah karena temanmu sudah datang, kalian boleh menggunakan ruang dansanya.” Ujar Hoya sambil menepukku. Lalu mengangguk singkat pada Luhan dan beranjak pergi.
***
Woohyun’s POV
Aku melihatnya menggandeng tangan Luhan dari kejauhan, mereka menuju ke ruang dansa. Wajahnya tampak khawatir pada Luhan. Aku tak mengerti apa yang mereka katakan, namun entahlah, aku merasa cemburu. Kau tak pantas cemburu Woohyun-ah, bahkan meskipun dia muncul dimimpimu dia bukanlah milikmu.
“Namu…..” suara Amber dibelakangku, kemudian dia menghampiriku dengan Tas Anggarnya. “Key oppa menunggu kita dimobilnya, aku mengangguk lalu mebgikuti arah langkah kaki Amber menuju mobil Key, mobil kakakku. Untuk yang terakhir, aku mencoba menoleh. Kumohon berbaliklah, atau setidaknya lihatlah aku. Aku memohon dalam batinku.
***
Soyou’s POV
Entah perasaan apa ini, yang jelas aku merasa aku ingin menoleh kearah belakang. Aku memutuskan untuk menoleh dan melihat seseorang itu tengah menatapku. Kenapa kau menatapku seperti itu Nam Woohyun? Ada apa diantara kita?
“Soyou-ssi, boleh aku Tanya sesuatu?” Tanya Luhan disampingku, menyadarkanku dimana aku sekarang dan apa posisiku saat ini. Aku menoleh dan tersenyum padanya, “Ah, ne.. silahkan Luhan-ssi.” Ujarku.
Dia berdeham kemudian melanjutkan bertanya, “Apakah boleh aku mendekatimu?”
Comments