You My End 2

A Piece Of Romance (DRABBLE and ONE SHOT COLLECTION)
Please Subscribe to read the full chapter

Mian jika hujan typo membasahi karya saya ^.^

 

You My End 2

 

Peringatan : Ini bisa di sebut sequel atau kelanjutan dari fic  “ You My End  “   dan di tulis masih dengan sudut pandang yang sama . Jika tidak berkenan silahkan tinggalkan page.

Terimakasih ,

 

*

“Aku berjanji jika wooyoung tidak kunjung bangun maka  aku tidak akan pernah memaafkan dan mengakui ibu  kandung ku seagai ibu ku !!!”

 

At 01.25 pm

Intensive care unit

                Aku menuang air kedalam pas bunga kecil dan ku letakan satu tangkai tulip kuning perbunga ganda kedalam pas kecil itu, kemudian ku  taruh di meja kecil samping ranjang wooyoung .

Ini adalah ruang ICU . Seharusnya aku tidak berlama lama di sini , mengingat peraturan yang di buat oleh pihak rumah sakit demi menjaga ketenangan pasien . Aku sedikit tak menaati peraturan itu karna aku sangat mengkhawatirkannya . Aku duduk di kursi dan menggenggam tangan wooyoung erat .  Sudah hampir 3 hari wooyoung  terbaring di ruangan ini . Dia tak kunjung bangun. Aku sungguh khawatir dan gelisah takut hal buruk akan terjadi padanya lagi. Polisi sudah mencari  pelaku tabrak lari yang di alami wooyoung namun sampai saat ini tak kunjung di temukan. Aku benar benar tak akan memaafkan dalang dari kejadian ini , sekali pun itu ibu ku . aku tetap tidak akan memaafkannya .

                “kau senang dengan sifat keras kepalamu itu woo?” tanyaku padanya yang masih tak kunjung sadarkan diri. Aku tersenyum miris menatapnya .

 “ bukannya sudah ku katakan untuk  tidak keluar apartement ! kenapa kau masih keras kepala untuk pergi ke kampus ? kau senang terbaring seperti ini , membuatku tak bisa makan tak bisa tidur karna mengkhawatirkan mu?” aku merasa semakin sulit bernafas , aku tak sanggup jika harus melihatmu terbaring lemah tanpa daya seperti ini.

“kumohon woo…. Irona , irona Jang wooyoung . jeongmal …!” kataku sambil meneteskan airmata, bangunlah Jang wooyoung kumohon bangunlah dan marahlah pada ku yang telah membuat mu seperti ini .

“youngie… bangunlah…! “ kataku lagi menahan tangis yang terus membasahi pipi ku . sungguh aku merasa sangat takut . ini semua salah ku , jika saja aku tak membuat mu marah , kau pasti akan mendengarkan ku pagi itu dan semua ini tidak akan terjadi .

“maafkan aku woo.. maafkan aku  kumohon bangun lah … bangun woo , aku tak bisa hidup tanpa mu chagya.. ironna jeongmal”

“irona… wooyoung ah… Jang wooyoung  irona.. palli “ menangis meraung raung , namun tetap saja wooyoung tak kunjung bangun.

 

At 03.15 pm

                Aku baru saja menerima kabar dari kepolisian bahwa mobil yang menabrak wooyoung memiliki nomor kendaraan yang tidak terdaftar . ini semua semakin memperkuat dugaan pihak kepolisian bahwa ini adalah bukan tabrak lari melainkan penabrakan yang sudah direncanakan .

                Aku merasa yakin . dalang dari semua ini adalah ibu ku . tidak salah lagi ! mulai dari wooyoung jatuh dari tangga kampus, penabrakan gagal malam itu dan sekarang tabrak lari yang membuat woo koma. Ibu ku sungguh kejam . aku tak perna menyangka jika ibuku akan sekejam itu terhadap seseorang yang dekat dengan ku. Sungguh menyedihkan.

                Aku memasuki ruang ICU dengan perlahan . tadi aku baru saja menemui dokter yang menangani wooyoung. Srakkk… ku buka tirai yang menutupi ranjang wooyoung .

“yach…!” teriak ku pada orang bermasker yang tengah menyuntikan cairan berwarna putih kental kedalam bottol infuse wooyoung. Dengan cepat orang itu berlari .

“ yach…!! Berhenti kau !!” aku mengejarnya dia berlari keluar ruangan . aku kalah cepat dengannya , dia sudah memasuki lift.

 “ sial… brakk brakk brakk…” aku berniat mengejarnya melalui tangga darurat namun kurasa percuma . aku kembali dan berlari menuju ruang ICU .

                Ku buka dengan kasar pintu ruang ICU dan berlari masuk.

 “wooyoung..!” aku berteriak saat melihat kondisi wooyoung . bottol infuse yang berubah warna menjadi putih pekat dan selang oksigen yang terlepas , membuat tubuh wooyoung kejang kejang dan sulit bernafas .

 “wooyoung-ah..” panggilku khawatir dan segera menekan tombol merah bermaksud memanggil dokter .

“wooyoung-ah bertahanlah..” aku semakin takut melihat tubuh wooyoung yang semakin kejang dengan mulut yang mengatup-ngatup mencari oksigen .

“ wooyoung-ah kumohon bertahan lah.. bertahan woo” aku kembali menangis tak sanggup menahan gejolak rasa cemas .

                Dokter datang bersama para suster . dengan cekatan dokter memasang selang oksigen yang baru ke dalam hidung woo. Para suster pun dengan cepat melepas selang infuse dari tangan wooyoung dan menggantinya dengan yang baru.  Dokter menyuntikan cairan berwarna kuning kedalam botol infuse baru . setelah cairan infuse mengalir melalui selang dan masuk kedadam tubuh wooyoung , perlahan lahan nafasnya mulai teratur dan kejang dalam tubuhnya mulai berhenti .

                Dokter kim yang sedari tadi terlihat tegang kini sedikit menghela nafas lega . tapi tetap saja aku belum bisa bernafas lega sebelum dokter mengatakan pada ku apa yang telah terjadi pada wooyoung .

                Semua suster meninggalkan ruangan ini dan hanya tertinggal dokter kim yang ada di hadapan ku. Aku segera meraih tubuh wooyoung . aku sungguh takut. Aku takut kehilangan mu woo , aku takut .

“ dia sudah membaik “ kata dokter kim .

 “trimakasih banyak dok.” Ucap ku berterimakasih. 

“ untung saja kau cepat memanggil kami , sebelum racunnya menyebar keseluruh tubuhnya dan membekukan seluruh jaringan saraf sehingga dia sulit bernafas . kami selaku perwakilan dari rumah sakit memohon maaf kepada anda atas penjagaan yang kurang maksimal dan mengakibatkan hal fatal yang membahayakan jiwa tuan Jang wooyoung . untuk delailnya akan saya bicarakan di ruangan saya . mari..” aku mengangguk setelah mendengarkan penjelasan dokter kim dan permohonan maaf yang di sampaikannya  lalu aku mengikut dokter kim keruangannya .

 

At 08.00 am

                Aku mengelap tubuh wooyoung dengan air hangat dan mengganti pakaiannya . dia terlihat semakin pucat . setelah kejadian kemarin aku bersama dokter kim  langsung memindahkan wooyoung keruangan pribadi dan semakin memperketat penjagaan.

                Hari ini aku berniat untuk menemui ibuku dan memintannya untuk menghentikan semua ini . Mungkin sekitar jam 10.00 pm aku akan berangkat . sebagai gantinya chansung yang akan menggantikan ku menunggu wooyoung selama aku pergi. Walau pun terdapat 2 penjaga di luar pintu sana tapi aku merasa masih tidak yakin wooyoung akan aman , maka dari itu kuputuskan untuk meminta chansung menungguinya .

                Mungkin chansung sebentar lagi akan datang . dia sudah mengirimi ku pesan tadi katanya akan sedikit terlambat karna harus mengantar  Ahyeong ke ampus. “kriek” aku melihat ke arah pintu saat pintu berderit terbuka dan Nampak lah chansung.

                “pagi… hyung , hay..youngie” Sapanya sambil melangkah dan meletakan barang bawaannya di atas sofa .

                “emmm…” sahut ku bergumam.

                “gimana keadaan nya Hyung?”

                “sudah sedikit membaik , tinggal menunggunya sadar saja “

                “aku sungguh tidak mengerti hyung, setauku youngie tidak pernah memiliki musuh . apa kau tau siapa yang melakukan ini semua hyung?”

                “ani…. Tapi aku tau kemungkinan siapa yang melakukannya . hari ini aku akan menemui orang itu maka dari itu aku memintamu untuk kesini . tolong jaga wooyoung “

                “jadi kau akan menemui orang itu hyung? Apa kau sendirian kesana? “

                “emmm..”

                “tapi itu sangat berbahaya hyung, biar ku telephon seulong  hyung untuk menemani mu”

                “aniya….. tidak usah, tidak akan terjadi apa apa pada ku . kau tenang saja”

                “tapi hyung..”

                “aku pergi… jaga wooyoung baik baik selama aku pergi “

                “yach … hyung… !!! pasti aku akan menjaganya dengan baik , tenang saja kau tau kan kalau aku pemegang ban hitam !”

                “ne… gomawo” aku tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan.

 

At 10.48 pm

Café

                Aku menemui ibu ku di café dekat kantornya . suasana saat ini begitu tegang . aku yang menatap ibuku dengan datar dan ibuku yang terlihat santai dan sesekali  meminum minumannya . dia datang setelah aku menunggunya selama 2 jam. Dengan ekspres yang biasa saja dia duduk di depan ku dan tersenyum manis . aku benar benar tak habis fikir dengan nya . cukup lama kami terdiam sampa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nandarusdan92 #1
Chapter 7: Bisul oohhhh bisul...
Kau bikin ngakak jungkir balik wkwkwkkwk
Mrs_jang89yes #2
Chapter 7: ㅋㅋㅋㅋㅋ eonni daebak jinja baru kali ini ku bca Ff yg bkin ku tertwa kek org gila smpe pipi chubby ma perutku sakit.. hahaha sumpah kocak abis..
aririska #3
Chapter 8: angst .... :( akhirnyagitu bgt .... :( nyesek kn jadinya ...
aririska #4
Chapter 7: bener-bener konyol ... #plakk hehehe
unik sih tidak seperti cerita biasanya yang bakal bikin aku nyesek ketika woo sakit, aku malah tertawa geli sendiri sepanjang cerita ...

hahaha #mian ... lucu
JangMonicaHorvejkul #5
Chapter 8: Baguuusss thor ..
Baca dengan background hujan makin mantap dah thor
Semangat thor meski sibuk hehe
LenkaChakhi
#6
Chapter 8: .duh ;-( pagi" gini buka aff mau ngecek ff yg update atau gak and ada jga .ekh tpi sad end , jadi nangis dah pagi" gini .
2pm_4ever #7
Chapter 7: Hahahahahahahaha.........!!!!!
Aoowwww.....gak hanya khun aja yg cinta ma woo , bisul pun juga cinta ma woobaby
Hahahahaha..........!!!
*aduh...perutku sampe sakit krn g bisa berhenti tertawa!!!!

Author lucu deh bikin cerita begini....
tp thot msh penasaran ma kalimat yg terakhir....????
bkn sequel-nya yaaaaa!!!
Pleaseeeee >.<
hwootestjang #8
Chapter 7: Ahahahaahhahahahaahahahahaahaha
Okay this is funny...
TikaChan
#9
Chapter 7: hahaha aigoo hahaha mian mian ga bisa berhenti ketawa

aku kira abis ngelakuin itu eh ternyata....
LenkaChakhi
#10
Chapter 7: hahahs :D ya ampun .... geli bgt bcanya . kkk gk nyangka cahya onnie bisa bikin ff yg gini bgt kocak nya ... hhhh