A Long The Path With Peach Flowers

A Piece Of Romance (DRABBLE and ONE SHOT COLLECTION)
Please Subscribe to read the full chapter

Mian jika hujan typos membasahi karya saya ^.^

warning : kata guru saya ini alur nya maju mundur kkkk… jika tidak berminat silahkan enyah !

Mungkin disini akan sedikit berbeda dengan fics saya sebelumnya . Anggap saja apa yang saya tulis disini adalah benar adanya, karna ini hanyalah fiksi and real my imagination.

                Happy reading…..

                               

 

                Busan, 27 june 2014

Memoriku kembali berputar seperti sebuah film, saat aku kembali menatap jalan setapak di depan ku . aku teringat saat kau menarik genggaman tangan ku dan berlari menyusuri jalan ini . senyum dan tawa manis mu terus mengembang di wajah polosmu kala itu. Sungguh aku tak menyangka jika begini jadinya mungkin aku akan berpikir beribu kali lipat untuk melakukan hal bodoh saat itu.

                Aku melangkah dengan senyum mirisku. Tepat didepan ku berdiri kokoh pohon maple merah yang berdiameter sekitar 32 cm. aku tersenyum saat melihat ukiran huruf sederhana yang dilingkari garis berbentuk hati . Huruf itu hanya lah K&W  dengan garis hati yang melingkarinya . Kau yang mengukirnya saat itu di bawah guyuran grimis saat kita bermain hujan bersama . “ K itu Khun hyung dan W itu aku Wooyoung , ini adalah garis hati yang melambangkan cinta dan kasih sayang . Jadi hyung dan aku akan terus saling menyayangi dan mencintai selamanya “ Itu penjelasaan mu saat aku bertanya mengapa kau mengukirnya . Berat rasanya tangan ku terulur untuk menyentuh ukiran yang hampir tidak terlihat itu. “ Woo aku merindukan mu”.

                Cukup lama aku termenung di bawah pohon ini hingga akhirnya aku kembali melangkah . Namun kali ini langkah ku terhenti , saat lembar kelopak bunga persik jatuh tepat mengenai hidung mancung ku . “ Khun hyung .. aku mencintaimu ..” aku seperti mendengar teriakan mu. Lagi lagi aku tersenyum miris karna aku yakin itu hanyalah hayalan ku saja . Karna mungkin saat ini aku tengah berdiri tepat di bawah pohon bunga persik . Aku teringat saat dulu kau berteriak bahwa kau mencintai ku . Tepat hari ke 11 di bulan januari kau berteriak. “ Khun hyung..! aku mencintai mu” saat bulan berada tepat diatas pohon bunga persik .  Dan apa kau tau Woo?? Mulai saat itu aku mulai merasa takut . Takut kau akan meninggalkan ku atau aku yang akan meninggalkan mu. Aku yakin kau pasti tau tentang mitos itu kan Woo? Kau pasti tau tentang mitos bunga persik itu, tapi kenapa kau malah melakukannya ?. Kenapa kau berteriak kau mencintaiku saat bulan tepat berada di puncak pohon bunga persik, dan apa kalian tau? Ketakutan ku terwujud . Tepat di hari ke 4 bulan april  aku memilih meninggalkan mu dan aku menyesal .

                Semua memang sudah terjadi woo dan aku tak dapat mengulang semua waktu itu untuk memperbaikinya . Jika saja Tuhan mau berbaik hati membawaku kembali ke massa itu aku pasti akan melakukan yang terbaik untuk mu dan tak akan pernah melakukan hal bodoh itu lagi . Penyesalan ini sungguh sakit Woo, andai aku bisa memilih lebih baik aku meringis sakit karna goresan pedang di banding aku harus merasakan sakit karna penyesalan terhadap mu. Aku sakit, menyesal dan meridukan mu Woo.

                ***

                Aku kembali menundukan wajah ku dan sebutir air mata berhasil jatuh dari kelopak mata ku . sebut saja aku cengeng ! karna memang itu pada kenyataan nya . Aku cengeng karna mu Woo. Aku menangis hanya untuk mu , bahkan menangis untuk ibuku pun aku hanya melakukannya sekali saat ibuku masuk rumah sakit gara gara melindungi ku. Tapi jika menangis karna mu , aku bahkan tidak tau dan lupa untuk menghitung nya . karna sejak kejadian itu dan kau menghilang aku terus menangisi mu . Aku terus merutuki kebodohan ku yang telah mempercayai mitos itu.

                ***

                Ku langkahkah kan kembali langkah kaki ku , menyusuri jalan setapak ini. Jika aku terus mengikuti jalan setapak ini maka aku akan menemukan dermaga kecil di ujung jalan sana .  dulu sebenarnya tidak ada dermaga di ujung sana, bahkan di ujung sana tidak ada apa pun. Hanya terdapat danau hijau dan pohon pohon bunga persik yang sering kali merontokan kelopaknya dan menutup permukaan danau sehingga terlihat danau itu terbuat dari kelopak bunga persik yang sangat indah itu.

                Tempat ini memang sangat indah dan tempat ini adalah tempat favorit kita dulu. Saat berada di sini bersama ku dulu kau sering mengatakan kalau tempat ini ada yang kurang tapi kau sendiri tidak tau apa kekurangannya , tak jarang kau sering uring uringan sendiri karna tidak dapat menemukan kekurangan itu. Pada saat itu pun aku merasakan hal yang sama sepertimu. Aku juga merasa tempat ini ada yang kurang , hingga suatu saat kau merengek padaku . Kau meminta ku untuk menemukan kekurangan itu , hampir seminggu kau tak mau bicara padaku karna aku belum bisa memenuhi permintaan mu untuk menemukan kekurangan itu. Aku sungguh merasa bingung waktu itu . apa yang harus aku lakukan ? aku menyesal sebagai mahasiswa seni tapi hanya soal hal begini saja aku buntu. Sudah hampir dua minggu aku belum bisa menemukannya , titik terang pun aku belum melihatnya. Aku melempar ransel ku kesal saat pulang dari kampus. Aku frustasi , Wooyoung masih tak mau membalas pesan ku. Kau memang keras kepala Woo dan aku tau betul itu.

                Aku berdiri dan beranjak menuju kamar hingga aku tak sengaja melihat Cherren adik perempuan ku yang sedang duduk di rumput samping kolam , dia terlihat seperti sedang memainkan sesuatu. Aku menghampirinya dan melihat sepasang kura kura yang tengah di buatnya main. Seketika itu aku berfikir bagaimana kalau aku belikan kura kura saja untuk Wooyoung. Mungkin saja kura kura itu adalah kekurangan dari tempat itukan? .

                Keesokan harinya  tampa ragu aku membeli sepasang kura kura sama seperti yang dimiliki adiku . Kura kura air tawar jenis Kinostrenidae. Aku tak peduli dengan harganya yang berhasil menguras isi buku tabungan ku. Menurutku yang terpenting saat ini adalah bagaimana cara membuat mu mau bicara lagi pada ku Woo. Setelah membelinya aku langsung menemui mu . aku tersenyum lebar saat mendapatimu tengah duduk dengan bukumu tepat di tepi danau .  Aku berlari dan langsung memelukmu dari belakang. “ aku sangat merindukanmu “ ucap ku pada saat masih memeluk mu. Namun kau malah langsung menagih pesanan ku . Walau sedikit kecewa , tapi aku langsung tersenyum dan menyodorkan kotak bening berisi sepasang kura kura Kinostrenidae yang ku bawa di depan wajah mu .

                Aku bisa melihat wajah kecewamu tapi dengan cepat kau menutupinya dengan senyum ceria andalan mu . Aku tau kau pasti tidak ingin membuatku kecewa makanya kau menutupi rasa kecewa mu itu. “ Aku tau ini belum bisa melengkapi kekurangan tempat ini , tapi aku janji suatu saat nanti aku pasti akan melengkapi kekurangan itu” janjiku waktu itu pada mu sambil menggenggam erat kedua telapak tangan mu dan kau mengangguk mengerti.

                “ Hyung.. kura kura sekecil ini mana bisa hidup didanau seluas ini hyung..!” aku kira kau akan begitu saja berlalu dan tidak membahas kekurangan itu lagi. Ternyata aku salah , kau itu sangat crewet ! kura kura saja kau urusi bahkan sampai kau lupa akan kerinduan ku pada mu setelah dua minggu tak bertemu. “ Ya sudah… kau pelihara dirumah saja ! dan kau bisa membawanya saat ingin pergi kesini!” kata ku sebal saat itu pada mu. “ Baiklah hyung..” lihatlah , aku hanya bisa menghela nafas dengan sikap mu.

                ***

                Aku kembali melangkah mengikuti jalan ini . Ujung jalan ini masih begitu jauh namun setiap langkah ku berpijak pikiran ku secara otomatis terus memutar kenangan kenangan indah bersama mu . Seperti apa yang ku ceritakan tadi hanya lah serpihan kecil dari kenangan kita . sepanjang jalan ini adalah masalalu kita .

                Aku kembali berhenti saat aku melihat sebuah batu berdiameter sekitar 10.  Ah ani 15 cm sepertinya tergeletak tepat di tengah jalan ini. Aku berjongkok dan meraihnya. Aku tersenyum bahkan mungkin aku tertawa kecil. Aku ingat , saat itu kau masih kelas 2 SMP dan aku masih kelas 1 SMA , itu adalah hari ulang tahunku. Sudah jauh jauh hari kita berjanji akan merayakannya di tepi danau sana . Ketika itu aku memilih menunggumu di tepi danau sana karna kau bilang ada jam tambahan mendadak makanya aku tidak menjemput mu.

                Hari mulai senja dan kau tak kunjung datang . Awalnya aku hanya santai saja namun lama kelamaan aku mulai kesal dan marah pada mu. Aku melirik jam di pergelangan tangan ku , sudah cukup sore dan jarum jam menunjukan pukul lima lewat tujuh. Tak dapat ku pungkiri kemarahanku sudah sampai di ubun ubun . Aku berdiri kemudian menepok nepok bokongku , mengibaskan debu yang menempel di permukaan celana hitam seragam sekolah ku. Dengan sama jengkelnya aku meraih tas punggungku dan beranjak meninggalkan tempat itu . namun ketika aku belum terlalu jauh melangkah mataku sudah bisa melihat mu yang baru saja datang dengan nafas ngos ngosan. Aku tak peduli dengan keadaan mu itu , aku yakin kau pasti berlari untuk menuju tempat ini. Tapi entah kenapa melihatmu seperti ini amarah dalam dadaku tak bisa ku redam dan aku malah menatap mu dengan dingin . Kau membawa kue ulang tahun di kedua tangan mu . Entahlah aku masih marah karna kau tak menepati waktu yang telah kau janji kan pada ku .

                “ Hyung…! Selamat ulang tahun.” Katamu ceria masih dengan nafas ngos ngosan mu itu, sambil mengulurkan kue di tangan mu kearah ku lengkap dengan lilin yang menyala . Disitu aku masih memasang wajah dinginku dan tentu saja sesuai gaya marah ku , aku melipat kedua tangan ku .  Aku sama sekali tak menggubris ucapan selamat mu dan aku malah pergi meninggalkan mu. “ Hyung …” panggilmu tapi aku masih tetap tak menanggapi. Aku terus berjalan m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nandarusdan92 #1
Chapter 7: Bisul oohhhh bisul...
Kau bikin ngakak jungkir balik wkwkwkkwk
Mrs_jang89yes #2
Chapter 7: ㅋㅋㅋㅋㅋ eonni daebak jinja baru kali ini ku bca Ff yg bkin ku tertwa kek org gila smpe pipi chubby ma perutku sakit.. hahaha sumpah kocak abis..
aririska #3
Chapter 8: angst .... :( akhirnyagitu bgt .... :( nyesek kn jadinya ...
aririska #4
Chapter 7: bener-bener konyol ... #plakk hehehe
unik sih tidak seperti cerita biasanya yang bakal bikin aku nyesek ketika woo sakit, aku malah tertawa geli sendiri sepanjang cerita ...

hahaha #mian ... lucu
JangMonicaHorvejkul #5
Chapter 8: Baguuusss thor ..
Baca dengan background hujan makin mantap dah thor
Semangat thor meski sibuk hehe
LenkaChakhi
#6
Chapter 8: .duh ;-( pagi" gini buka aff mau ngecek ff yg update atau gak and ada jga .ekh tpi sad end , jadi nangis dah pagi" gini .
2pm_4ever #7
Chapter 7: Hahahahahahahaha.........!!!!!
Aoowwww.....gak hanya khun aja yg cinta ma woo , bisul pun juga cinta ma woobaby
Hahahahaha..........!!!
*aduh...perutku sampe sakit krn g bisa berhenti tertawa!!!!

Author lucu deh bikin cerita begini....
tp thot msh penasaran ma kalimat yg terakhir....????
bkn sequel-nya yaaaaa!!!
Pleaseeeee >.<
hwootestjang #8
Chapter 7: Ahahahaahhahahahaahahahahaahaha
Okay this is funny...
TikaChan
#9
Chapter 7: hahaha aigoo hahaha mian mian ga bisa berhenti ketawa

aku kira abis ngelakuin itu eh ternyata....
LenkaChakhi
#10
Chapter 7: hahahs :D ya ampun .... geli bgt bcanya . kkk gk nyangka cahya onnie bisa bikin ff yg gini bgt kocak nya ... hhhh