1

Reverse
Please Subscribe to read the full chapter

“Kau menyukaiku?”

Kyuhyun berucap seraya tersenyum meremahkan, membuat nyali namja  dengan perawakan culun yang ada didepannya menciut. Sorak sorai penghinaan dilontarkan seluruh siswa yang tengah memperhatikan kejadian yang paling memalukan dalam hidup si namja culun.

“Ma-Maafkan aku.. Aku.. tidak bermaksud demikian”, lirihnya sambil menunduk dan membetulkan letak kaca mata kudanya.

Kyuhyun memperhatikan dengan seksama. Namja ini berperawakan tinggi, walaupun ia terlihat sedikit bungkuk karena gaya berdirinya yang selalu menunduk, namja ini memiliki rahang yang tegas, bibir tipis yang seksi, dan hidung yang bangir. Semua itu bisa tereksplor, jika namja ini tidak membuat rambutnya klimis dengan gaya belah tengah yang sangat kolot, tidak menggunakan kaca mata kudanya,  tidak berseragam layaknya Charlie Chaplin, dan tidak memamerkan wajah lusuhnya.

Kyuhyun semakin menatap namja yang tengah menggigil ketakutan di hadapannya ini, dengan tatapan jengkel. “Seharusnya kau berkaca terlebih dulu sebelum menyatakan perasaanmu padaku. Sekedar mengingatkan, banyak namja yang berpenampilan lebih baik darimu telah kutolak”.

Kyuhyun pergi meninggalkan sang namja culun, bersamaan dengan itu si namja culun yang sedari tadi menjadi tontonan sekarang menjadi bahan ejekkan. Ia tetap berdiri di tengah lapangan  sambil menutupi wajahnya, tatkala para siswa mulai melemparkan gumpalan kertas ke arahnya.

“ MOOOOOOOOOOOMMM...”

Brak

Hosh... Hosh... Hosh...

‘Mimpi itu lagi’

Kyuhyun terbangun seketika dari bunga tidurnya, saat mendengar seseorang memanggilnya. Ia hapal betul suara ini. Dengan gontai, namja berparas cantik ini turun dari ranjang.

“MOOOMMMMYYYY...”

“Ya.. Ya.. Suho.. Aku sudah bangun”,  ucapnya malas sambil mengucek kedua matanya dengan sedikit menguap.

“Ayo calapan”, ucap seorang namja cilik, yang bernama Cho Suho.  Kyuhyun tersenyum sambil memperhatikan semangkuk sereal yang telah disiapkan Suho  di meja makan. Bagi Kyu, Suho adalah seorang anak yang mandiri, diumurnya yang masih 5 tahun, ia sudah bisa mengurus dirinya sendiri, terkadang Suho yang mengurus Kyuhyun, seperti sekarang. Suho yang menyiapkan sarapan untuknya juga untuk Kyuhyun, walaupun itu hanya semangkuk sereal dan segelas susu yang ia sajikan dari susu karton.

“Mommy, tidak pelu mengantal Cuho ke cekolah. Bial Cuho pelgi dengan Taeminnie dan Donghae Ahcumma”, ucapnya seraya menyuapkan sesendok sereal ke mulut.

Kyuhyun mengangguk lalu memberikan senyum. Lihatlah bahkan Suho mengerti, saat ini dia masih mengenakan piyamanya dan belum mandi. Suho sendiri yang mengajukan keinginannya untuk pergi dengan anak tetangga sebelah yang kebetulan satu sekolah dengannya. Lee Taemin, putra dari pasangan Lee Hyukjae dan Lee Donghae.

**

“Kyu, ini pesanan meja nomor 13”, teriak sang koki saat menyerahkan  nampan yang berisi Kimbap, Bibimbap, Bulgogi dan tiga gelas air mineral.

“Thanks, Min ”, balasnya kepada si koki jangkung yang bernama asli Shim Changmin. Ia pun segera pergi sambil membawa nampan tersebut.

Setibanya ia di meja nomor 13, ia menyimpan hidangan yang ternyata dipesan oleh para ahjussi. Kyu sadar, ahjussi-ahjussi tua itu sedari tadi menatapnya dengan tatapan nakal, bahkan sesekali mereka saling melemparkan seringai sambil menjilat bibir, seolah dirinya adalah seorang penari striptease yang menari dengan pole. Ingin sekali Kyu mencolok mata ahjussi genit ini dengan sumpit lalu memberikan tinju di wajah mereka. Tapi, ia tahu saat ini ia sedang bekerja sebagai seorang pelayan, apapun yang terjadi ia harus menjaga keprofesionalannya. Ia masih bisa tahan menerima tatapan nakal mereka, asalkan mereka tidak melakukan pelecehan seksual.

“Ini pesanannya. Jika Anda merasa ada yang kurang atau membutuhkan sesuatu silahkan panggil kami. Terima kasih. Selamat menikmati”, Kyu membungkuk lalu berbalik untuk pergi, namun sebelum ia melangkahkan kakinya, sebuah tangan besar mendarat di pantatnya, untuk meremas.

Kyuhyun berjengit karena kaget, seketika ia membalikkan tubuhnya, hingga ia mendapati ketiga ahjussi sedang tertawa.

“Kupikir, kau memiliki pantat yang rata, ternyata cukup berisi juga”, ucap seorang ahjussi berkepala botak dan berkumis tebal yang ternyata merupakan si pelaku yang meremas pantatnya.

“Kalian...”, geram Kyuhyun sambil mengepalkan tangannya. Dengan secepat kilat ia mengambil salah satu gelas  yang ada di meja itu lalu menyiramkan isinya ke arah wajah mesum para ahjussi ini. Tak ayal para pengunjung yang duduk disekitar meja bernomor 13 dibuat terperangah oleh kejadian ini.

**

“Sudah sepuluh kali kau berbuat seperti ini Kyu”,  Kang Daesung sang manajer restoran hanya bisa menghela nafas.

“Aku tidak salah. Mereka duluan yang mengangguku. Aku hanya melakukan perlawanan”, ucap Kyu. Saat ini ia berdiri dihadapan Daesung dengan kepala tertunduk. Daesung hanya bisa menggelengkan kepala.

“Ya, aku tahu mereka yang lebih dulu menggangumu. Tapi, seharusnya kau tidak melakukan perlawanan secara langsung. Kau seharusnya menghubungiku, dengan begitu aku serta para keamanan disini bisa mengusir mereka secara baik-baik”

“Lalu aku harus membiarkan pelecehan yang mereka lakukan dengan begitu saja?!”, Kyu mulai menaikkan nada suaranya satu oktaf sambil menatap Daesung dengan marah.

“Tidak! Aku akan menuntut mereka!”, Kyuhyun terdiam. “Kyu, untuk apa aku ada disini? Tugasku bukan hanya mengamati operasional restoran agar berjalan dengan lancar tapi untuk melindungi para karyawan juga!”

“Maafkan aku.  Aku memang tidak berpikir terlebih dahulu. Aku menyiram mereka secara refleks”

“Refleks katamu?”, Daesung mendengus. “Refleks yang sangat buruk. Sudah kesepuluh kalinya kau menghakimi para pengunjung di tempat tanpa memberi konfirmasi kepadaku, sepertinya satu-satunya cara untuk menghentikan refleks burukmu ini adalah dengan memecatmu!”

“APA?! Kau bercanda...”

“Tidak. Maafkan aku, Kyu. Aku sudah tidak bisa memberimu kesempatan lagi. Seharusnya  kejadian seperti ini hanya bisa ditoleransi sebanyak 2 kali. Jika aku tak bersahabat dengan Zhoumi, aku sudah memecatmu dari dulu. Sekarang, aku sudah tidak bisa membantumu lagi”, ucapnya ia pun menuliskan sejumlah nominal pada selembar cek, lalu mengarahkan benda itu ke arah Kyu. Kyu tidak mengambilnya, ia tetap berdiri mematung di tempat. Daesung pun hanya menyimpan cek itu diatas meja lalu mendorongnya ke depan. Setelahnya, Daesung  bangkit dari kursi lalu berjalan ke arah jendela. Daesung membalikkan tubuhnya hingga Kyu hanya bisa menatap punggung tegapnya.  Namja itu pun berkata  untuk yang terakhir kalinya. “Aku harus memberhentikanmu dari pekerjaan ini. Maaf, ini keputusan finalku”

“Baik. Terima kasih atas bimbinganmu selama ini, Manajer. Aku pergi dulu”, Kyu melepaskan tali celemek yang bertengger dipinggangnya. Harga diri Kyu terlalu tinggi hanya untuk sekedar mengemis-ngemis kepada Daesung agar ia tidak dipecat. Ia tak mau melakukan hal itu.

Kyu menyimpan celemek itu diatas meja Daesung, lalu ia membungkuk dan pergi meninggalkan Daesung yang tengah menatap ke atas langit  cerah kota Seoul  tanpa mengambil cek yang Daesung berikan untuknya.

Suara pintu yang tertutup membuat Daesung menoleh kebelakang, hingga ia mendapati ruangannya kosong. Kyuhyun telah pergi, namja itu meninggalkan celemeknya diatas meja tanpa membawa cek yang ia sodorkan. Perasaan tak nyaman seketika bersemayam di hati Daesung.

“Maafkan aku Zhoumi...”

Daesung sadar, ia telah menorehkan luka di hati Kyuhyun. Bahkan Kyuhyun sampai tak sudi untuk memanggil namanya dan menolak gaji terakhirnya. Walaupun demikian, ia harus melakukan hal ini untuk membuat Kyuhyun sadar.

Semasa Kyu bekerja di bawah kepemimpinannya, Daesung sering sekali memberinya keringanan. Sekarang, Ia tak bisa menjadikan Kyuhyun lebih spesial dari karyawannya yang lain, hanya karena Kyuhyun adalah seseorang yang ia kenal secara dekat. Ia tak ingin para karyawan semakin cemburu karena sikapnya yang terkesan mengistimewakan Kyuhyun. Ia tak boleh mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaannya.  Inilah saatnya bagi Daesung untuk membiarkan Kyuhun hidup secara mandiri tanpa bantuannya  agar namja itu mampu mengkontrol sikap tempramen yang dimiliki.

***

 Kyu keluar dari ruang kerja bosnya, dengan amarah yang tertera di wajah. Ia tidak ingin mengeluarkan air mata, baginya hal itu adalah sia-sia. Ketika ia berjalan menuju ruang tempat dimana loker pegawai ditempatkan, Kyu merasa seseorang menarik pergelangan tangannya. Ia disudutkan ke tembok terdekat oleh orang itu.

“Changmin?”, Kyu mendapati Changmin  tengah menyekapnya saat ini.

“Apa yang terjadi, Kyu?”, kesan panik terlihat di wajah Changmin.

“Dia memecatku”, lirih Kyu sambil tersenyum muram.

“Apa?! Biar aku yang bicara dengannya”, Changmin melepaskan kungkungannya dari tubuh Kyu. Kyu segera menarik lengan Changmin sebelum namja tinggi ini mengamuk di depan Daesung.

“Changmin! Jangan!”

“Tidak Kyu..”, Changmin mencoba melepaskan genggaman tangan Kyuhyun.

“Kubilang jangan!”, Kyuhyun berteriak. “Semuanya sudah berakhir. Dia melepau. Kurasa ia terlalu muak dengan sikap seenaknya yang kumiliki. Aku yang salah, Chang. Aku yang harus berintrospe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mnlkjhg #1
Chapter 13: Udah g update lg y kak ،، sayang bgt ... hikshiks
mnlkjhg #2
Chapter 13: Udah g update lg y kak ،، sayang bgt ... hikshiks
hani1709
#3
Chapter 13: Udah g update lg y kak,, sayang bgt...hikshiks
munffa #4
Chapter 3: seru br...bru nemu
sagitaboy #5
Chapter 13: lanjutin dong author..... ;-)
jungyeonaa #6
Chapter 13: Gak dilanjutin????:') penasaran kelanjutannya gmnnn
Evasetiani97 #7
Chapter 13: Mrshelmet lanjuttt ff yang inii dongg~ sukaaa samaaa ceritanyaaa nihhh, penasaran samaa akhir hubungan WonKyu dan MinSu ... pleaseplease :((
Desyarizky #8
Chapter 13: apa ff ini udh gak dilanjutin? padahal penasaran bgt sma kelanjutan hubungan wonkyu sma masa depannya suho nanti. apa yang bakal siwon lakuian kedepannya
Rismaaa #9
Chapter 13: Gak dilanjutin? :'(
pipidh #10
Chapter 13: Kok nggak dilanjutin sih??