Beautifull Blood

BEAST? OR BEAUTY?

Chapter sebelumnya...

Kyuhyun berfikir sejenak.

“ Aku tak tau yeojayeoja yang mengunciku karena aku sedang di dalam toilet waktu itu. Tapi untuk namja yang masuk toilet wanita tanpa ijin. Aku tau.” Jawab kyuhyun.

“ Seperti apa rupanya?” Tanya Kibum dengan sedikit nada emosi.

Kyuhyun tidak menjawab dan hanya memberikan jari telunjuknya maju ke depan. Mengarah pada seorang namja yang baru saja masuk ke ruang guru. Dan ketiga namja dewasa itu mengikuti arah yang di tunjuk oleh Kyuhyun.

“ CHOI Siwon?” jawab ketiga orang dewasa yang ada di sebelah kyuhyun dengan serempak dan tak percaya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------Happy Reading---------------------------------------------------------------------------------

.

.

.

(Siwon POV)

Aku berjalan dengan langkah – langkah berat menyertaiku, rasa – rasanya bogem mentah itu terus menempel kulitku dan tak mau lepas. Aku berjalan menuju ruang guru dengan muka di tekuk. Aku tak tau apa yang akan diucapkan orang – orang yang melihat keadaanku ini. Tapi yang  jelas who cares?

Aish… Sial, aku berhenti di depan pintu ruang guru saat aku mendengar suara yang familiar buat ku. Terang saja familiar karena baru  saja aku mendengar suara itu. Suara milik yeoja nerd itu. Aku mendengarkan baik – baik apa yang seonsaengnim ucapkan pada yeoja nerd itu.  Sepertinya yeoja itu membuat masalah di kelas barunya. Aku menyadari sesuatu … mataku membulat dan aku segera berjalan menuju meja seonsaengnim. Ternyata yeoja nerd itu sekalas denganku.

“ CHOI Siwon?” kata tiga orang dewasa di hadapanku. Sedang si Yeoja nerd itu keasyikan mengacung - acungkan jarinya ke arahku. Apa yang di katakana oleh yeoja nerd ini pada mereka?

“ Permisi. Aku ingin bertemu dengan Yesung seonsaengnim.” Ujarku tanpa mempedulihan perkataan mereka.

“ Ah iya, Siwon. Ehm… kau bisa menunggu sebentar? Aku sedang bicara dengan kyuhyun.” Jawab Yesung seonsaengnim.

“ Ah ne.”

“ Siwon apa benar kau masuk ke toilet wanita ?” Tanya Mikcy seonsaengnim sekaligus pelatihku.

“ Nde… benar dia yang masuk ketoilet wanita!” jawab Kyuhyun dengan nada yang di buat – buat.

“ Aku tak bertanya padamu Kyuhyun-ssi!” balas mikcy seonsaengnim. Lalu kepalanya menoleh padaku seakan meminta jawaban dariku.

“jadi..?”

“Ah benar seonsaengnim, aku tadi baru saja masuk toilet wanita tapi itu ada sebabnya.” Jawabku. Lalu ketiga orang dewasa itu menatapku dengan seksama dalam diam menilai kejujuranku dan meminta penjelasan lebh dariku.

“ Tadi sehabis latihan awalnya aku ingin ke kantin , tapi aku pergi ketoilet dulu untuk membasuh tangan dan mukaku. Tapi setelah aku keluar dari toilet aku mendengar suara – suara aneh dari toilet wanita. Lalu aku mendengar suara seperti ada yang memubka paksa toilet. Lalu aku masuk. Dan melihat dia. Dan salah satu pintu toilet yang sudah hancur.” Terangku dengan tenang.

Aku tak bilang jika suara – suara aneh yang ku dengar adalah umpatan – umpatan kotor. Aku sengaja agar si yeoja nerd itu merasa berhutang budi padaku.

Ketiga kepala itu berbalik menatap kyuhyun dan meminta jawaban dari kyuhyun.

“ Baiklah aku mengaku aku menghancurkan salah satu pintu toilet saat namja mesum ini masuk ketoilet wanita.” Jawab kyuhyun dengan suara datar.

Ketiga kepala dengan masing – masing sepasang mata itu menatapku kyuhyun dengan tak percaya.

“ Apa?” kata kyuhyun lagi.

.

.

.

(Author POV)

.

            Butiran butiran Kristal yang berterbangan tak tentu arah tengah menari dengan gembira pada angin – angin  liar yang sedang berhembus di sebuah taman yang ada di tengah kota Seoul. Di Sebuah bangku yang cukup tua dengan beberapa helai lumut berdiri dan melekat di kedua kaki bangku itu. Di atasnya seorang namja tengah mengistirahatkan kaki lelahnya. Ia baru saja datang dari tempat yang  jauh. Namja dengan berbalut sweater lembut nan hangat itu mengembuskan nafas dengan keras.

            Grt… grt.. grt.. ada goncangan yang tidak di inginkan mengganggu alam bawah sadarnya. Ia merogoh saku depan koper merah miliknya. Koper istimewa miliknya. Iphone keluaran terbaru milik namja itu bergetar dengan terus mendesak untuk di angkat. Lalu namja itu memasang sebuah earphone pada kedua sisi telinganya dan pada lubang yang di sediakan untuk earphone pada sisi iphone canggihnya.

            “ yeoboseo?”

            “ ne, aku baru saja tiba.  Aku akan menginap di hotel untuk sementara. Hyung tak perlu menghawatirkanku.”

            Ada jeda agak lama dari namja yang tengah menerima telepon  itu.

“ Aku pastikan aku bisa berjanji untuk hal itu. Percayalah Hyung!namja itu tersenyum miris ketika menutup sambungan komunikasinya.

‘huhhh….’ Setelah menghembuskan nafasnya dengan keras, ia kembali melanjutkan langkahnya dengan koper merah muda yang mengelinding dengan patuh di belakangnya menuju tempat pemberhentian selanjutnya.

.

.

.

“  Apa ini masalah yang biasanya? “ tanya Siwon yang kini tengah duduk di bangku usam yang ada di lapangan tenis lama itu. Di sebelahnya ada seperangkat alat tenis. Dan di malam yang sedingin itu ia hanya menggunakan kaos tipis yang biasa ia kenakan ketika ia sedang berolahraga. Tapi untuk kali ini author pikir Siwon sedang gila. Bayangkan saja jam sudash menunjukkan jam 9 malam di mana sekarang sedang musim dingin, biarpun salju yang turun sudah tak sederas sepuluh hari yang lalu, tapi tetap saja hawa yang bisa dirasakan dingin.

  “Apa kau sudah memastikan tidak ada pengawal yang mengikutimu?” tanya Yunho memastikan. Ia menoleh ke kanan dan kekiri. Lalu kembali menatap Siwon. Dan keadaan Yunho pun tak kalah gilanya dengan Siwon ia mengenakan kaos yang sama tipisnya dengan kaos Siwon. Bedanya ia mengenakan training panjang sedangkan Siwon pendek.

“ jangan meremehkanku hyung!” jawab Siwon. Ia mengeluarkan raket tenis berwarna biru dari tas merahnya. Lalu ia berjongkok dan mengikatkan tali sepatunya yang longgar.

“ Jadi kita melakukannya seperti biasa?” Tanya Siwon lagi. Tapi sekang ia tengah berdiri menyusul Yunho yang kini suadah ada di seberang net.

“ yup. Seperti biasa. " jawab Yunho yang kini tengah melakukan ancang ancang untuk melakukan set.

" baiklah kita lakukan seperti biasa." jawab Siwon yang sekarang sedang menguatkan kuda - kudanya bersiap- siap menerima umpan dari Yunho.

.

.

.

(Siwon POV)

Suasanan yang tenang di malam yang dingin ini. Tapi tidak dengan dadaku sekarang yang tengah bergemuruh karena kinerja jantungku yang tengah memompa darah untuk segera di alirkan menuju seluruh peredaran darah yang ada dalam tubuhku. Belum lagi paru - paruku yang kini tengah kewalahan mengikuti ritme badanku yang tengah bermain tenis. Yunho hyung terus saja berbicara dengan emosi yang tak terbendung, yang mengakibatkan seluruh pukulannya ikut terisi spirit emosinya.

" Hah... Hah... Ha" di sela- sela pukulan pembalasan, aku mengenbuskan nafasku untuk mengurangi rasa lelahku. Tapi karena ini rutinitas yang selalu yunho hyung dan aku lakukan ketika salah satu dari kami sedang mengalami masa - masa di mana kami sulit menemukan pencerahan untuk jawaban dari masalah kami. Kami akan menghabiskan seluruh tenaga kami dengan melakukan aktivitas olahraga dan akan kami akhiri dengan makan sepuasnya. Jadi dengan kata lain, lelah telah menjadi bagian dari rutinitas kami.

 “ Hyung kita istirahat sebentar!” kataku kepada Yunho hyung. Aku berbalik menuju sebuah kursi tua yang ada di lapangan ini. aku menggambil sebotol air mineral yang ku awa dan meneguknya hingga habis. Yunho juga melakukan hal yang sama dengan yang aku lakukan. Kami sama – sama mengusap keringat yang telah keluar dari pori – pori kulit kami.

“ Siwon, Apa yang harus aku lakukan?” Tanya Yunho hyung pada ku. Aku menghentikan usapan – usaanku dan beralih menatap Yunho hyung. Kedua bola mata hitamnya tengah menerawang kegelapan. Seluruh kata – katanya yang terlontar ketika permainan tadi berputar – putar di sekeliling  kepalaku. Aku tak tau apa yang harus ku katakan untuk membantunya keluar dari masalahnya sekarang.  Karena sejujurnya aku tak mengerti apa yang sedang ia hadapi. Ia berbicara tanpa ada jeda dan terpotong – potong. lalu apa jawaban yang harus ku berikan?

Aku berjalan mendekatinya, dan aku mengulurkan tangan kananku padanya lalu aku tersenyum untuk menguatkannya. Dan kami pun beranjak berdiri lalu melanjutkan permainan tenis kami.

Banyak untaian kalimat yang di luncurkan Yunho hyung. Ia membicarakan pekerjaannya di kantor yang membuatnya gila dan dia berharap aku segera lulus dari sekolah dan segera menggantikannya. Lalu ia bercerita tentang saudara sepupunya yang akan pulang ke Korea dan yang terakhir ia membicarakan tunangannya yang kini sedang dalam mood yang senang karena ia mendengar bahwa saudara sepupu jauh Yunho pulang. Dan yang terakhir ia memberikan pukulan yang lemah bersamaan dengan suaranya yang hamper menghilang dan dari apa yang aku tangkap aku hanya bisa menatapnya dalam diam.

            “ Siwon, saudara jauhku akan menetap di Koera untuk waktu yang tak aku ketahui. Dan aku takut jaejong kembali meninggalkanku karena dia. Yah, biarpun ia sudah berjanji sekalipun. ” Ucap yunho hyung dengan sedih dan di ikuti dengan  pukulan yang lemah.

Aku menghentikan permainanku dan menatap Yunho yang menatap nanar bola yang jatuh dengan tak elitnya dan membentur keras pada lantai lapanngan yang dingin itu. Aku menatapnya iba.

“ Aku akan memesan makanan untuk kita.” Kataku, yang karena aku tak tau harus memberi tanggapan seperti apa untuk ucapan yang baru saja di ucapkan Yunho hyung sehubungan dengan masalahnya.

.

.

.

( Author POV)

Dengan Sweater bermotif tumpahan cat dengan warna dasar merah itu. Yeoja dengan rambut yang di kucir layaknya ekor kuda yang di tutupi dengan sebuah topi rajutan berwarna kuning menyala. Dan sebuah jeans belel yang juga ia tutupi dengan rok putih tebal dan panjangnya. Dan jagan lupakan pula kacamata berkaca lebar dengan bingkai berwarna putih bertengger manis pada hidung mancungnya.

 Ia baru saja keluar dari sebuah café  bernama ddanko beans,  dengan membawa dua kotak pesanan. Dan dengan wajah yang lusuh dan di tekuk. Yoeja itu berjalan menuju pintu belakang café itu atau lebih tepatnya menuju lapangan tenis yang sudah tidak di gunakakan yang ada di belakan café ddanko itu.

Dering handphone yang ada di saku roknya menghentikan langkahnya barang sejenak. Ia meletakkan kedua kotak pesanan dengan sembarang [ yaitu di trotoar ]. Lalu ia mengambil sebuah earphone berwarna hijau muda dari saku roknya yang lain. Lalu ia berbicara.

Yeoboseo?” sapa yeoja itu dengan nada kesalnya.

“ Ah, Oppa. Kyunnie baru menggantar pesanan orang.” Dengan nada yang berubah seratus Sembilanpuluh tujuh derajat. Menjadi manja dan ceria.

“ Ani… Ryewook Noona yang menyuruhku. Cafenya sedang ramai oppa. Jadi aku sedikit membantunya… em dengan terpaksa.”

“ Nde.. setelah mengantar pesanan . Kyunnie akan segera pulang.”

“ OKe. Oppa. “

Setelah sambungan itu terputus, yeoja bernama kyunnie itu kembali menggankat kedua kakinya secara bergantian untuk melanjutkan langkahnya dalam membuat jejak – jejak tak tampak di atas trotoar yang minim akan salju itu.

“ Pesanan anda tuan.’  Ucap Kyuhyun pada dua namja yang terlihat lelah dengan keringat yang bercucuran yang dapat di lihat secara live. Lalu Kyuhyun menggangkat kedua tanganya dengan maksud memberikan pesanan kepada kedua namja yang ada di depannya. Tapi dengan bodohnya. Atau karena gelapnya lapangan memuat Kyuhyun tak melihat apa yang ada di depannya. Ia terpeleset oleh bola tenis yang tidak di pungut oleh si empunya bola.

Namja dengan celana training pendek yang berada tepat di depan Kyuhyun dengan sigap dapat menangkap perut Kyuhyun dan bisa mencegahnya jatuh. Sedang namja yang satunya lagi yang bercelana panjang  memilih menyelamatkan makanan yang telah mereka pesan.

Refleks Kyuhyun dengan segera melepaskan tangan namja yang membantunya. Setelahnya ia membungkukkan badannya berkali – kali dengan mengucapkan kata maaf.

Mianhada!” kata Kyuhyun yang masih membungkukkan badannya berkali - kali di depan namja yang baru saja menolongnya. Dan ketika sekiranya cukup ia membungkuk – bungkukkan badannya, ia berhenti.

Kamshahamnida.” Ucapnya dengan menaikkan badannya agar dapat berhadapan dengan namja yang baru saja menolongnya.

“ YAK … DASAR NAMJA MESUM!?” Teriak Kyuhyun yang dengan sukses membuat Namja yang di depannya dan namja yang satunya yang tengah asik menikmati makannan yang ia pesan terlonjak kaget.

Tak mau berlama- lama berada di sebelah namja mesum yang di maksud kyuhyun. Ia segera berbalik pergi untuk meninggalkan lapangan tenis itu. Tapi apa daya , mungkin malam ini adalah malam terapesnya selama ia kembali ke Korea. Kali ini ia kembali hampir jatuh gara- gara sebuah tas berwarna merah yang berdiri tegak tanpa dosa. Author bilang hampirkan? Itu karena kembali, namja yang mendapat teriakan “Namja Mesum” dari Kyuhyun itu menangkap tangan Kyuhyun untuk mengentikan aksi hampir jatuhnya.

“ Lepaskan aku… Namja mesum!!.” Kata Kyuhyun.

“ Hei! Berhenti memanggilku namja mesum. Aku punya nama kau tau!?” bentak namja berpredikat namja mesum itu tak kalah kerasnya dari kyuhyun.

“ Iya.. aku tau namamu namja mesum kan?!” ejek Kyuhyun dengan semakin menjadi.

“ YA.. Dasar yeoja nerd tak tau diri. Namaku Choi siwon ! kau tau?” jawab namja mesum itu alias siwon.

“ Aku tak butuh dan tak mau tau siapa namamu.. ye!” kata Kyuhyun dengan menjulurkan lidahnya pada Siwon. Lalu ia berbalik dan berjalan dengan kaki yang di hentak – hentakkan.

Yunho hanya geleng – geleng kepala melihat adegan kucing dan tikus yang baru saja ia saksikan. Ia berterimakasih pada mereka, karena mereka ia bisa sedikit tersenyum dai masalah yang tengah menimpanya.

“ Apa yang sedang kau tertawakan Hyung?” Tanya siwon yang telah duduk  di samping Yunho dan tengah mengambil sekotak makanan yang telah ia pesan.

“ Bukan apa – apa , hanya aku hanya tersenyum melihat sebuah drama komedi.”

“ Yak … apa yang?!” belum sempat Siwon menyelesaikan perkataannya,  ia merasakan dua buah tangan sedang memegang erat kedua pundak lebarnya.

“ Tuan muda Siwon, Tuan besar menginginkan anda segera menemuinya sekarang.” Kata si pemegang pundak siwon.

“ Lepaskan aku dan katakan pada Appa aku tak mau bertemu dengannya!” bentak siwon pada namja yang memegangi pundak siwon.

“ Maafkan kami tuan muda, kami di perintahkan membawa anda bagaimanapun caranya.” Kata namja berjas hitam yang baru muncul di hadapan siwon. Ia meberi anggukan pada namja – namja yang ada di belakang Siwon. Dan dalam waktu yang sebentar semua gerakan siwon telah terkunci oleh empat namja berjas hitam lainnya.

Siwon tak bisa berontak. Satu satunya harapannya tinggal Yunho sunbae-nya. Tapi saat ia menoleh Yunho, ia mendapati bahwa keadaan Yunho berada pada posisi yang tak beda jauh darinya. Ia melihat Yunho mengganguk padanya. Jadi ia menyerah. Padahal jika Yunho mau , mereka akan dengan mudah mengalahkan semua namja yang ada di hadapan mereka sekarang.

“ Baiklah. Aku akan menemui appa. Jadi lepaskan aku dan Yunho Hyung.” Mendengar itu namja berjas yang memberi perintah tadi, kembali menganggukkan kepalanya. Dan semuanya melepaskan pegangan mereka pada siwon dan yunho.

“ maafkan aku Hyung,” kata Siwon dengan sedih. Ia meraih tas merahnya dan menjinjingnya dengan lemah.

“ Tak  apa aku pikir sudah cukup untuk hari ini.”

“ Hei!!! Aku bilang lepaskan!!!” Kata Siwon lagi dengan penekanan intonasi yang tinggi.

“ Aku bisa berjalan sendiri!” lalu siwon dengan langkah yang cepat meninggalkan Yunho dan beberapa pengawal suruhan appanya.

.

.

.

( Kyuhyun POV)

‘Hoam’

Aku menguap, sudah berapa kali aku menguap? Delapan? Tiga belas? Kesimpulannya aku sudah banyak menguap. Aku menengok jam yang menempel dengan malas di dinding di sebelah rak berisi jutaan kamus berdebu.

‘ Aku bosan, andai kekasih hatiku ada di sini, mungkin aku bisa melampiaskan kebosannanku ini dengannya. Tapi sayangnya gara – gara seorang namja mesum itu Kekasihku alias PSP-ku tercinta harus terkurung dalam penjara yang telah di buat oleh kibum oppa.

Huft…

Aku menghela nafas, setelah bosan dengan penuturan seosangnim yang membosankan, aku mengendap – ngendap mencari tempat yang sunyi di sisi lain perpustakaan. Dan aku medapatkannya, aku memilih untuk duduk memojokkan diri di barisan rak paling belakang. Lalu aku mempersiapkan mataku untuk ku pejamkan.

BRUK…BRUSH…

Oke, ini butuh di luruskan. Aku berdiri dan segera memasang wajah semenakutkan yang aku bisa. Dan aku menoleh untuk melihat orang yang dengan bodohnya menjatuhkan begitu banyak buku dengan berat rata – rata setengah kilo yang dengan mulusnya jatuh mengenai kepalaku yang jujur tidak berdosa.

Jadi, sekarang aku menatap tajam pada orang yang tak segera meminta maaf, dan malah balik menatapku. Lalu dengan bosan aku mengusap – usap mukaku yang tidak basah. Aku membuka kacamata besarku dan menggosok sebelah mataku dengan tak percaya. Aku menggeleng – gelengkan kepalaku dan menghembuskan nafas. Benar  - benar aku sudah lelah, ini sudah yang ke – tiga kalinya dan aku tak mau membuat perpustakaan penuh dengan makian – makian kotorku.

Jadi , aku memilih untuk memunguti buku – buku sialan yang telah jatuh menimpaku dan mengembalikan mereka di dalam rak – rak nyaman mereka. Lalu aku berjalan dalam diam menghampiri orang atau bisa ku panggil NAMJA MESUM!

Namja mesum yang terhormat….” Aku berhenti sebentar dan tersenyum padanya. Sekilas bisa kulihat bahwa ia sedang bingung dengan tingkahku., 

“YAK! TAK BISAKAH SEHARI SAJA KAU TIDAK MENGGANGGKU?!! HAH?!” lalu aku menendang kakinya yang tegak berdiri itu dengan segenap kekuatanku.

Aku tak perlu berlama – lama untuk tau apa respon semua penghuni perpustakaan. Mereka dengan tatapan yang berbeda – beda, menatapku tak terkecuali seosangnim. Dan sebelum seosangnim sempat berbicara aku terlebih dahulu mendahuluinya.

“ Ah.. Seosangnim, boleh aku pergi ke UKS? Ada teman sekelasku yang jika tidak salah bernama Choi Siwon dengan tidak sengaja menjatuhkan begitu banyak buku yang telah menimpa kepalaku. Dan ini hasil karyanya.” Lalu aku menunjukkan darah yang terbentuk karena benturan keras dengan buku tadi.

“ Ya.. ya tentu tentu, ah Siwon temani Kyuhyun” Suruh seosangnim. Untuk perkataannya yang terakhir aku pur a – pura tak mendengarnya.

.

.

.

(AUTHOR POV)

Kyuhyun hampir memasuki ruang UKS, dan setelah beberapa langkah berikutnya terlihat Siwon dengan muka yang di tekuk  yang sungguh sulit untuk di artikan dan kaki yang sedikit, sangat sedikit terlihat agak pincang. Tapi toh ia terus berjalan tanpa memperhatikan jalannya. Sehingga yang terjadi berikutnya adalah…

BRAK… lagi terjadi peristiwa yang tak menyenangkan.

Kyuhyun menyilangkan tangan pada dadanya. Dan di pandanginya Siwon yang telah memasang wajah bodoh.

“ Berhenti di sini, jangan sampai ruas kuku jari kakimu memasuki UKS, atau satu kakimu yang belum terkena tendanganku akan mendapatkan hadiahnya…”

Siwon menatap Kyuhyun dengan pandangan menyelidik (?) Kyuhyun berbalik dan masuk , lalu…

Omonaomona…. apa yang terjadi padamu?” kata yeoja yang ada dalam UKS. Ia dengan panic segera meraih kotak P3K yang ada di dalam lemari. Ia mengambil obat merah, kapas , dan plaster lalu cepat menghampiri Kyuhyun. Lalu mendudukkan Kyuhyun pada ranjang yang ada di sana. Dengan cekatan ia mengoles obat merah pada luka yang ada pada pelipis Kyuhyun.

“Akh..” kyuhyun meringis pelan, rasa perih mendera lukanya.

“ AW!” kyuhyun memekik sakit.

“ Sebaiknya aku sendiri yang mengobati lukaku!” kata Kyuhyun dengan nada yang super sarkastis pada yeoja yang ada di depannnya. Sedang siwon? Ia masih berdiri di depan pintu UKS dengan wajah yang sedikit merasa bersalah.

Tapi yeoja UKS itu tidak menanggapi perkataan Kyuhyun, ia malah melepas kacamata Kyuhyun dan menyerahkan obat merah dan plaster kepada Siwon yang ada di depan pintu.

“ Siwon, kau yang mengobatinya, Kepala Sekolah memanggilku!” Siwon menerima pemberian Yeoja itu lalu melangkah masuk.

Kyuhyun berdiri dan merampas paksa obat merah yang ada di tangan Siwon.

“ Hei seosangnim menyuruhku mengobatimu..!”

“ Aku bisa sendiri, aku tak butuh bantuan dari namja mesem sepertimu!” dengan suaranya yang datar.

“ Mana plesternya?” langan Kyuhyun menengadah, dan siwon membeikan plasternya.

“ AKH… APA YANG KAU LAKUKAN HAH?” teriak Siwon yang baru saja mendapatkan hadiah dari Kyuhyun. Sesuai janji Kyuhyun tadi.

“ APA?” Kyuhyun berteriak dengan lebih menakutkan. Dan siwon diam. Bukan karena Siwon takut, tapi karena ia baru menyadarinya sekarrag. Ternyata Yeoja Nerd yang di ada di hadapannya sekarang ini adalah seorang yeoja yang sangat cantik. Bukan hanya sangat cantik tapi tak ada kata yang bisa melukiskan keindahan Kyuhyun.

“ APA YANG KAU LIHAT?” Kyuhyun mendorong badan Siwon yang tengh terpesona dengannya. Dengan enteng menuju pintu keluar. Tapi di saat yang tidak tepat ini penyakitnya kumat. CEROBOH.

Kyuhyun tidak sengaja menginjak tali sepatu Siwon, dan bisa kalian ketahui adegan selanjutnya. Karena Siwon masih terpesona dengan Kyuhyun, Siwon kehilangan keseimbangannya dan dengan telak jatuh menindih badan Kyuhyun.

Dan selanjutnya, HENING.

---------------------------------------------------------------------------------------------TBC-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Fufufufu Panjang ya? Ini dua kali panjang chaper – chaper sebelumnya lho! So, gimana ceritanya? Hancur ya ? mian. Ini aku kebut soalnya aku mau hiatus dulu buat UAS… maaf ya?

BTW jangan lupa comment dan subscribe ya? Biar besok waktu Author buka AFF Author bisa dengan senang dan melanjutkan ff ini agar lebih menarik OK??

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
User31
Jangan lupa baca fanfic author yang lain ya? Peluk Cium author

Comments

You must be logged in to comment
yuchan13 #1
chingu, ini d tunggu bgt kelanjutannya, aigoo lbh dari sethun chingu ya... smoga segera di lanjutnya,penasaran nich... fighting
elfviliebe #2
Chapter 9: lanjut keren
love2siwon #3
Chapter 9: aish penasaran sebenarnya kyu kenapa, sampe segitu bencinya sm namja
love2siwon #4
Chapter 4: appa siwon menjaga siwon banget sich...cie..cie..siwon terpesona nich
love2siwon #5
Chapter 2: penasaran kyu kenapa pindah...dan uga siwon keluarganya kenapa ya..kasian dia
love2siwon #6
Chapter 1: wah ternyata heechul sm hangkyung kenal sm kyunnie..aish moment wonkyu nya blom ada ya
kyu_jaena #7
Chapter 9: Hai ak reader bru.....
Ska bnget ma critanya...
Emng ap ya yg trjadi ma kyuhyun dulu???
Di tunggu next chap.x
elfviliebe #8
Chapter 2: i like it...
keep writting
syiifa34 #9
Chapter 9: mian ya authornim aku baru nongol...
baru coment jg,aku gk bisa login dgn syiifa(acc yg dlu) jd aku bikin dlu yg baru...

lanjut teruz ya authornim
yantyi #10
Chapter 9: lanjut kakak.... aku selalu nunggu lanjutan fanfic kakak.....:)