need you !
Aku tidak tau, siapa ayah kandung ANAKKU..!!
Aku berjalan menyusuri tepian laut yang terbentang mengelilingi kota kelahiranku. Kota yang sangat kucintai dan kota yang banyak menyimpan kenangan kenangan yang menghiasi kehidupan bahagiaku . BUSAN kota ini begitu sangat mengagumkan , jujur saja aku sangat merindukan kota ini karna memang aku jarang pulang kesini setelah 5 tahun silam aku memutuskan untuk ikut suami ku tinggal di seoul.
Ku hirup nafas panjang dan kurentangkan kedua tanganku dengan mata terpejam menghadap sang surya yang kini sudah mulai malu malu untuk menampilkan keindahan sinarnya . aku merasa beban pikirak ku sedikit berkurang terbawa oleh angin sejuk di pantai ini .
Tidak ! aku tidak merasa dingin sama sekali ! ya memang ini masih sangat pagi bahkan waktu di pergelangan tangan ku masih setia menunjukan pukul 04.45 am . terlalu pagi? Tidak juga karna aku sengaja memilih waktu sepagi ini untuk kembali melakukan hal yang dulu sering kulakukan di saat aku banyak masalah , ya bisa di bilang ini pelarian ku .
“ wooyoung ah..” aku merasa seseorang mendekap ku dari belakang dan berbisik di telingaku .
Ya.. hanya dia satu satunya namja yang tau tempat ini bahkan suamiku pun tak tau soal tempat ini . mana mungkin suamiku peduli dengan tempat yang ku suka dia hanya tau bekerja bekerja dan bekerja.
Oh.. ayolah jangan memancingku untuk kembali meratapi betapa tidak beruntungnya kehidupan rumah tanggaku . di saat ini aku ingin merasa bebas sebebas burung yang mengepahkan sayap dan bebas untuk terbang semampunya .
Entahlah aku merasa nyaman dengan dekapan hangat ini , jujur saja dulu aku sering merasakan dekapan namja ini . dia selalu didekatku sebelum kesalah pahaman itu terjadi di antara kami.
Nyaman , itu yang kurasakan . sejak semalam dia setia menungguiku , dan saat aku terbangun aku mendapatinya tengah berbaring menyamping menatap ku tersenyum dan menyambut ku .
Terkejut ?? tentu aku terkejut apa lagi saat tiba tiba dia mencium ku.
Marah?? Aku tidak marah padanya yang dengan tak sopan menciumku . dan aku tak tau kenapa seolah olah aku menikmati semua ini dan seakan aku lupa dengan apa yang sesungguhnya tengah terjadi dalam hidupku sekarang ini seakan semua larut dalam sekejap.
“kau masih menyukainya –menatap matahari terbit- ??” aku hanya tersenyum dan mengangguk tanpa membuka mataku, ku rengkuh kedua tangannya yang melingkar indah di perutku “ ini sangat indah” ucapku lirih ..
End.
***
Nickhun pov.
Pagi ini aku terbangun , rumah ini sepi tak terdengar suara gaduh seperti biasanya yang berasal dari dapur . yah.. hari ini istriku pulang kebusan, memilih untuk menenangkan diri karna sikap ku ,dengan ini mungkin bisa membuatnya lebih baik .
entahlah aku sangat merasa bersalah padanya dan apa yang harus kulakukan??.
Menurutinya?? sementara pekerjaan selalu menuntut ku .
Aku sangat meridukannya , memang benar materi tidak sepenuhnya akan membuatnya bahagia tapi apa aku salah ?? aku mencari materi hanya untuknya dan untuk kehidupan kami kelak , aku sengaja menyuruhnya untuk tidak bekerja karna aku tak ingin melihatnya kelelahan karna bekerja.
Youngie apa kau tau?? Bahkan aku pun lelah dengan semua ini , aku lelah tapi aku harus bagaimana ? mengundurkan diri dari kursiku dan hidup sederhana bersama mu bahagia dengan sisa uang yang kita miliki?? Itu konyol .
Apa kau tak berfikir tentang masa tua kita dan anak kita kelak ?? hiks..hiks apa yang harus kulakukan youngie ? aku mulai menangis memeluk bantal yang biasa digunakannya sebagai alas tidur .
“aku janji akan lebih mementingkan mu dibanding pekerjaanku mulai saat ini “
*
*
*
Tiga hari berlalu terasa begitu berat untuku . aku kembali mengingkari janjiku pada woo untuk menyusulnya kebusan , sebenarnya kemarin aku sudah siap siap untuk berangkat kebusan tapi tiba tiba klien dari Canada datang dan mau tak mau aku harus menghandle dan menjamu mereka. Bahkan sampai sekarang aku belum sempat menelpn wooyoung tapi aku sempat mengiriminya pesan singkat melalui ponsel ku dan sampai sekarang bahkan pesanku pun tak dibalas olehnya . wooyoung pasti tambah sangat marah pada ku .
*
Sudah berulang kali ku telpon tapi tak di angkat olehnya , entahlah aku sangat khawatir padanya aku hanya memiliki waktu 10 menit sebelum meeting bersama klien “ kumohon wooyoung-ah angkat telponku “ ucap ku gelisah , aku sangat ingin sekali terbang ke busan sekarang juga.
End.
***
Wooyoung menyendok es krim miliknya tubuhnya duduk bersila didepan tv yang sedang menayangkan drama percintaan yang sebenarnya sangat di benci woo tapi apa mau dikata demi mendukung moodnya yang sngat buruk woo memilih untuk menontonnya dan mengabaikan ponselnya yang sedari tadi berdeting meminta jawaban .
“kliep..” pintu apartementnya terbuka dan nampaklah seorang namja tampan walau Nampak idiot ~Kk . chan memasuki apartemen wooyoung dengan langkah cerianya menuju ruang tengah bangunan ini. “ yach youngie kau kenapa lagi eoh??” Tanya chan kesal melihat wooyoung nya kembali muram dan memakan es krim padahal sudah susah payah chan berjuang membuat mood woo kembali baik setelah menerima pesan suaminya kemarin malam . dan sekarang woo kembali muram padahal chan baru meninggalkannya selama 15 menit untuk membeli makanan di bawah .
Chan melangkah mendekati woo dan duduk di sampingnya , chan tau kalau woo tak akan menjawab pertanyaannya “jangan seperti ini di depan ku” chan perlahan mendekap tubuh woo lembut dan berbisik di telinga woo “ lupakan sejenak tentang suamimu dan… anggap hubungan kita masih sama seperti dulu ehm??” bisik chan lagi dan mencium pipi woo lembut.
Woo yang sedari tadi cemberut kini merasakan pipinya merona dengan segera woo menatap wajah chan yang berada tepat di sisi lehernya . di tatapnya mata chan yang murni memancarkan ketulusan . chan tersenyum “aku.. masih mencintaimu woo” ucap chan setelah mengecup singkat bibir woo.
Wooyoung merasa tubuhnya beku kalimat itu kembali di dengarnya dari mulut namja yang sama kalimat yang membuat kesalah pahaman diantara mereka dan membuat putusnya persahabatan mereka .
“ chanie.. ini.. “ jari telunjuk chan dengan lembut menempel di bibir woo dan berhasil memotong kalimat yang akan diucapkan woo “ hsttt… aku tidak mau mendengar penolakanmu yang kedua kali woo , ini benar woo bagiku ini benar “ chan menangkup wajah woo dan kembali memeluknya “ chanie ini salah … “ ucap woo masih dalam pelukan ch
Comments