Getting Closer

Interesting On You

Hae Ri POV

                “Rasanya… aku ingin memelukmu,”

                DEG! Aku merasa dadaku berdegup kuat. Aku memegang dadaku, yap, jantungku berdegup kencang sekarang seiring dengan pipiku yang memanas. Oh Tuhan, kenapa aku ini? Kenapa tiba-tiba pipiku memanas hanya karena mendengar kata-kata namja ini.

                “Jangan bercanda,” respon ku dengan kata-kata sinis lagi. Aku tak mau melihat wajahnya. “A..ah, maaf kalau begitu. Aku tak akan bercanda seperti itu lagi padamu. Hahaha,” Myungsoo mengatakannya sambil tertawa canggung. Aku hanya diam, dan dia juga diam. Ini sangat canggung, lebih canggung dari yang aku kira.

                Aku melihat hujan sudah mulai reda, aku melangkah ke depan, dan menengadahkan tanganku ke langit untuk mengecek apakah masih lebat atau tidak. “Myungsoo-ssi, sepertiny--,”

 

Author POV

                “Myungsoo-ssi, sepertiny--,”

                Belum sempat Hae Ri menyelesaikan kalimatnya, Myungsoo tiba-tiba berada di depan gadis itu. “Ah!,” gadis itu sedikit berteriak kaget. Dia memejamkan matanya, bukan karena Myungsoo tiba-tiba ada didepannya, melainkan karena dia melihat banyak air terpercik dan mengenai punggung Myungsoo karena ada mobil tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi dan memercikkan genangan air itu.

                Alhasil, bagian belakang Myungsoo basah, Hae Ri terdiam. Sedangkan Myungsoo juga terdiam, di posisinya, sangat dekat dengan Hae Ri. Hae Ri tak sengaja melihat Myungsoo yang saat itu, juga memperhatikan wajah Hae Ri.

                “Ka… kau tak apa-apa?,” tanya Hae Ri terbata. Dia menjadi salah tingkah. “Eum,” Myungsoo mengangguk, kemudian perlahan menjauhkan dirinya dari Hae Ri. Myungsoo langsung melihat ke langit, “Sepertinya sudah reda. Kita bisa pulang sekarang,”. Hae Ri memperhatikan Myungsoo yang kali ini juga salah tingkah, gadis itu terkikik sendiri. Myungsoo mengerutkan dahinya, “Apa yang lucu? Kau menertawakanku?,”. Hae Ri akhirnya tertawa, “Ani.. aniya! Hahaha,”.

                Myungsoo hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Entah mengapa, dirinya bahagia melihat Hae Ri tertawa.

^^^^

                Hae Ri melempar handuk ke arah Myungsoo. “Keringkan rambutmu, biar aku mencuci jaketmu dulu,” sahut Hae Ri. Myungsoo mengangguk, “ne~ ahjumma!,”. “Jangan panggil aku ahjumma!,” teriak Hae Ri yang sudah berada di belakang untuk mencuci jaket Myungsoo yang kotor dan basah.

                Myungsoo terkekeh, dia merasa Hae Ri mulai memperhatikannya sekarang. Myungsoo bersiul tanda bahagia, bahagia karena bisa pergi berdua dengan Hae Ri, melihat gadis itu tertawa, dan diperhatikan olehnya.

 

Hae Ri POV

                Aku mencuci jaket Myungsoo yang kotor karena genangan air tadi. Aku bingung, mengapa dia melindungiku tadi. Jantungku selalu berdegup kencang saat aku mengingat kejadian-kejadian di halte tadi, saat dia mengatakan ingin memelukku walaupun aku tau dia hanya asal bicara, atau saat dia tepat berada di depanku, atau.. saat dia salah tingkah.

                Malam ini sangat aneh, oh bukan, malam ini… sangat tidak biasa. Entahlah, aku tak mau mengingat kejadian tadi lagi, dan tak mau memikirkannya lagi.

^^^^

                Aku mengucek mataku, menuruni tangga dengan mata masih setengah terbuka. Bau es krim di pagi hari, membuatku penasaran. Sebenarnya apa yang sedang terjadi di dapur? Apakah Minah eonni sudah kembali? Hmm.. Mungkin saja. Karena biasanya Minah eonni sering membuat es krim saat sedang liburan seperti sekarang ini.

                “Minah eonni, sudah selesai libura--,” aku terdiam saat melihat di dapur bukanlah Minah eonni, tetapi seorang namja. “Loh? Minah eonni mana?,” tanyaku heran. “Pagi!,” sahut Myungsoo tersenyum padaku. Lagi-lagi, senyum ‘mematikannya’.

                “Oh, pagi. Dimana Minah eonni?,” tanyaku lagi. “Minah noona? Tentu saja dia sedang berlibur, mungkin dengan namjachingunya,” jawab Myungsoo. Loh? Jadi… bau es krim ini.. siapa yang membuat es krim sepagi ini?

                “Kau sedang apa?,” tanyaku lagi setelah melihat Myungsoo yang sejak tadi mondar-mandir di dapur. Tidak mungkin kan dia membuat es krim.

                “Membuat es krim,” katanya yang berhasil membuatku kaget. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, ini tidak salah kan? Aku sudah bangun sepenuhnya kan?

                “Aku kan sudah bilang akan membuatkanmu es krim yang lebih enak daripada es krim malam tadi,” Myungsoo berkata lagi, dan itu makin membuatku kaget. Jadi.. Dia tidak main-main dengan ucapannya?

                Myungsoo tiba-tiba memegang pundakku, mendorongku untuk berjalan ke arah meja dan kemudian menyuruhku untuk duduk. “Kau pelanggan pertama hari ini, bahkan sebelum toko ini buka,” sahutnya padaku. Ia kemudian pergi ke dapur. Aku hanya menyeringitkan dahiku. Permainan apa lagi ini? Ya sudahlah, ikuti saja.

                Tak berapa lama, aku melihat Myungsoo memegang dua buah es krim. “Silahkan dinikmati, selagi ini gratis,” canda Myungsoo. Aku hanya tersenyum kecil. Ada-ada saja namja ini.

                Aku memperhatikan es krim yang ada didepanku. Tampilannya menarik dan cantik, ditambah lagi dengan bubuk cokelat di atasnya. Tetapi, aku sedikit ragu untuk memakannya. Bisa saja, tampilannya enak tetapi rasanya tidak enak.

                “Dijamin enak!,” kata Myungsoo yang tampaknya sedari tadi menungguku untuk memakan es krim buatannya. Aku memakan es krimnya, dan aku sedikit kaget dengan rasanya. Rasa es krimnya persis seperti es krim buatan Dujun oppa. Walaupun aku tak bisa membuat es krim, setidaknya aku tau mana es krim yang enak dan tidak.

                “Mmm.. Maa!,” kataku spontan. Myungsoo hanya tertawa, sedangkan aku kembali memakan es krim buatannya. Aku melihat Myungsoo belum juga memakan es krimnya sendiri. “Kenapa kau tidak memakannya?,” tanyaku. “Ah- iya aku lupa,” katanya. Dasar pelupa.

                “Bagaimana bisa kau membuat es krim yang rasanya seperti es krim buatan Dujun oppa?,” tanyaku penasaran. “Hahaha. Aku sudah ber’guru’ dengan hyung-nim,” jawabnya.

                Aku hanya bisa tersenyum, rasanya pagi ini sangat mengasyikkan. Dan.. sepertinya bukan Myungsoo yang aneh hari ini, tetapi aku yang aneh. Mengapa aku bisa jadi sangat ramah padanya?

 

((To Be Continued))

Please comment and subscribe! ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet