What The...

Interesting On You

Author POV

                “Maaf, apa yang sedang terjadi?,” Dujun tiba-tiba sudah berada di dekat Pelanggan Senin dan Hae Ri. Dia berusaha bertanya dengan nada sesopan mungkin pada pelanggannya. Pelanggan Senin itu tersenyum kecil, “Maaf, bukannya bermaksud untuk lancang, tapi bisa kah saya berbicara dengan gadis ini sebentar? Saya tidak punya maksud jahat, hanya ingin berbincang dengannya,”. Dujun mengedarkan pandangan ke Hae Ri.

                “Oppa…,” gumam Hae Ri dengan tatapan yang mengisyaratkan agar oppa nya tak memberi izin si Pelanggan Senin itu. “Tapi, Hae Ri sedang bekerja. Kalau ingin berbincang, lebih baik setelah toko ini tutup saja. Bagaimana?,” kata Dujun, masih dengan nada sesopan mungkin. Padahal, di dalam hatinya dia sudah ingin langsung menarik Hae Ri menjauh dari Pelanggan Senin itu. Dia takut Pelanggan Senin itu berniat jahat dengan adiknya.

                Pelanggan Senin mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru toko, “Tapi… saya rasa gadis ini tak begitu sibuk sekarang karena toko masih sepi. Tenang saja, saya tidak ada niat jahat sedikitpun. Kalau anda mau, anda bisa memantau kami berdua dari dapur. Bagaimana?,”

                Dujun sedikit dilemma, entah mengapa dia percaya bahwa Pelanggan Senin tidak akan melukai adiknya. “Baiklah,” kata Dujun akhirnya, dan meninggalkan Hae Ri bersama namja itu.

                Hae Ri  terdiam, melihat Dujun yang kembali ke dapur membuatnya semakin bingung dengan apa yang sedang terjadi. Mengapa oppa-nya dengan mudah memberikan izin pada namja aneh di depannya ini.

                “Eum. Jeogiyo, apa yang ingin anda katakan pada saya? Kalau anda merasa tidak nyaman dengan pelayanan kami, anda bisa langsung katakan pada saya,” kata Hae Ri dengan muka innocent –nya. Pelanggan senin itu tertawa kecil, “Kiyeopta,”. Hae Ri mengerdipkan matanya setelah mendengar kata ‘kiyeopta’ terlontar dari namja di depannya.

                “Ah- perkenalkan. Nama saya Kim Myungsoo, tingkat 2 Kyungjin High School,” Pelanggan senin memperkenalkan diri sambil tersenyum, senyum yang berhasil membuat Hae Ri terpaku di tempat duduknya. Myungsoo mengulurkan tangannya, bermaksud berjabat tangan tetapi tak ada respon dari Hae Ri. Myungsoo melambaikan tangannya di depan Hae Ri, “Hae-Ri ssi?,”

                Hae Ri baru saja tersadar saat Myungsoo menepuk pundaknya, “A-ah! Ne. Saya Yun Hae Ri, tingkat 2 Gangwon High School,”. Myungsoo tersenyum lagi, sambil mengangguk, “Aku tahu! Dan ternyata kita adalah teman,”. Hae Ri mengangguk canggung, “A- ah ne.. Kita teman,”

                Myungsoo mengambil sesendok es krim, “Mari dimakan dulu es krim nya, sebentar lagi akan cair,”. Hae Ri menatap heran Myungsoo, baru kali ini dia berkenalan dengan namja dengan cara seaneh ini. “Eum. Myungsoo-ssi, apa yang ingin kau katakan?,” Tanya Hae Ri lagi. Myungsoo menatap Hae Ri, membuat Hae Ri menjadi salah tingkah ditambah lagi Myungsoo berkata, “Aku tertarik padamu,”.

                Hae Ri mencubit paha-nya sendiri, dan dia meringis kesakitan. Ini bukan mimpi! Ini nyata! “Eh?! Tapi kita.. kita baru saja berkenalan,” Tanya Hae Ri dengan nada sedikit kaget. Jelas saja kaget, seseorang yang baru saja kau kenal, tiba-tiba mengatakan kata-kata ajaib yang sangat diimpikan oleh setiap anak gadis untuk didengar, itu sangat aneh.

^^^^^

Hae Ri POV

                Aku membuka pintu toko, merasakan ada sesuatu yang tak biasa di toko hari ini. Suara Dujun oppa dan Min Ah eonni tidak terdengar. Padahal biasanya, toko selalu ramai dengan suara Dujun oppa yang mengomel karena kerja Min Ah eonni yang ‘sedikit tidak sempurna’ menurut oppa.

                Aku melangkah ke dapur dengan sedikit curiga. Mengapa aku hanya mendengar bunyi sendok dan piring yang beradu, tapi tidak mendengar sedikit pun suara mereka berdua. “Dujun oppa~ Minah eonni~,” sahutku. Tak ada jawaban.

                Aku membuka pintu dapur, dan aku terdiam di tempat ketika aku melihat Myungsoo berdiri diantara Dujun oppa dan Minah eonni. Bukan hanya berdiri, tetapi sedang membuat sebuah es krim. Aku terkejut, sangat terkejut hingga tak ada satu katapun terucap.

                “Oh. Sudah pulang Hae Ri-ya?,” tanya Minah eonni. Aku hanya mengangguk, masih terheran melihat Dujun oppa tak bergerak sedikitpun dari posisinya sekarang. Terus memperhatikan Myungsoo yang sibuk membuat es krim. Ada apa ini sebenarnya???

                Aku memutar balikkan badanku, langsung berlari ke atas, ke kamarku. “Mwoyaaaa???!!,” teriakku di kamar. Aku menghempaskan tubuhku ke kasur, “Ige mwoya? Kenapa tiba-tiba Myungsoo ada di dapur toko, dengan Dujun oppa yang sangat fokus memperhatikannya sampai dia tak menyadari bahwa aku ada disana? Arrgh,”

                Aku sungguh tak habis pikir, kekonyolan apa lagi ini. Kejadian ajaib apa lagi yang bakal terjadi pada kami, lebih tepatnya padaku nanti

Author POV

                “Hae Ri-ya, oppa akan menemani eomma ke Australia untuk menerima pengobatan disana. Kau jaga toko ya baik-baik, selamat liburan~,” Dujun mencium kening Hae Ri, kemudian masuk ke dalam mobil. Hae Ri melambaikan tangannya pada Dujun, dan berusaha menampilkan senyum terbaiknya. “Cepat kembali~,” sahut Hae Ri.

                “Hyung pasti kembali kok. Eomma mu juga pasti akan sembuh,” gumam Myungsoo yang berada di samping Hae Ri. Hae Ri melirik namja disampingnya itu dengan sinis, “Eomma pasti sembuh. Dan aku pasti akan jadi tambah gila,”. “Waeyo?,” tanya Myungsoo sambil terkekeh.

 

Hae Ri POV

                “Waeyo?,” tanya Myungsoo sambil terkekeh. Aku hanya melengos pergi kembali ke dapur, membersihkan dapur yang berantakan setelah membuat beberapa es krim hari ini. Myungsoo tidak membersihkan sisa-sisa bahan es krimnya setelah ia membuatnya tadi.

                Aku belum menceritakan bahwa sekarang Myungsoo bekerja di toko es krim kami, dia diterima bekerja oleh Dujun oppa setelah dia membuat es krim yang kata Dujun oppa sangat enak sejak seminggu yang lalu. Aku tidak tahu seenak apa es krimnya sampai Dujun oppa langsung menerimanya bekerja di toko kami.

                Dan sekarang, kami, aku dan Myungsoo ditinggalkan berdua saja untuk menjaga toko ini sampai liburan selesai. Dujun oppa ke Australia, sementara Minah eonni mengambil cuti untuk berlibur. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan itu semua, kalau saja aku tak ditinggalkan berdua dengan Myungsoo. Ini.. sangat… tidak… nyaman.

                “Mau kemana kita malam ini?,” Myungsoo tiba-tiba muncul di depan pintu dapur, dan itu sukses membuatku kaget. “Huh, jangan tiba-tiba muncul, membuat orang lain kaget saja,” kataku masih sambil membereskan dapur dan tak berniat melihat wajahnya. “Jadi.. Kita akan pergi kemana malam ini?,” tanya Myungsoo lagi. Bukannya meminta maaf, dia tetap saja menanyakan hal konyol padaku. “Pergi? Memangnya kita ada kencan? Haha. Pergi saja sendiri. Aku merasa, kita tidak pernah merencanakan untuk pergi,” aku berkata sedikit sarkatis. Myungsoo tak merespon ucapanku, dan itu aku anggap dia membenarkan perkataanku.

                “Selesai~!,” aku bertepuk tangan setelah melihat dapur menjadi bersih kembali. Aku segera pergi dari dapur tanpa memperdulikan Myungsoo, aku berjalan ke kamarku dan mengunci pintu kamar agar ‘makhluk ajaib’ itu tidak bisa masuk sembarangan ke kamarku.

 

((To Be Continued))

Please comment and subscribe! ^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet