Hug You

Interesting On You

Author POV

                Myungsoo tersenyum kecil memperhatikan Hae Ri yang berjalan cepat menuju kamarnya. Dia melihat jam, dan bergumam, “2 jam lagi,”. Tampak Myungsoo sedang merencanakan sesuatu hal nanti malam.

                Myungsoo masuk ke kamar yang sudah dipersiapkan untuknya oleh Dujun. Dia akan tinggal di rumah ini, membantu Hae Ri menjaga toko selama liburan. Walaupun dia tau Hae Ri akan merasa canggung jika ditinggal berdua hanya dengannya, tapi Myungsoo tak mau meninggalkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat Hae Ri, gadis yang ia sukai atau lebih tepatnya dia tertarik pada gadis itu.

                Myungsoo mengambil 2 lembar tiket di atas mejanya, “Ini akan jadi malam yang menarik!,”.

 

Hae Ri POV

                “Hae Ri-ssi, bisa keluar sebentar?,” suara Myungsoo terdengar diiringi oleh ketukan pintu. Aku menghela nafas panjang, mau apa lagi sih dia?. Aku berdiri di balik pintu yang masih tertutup, aku malas melihat wajahnya. “Mau apa?,” tanyaku dari dalam, sedikit berteriak. “Bisa kau buka pintumu dulu? Mau mengobrol dengan dihalangi pintu?,” tanya Myungsoo dan aku mendengar dia terkekeh. “Katakan padaku terlebih dulu, apa tujuan utamamu datang kesini?,” kataku, masih belum mau membukakan pintu.

                “Eum.. sebenarnya aku mau mengajakmu menonton drama musikal malam ini,”

                Hah? Drama musikal? Berdua? , aku terdiam. Apakah ini date? Ah, pasti tidak mungkin. Lagipula, aku tidak akan mau date dengannya. Sampai kapanpun.

                “Mengapa mengajakku? Kenapa tidak dengan yeoja-chingu-mu?,” tanyaku, berusaha menolak dengan ‘halus’ ajakannya. “Hahaha.. Mana mungkin aku berani menginap di rumah seorang gadis, saat aku punya pacar. Cepatlah keluar, atau kita akan benar-benar terlambat,”

                Kata-kata Myungsoo seakan menyadarkanku, aku tak mungkin bisa menolak ajakannya. Aku bisa saja terus berdiam diri di kamar, sampai dia bosan menungguku, dan akhirnya kami tidak jadi pergi. Tapi, bagaimana aku akan menghadapinya besok? Bisa saja dia marah denganku, aku tak tau dia tipe pemarah atau tidak. Ahhh! Menyebalkan, batinku sambil mengacak-acak rambutku dengan frustasi.

                “Hae-Ri-ssi.. ,” Myungsoo kembali mengetuk pintu kamarku. “Ba.. baiklah, aku bersiap dulu,” kataku akhirnya. Aku menghela nafas panjang, kejadian tak terduga apalagi yang bakal aku alami malam ini.

^^^^^

                “Bagaimana pertunjukkannya tadi? Bagus kan?,” Myungsoo bertanya padaku. Aku hanya mengangguk pelan, dan kemudian melanjutkan aktivitas memakan es krim-ku. “Es Krimnya terlalu manis, jadi seperti memakan permen,” namja yang sedang berjalan disampingku ini ternyata sangat berisik. “Memangnya kau bisa membuat es krim yang lebih enak dari ini?,” kataku sinis. Mungkin saja, dengan kata-kata-ku yang sinis, dia bisa sedikit diam.

                “Waah.. Ternyata nona yang satu ini cukup sinis ya? Aku pikir nona ini orang yang manis dan lemah lembut,”

                Aku memukul lengannya, “Aku memang sudah dilahirkan sinis, mau apa kau?,” kataku lagi. Dia hanya menampilkan cengirannya, dan hal itu membuatku ingin melempar wajahnya dengan sepatu kets ku.

                Aku mempercepat langkahku, meninggalkannya di belakang. Tuhan.. Semoga di rumah, aku bisa mendapatkan ketenangan.

                “Aku bisa membuat es krim yang lebih enak dari yang tadi. Untukmu. Khusus untukmu,” Myungsoo sedikit berteriak dari belakang. Apalagi yang dia bicarakan? Cih, makhluk aneh satu itu.

                Aku berpura tak mendengarnya, dan terus mempercepat langkahku.

 

Author POV

                Myungsoo sedikit berlari untuk menyusul Hae Ri. “Kenapa jalanmu cepat sekali?,” tanya Myungsoo lagi. Hae Ri masih tak menjawab pertanyaannya, Myungsoo hanya tersenyum kecil. Dia tau gadis itu tak akan menjawab pertanyaannya hingga pulang ke rumah nanti.

                Tak berapa lama, Myungsoo merasakan tetes hujan. “Hae Ri-ssi, sepertinya akan hujan,” kata Myungsoo. Hae Ri menengadahkan tangannya, dan pada saat itu juga hujan turun. Hae Ri dan Myungsoo berlari mencari tempat berlindung dan hujan semakin lebat. Mereka berlindung di sebuah halte.

                “Sial. Kenapa malam ini hujan,” gumam Hae Ri kesal. Gadis itu melihat hujan semakin lebat, dan mustahil bagi mereka untuk menerobos hujan. Angin berhembus lumayan kencang, dan itu membuat Hae Ri menggigil kedinginan. Pada saat itu lah Hae Ri menyalahkan dirinya sendiri, kenapa dia harus memakai baju lengan pendek malam ini.

                “Kau kedinginan?,” tanya Myungsoo. Hae Ri mengangguk, “Sedikit,”. Myungsoo kemudian melepas jaketnya, tapi segera dihentikan oleh Hae Ri. “Tidak perlu, aku masih tahan kok. Kau pakai saja lagi jaketmu,” kata Hae Ri. “Kenapa?,” tanya Myungsoo. Hae Ri sedikit ragu ingin menjawab, “Eum.. Itu.. Itu karena aku takut kau nanti sakit karena meminjamkan jaketmu padaku. Sudahlah,”.

                Myungsoo mengerdipkan matanya, tak percaya Hae Ri menolak jaketnya. Walaupun gadis itu tampak acuh, tapi ternyata dia juga peduli orang lain. “Rasanya… aku ingin memelukmu,”

 

((To Be Continued))

Please comment and subscribe! ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet