Dream Hill

My Little Brother
  • Note : ‘Garis miring’ dan ‘Bercetak tebal’ berarti flashback.

 

Chapter 5

 

Sungmin menatap langit yang hampir gelap. Mereka keluar terlalu lama. Apalagi sepertinya hujan akan turun. Padahal semua stasiun TV bilang perkiraan cuaca hari ini akan cerah. Tapi kenapa sekarang ada awan mendung?

“Jangan kesana Sungjin, disana ada jurang” Kyuhyun memperingatkan Sungjin yang berlarian mengejar kupu-kupu ke arah semak-semak di kiri mereka.

Sungmin, Sungjin dan Kyuhyun mendapatkan izin keluar dari rumah sakit hari ini.dan tanpa menyia-nyiakan kesempatan langka itu, ketiga bocah itu pergi ke Bukit Impian. Kyuhyun yang baru pertama kali kesana menatap kagum pemandangan indah yang disajikan bukit itu. Kedua bocah hiperaktif itu berlarian kesana-kemari dengan riangnya membuat Sungmin harus ekstra memperhatikan mereka. Apalagi Sungjin yang tadi sempat mimisan.

“Aku ingin menangkap kupu-kupu ungu” jawab Sungjin.

Sungmin mendengar nada dering tanda ada panggilan masuk di ponselnya. Sungmin meraba saku celana katunnya tapi tidak menemukan gundukkan benda kotak disana. Ah, sepertinya Sungmin lupa jika dongsaeng bandelnya itu sempat menyusupkan HP Sungmin ke dasar tas ransel kakaknya. Si adik kesal karena ibunya menelepon 5 menit sekali. Sungjin merasa itu sangat mengganggu.

Sungmin tahu ibunya pasti kawatir karena mereka belum pulang. Sungmin mencari letak HPnya yang terus berdering. Dia sudah memegang benda berisik itu saat mendengar teriakan Sungjin dan pekikkan panik Kyuhyun.

Hanya dalam waktu kurang dari satu menit, Sungjin yang mengejar kupu-kupu ungu yang tadi melewatinya tersandung kakinya sendiri dan terjatuh ke jurang. Kyuhyun yang mengikutinya karena cemas berhasil menahan tangan kanan Sungjin. Tapi kedua bocah itu sangat ketakutan. Apalagi tangan keduanya berkeringat sehingga sangat susah mempertahankan posisi mengerikan itu. Jika pegangan Sungjin lepas dari tangan Kyuhyun bisa dipastikan tubuh kecilnya akan menggelinding ke dasa jurang yang cukup dalam.

Sungjin melihat ke bawah dan seketika perutnya mual. Dia takut ketinggian. Kepalanya mendadak pusing. Cairan merah keluar dari hidungnya. Bahkan pegangannya melonggar.

“Bertahanlah Sungjin” perintah Kyuhyun yang mulai kesulitan menahan berat badan sahabatnya.

Sungmin berlari menghampiri keduanya. Dia memegang bahu Kyuhyun untuk menarik keduanya, tapi naas, tanah yang digunakan Kyuhyun berpijak tidaklah kuat, tanah itu longsor.

Kyuhyun berteriak kaget. Sungmin bersyukur dia mengikuti latihan ‘Material Art’ tiga minggu sekali, jadi gerakan refleksnya bagus. Sebelum Kyuhyun jatuh, Sungmin memegang tangan Kyuhyun dengan tangan kanannya. Sungmin meraih tangan kanan Sungjin yang tadi sempat berpegangan pada rumput. Kini kedua tangan Sungmin dipakai untuk menahan tubuh kedua bocah itu.

“Jangan lepaskan, mengerti?” Sungmin memerintahkan kedua bocah yang tengah ketakutan itu. Kyuhyun mengangguk sedangkan Sungjin meringis.

Gerimis turun dari langit. Sungmin mati-matian bertahan pada posisinya. Air hujan membuat tanah licin. Dia tidak yakin bisa bertahan lebih lama lagi. Dia tahu jika terus begini mereka bertiga akan jatuh ke jurang.

Hujan mulai turun dengan deras saat dia merasakan pegangan tangan sebelah kirinya melemah. Sungjin yang penyakitnya kambuh perlahan menutup matanya. Udara dingin dan perasaan takut membuatnya melemah.

“Andwae! Jangan tutup matamu Sungjin” Kyuhyun dengan tangan kiri yang tidak dipegang Sungmin mencoba menyentuh bahu Sungjin.

Tapi sayang Sungjin tak juga membuka matanya. Sungmin menatap wajah adik kandungnya yang pucat. Sungmin tahu adiknya akan mati jika mereka terus begini. Dan dia tidak mau itu terjadi.

Sungmin menatap Kyuhyun sendu “Kyunnie…”

“Kita harus menyelamatkan Sungjin hyungie” Kyuhyun berkata cemas. Dia juga sangat takut jatuh karena pasti jurang itu sangat dalam.

“Aku tahu” suara Sungmin terdengar aneh. Seolah ada nada menyesal dan sedih disana “… karena itu…”

Kyuhyun bingung saat merasakan tangan Sungmin tidak membalas pegangannya. Hanya tangan Kyuhyun yang berpegangan di tangan hyung-nya itu “Minimie hyung…”

Air mata Sungmin mengalir di pipinya “Mianhae Kyuhyunnie…. Jeongmal mianhae…” sekali sentak pegangan Kyuhyun di tangan Sungmin terlepas.

Begitu tangan kanannya bebas, Sungmin menggunakannya untuk menarik tubuh Sungjin yang sudah pingsan. Dipeluknya tubuh itu saat sudah berhasil membaringkan dalam dekapannya. Nafas adiknya terputus-putus. Sungmin menoleh ke arah jurang. Dia tidak bisa melihat ke dasar jurang karena hujan yan sangat deras.

Suara petir membuat Sungmin tersadar. Dia menggendong tubuh dongsaengnya yang sedingin es di punggungnya dan berlari ke rumah sakit. Meninggalkan dongsaengnya satu lagi yang juga tengah sekarat di dasar jurang. Meninggalkan seorang anak yang sudah mempercayainya dan menganggapnya hyung yang penting. Seseorang yang sakit. Baik tubuh dan hatinya.

~^o^~

“Aku kemari untuk meminta maaf padamu Kyuhyunnie” Sungmin mendekat ke arah Kyuhyun.

Kyuhyun berusaha mundur tetapi punggungnya membentur kepala ranjangnya “Pergi” hanya kata itu yang mampu dia ucapkan di tengah rasa sesak pada paru-parunya.

“Jangan takut Kyu, aku tak akan menyakitimu” Sungmin makin medekat.

Kyuhyun tidak percaya. Dia tidak bisa percaya lagi pada sosok di depannya. Sosok yang melepaskan tangannya di saat keselamatannya hanya tergantung pada itu. Sosok yang tega meninggalkannya sendiri di dasar jurang yang gelap. Sosok yang mengorbankan dirinya seolah dia hanyalah sesuatu yang tidak penting. Padahal Kyuhyun sudah memberikan kepercayaan sepenuhnya pada sosok itu.

“Mianhae Kyuhyunnie… jeongmal minahae…” Sungmin tak kuasa menahan tangisannya. Dia sadar betapa jahatnya dia pada sosok yang sudah dia anggap adik itu “Tolong maafkan aku Kyu…”

Kyuhyun mencengkram dadanya yang sakit. Nafasnya mulai terengah-engah. Ketakutan kembali menguasainya. Rasa sakitnya dihianati membuatnya tidak bisa menenangkan detak jantungnya yang kacau.

“Sungjin sudah pergi. Dia membenciku karena aku mengorbankanmu” Sungmin kini ada di hadapan Kyuhyun. Tangannya terulur ingin menyentuh surai hitam Kyuhyun “Maafkan kami Kyu… jebal….”

Tubuh Kyuhyun menegang saat jemari Sungmin menyentuh rambutnya. Pandangannya mulai buram.

Sebuah tarikan kasar membuat Sungmin menjauh dari tubuh Kyuhyun yang semakin lemas.

“KAU MAU MEMBUNUHNYA LAGI LEE SUNGMIN!” Heechul berteriak murka. Didorongnya tubuh Sungmin membuat bocah 9 tahun itu terduduk di lantai.

Heechul sudah melayangkan kakinya untuk menendang bocah yang sangat dibencinya itu saat tangan Kyuhyun yang gemetar menghentikannya “Andwae… jangan aju…ssi”

Heechul teringat pada kondisi Kyuhyun. Dia menatap anak angkatnya dengan raut cemas. Apalagi saat melihat wajah pucat bocah itu “Apa yang kau rasakan Kyu?”

Kyuhyun berusaha menenangkan detak jantungnya dan mencoba bernafas dengan normal. Dia cukup berhasil karena sekarang wajahnya tidak sepucat tadi dan nafasnya mulai normal “Gwencanayo ajussi”

Heechul menghembuskan nafas lega saat meraba denyut nadi Kyuhyun yang normal. Dia menoleh ke arah Sungmin tadi duduk tapi kini bocah itu entah berada dimana “Cih! Dia kabur!” matanya kembali menatap Kyuhyun masih dengan tatapan cemas “Kita panggil Hangeng saja ya?”

Kyuhyun segera menggeleng “Aku baik-baik saja ajussi”

Heechul tahu Kyuhyun tidak suka dipaksa “Baiklah. Tapi aku akan membawakanmu sarapan dan obat. Kau mau memakannya kan?”

Kyuhyun mengangguk.

Sepeninggal Heechul, Kyuhyun yang hanya sendiri di kamarnya itu menghela nafas. Nafasnya sudah normal tetapi rasa sakit di paru-parunya masih sedikit terasa. Walau sudah setahun, dia belum bisa melupakan kejadian itu. Kejadian yang membuatnya koma selama 2 bulan. Dia tahu jika Heechul telat menemukannya di dasar jurang itu semenit saja, dia pasti sudah mati. Dia juga tahu sebulan setelah peristiwa itu Sungjin meninggal. Sejak saat itulah Keluarga Lee seolah diharamkan menginjakkan kakinya di rumah sakit ini. Walau Sungmin pernah kembali untuk meminta maaf pada Kyuhyun dan malah memperburuk keadaan Kyuhyun dan mendapat pengusiran sadis dari Heechul bahkan juga Dokter Lee. Kyuhyun tahu dia harus mencoba memaafkan Sungmin. Dia bukannya membenci Sungmin, hanya saja dia takut. Takut rasa sakit seperti setahun lalu terulang lagi.

Sebuah benda yang tergeletak di lantai dekat kasurnya menarik perhatian Kyuhyun. Dari motif kelinci di kertas kadonya dia tahu itu dari siapa. Sungjin sangat menyukai kelinci karena katanya hewan itu mirip hyung kesayangannya. Walau ragu, Kyuhyun mengambil benda itu. Tapi sebelum dia bisa menebak isinya pintu kamarnya kembali terbuka. Kyuhyun menyembunyikan kado yang tidak terlalu besar itu di balik bantalnya. Dia akan membukanya setelah selesai berurusan dengan sarapan, obat dan ajussi kesayangannya yang galak dan overprotektif.

~^o^~

            Selesai mandi dan ganti baju Siwon segera mengunjungi dongsaeng tercintanya. Kata dokter Heechul yang galak setengah mati itu Kyuhyun tengah tidur siang. Siwon melangkah senang sembari membawa bunngkusan berisi vanila cake kesukaan Kyuhyun.

            Suara pintu yang terbuka tidak membangunkan bocah 6 tahunan yang tengah tertidur itu. Mungkin akibat obat yang dia telan selesai sarapan. Siwon tersenyum manis menghampiri Kyuhyun. Dia membelai rambut halus bocah itu dengan sayang.

            “Apa kau tidak bandel selama aku pergi?” Siwon bertanya. Tentu saja Kyuhyun yang masih tertidur lelap tidak mendengarnya “Kita pasti memenangkan pertaruhan itu Kyunnie. Aku percaya padamu. Kita akan melewati bulan ini dengan lancar. Hyung akan menang dalam pertandingan basket. Kau akan tetap bersama hyung. Kau tak akan menyerahkan Kyunnie?”

            Siwon menghela nafasnya. Sebenarnya dia sangat lelah setekah lathan basket dengan keras sejak pagi. Tapi perdebatannya dengan sang ayah sebelum ke rumah sakit ini masih membayanginya.

            “Dokter sudah memperbolehkanmu pulang jadi untuk apa kau masih menginap di rumah sakit? Sekolahmu lebih dekat dari rumah. Dengan berada di rumah kami akan lebih mudah mengawasimu. Appa akan meninta Leeteuk untuk mengemasi barang-barangmu. Pelayan juga sudah membersihkan kamarmu. Mulai malam ini tidurlah di kamarmu lagi”

            “Aku masih ingin tidur bersamamu Kyu, tapi appa memintaku pulang” Siwon tersenyum sedih “Apa yang harus kulakukan?”

            “Eungh…” Kyuhyun terlihat menggeliat.

            Siwon segera mengganti ekspresi wajahnya. Dia tersenyum cerah saat manik segelap arang milik Kyuhyun mengerjab-ngerjab lucu untuk menyesuaikan cahaya pada retinanya “Selamat siang My Little Brother”

            Kyuhyun yang mendengar suara Siwon langsung tersenyum senang “Kau sudah pulang Wonnie hyung”

            Siwon membantu Kyuhyun duduk “Dari tadi”

            “Kenapa tidak membangunkanku?” Tanya Kyuhyun sambil merapikan helaian rambutnya yang berantakan sebahabis bangun tidur.

            “Hyung tak ingin mengganggu tidurmu” jawab Siwon “Ah, hyung punya oleh-oleh untukmu” Siwon menaruh vanila cake yang ditaruhnya di meja nakas di pangkuan Kyuhyun.

            “Vanila cake!” seru Kyuhyun senang “Gomawo hyungie” bocah itu langsung membuka kotak cake itu dan melahapnya “Enaaaakkk~”

            Siwon terkekeh “Kalau Kyunnie terus menuruti perkataan hyung, hyung akan memberikan vanila cake seperti ini untukmu”

            “Jjinja?” Kyuhyun berkata senang.

            Siwon mengangguk “Namja sejati tidak pernah menarik omongannya”

            Kyuhyun mengangguk antusias “Kyunnie mau kue ini setiap hari”

            Siwon mengelus rambut Kyuhyun “Karena itu jadilah anak baik, arrachi?”

            Kyuhyun kembali mengangguk “Apapun untuk Wonnie hyung”

            “Atau apapun untuk vanila cake?” goda Siwon.

            Kyuhyun hanya nyengir dan kembali melahap kuenya.

            “Kyunnie, aku menanyakan ini karena penasaran” Siwon menatap Kyuhyun yang sudah menghabiskan setengah kuenya “Apa Kyu kenal Sungmin hyung?”

            Jika sedang mengunyah Kyuhyun pasti tersedak. Untung saja potongan kue itu belum masuk mulutnya “M..mwo?”

            “Apa Kyunnie mengenal Sungmin hyung? Dia salah satu teman setim hyung di basket. Sejak kemarin dia mendadak bertanya banyak hal tentangmu. Dari caranya bicara dia seolah sudah mengenalmu lebih dulu” jelas Siwon.

            Kyuhyun menggigit bibirnya. Dia tidak tahu harus berkata apa.

            Siwon yang menyadari ada hal aneh tidak ingin bertanya lebih jauh pada Kyuhyun. Dia tak ingin dongsaeng manisnya merasa tidak nyaman. Dia bisa bertanya pada Heechul atau Sungmin sendiri nanti “Sudahlah. Itu tidak penting. Ayo makan lagi”

            Kyuhyun mengunyah kuenya dengan tidak semangat. Siwon jadi merasa bersalah merusak mood Kyuhyun. Berniat membuat dongsaengnya kembali bersemangat, Siwon merebut kotak kue Kyuhyun.

            “Kelihatannya enak, semua untuk hyung ya” Siwon berkata sambil memakana potongana besar di kotak sekali lahap “Wow! Benar-benar enak!”

            “Yak Wonnie hyung! Itu vanila cake Kyu!” Kyuhyun berusaha merebut kuenya kembali.

            “Katamu apapun untuk Wonnie hyung” Siwon memasang wajah tidak terima.

            “Apapun kecuali vanila cake” Kyuhyun memajukan bibirnya tanda kesal.

            Siwon tertawa “Baiklah, hyung akan mengembalikannya tapi cium dulu” Siwon menunjuk pipinya.

            “Issh! Hyung menyebalkan” Kyuhyun mengecup pipi Siwon dan langsung merebut kuenya kembali “Kueku!!”

            Siwon tertawa lagi “Dasar maniak vanila cake”

            “Daripada Wonni hyung, maniak ciuman Kyu” balas Kyuhyun telak.

~^o^~

Lagi-lagi Kyuhyun sendirian setelah sarapan dan minum obat. Siwon latihan basket, Heechul sibuk dengan pasiennya, begitu juga Hangeng. Kyuhyun memilih membaringkan tubuh kecilnya di kasur. Tapi dia merasakan sesuatu merusak kenyamaan bantalnya. Dia memang merasakan itu dari kemarin, tapi karena malas dan lelah dia belum memeriksanya.

Kyuhyun bangun kembali dan menganagkat bantalnya. Sebuah kotak kecil yang dibungkus kertas kado kelinci lucu terlihat penyok disana. Ah, bingkisan yang ditemukannya kemarin setelah kunjungan Sungmin. Dengan sedikit ragu Kyuhyun mengambilnya. Dia penasaran dengan isinya tapi ada perasaan takut untuk membukanya.

Buka. Tidak. Buka. Tidak. Buka.

Setelah menghitung kancing piyamanya, Kyuhyun memutuskan untuk membuka bingkisan itu. Apapun isinya dia harus menyiapkan diri.

Suara gemerisik lonceng terdengar saat kotak dari bingkisan itu di buka. Sebuah gantungan kunci dengan kupu-kupu ungu dan biru kecil-kecil berjumlah 7 menggantung disana. Diujungnya ada lonceng-lonceng kecil yang juga berjumlah sama dengan kupu-kupunya. Sebuah gantungan indah yang dulu pernah Kyuhyun lihat di sebuah katalog yang dibawa Sungmin.

Sebuah surat diletakkan di bawah ganatungan kunci.

Kyuhyunnie, sahabat terbaikku.


Ini Sungjin. Sungjin menyuruh Sungmin hyung menulisnya. Sungie kan belum bisa menulis hangul. Tulisan Sungmin hyung pun pasti jelek, hehe.

Kyuhyunnie, Sungie sangat marah mendengar penjelasan Sungmin hyung saat Sungie bangun. Sungie tahu semuanya salah Sungie. Harusnya Sungie mendengarkan perkataan Kyu. Harusnya Sungie tidak nakal. Jika Sungie anak baik, Kyuhyunnie tidak akan jatuh. Jeongmal mianhae…

Kyu, Sungie mohon maafkan Sungmin hyung dan Sungjin. Kami sudah jahat. Tolong jangan benci kami.

Kyu, kepala Sungie sakit sekali. Mungkin penyakit Sungie makin parah. Apa Kyu disana baik-baik saja? Sungie takut Kyu. Sungie takut Kyu membenci Sungjin dan Sungmin hyung. Sungie tak akan bisa tidur dengan tenang jika Kyu marah.

Sungie ingin memberi kupu-kupu indah ini ke Kyu. Tolong jaga mereka untuk Sungie.

 

Saranghae Kyuhyunnie

Sungjinnie

 

Rasa sedih menyusup ke hati Kyuhyun. Sahabat baiknya mengiriminya surat. Sahabat baiknya yang sudah meninggal. Ada perasaan bersalah yang Kyuhyun rasakan. Dia tidak membenci Sungjin bahkan Sungmin. Tapi dia juga tidak memberi kesempatan dan maaf untuk mereka. Kyuhyun merasa sangat jahat.

“Mianhae Sungjin-ah” Kyuhyun menatap surat yang lecek itu. Sepertinya Sungmin sering membaca ulang surat itu sepanjang tahun. Bahkan ada bekas air mata yang sudah mengering di kertas berwarna pink itu.

Kyuhyun menyingkap selimutnya. Dia merasa sesak berada di kamar ini. Dia perlu pelukan menenangkan dari Heechul ataupun Hangeng. Dia juga memerlukan pelukan hangat Siwon. Tapi Kyuhyun tahu, dia tidak boleh mengganggu orang-orang terpenting dalam hidupnya itu. Mereka juga punya kesibukkan selain mengurusnya. Kyuhyun mengenakan sandal perkepala Pikachu-nya dan memilih berjalan-jalan di taman belakang rumah sakit.

~^o^~

Siwon menatap tak percaya pada Sungmin. Siwon berhasil memaksa Sungmin untuk bercerita dan kini dia sudah tahu semuanya. Tentang kejadian di Bukit Impian. Tentang Sungmin yang meninggalkan Kyuhyun dalam keadaan sekarat di dasar jurang.

“Aku tak percaya kau melakukan itu hyung” Siwon mencoba menahan rasa marah yang menguasainya.

“Saat itu aku hanya memikirkan Sungjin. Aku takut Sungjin kambuh dan tidak selamat” ucap Sungmin sambil menundukkan wajahnya. Dia tidak berani menatap Siwon.

“BAGAIMANA DENGAN KYUNNIE?” Siwon tidak tahan untuk tidak berteriak “Tidakkah hyung juga memikirkannya?”

“Aku menyesal Siwonnie” Sungmin menggigit bibir bawahnya.

“Pantas Kyuhyun sangat ketakutan saat melihatmu dulu hyung. Aku tidak menyangka kaulah yang dia takuti” Siwon berkata.

“Benarkah keadaan Kyuhyun parah Siwon?” Sungmin akhirnya menantap mata Siwon “Separah apa keadaannya?”

“Untuk apa hyung peduli?” Siwon menatap marah Sungmin.

“Aku ingin meminta maaf padanya. Sungjin tidak akan tenang di dunia sana jika Kyuhyun belum memaafkannya” jawab Sungmin pelan.

“Kata Hangeng ajussi umur Kyuhyun tidak akan lama lagi” Siwon menjawab. Dia tidak bisa menyembunyikan nada sedih dalam suaranya “Tapi aku yakin Kyuhyun akan terus bertahan. Dia anak yang kuat. Dia akan terus hidup”

Sungmin melihat keyakinan dan ketulusan dari mata Siwon. Seolah ikatan darah bukan hal penting. Siwon dan Kyuhyun yang sama sekali tidak mempunyai hubungan darah terlihat memiliki ikatan yanag sangata kuat.

 “Aku minta padamu hyung untuk tidak muncul di hadapan Kyuhyun lagi” Siwon menatap serius Sungmin “Aku tak mau kehadiran hyung memperparah kondisinya”

Sungmin terbelalak “Tapi aku bel-”

“Aku tak segan-segan menyakitimu jika hyung membuat Kyuhyun terluka” Siwon memotong ucapan Sungmin “Aku tak pernah main-main dengana kata-kataku Sungmin hyung”

~^o^~

Kyuhyun duduk di dekat kolam ikan belakang rumah sakit sambil melamun. Ikan-ikan berwarna-warni meliuk-liuk saling kejar di dalam sana. Seandainya tubuhnya sehat, Kyuhyun sangat ingin pergi berenang di kolam bersama teman-teman sekolahnya. Tapi jangankan berenang, dia tidak yakin bisa pergi sekolah.

Kadang Kyuhyun tidak bisa menolak rasa iri bersemayam dalam hatinya ketika dia melihat anak seumurannya berlari-larian di koridor rumah sakit dengan seragam TK-nya. Jika bisa, sekali saja, dia ingin menggunakan seragam itu dan melakukan aktivitas belajar seperti yang sering dia tonton di film. Tapi Kyuhyun sadar. Untuk bisa bernafas saja saat ini dia harus bersyukur. Bukankah dokter bilang umurnya tinggal seujung jari? Apa dia akan mati besok? Lusa? Kapan pun waktunya, Kyuhyun harus mempersiapkan diri.

“Penyakit kita berbeda Kyu, tapi akhirnya kita pasti akan mati. Sungie sangat takut jika Sungie tidur di malam hari dan begitu bangun Sungie tidak berada di pelukan eomma. Tapi eomma bilang, jika Sungie anak yang baik, Sungie tak perlu cemas. Karena malaikat yang cantik akan menjemput Sungie. Dan di dunia baaru itu Sungie tak perlu merasakan sakit seperti ini lagi. Bukankah itu menenangkan Kyuhyunnie?”

Kyuhyun terserum miris saat mengingat kalimat panjang dari sahabatnya. Apa sebentar lagi dia aakn menyusul Sungjin ke dunia sana? Di dunia yang tidak mengenal rasa sakit itu? Kyuhyun memang sudah sangat lelah merasakan sakit saat jantungnya berdetak, sesak saat udara masuk ke paru-parunya, tapi dia belum mau meninggalkan dunia ini. Walau di dunia sana ada sang bunda yang menanti, Kyuhyun tetap belum rela. Dia masih ingin berada di sisi Heechul, Hangeng, Siwon dan semua orang yang dia sayangi. Dia rela merasakan sakit asal bisa bersama orang-orang itu.

Suara lonceng kecil dari gantungan pemberian Sungjin terdengar saat Kyuhyun menggoyangkan benda itu. Dia ingat Sungjin sangat suka suara lonceng, karena itu meningatkannya pada pernikahan bibinya. Pesta pernikahan pertama dan terakhir yang bisa dihadirinya. Kyuhyun jadi berpikir apa dia bisa menghadari pesta pernikahan dalam hidupnya? Atau dia akan mati tanpa pernah merasakannya?

“Meong…” suara lain tertangkap oleh telinga Kyuhyun. Namja cilik itu berhenti menggoyang-goyangkan gantungan kuncinya “Meong… Meong…” itu suara kucing. Suaranya terdengar seperti kesakitan.

Kaki kecil Kyuhyun melangkah sambil berkonsentrasi mencari sumber datangnya suara si kucing. Mungkin saja itu kucing liar yang dulu pernah Kyuhyun temukan di dekat makam ibunya. Seekor kucing 3 warna dengan ekor pendek.

“Meong…” Kyuhyun mendongak ketika sampai di sebuah pohon ketapang besar “Meong…” di salah satu dahan pohon yang cukup tinggi ada seekor kucing 3 warna yang salah satu kakinya terjepit di antara dahan-dahan kecil.

“Aigo ternyata memang Catty” Kyuhyun menamai kucing liar itu Catty. Kucing itu dulu sering kemari tapi sejak setahun lalu dia hilang entah kemana “Sedang apa di atas sana Catty?”

“Meong….” Mata hijau kucing itu menatap Kyuhyun dengan pandangan memelas. Kucing yang cukup besar itu berusaha menarik-narik kakinya yang terjepit.

“Kau memang kucing bandel” Kyuhyun geleng-geleng kepala “Aku akan membantumu, tunggu disana”

Walau Kyuhyun memiliki tubuh yang tidak sekuat anak biasanya, dia bisa memanjat. Saat berusia 4 tahun, Kyuhyun yang ngambek karena Hangeng dipindahkan ke rumah sakit di China sengaja memajat pohon jambu di sebuah rumah tak jauh dari rumah sakit. Seluruh rumah sakit heboh karena mengira Kyuhyun hilang dan nekat ke China. Hangeng sampai kembali ke Korea. Pemilik rumah yang juga salah satu dokter di rumah sakit itulah yang menemukan Kyuhyun di rerumputan rumahnya dalam keadaan pingsan. Kyuhyun yang tidak biasa dengan angin di luar ruangan pingsan dan jatuh dari pohon. Saking marahnya Heechul, namja catik itu membabat habis pohon itu. Sejak itu, jika sedang ngambek Kyuhyun akan memanjat pohon-pohon di area rumah sakit dan hanya mau turun jika keinginannya dikabulkan.

Sudah setahun Kyuhyun tidak memanjat pohon, tapi dia bisa dengan mudah memanjat sampai di tempat si kucing terjepit. Melihat Kyuhyun, kucing itu berhenti mengeong. Dia memberi kesempatan bocah imut itu untuk melepaskan kakinya yang terjepit.

“Nah, sekarang kau bebas Catty” Kyuhyun mengelus kepala kucing itu setelah berhasil mengeluarkan kaki depannya yang terjepit “Kemana saja kau Catty? Kyu merindukanmu”

Kucing itu mengeong tanda berterima kasih dan menjilat pipi Kyuhyun. Tingkahnya yang seperti anjing itu membuat Kyuhyun geli “Kau berteman dengan Doggy yang sering menggonggongmu dulu? Kenapa kau bertingkah seperti dia?”

Seolah mengerti kata-kata Kyuhyun kucing itu mengeong riang. Kyuhyun tertawa kecil. Mana ada kucing berteman dengan anjing? Bahkan di kartun pun hal seperti itu langka terjadi “Bagaimana bisa kau dengan mudah memaafkan Doggy? Bukankah seumur hidupnya dia hanya menggonggong padamu? Dia tidak pernah memperlakukanmu dengan lembut. Apa kau melupakan semua kejahatannya?” Kyuhyun bertanya “Aku saja belum bisa melupakan satu perlakuan jahat orang padaku. Padahal kebaikannya jauh lebih banyak”

Tiba-tiba Kyuhyun mengingat saat-saat dia bersama Lee bersaudara. Saat pertama dia bertemu dengan Sungjin yang pemalu dan Sungmin yang supel. Kyuhyun ingat kedua bocah itu menangis sangat keras saat Kyuhyun demam tinggi. Kedua saudara itu menyanyikannya lagu setiap Kyuhyun merindukan ibunya. Kedua anak itulah yang menemaninya saat malam badai yang dingin.

“Kau benar Catty. Harusnya aku tidak hanya mengingat malam mengerikan itu saja. Aku harusnya mengingat malam-malam indah lainnya saat Sungmin hyung menggenggam tanganku. Malam-malam saat Sungjin memelukku yang terlelap” Kyuhyun menunduk sedih “Bukan mereka yang jahat. Akulah penjahatnya”

Kyuhyun hampir kehilangan keseimbangannya saat Catty tiba-tiba melepaskan diri dari pangkuannya. Kucing itu mengeong pada seekor kucing berwarna hitam pekat di bawah pohon sana. Catty berbalik pada Kyuhyun. Matanya menatap Kyuhyun seolah berterima kasih padanya. Kyuhyun tersenyum “Apa dia namjachingumu? Kau akan kencan dengannya?” Kyuhyun mengusap bulu-bulu lembut Catty “Selamat bersenang-senang. Hati-hatilah di jalan Catty dan Blacky”

Catty mengeong sekali lagi pada Kyuhyun dan kemudian melompat mulus ke tanah dekat si kucing hitam yang diberi nama Blacky oleh Kyuhyun. Kedua kucing itu berlalu dengan berjalan beriringan. Kyuhyun tersenyum senang melihatnya.

Tapi senyum itu luntur saat Kyuhyun mendengar suara mendengung. Suara dari hewan paling ditakutinya. Seekor tawon terbang di depan wajah Kyuhyun. Refleks, Kyuhyun memundurkan tubuhnya sampai kepala belakangnya menghantam keras batang pohon. Seketika pening menguasainya.

Keseimbangan tubuhnya langsung hilang. Kyuhyun tidak bisa mencegah tubuh mungilnya melayang di udara. Dia lebih memilih jatuh ke tanah yang keras daripada disengat hewan mematikan itu.

Bruk

~>o<~ TBC ~>o<~

Kyuhyun jatuh dari pohon?

Apa Kyunnie akan terluka parah?

 

Sudah terjawabkan apa yang terjadi pada Kyuhyun dan Sungmin setahun lalu?

Mianhae jika makin aneh atau kualitas menurun.

Jeongmal gomawo buat LR yang menyempatkan diri coment.

 

Sibuk Nyurus Ospek MaBa

Anin :3

 

Ps : Panjang kan? Untuk nyogok keterlambatan, hehehe

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 7: Wahhhh baby kyu jatuh......
Siwonie cepat bantu baby kyu.....
WonkyuLovers #2
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
WonkyuLovers #3
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
chookyuu
#4
Chapter 7: Ohh... my... babykyu jatuh..
chookyuu
#5
Chapter 3: Huwee sebegitu parah kah kodisinya :"( selamatkan kyukyu ku..
chookyuu
#6
Chapter 1: Ohh babykyu .. semoga tuhan memberkatimu
mikukako #7
Chapter 7: Hiks aku benar2 penasaran.... kapan ff ini dilanjut???
Aku suka sekali ceritanya...


Ditunggu lanjutannya... kalo bisa di update di ffn dulu ya... hehe soalnya aku udah follow ff itu... kalo update kan dapat pemberitahuan...
Kalo ini aku pake email beda&lupa pw emailnya... >.<



Ditunggu lanjutannya
mikukako #8
Chapter 6: Ditunggu lanjutannya ^^
mikukako #9
Chapter 5: Ditunggu lanjutannya



Semangaaat
mikukako #10
Chapter 4: Ditunggu lanjutannya