WonKyu's Bet

My Little Brother

Author POV.

            Siwon terbangun dari tidurnya nyenyaknya. Hal pertama yang dilihatnya begitu membuka mata adalah wajah lembut mommy-nya.

            “Pagi chagiya” Mrs Choi mengelus surai hitam anak tunggalnya “Bagaimana perasaanmu hari ini?”

            “Sangat baik” jawab Siwon ceria “Kapan mommy datang?”

            “Tadi malam. Tapi mommy tak tega membangunkanmu yang sudah tidur. Daddy juga datang, dia berangkat ke kantor setengah jam lalu” jelas Mrs Choi.

            Siwon manggut-manggut dan tersenyum manis merasakan lembutnya sentuhan sang bunda yang sangat dia rindukan “Mommy, kemarin ada anak kecil yang sangat manis, aku sangat menyayanginya padahal aku baru bertemu dengannya dua kali”

            Mrs Choi menatap anaknya sedikit kaget. Setahunya Siwon bukan anak yang mudah suka dengan orang lain. Bisa dibilang dia cukup tertutup pada orang asing “Oh ya? Siwon bertemu dimana?”

            “Dari bajunya dia dirawat di rumah sakit ini tapi aku tak tahu dia sakit apa. Dia sangat menggemaskan dan ceria. Aku ingin punya adik seperti dia” Siwon berkata semangat.

            Mrs Choi tersenyum. Sebelum sempat menjawab curhatan Siwon, seorang dokter berwajah oriental masuk ke kamar itu dengan senyum lembutnya.

            “Selamat pagi Mrs Choi, selamat pagi Siwonnie” sapa Hangeng ramah.

            “Selamat pagi dokter Tan” jawab Mrs Choi. Tadi malam Hangeng dan kedua orang tua Siwon sudah berbicara panjang tentang kondisi Siwon.

            “Han ajussi, bisakah kita mulai terapinya sekarang?” Siwon bertanya dengan nada semangat. Dia sudah tidak sabar memulai terapinya.

            Hangeng yang saat itu tengah memeriksa Siwon tersenyum melihat mata hitam Siwon yang berbinar-binar “Kondisi kesehatanmu meningkat drastis, tak ada salahnya memulai terapi hari ini setelah sarapan. Tapi Siwonnie harus berjanji untuk tidak memaksakan diri. Jika sudah lelah harus mengatakannya, arra?”

            Siwon mengangguk “Beres Han ajussi”

            “Tapi aku penasaran, apa yang membuatmu tiba-tiba semangat untuk terapi?” Tanya Hangeng menatap bocah berlesung pipi yang tengah duduk bersandar di kepala ranjangnya.

            “Aku bertemu adik kecil yang lucu. Dia memberiku semangat. Aku jadi ingin melindunginya. Tapi jika berjalan saja aku tak bisa, bagaimana bisa aku melindunginya? Jadi pertama-tama aku harus bisa berjalan dan menjadi kuat” jawab Siwon dengan wajah serius.

            Entah kenapa Hangeng jadi teringat Kyuhyun. Karena jadwalnya yang padat dia sudah tidak bertemu selama 2 hari dengan bocah menggemaskan itu “Semangat yang bagus. Pertahankan sampai terapi selesai”

            “Pasti” Siwon tersenyum manis.

~^o^~

            Siwon sarapan dengan lahap berkat suapan ibunya. Rasa makanan rumah sakit yang hambar sama sekali bukan persoalan. Setelah menghabiskan sarapan, Siwon duduk manis di kursi roda dengan sang ibu mendorongnya menuju ruang terapi. Hangeng yang turut mengantar sesekali mengajak yeoja cantik berumur 34 tahun itu mengobrol.

            Ruang terapi adalah sebuah ruangan luas yang legang. Itulah kesan pertama Siwon ketika melewati pintu masuk.

            “Annyeonghaseo. Amber imnida, aku akan mendampingimu selama terapi” seorang suster berambut pendek menyapa Siwon dengan senyuman ramah.

            “Ah! Suster yang jatuh kemarin!” seru Siwon saat mengingat suster yang diramalkan Kyuhyun akan jatuh.

            “Eh?” Amber menatap Siwon bingung.

            “Siwonnie, itu tidak sopan” tegur Mrs Choi.

            “Mianhamida” ucap Siwon menyadari kesalahannya “Choi Siwon imnida. Kemarin aku pernah melihatmu terjatuh dari jendela kamarku. Sekali lagi mianhae”

            Amber tertawa “Ternyata begitu. Kau sudah melihat hal yang memalukan”

            Seorang dokter berusia 35 tahun masuk membuat obrolan tentang jatuhnya Amber terhenti.

            “Nah ini dia dokter terapi terbaik di Korea, Kim Soohyun-ssi” Hangeng memperkenalkan dokter berambut ikal hitam yang baru datang.

            “Ah kau berlebihan Hangeng-ssi” Soohyun tersenyum “Meski begitu aku akan berusaha sebaik mungkin membuat pasien kecilku ini bisa berjalan lagi” lanjutnya sambil mengusap rambut Siwon.

            “Aku juga akan berusaha dokter” jawab Siwon semangat.

            “Kalau begitu ayo kita mulai terapinya” ajak Soohyun.

            Siwon tidak pernah meremehkan terapi ini. Tapi dia sungguh tak menyangka akan sesulit ini. Untuk berdiri saja sampai pakaian rumah sakitnya basah oleh keringat dia tidak bisa melakukannya. Walaupun dia sudah berpegangan pada palang, tetap saja tidak cukup untuk menahan beban tubuhnya. Nafas anak berumus 8 tahun itu sudah terengah-engah. Wajahnya mengkilap oleh keringat dingin karena kelelahan dan kesakitan padahal belum sejam dia memulai terapinya.

            “Kita istirahat saja dulu ne?” Soohyun berkata pada Siwon saat melihat wajah bocah itu kembali pucat.

            Siwon menggeleng “Aku belum lelah dokter. Aku masih sanggup”

            Soohyun memeriksa denyut nadi Siwon dan tersenyum “Baiklah. Kita lanjutkan sampai sepuluh menit lagi”

            Mrs Choi yang melihat usaha keras anaknya merasa sangat sedih. Dia tidak tega melihat Siwon kesakitan tiap menggerakkan kakinya “Apa kita tidak bisa memberinya obat penghilang rasa sakit?”

            Hangeng yang berdiri di samping yeoja cantik itu menggeleng “Obat penghilang rasa sakit akan memperlambat terapi kaki Siwon. Tapi kami akan memberikannya jika Siwon tidak bisa menahan sakitnya. Jika dilihat sekaarang, Siwon anak yang kuat. Dia tidak akan mau bergantung pada obat itu”

            “Anda benar Dokter Tan” ada senyum bangga terpantri di bibir Mrs Choi “Anak itu tidak akan mudah mengalah. Dia akan berjuang sampai akhir dengan kekuatannya sendiri”

            Hangeng mengangguk. Dia masih memperhatikan perjuangan keras Siwon untuk berdiri saat HPnya bergetar panjang. Namja kelahiran China itu mengerutkan dahinya melihat nama Heechul tertera disana. Hangeng segera mengangkatnya “Yeob…”

            “Han, cepat ke kamar Kyuhyun. Dia muntah darah. Aku tak tahu harus melakukan apa! CEPAT KEMARI TAN HANGENG!!!!” Heechul bahkan tidak membiarkan Hangeng menyelesaikan satu katapun.

            Hangeng terpaku menatap benda kotak itu ‘Kyuhyun muntah darah?’ batinnya panik ‘Kyuhyun tidak pernah muntah darah sebelumnya. Apa terjadi sesuatu yang gawat?’

            “Dokter Tan, ada apa?” Mrs Choi menepuk pundak Hangeng yang lebih tinggi darinya.

            Tepukkan itu membuatnya segera sadar dari lamunannya. Dengan panik dia berpamitan dengan Mrs Choi dan berlari kencang menuju kamr Kyuhyun.

~^o^~

            Sudah 2 jam Hangeng di dalam menangani Kyuhyun. Heechul yang semula juga berada di dalam kini mondar-mandir di depan kamar Kyuhyun. Hangeng menyuruhnya menunggu di luar dari pada panik melihat Kyuhyun yang tak henti-hentinya muntah darah di dalam sana tanpa sanggup berbuat apapun.

            Hangeng dan beberapa suster akhirnya keluar dari kamar Kyuhyun. Heechul menariknya kembali masuk sebelum namja China itu membuka mulutnya.

            “Apa yang terjadi Han? Dia tidak pernah muntah darah sebelumnya!” Heechul bertanya tanpa bisa mennyembunyikan rasa cemasnya.

            “Ada masalah dengan hatinya” jawab Hangeng pelan seolah dia berharap hal itu bukan hal besar.

            “Hatinya? Apa maksudmu? Jantung dan paru-parunyalah yang bermasalah. Kenapa sekarang kau mengatakan hatinya!” Heechul menaikkan 2 oktaf suaranya.

            “Kau sudah tahu apa yang akan terjadi padanya dengan kondisi jantung dan paru-paru yang tidak bekerja dengan baik. Keadaannya akan memburuk seiring umurnya bertambah. Satu per satu organnya akan melemah dan kemudian berhenti bekerja” Hangeng tak tahu bagaiamana cara menjelaskan kondisi Kyuhyun yang semakin parah.

            “Apa kinerja hatinya melemah?” kini suara Heechul seperti tikus yang terjepit di pintu.

            “Iya. Racun bisa dengan mudah masuk ke tubuhnya. Imunnya yang lemah memperparah kondisinya” jawab Hangeng sendu.

            “Tidak adakah yang bisa kita lakukan? Aku akan melakukan apapun untuk menyembuhkannya” Heechul berkata tegas.

            Hangeng menggeleng “Kita sudah membicarakan ini selama bertahun-tahun Chullie, penyakit Kyuhyun tidak bisa disembuhkan. Perawatan kita hanya bisa memperpanjang umurnya”

            “Tapi kita bisa memberinya donor jantung!” bantah Heechul mencari celah.

            “Tubuhnya tak akan sanggup. Kemungkinan terbesar Kyuhyun akan meninggal di meja operasi bahkan sedetik setelah pisau bedah menyentuhnya” sungguh Hangeng tak ingin mengucapkan kalimat itu tapi dia ingin Heechul menyadari kondisi Kyuhyun sebenarnya.

            “LALU APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?” teriak Heechul frustasi. Air mata sudah meleleh dari mata hitamnya. Dia melirik Kyuhyun yang kini terbaring dengan mata tertutup rapat di kasurnya. Heechul sangat takut mata itu tak terbuka lagi.

            “Chullie tenangalah” Hangeng memegang kedua bahu sahabat dekatnya itu “Kita semua bahkan tidak menyangka Kyuhyun bisa bertahan melewati 7 tahun melihat betapa lemah tubuhnya. Kau ingat saat dia koma selama 2 bulan? Dokter Lee bahkan sudah menyebutkan waktu kematiannya ketika jantungnya kembali berdetak. Kyuhyun sudah berusaha keras dalam hidupnya. Kau harus menghargai itu dan berhentilah bersikap egois”

            “Aku tahu” suara Heechul melemah tapi tidak dengan air matanya yang tak mau berhenti mengalir “Aku tahu. Aku sangat tahu. Akulah yang berada di sampingnya selama ini”

            Hangeng mencoba tersenyum “Karena itu, belajarlah mulai sekarang melepaskannya”

            “Berapa lama?” Heechul menghapus air matanya “Berapa lama lagi Kyuhyun bisa bertahan?”

            Hangeng benci harus jujur menjawab pertanyaan Heechul “Tidak sampai sebulan”

            Tubuh Heechul bergetar “Bahkan waktunya kurang dari 30 hari. Bagaimana ini Han? Aku tak bisa melepaskannya dalam waktu secepat itu”

            “Aku akan membantu Chullie” jawab Hangeng walau dia bahkan tidak yakin dirinya bisa melepaskan pasien special yang sudah diangganya sebagai keluarganya sendiri.

            “Kenapa Han? Kenapa harus Kyuhyun yang mengalami hal ini. Ini tidak adil untuknya. Dia bahkan tidak bisa melewati ulang tahunnya ke 8. Kenapa umurnya hanya tersisa kurang dari sebulan?” Heechul mengepalkan tangannya marah.

            “ANDWAE!!” sebuah pekikkan yang berasal dari pintu kamar Kyuhyun yang setengah terbuka mengalihkan perhatian kedua dokter muda itu.

            “Siwonnie?” Hangeng menatap kaget Siwon yang kini berada di dalam kamar rawat Kyuhyun dengan Mrs Choi mendorong kursi rodanya.

            “Mianhae, setelah terapi Siwon ingin menemui Kyuhyun jadi kami kemari. Jeongmal mianhae, kami tidak bermaksud meenguping pembicaraan kalian” Mrs Choi membungkuk sopan.

            “Hang ajussi, katakan padaku jika yang kudengar tadi bohong! Katakan padaku jika umur Kyuhyun masih lama. Kumohon Han ajussi!!” Siwon menatap penuh harap pada Hangeng.

            “Siapa dia Han?” Tanya Heechul setelah sadar dari shocknya.

            “Dia Choi Siwon, pasienku” jawab Hangeng “Apa yang kau lakukan disini Siwonnie? Apa kau mengenal Kyuhyun?”

            Siwon mengangguk dengan tidak sabar “Kyuhyun adalah dongsaengku. Dia yang memberiku semangat untuk bangkit lagi. Dia tidak mungkin sedang sekarat kan ajussi?” Siwon melirik ke arah Kyuhyun yang terbaring lemah dengan masker oksigen menutupi wajah pucatnya.

`“Semua yang kau dengar benar Siwonnie. Kyuhyun sakit parah dan saat ini dia sedang berjuang melawan penyakitnya” jawab Hangeng.

            Siwon menggigit bibirnya saat air mata mendesak keluar, walaupun usaha itu sia-sia karena pipi mulusnya kini bersimbah air mata “Aku tidak percaya. Kemarin dia mengunjungiku dengan senyum cerianya. Dia tidak mungkin sakit parah. Dongsaengku baik-baik saja”

            Heechul berjalan mendekati Siwon dan berlutut di dekat kaki Siwon “Apa kau yang bernama Wonnie? Kyuhyun sering bercerita tentang ‘Wonnie hyung’ padaku”

            Siwon mendongak dan menatap mata Heechul “Jjinja?”

            “Ne” Angguk Heechul “Dia sangat bersemangat menceritakan tentang hyung barunya yang tampan dan kuat. Meski kalian baru saling mengenal, Kyuhyun sangat menyayangimu. Karena itu Siwon-ah, bisakah kau melakukan sesuatu untuk Kyuhyun?”

            Siwon segera mengangguk “Apapun akan kulakukan untuk Kyuhyun” mantapnya.

            “Berilah dia semangat. Temanilah Kyuhyun. Teruslah berada di sampingnya. Maukah kau melakukan itu?” Tanya Heechul.

            Siwon kembali mengangguk “Tentu saja”

            “Meski kami adalah dokter. Tetap saja Tuhan yang menentukan kehidupan manusia” seandainya hatinya tidak sedang sedih Heechul pasti tertawa. Dia masih atheis dan anehnya dia bicara tentang Tuhan “Karena itu, berdoalah dan mintalah keajaiban untuk uri Kyuhyunnie”

            “Aku akan melalukannya” Siwon menghapus air matanya dan mentap Heechul penuh tekad “Aku akan menjadi kuat dan menjadi keajaiban untuk Kyunnie”

            Heechul tersenyum ‘Lihatlah Kyu, kau punya banyak orang yang menyayangimu. Kau harus bertahan lebih lama lagi’

            “Wo…nie… h..yung…” suara yang seperti lengkuhan itu membuat semua orang menatap asal suaranya. Seandainya ruangan tidak sunyi pasti suara sekecil itu tidak terdengar.

            “Kyunnie? Siwon meggerakkan sendiri kursi rodanya menuju ranajang tempat Kyuhyun terbaring. Desahan lega terdengar darinya dan orang-orang disana kala melihat mata hitam Kyuhyun terbuka walau terlihat sayu dan berat.

            “Hyungie…” senyuman lemah terbentuk di bibir pucat itu “Ajussi…”

            “Kyu, apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit sakit?” Tanya Heechul cemas.

            Kyuhyun menggeleng. Heechul menatapnya curiga “Dadaku nyeri” akhirnya dia mengakui.

            “Baiklah. Aku akan memeriksa Kyuhyun, yang lain silahkan tunggu di luar” kata Hangeng.

            Kyuhyun langsung menggeleng “Shiero”

            “Kyu, jangan keras kepala” peringatan Heechul terdengar.

            “Tapi Kyu mau bersama Wonnie hyung” ucap Kyuhyun.

            Siwon tersenyum sembari mengelus rambut Kyuhyun “Hyung akan disini. Kyu diperiksa Han ajussi dulu ya?”

            Walau dengan wajah cemberut Kyuhyun mengangguk.

            Heechul mendelik kesal kepada anak angkatnya “Kenapa kau lebih menuruti Siwon dari pada aku?”

            “Karena Chullie ajumma menyebalkan” jawab Kyuhyun.

            “Yak! Cho Kyuhyun!” Heechul bersiap memarahi Kyuhyun.

            “Sudahlah Chullie, Kyuhyun sedang sakit. Kau tak mau membuatnya makin parah kan?” Hangeng langsung menyudahinya.

            “Baiklah baiklah. Awas kau bocah evil. Aku pasti membalasmu setelah sehat nanti” Heechul menggerutu.

            Mrs Choi yang sedari tadi hanya diam menatap sedih bocah 7 tahun yang terlihat rapuh itu. Dia kini tahu apa yang membuat anak tunggalnya begitu menyayangi anak itu.          

~^o^~

Siwon menginap di kamar Kyuhyun walau sudah mati-matian dibujuk kembali oleh Hangeng dan Heechul ke kamarnya tapi Kyuhyun akan ngambek jika Siwon tidak tidur dengannya malam ini. Sejak tadi pagi, Siwon dan Kyuhyun terus bersama, seolah Kyuhyun tengah menggunakan waktunya yang tersisa semaksimal mungkin. Siwonpun tak keberatan menghabiskan seluruh waktunya bersama Kyuhyun. Dia berjanji akan mengukir banyak kenangan manis bersama adik kecilnya.

            “Amber noona cerita padaku tentang tipuanmu Kyu” kata Siwon sambil merapatkan pelukannya pada tubuh kurus Kyuhyun. Mereka tidur berhadapan di kasur Kyuhyun. Siwon berbaring kasur sebelah kiri karena tangan kanan Kyuhyun masih di infus.

            Kyuhyun tersenyum saat merasakan kehangatan pelukan Siwon “Jangan percaya padanya hyung, Amber noona itu sangat nakal”

            “Kaulah yang nakal dasar evil” Siwon menjitak pelan kepala Kyuhyun membuat bocah 7 tahun itu mengelus kepalanya pura-pura kesakitan “Kau membohongiku tentang ‘bisa melihat masa depan’”

            Kyuhyun terkekeh pelan “Meski begitu aku yakin hyung akan menjadi pemain basket yang hebat”

            “Aku percaya padamu Kyunnie” jawab Siwon. Saat selesai terapi, Siwon berbincang dengan Amber dan memberi tahunya tentang ‘ramalan’ Kyuhyun, tapi Amber segera memberi peringatan Siwon tentang kejahilan Kyuhyun. Amber jatuh bukan karena ramalan Kyuhyun, tapi karena dia belum terbiasa dengan pakaian suster yang feminim ini. Dari kecil Amber sangat tomboy, orang tuanyalah yang memaksanya terjun ke dunia kesehatan. Tapi sejak bertemu Kyuhyun, Amber merasa disinilah tempatnya. Tempatnya mampu membantu para pasien untuk semangat melawan rasa sakitnya.

            “Memang harus” angguk Kyuhyun “Karena hyung sangat berbakat. Hyung pasti bisa meraih impian hyung”

            “Kyunnie sendiri, apa impianmu?” Tanya Siwon mentap penasaran onyx hitam Kyuhyun “Impian untuk dirimu sendiri. Bukan untuk oang lain”

            Kyuhyun terdiam sejenak kemudian menjawab “Aku hanya ingin semua orang yang kusayangi bahagia”

            “Sudah kubilang, impian untuk dirimu sendiri Kyunnie” Siwon menyentil dahi Kyuhyun.

            Kyuhyun mengerucutkan bibirnya “Itu kekerasan hyung. Aku kan sedang sakit”

            “Jangan mengalihkan pembicaraan” Siwon mendelik pada Kyuhyun.

            Sesaat wajah Kyuhyun tampak muram, tapi selanjutnya dia terseyum walau ada kesan miris di dalamnya “Aku tak mau membuat mimpi untuk diriku. Aku tahu aku tak punya waktu untuk itu”

            Seharian ini Siwon sering bertanya, benarkah Kyuhyun baru berusia 7 tahun? Kenapa kata-katanya seperti orang dewasa. Rumit dan susah dimengerti “Kenapa kau berkata seperti itu Kyunnie? Kau tak boleh menyerah. Kau yang mengajariku”

            Kyuhyun menunduk “Kurang dari sebulan lagi aku akan mati hyung” Siwon terbelalak mendengarnya “Aku mendengar pembicaraan kalian tadi pagi” Kyuhyun yang sudah sadar sejak Siwon memasuki kamar Kyuhyun tadi pagi mendengar pembicaraan Hangeng, Heechul dan Siwon.

            “Cho Kyuhyun adik kebanggaanku tak akan menyerah dengan vonis itu” ucap Siwon.

            “Aku tak menyerah hyung. Aku hanya ingin menyiapkan diri” jawab Kyuhyun.

            Siwon mengusap wajah pucat itu penuh kasih sayang “Bagaimana kalau kita bertaruh?”

            Kyuhyun mendongak menatap wajah tampan Siwon “Bertaruh apa?”

            “Aku akan mengikuti pertandingan final basket sebulan lagi. Kau akan bisa bertahan lebih dari sebulan. Kita bertaruh melawan waktu. Jika kita menang, kita akan mendapat hadiah satu sama lain” jelas Siwon.

            Kyuhyun mengerjapkan matanya polos. Lumayan susah baginya mengerti tapi otaknya yang cerdas sedikt banyak menangkap maksud Siwon “Jika kita kalah?”

            “Kita pasti menang. Percaya pada hyung” Siwon menjawab yakin.

            Kyuhyun tersenyum melihat keoptimisan Siwon “Ne, Kyu percaya Wonnie hyung” Kyuhyun memeluk Siwon makin erat.

            “Anak pintar” Siwon mengusap kepala Kyuhyun “Sekarang tidurlah, kita harus banyak istirahat agar menang”

            Kyuhyun menyamankan posisinya dalam dekapan hangat Siwon. Wangi badan Siwon membuatnya nyaman “Jaljayo Wonnie hyung”

            Siwon mencium kening Kyuhyun “Jaljayo Kyunnie”

            Tak lama kemudian Kyuhyun sudah tertidur pulas. Siwon menatap wajah Kyuhyun dengan pandangan sendu “Semua akan baik-baik saja Kyunnie. Esok akan semakin baik”

            Sayangnya, ketika keesokkan harinya, Siwon harus meralat perkataannya.

~^o^~ TBC ~^o^~

Masa depan adalah misteri. Sanggupkah kita menjalani misteri itu?

 

 

Well, maaf sudah lama menghilang dari FF ini.

Lovely Reader pasti tidak butuh alasan, yang dibutuhkan adalah updatean. Hehehe

Saya hobby nguruh Author lain upadate kilat, tapi saya sendiri malah ngaret. Mianhae ne?

Perkembangan ceritanya terasa aneh dan janggal kan? Jika iya, kasi tau bagian mana ya, biar Author perbaiki di chapter berikutnya.

Saya ngarang soal kesehatannya, jadi kalau rancu tolong dmaklumi.

Jangan lupa isi kotak di bawah, enggak pakai uang atau emas permata, Cuma sedikit pulsa kok ^^V

 

Love

Anin :3

 

           

 

Ps:  lagi sakit gigi T_T

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 7: Wahhhh baby kyu jatuh......
Siwonie cepat bantu baby kyu.....
WonkyuLovers #2
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
WonkyuLovers #3
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
chookyuu
#4
Chapter 7: Ohh... my... babykyu jatuh..
chookyuu
#5
Chapter 3: Huwee sebegitu parah kah kodisinya :"( selamatkan kyukyu ku..
chookyuu
#6
Chapter 1: Ohh babykyu .. semoga tuhan memberkatimu
mikukako #7
Chapter 7: Hiks aku benar2 penasaran.... kapan ff ini dilanjut???
Aku suka sekali ceritanya...


Ditunggu lanjutannya... kalo bisa di update di ffn dulu ya... hehe soalnya aku udah follow ff itu... kalo update kan dapat pemberitahuan...
Kalo ini aku pake email beda&lupa pw emailnya... >.<



Ditunggu lanjutannya
mikukako #8
Chapter 6: Ditunggu lanjutannya ^^
mikukako #9
Chapter 5: Ditunggu lanjutannya



Semangaaat
mikukako #10
Chapter 4: Ditunggu lanjutannya