Kyu is Miracle

My Little Brother

Chapter 5

  • Note : ‘Garis miring’ berarti flashback.

 

“KYUHYUNNIE!!!” seruan keras terdengar membuat Kyuhyun yang saat itu tengah menelan 10 jenis obat hampir tersedak.

“Yak! Bisakah Sungie tidak berteriak?” Kyuhyun menatap seorang bocah seusianya yang baru saja masuk ke kamar rawatnya dengan cara yang hampir membuat jantungnya kambuh.

“Hehehe mianhae” bocah bernama lengkap Lee Sungjin itu malah cengengesan “Sungie hanya merasa sangat senang”

 “Apa yang membuatmu begitu senang Sunngie?” Tanya Kyuhyun penasaran pada sahabatnya sebayanya itu.

“Dokter Baek bilang Sungie sudah boleh jalan-jalan keluar rumah sakit” jawab Sungjin ceria “Sebentar lagi kita akan ke Bukit Impian itu Kyu”

Sejak setahun lalu  Sungjin yang menderita Leukimia dirawat di rumah sakit ini dan Kyuhyun sangat senang karena dia mendapatkan teman baru. Teman barunya ini dengan sombongnya bercerita bahwa dia dan hyung-nya sering melihat bintang jatuh di Bukit Impian. Sebuah bukit indah di dekat rumah sakit ini. Kyuhyun dan Sungjin membuat janji akan kesana jika mereka berdua sudah mendapat izin resmi dari dokter masing-masing.

“Jjinja?” Kyuhyun terlihat senang.

 “Eum” Sungjin mengangguk antusias “Sungie sudah tak sabar untuk kesana”

“Nado” jawab Kyuhyun.

“Tapi kau harus mendapat izin dulu dari dokter Han dan dokter Hee Kyuhyunnie” seorang anak bergigi kelinci yang berusia setahun di atas kedua bocah itu masuk ke ruangan Kyuhyun dengan cara tenang, berbeda dengan cara ekstrim adiknya.

“Tentu saja Sungminnie hyung. Kyu akan dapat izin itu” jawab Kyuhyun mantap.

“Minnie hyung juga ikut kan?” Sungjin bertanya penuh harap.

“Mana bisa aku membiarkan kalian merajalela berdua” Sungmin mengelus sayang rambut adik kandungnya yang berusia 6 tahun itu.

“Kalau begitu sudah ditetapkan. Besok sore kita ke Bukit Impian” seru Kyuhyun semangat.

Sungmin yang gemaspun mencubit pipi chubby bocah yang setahun ini dekat dengannya. Bocah yang dia anggap sebagai adik dan begitu pula sebaliknya “Selamat berjuang meluluhkan hati kedua ajussimu Kyu”

“Bisa Sungie bayangkan Hee ajussi akan mengamuk saat Kyu minta izin. Pasti lucu sekali” Sungjin tertawa membayangkan dokter muda nan cantik itu mengamuk.

“Sungie tenang saja, Kyu akan menjadikan Sungminnie hyung sebagai tumbal” ucap Kyuhyun. Bocah 6 tahun itu sedang senang-senangnya menggunakan kata ‘tumbal’ untuk semua kalimat yang dia ucapkan.

“Andwae~!!” Sungjin langsung memeluk kakak satu-satunya “Jangan sentuh Minnie hyung Sungie”

“Minimmie juga hyung Kyu” balas Kyuhyun tak mau kalah. Dia sangat senang melihat wajah kesal sahabatnya itu.

“Sungie tidak mau berbagi” tolak Sungjin sedang Sungmin hanya tertawa melihat adik-adiknya yang beradu mulut.

“Kalau Sungie tidak mau. Kyu akan menjadikan Sungie tumbal hantu penunggu rumah sakit ini” ancam Kyuhyun.

“Mwo? Huwwaaaa!!! Minnie hyung, Sungie tidak mau jadi tumbal!!” rengek Sungjin.

“Kyu” Sungmin menegur Kyuhyun walau matanya memancarkan sinar geli “Berhenti menakuti Sungjin”

“Kyu kan hanya mengatakan sebenarnya. Hantu perempuan bergaun robek itu memang meminginkan Sungjin sebagai tumbalnya” elak Kyuhyun.

“HUWEEEEE” Sungjin menangis makin keras di atas senyum kemenangan Kyuhyun.

~^o^~

“Kyuhyun hanya kelelahan dan shock ringan. Dia akan baik-baik saja setelah istirahat cukup. Tidak ada yang perlu kalian cemaskan” Dokter Kim Soohyun berkata setelah memeriksa Kyuhyun. Dia tadi sempat kaget saat Siwon tiba-tiba menggendong Kyuhyun yang pingsan dan memohon agar dia memeriksa Kyuhyun.

“Gomawo dokter Kim” Siwon menghembuskan nafas lega. Dia pikir Kyuhyun kambuh, tapi syukurlah dongsaengnya itu tidak apa-apa.

“Siwon…” dokter berambut ikal itu baru menyadari suatu hal. Ditatapnya Siwon dari atas sampai bawah “Kau bisa… berjalan?”

Saking cemasnya Siwon terhadap keadaan Kyuhyun, dia tidak menyadari bahwa dia bisa berjalan ah tidak dia bahkan bisa berlari kencang sambil menggendong Kyuhyun. Sebuah keajaiban yang tidak disangka-sangka.

“Sepertinya kau tidak menyadari itu” Dokter Kim melihat raut kaget Siwon “Itu namanya gerakan refleks. Suatu hal mendorong tubuhmu untuk melakukan sesuatu yang dalam keadaan normal belum tentu bisa kau lakukan. Hal seperti ini seperti keajaiban. Baru sekitar 2 minggu terapi kau sudah bisa berjalan. Sungguh di luar dugaan”

Siwon yang mendengar dengan seksama penjelasan dokter Kim terlihat semangat. Kemenangan taruhannya ada di depan mata “Bisakah aku berlatih basket dokter Kim? Kurang dari 2 minggu lagi adalah pertandingan final. Apakah aku bisa mengikuti pertandingan itu?”

Dokter Kim tersenyum “Kita akan melakukan beberapa tes besok. Jika hasilnya bagus, mengikuti pertandingan bukan hal mustahil. Kyuhyunnie pasti sangat senang mendengar berita ini”

Siwon mengangguk “Gomawo dokter Kim. Aku akan memberi kejutan pada Kyunnie setelah dia bangun nanti”

Dokter Kim memberi beberapa nasehat pada Siwon sebelum dokter muda itu meninggalkan ruang rawat Siwon. Kebetulan taman tempat Kyuhyun dan Siwon berjalan-jalan tadi berada di dekat ruang rawat Siwon, jadi untuk kenyamanan Kyuhyun dibopong ke ruangan itu.

Siwon tersenyum lebar. Didudukkan tubuhnya di dekat raanjang tempat Kyuhyun terbaring. Kakinya bergerak memutar seolah sedang pemanasan. Siwon masih belum percaya, dia tidak lumpuh lagi. Dia sudah tidak perlu menggunakan kursi roda lagi. Sungguh hal yang membahagiakan.

“A..apa dia dongsaeng yang sering kau ceritakan Siwon?” Seorang lagi yang sedari tadi berdiri agak jauh dari ranjang akhirnya membuka suara. Wajahnya yang imut terlihat mengeluarkan ekspresi yang sulit dibaca. Tapi Siwon yang sedang senang sama sekali tidak menyadarinya.

“Ne” Siwon menjawab mantap. Ditatapnya wajah Kyuhyun yang kini tidak terlalu pucat “Namanya Kyuhyun. Dia dongsaeng kecil kesayanganku. Dialah yang memberi keajaiban dalam hidupku”

Sungmin menahan nafas. Kenapa dunia ini begitu sempit? “Dia… sakit apa?” pertanyaan bodoh sebenarnya karena Sungmin tahu betul apa jawabannya.

Pertanyaan Sungmin mampu menghapus senyum lebar Siwon “Jantungnya lemah” hanya itu yang mampu Siwon keluarkan. Membahas kondisi Kyuhyun bukan hal yang dia inginkan “Ngomong-ngomong, dimana yang lain?”

Sungmin yang tak pernah sekalipun mengalihkan pandangannya pada wajah damai Kyuhyun kini menatap Siwon “Aku tak tahu. Mungkin sebentar lagi mereka sampai”

Siwon mengangguk “Aku tak menyangka bisa secepat ini pulih. Han ajussi juga heran betapa cepatnya tubuhku sembuh. Pasti itu semua karena keajaiban Tuhan yang sering dikatakan Kyunnie”

Sungmin tidak menjawab. Dia malah melamun. Mengingat hal yang terjadi setahun lalu. Kejadian mengerikan yang ingin dia lupakan. Tapi setiap melihat wajah polos Kyuhyun, rasa bersalah atas kejadian itu terasa menusuk jantungnya.

Empat namja cilik berusia antara 8 sampai 12 tahun masuk ke ruangan Siwon dengan sedikit ricuh. Salah seorang namja berambut putih keabu-abuan langsung bertanya pada Siwon “Bagaimana keadaan bocah itu Siwon?”

“Namanya Kyuhyun Jungmo-ah, jangan memanggilnya bocah” tegur Siwon “Kyunnie sudah tak apa-apa. Kata dokter dia hanya butuh istirahat yang cukup, karena itu kalian jangan ribut”

Zhoumi –anak berambut merah- mendekati ranjang tempat Kyuhyun terbaring dan mengelus rambut hitam Kyuhyun “Jadi nama anak manis ini Kyunnie. Imut sekali dia”

“Tentu saja” jawab Siwon bangga “Dia dongsaengku. Hyungnya saja tampan”

Jay –namja berambut hitam pendek- menoyor kepala Siwon “Percaya diri sekali kamu”

“Ngomong-ngomong” Yunho -si rambut cepak berwarna cokelat- menatap Siwon bingung “Katanya kamu masih terapi, tapi tadi larimu cepat sekali”

“Benar juga” Jungmo ikut menatap penuh selidik Siwon.

Siwon tersenyum “Ini berkat Kyunnie. Dia membawa keajaiban untukku”

Kelima bocah setim basket itu terlalu asik membicaarakan Kyuhyun sampai tak menyadari seorang teman mereka yang sudah tidak ada di ruangan itu. Ya, Lee Sungmin memilih tak berada dalam satu tembok dengan Cho Kyuhyun. Dia tak mau Kyuhyun kembali drop karena melihatnya.

~^o^~

            Hangeng langsung melesat begitu dokter Kim memberitahunya Kyuhyun pingsan. Meski dokter terapi Siwon itu sudah memberitahu kondisi Kyuhyun tidak parah ataupun mengkawatirkan, Hangeng tetap merasa cemas. Dia harus melihat sendiri baru bisa tenang.

Langkah terburu-buru namja kelahiran China itu terhenti ketika dia melihat sosok anak yang dia kenal. Giginya yang mirip kelinci itu terekam dengan jelas dalam ingatan Hangeng. Seorang anak yang seharusnya tidak ada di tempat ini.

“Sungmin-ah?” Hangeng menghampiri anak itu untuk sekedar memastikan.

Anak berambut cokelat gelap itu mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk saat mendengar namanya dipanggil. Mata hitamnya sedikit melebar melihat orang yang menyapanya “Dokter Han?”

“Apa yang kau lakukan disini?” Hangeng bertanya “Bagaimana kalau sampai Heechul melihatmu? Dia bisa mencelakaimu”

Sungmin menghela nafas. Teringat jelas kejadian 6 bulan lalu saat dia kembali ke rumah sakit ini untuk meminta maaf kepada Kyuhyun. Bukannya mendapat maaf, Kyuhyun malah histeris dan pingsan karena jantungnya kambuh. Heechul yang hampir lepas kendali melempar Sungmin dengan vas bunga, syukur Hangeng berhasil menarik Sungmin sebelum vas bunga porselen itu menghantam kepalanya.

Hanageng sendiri tengah berpikir. Apa kejadian pingsannya Kyuhyun ada sangkut pautnya dengan kedatangan Sungmin ke rumah sakit ini? “Sungmin-ah, apa kau bertemu dengan Kyuhyun?”

Sungmin tahu dia tidak boleh berbohong. Dengan pelan dia menganggukkan kepala “Aku datang untuk menjenguk Siwon. Aku tidak menyangka akan bertemu Kyuhyun”

Hangeng menghela nafas mendadak merasa lelah “Kyuhyunnie masih trauma. Dia tidak bisa melupakan kejadian setahun lalu. Kuharap kau mengerti Sungmin-ah”

“Aku tahu” jawab Sungmin. Suaranya terdengar bergetar “Aku juga tidak bisa melupakannya. Tapi apa yang harus kulakukan ajussi? Aku ingin mendapat maaf dari Kyuhyun. Sungjin tak akan tenang jika Kyuhyun masih membenci kami”

“Kyuhyun tidak membenci kalian Sungmin-ah” Hangeng mencoba membesarkan hati kakak dari mantan pasien rumah sakit ini “Dia hanya takut. Saat itu dia sangat mempercayaimu”

Sungmin rasanya ingin menangis. Dia memang sudah merusak bahkan mencabik-cabik kepercayaan penuh yang diberikan Kyuhyun padanya. Tapi saat itu dia terjepit. Dia memang jahat karena melakukan hal itu pada kyuhyun. Tapi saat itu dia harus melakukan sesuatu jika ingin adiknya selamat. Dan dia terpaksa mengorbankan Kyuhyun.

“2 minggu lagi” suara Hangeng yang sendu membuat Sungmin berhenti mengingat masa lalu.

“Apa yang 2 minggu lagi?” Tanya Sungmin belum mengerti.

“Menurut pemeriksaan dokter umur Kyuhyun tidak lebih dari 2 minggu lagi” jawab Hangeng.

Mata Sungmin terbelalak. Secepat itu kah? “Tapi dia tidak terlihat dalam kondisi buruk”

“Siwon memberinya semangat” Hangeng menjelaskan “Kau tahu selama ini Kyuhyun hidup hanya untuk orang-orang yang dia sanyangi dan menyayanginya. Meski umurnya baru 7 tahun dia bisa berpikir lebih dewasa daripada orang dewasa pada umumnya. Dia pernah mengatakan padaku bahwa dia tidak takut akan kematian. Dia hanya takut meninggalkan kesedihan bagi orang yang dia sayangi. Tak pernah sekalipun dia mengeluh, padahal aku sendiri tak bisa membayangkan betapa sakit yang dirasakan tubuh kecilnya. Dia hanya tersenyum. Dia tak ingin kita merasa sedih. Kau mengenalnya Sungmin-ah. Kau tahu bagaimana sifat anak itu”

Sungmin menghapus setetes air mata yang membasahi pipi chubbynya. Dia memang tahu bagaimana sifat Kyuhyun. Dulu dia selalu heran, bagaimana seorang anak yang bahkan baru berusia 6 tahun bisa menanggapi masalah hidup lebih bijaksana daripada orang dewasa yang pernah ditemuinya. Bagaimana seorang Kyuhyun menyemangatinya yang terpuruk karena kondisi Sungjin yang masuk stadium akhir. Dan setelah semua yang Kyuhyun lakukan untuknya, dia malah menghianati bocah polos itu.

“Aku tak memaksamu, tapi aku tahu kau tak akan bisa tenang sebelum Kyuhyun memaafkanmu. Karena itu Sungmin-ah, gunakan waktumu sebaik-baiknya. Gunakan waktu yang sedikit ini untuk memahaminya” kata Hangeng sambil mengacak surai hitam Sungmin. Namja China yang lembut itu memberi senyum semangat kepada Sungmin sebelum melanjutkan perjalanannya menuju kamar Siwon.

Sungmin yang ditinggal seorang diri kini menatap langit dengan air mata membasahi pipinya “Apa yang harus hyung lakukan Sungjin-ah?”

~^o^~

“Kenapa Kyunnie belum tidur?” Siwon bertanya pada sosok mungil yang berbaring di sebelahnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam tapi sosok mungil itu terlihat bolak-balik posisi seolah gelisah.

“Kyu tidak bisa tidur” jawab Kyuhyun cemberut. Dia sudah sangat ngantuk tapi tidak bisa juga memejamkan matanya. Mungkin efek pingsannya yang sampai sore, jadi matanya malas terpejam lagi.

“Tapi Kyunnie harus tidur. Dokter bilang Kyunnie harus banyak istirahat” nasehat Siwon sembari mengelus sayang rambut halus Kyuhyun.

“Wonnie hyung” panggil Kyuhyun. Mata hitamnya yang cerah menatap dalam mata cokelat Siwon.

“Emm?” Siwon balas menatap Kyuhyun.

“Apa Wonnie hyung sayang sama Kyu?” Tanya Kyuhyun.

Siwon mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan itu, tapi dia tetap menjawabnya dengan anggukan “Tentu saja. Di dunia ini Kyunnielah yang paling hyung sayang. Melebihi apapun. Bahkan diri hyung sendiri”

“Jjinja?” Kyuhyun terlihat penuh harap.

Tanpa ragu Siwon menjawab tegas “Ne”

“Apa Wonnie hyung tidak akan meninggalkan Kyu?” Kyuhyun kembali bertanya. Ada nada ketakutan terdengar dari kalimat itu.

“Wonnie hyungmu yang tampan ini tidak aka pernah meninggalkan Kyunnie dongsaengku yang manis ini” Siwon menarik hidung mungil Kyuhyun “Kenapa Kyu bertanya seperti itu?”

Kyuhyun tanpa sadar menarik-narik ujung piyama Pikachu kuningnya “Kyu…Kyu hanya takut. Seandainya nanti kita dalam bahaya, Wonnie hyung akan meninggalkan Kyu”

Siwon mengatupkan kedua tangannya ke wajah putih pucat dongsaeng kesayangannya. Membawa mata hitam itu menatap mata cokelatnya “Dengarkan hyung Kyu” Siwon menatap serius berusaha agar Kyuhyun memahami kalimat yang akan dia ucapkan “Aku sangat menyayangimu. Tak akan kubirkan seorangpun menyakitimu. Jika terjadi suatu hal yang memaksaku untuk memilih keselamatanmu atau keselamatanku, tanpa ragu aku akan memilih keselamatanmu. Apa Kyu mengerti?”

Kyuhyun mengangguk. Perasaannya yang tadi gundah seolah menguap. Dia langsung memeluk tubuh Siwon yang lebih besar dari tubuhnya “Kyu juga saaaannnnnggggaaaat saaaaayyyyyaaaaannnngg Wonnie hyung. Kyu akan melakukan apapun untuk membuat Wonnie hyung bahagia”

Siwon tersenyum. Hatinya terasa ringan dan hangat saat tubuh Kyuhyun menempel erat dengan tubuhnya “Gomawo Kyunnie”

Kyuhyun tidak menjawab, Siwon yang cemas langsung melepas pelukannya karena mengira Kyuhyun merasa sesak. Tapi saat dia melihat wajah damai Kyuhyun dan dengkuran bocah itu Siwon malah tersenyum geli. Ternyata dongsaeng imutnya itu sudah tertidur lelap. Ckckck cepat sekali.

~^o^~

Siwon menjalani berbagai tes yang diberikan dokter Kim dengan baik. Dokter muda berpengalaman itu kemudian mengizinkan Siwon untuk memulai latihannya sore ini. Tapi hanya boleh 3 jam sehari. Siwon dan Kyuhyun senang bukan main.

Sore ini Kyuhyun merasa sedikit kesepian karena Siwon sedang latihan basket di lapangan basket 4 km dari rumah sakit ini. Kyuhyun sudah merengek setengah mati untuk diizinkan melihat Siwon latihan, tapi Heechul dan Hangeng menolak tegas keinginan itu. Kyuhyun yang ngambek tidak mau bicara dengan 2 ajussi kesayangannya itu. Bagaimanapun sudah setahun dia tidak pernah menginjakkan kaki di luar area rumah sakit.

“Hey, berhenti memasang wajah seperti itu Kyunnie, kau terlihat seperti ikan kekurangan air” ejek Heechul saat melihat anak kesayangannya tengah memasang wajah kesalnya. Kyuhyun mendengus tanpa memandang Heechul. Heechul yang kesal menjitak pelan kepala Kyuhyun “Siapa yang mengajarimu mendengus seperti itu bocah nakal?

Kyuhyun mengelus kepalanya yang terkena jitakan Heechul “Chullie ajussi sering mendengus saat Lee haraboeji menasehati”

“Cih” Heechul ikutan mendengus “Kau terlalu dewasa di umurmu sekarang”

“Aku memang harus dewasa ajussi. Aku ingin bisa menjadi orang dewasa yang menyenangkan” jawab Kyuhyun. Wajahnya memang polos, tapi Heechul dapat melihat matanya bersinar layaknya orang dewasa. Cerdas dan bijaksana. Heechul jadi sedikit takut. Tapi rasa takut Heechul terhapus dengan rasa sedihnya. Heechul tahu kalimat Kyuhyun tadi menyuarakan betapa inginnya bocah itu tumbuh dewasa. Tapi mengingat kondisinya yang kian parah, Heechul rasanya ingin menangis. Kyuhyun yang menyadari efek dari kalimatnya segera memeluk ayah angkatnya itu “Tapi Kyu tak mau tumbuh dewasa. Nanti kalau Kyu dewasa hyung tidak memanjakan Kyu lagi”

Heechul membalas pelukan Kyuhyun “Siapa bilang? Meski Kyu tua, aku akan tetap menyayangimu. Malah semakin besar dari hari ke hari”

Kyuhyun tersenyum dalam pelukan erat Heechul “Kyu tetap tak mau tumbuh dewasa. Kalau Kyu dewasa berarti Heechul ajussi akan tua. Keriput, kisut, renta dan peyot”

“Yak!” Heechul memukul kepala Kyuhyun mendengar ejekkan bocah itu.

“Aissh! Kepalaku sakit ajussi. Bagaimana kalau Kyu jadi phabo seperti ajussi?” Kyuhyun makin mengejek Heechul.

“Mulutmu itu perlu dikarantina Kyu” jawab Heechul. Walau begitu tak sedikitpun Heechul melonggarkan pelukannya.

“Kyu tak mau. Kyu suka mulut Kyu. Kata Wonnie hyung mulut Kyu seksi seperti kucing” kata Kyuhyun.

“Siwon itu bohong. Dia hanya ingin menyenangkanmu saja” balas Heechul.

“Tidak kok” suara Siwon mengintrupsi pelukan HeeKyu. Kedua namja berbeda usia itu melepas pelukan mereka dan menatap namja cilik kelewat tampan yang baru saja masuk ke kamar bernuansa babby blue milik Kyuhyun “Bibir Kyu memang lucu dan seksi”

“Tuh kan” Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan.

“Cih beraninya keroyokkan” ejek Heechul.

“Jika usia Kyu dan Wonnie hyung digabungkan tetap saja usia Heechul ajussi lebih tua, jadi kami tidak keroyokkan” jelas Kyuhyun dengan suara sok mengguruinya.

“Jadi kau mau bilang aku tua begitu?” delik Heechul.

“Nah ajussi menyadarinya sendiri” jawab Kyuhyun enteng.

Heechul bersiap melayangkan jitakan ke kepala Kyuhyun saat Siwon dengan segera memeluk adik bermulut tajamnya itu “Berhenti memukul Kyu, ajussi. Dia sedang sakit”

“Kau terlalu memanjakannya Siwon” dengus Heechul.

Siwon ingin bilang ‘Ajussi jauh lebih memanjakannya daripada aku’ tapi dia tak mau menambah kekesalan Heechul jadi dia hanya mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun yang kini memeletkan lidahnya pada Heechul.

“Yak! Kau benar-benar bandel ya jika ada yang membelamu” geram Heechul sambil berusaha memisahkan Siwon dan Kyuhyun.

“Waaaaa hyungie” Kyuhyun bersembunyi di dada Siwon tak mau melonggarkan pelukan Siwon “Tolong Kyu!!!”

Akhirnya senja itu dihabiskan dengan acara tarik-tarikkan Siwon yang dimenangkan oleh Heechul. Siwon berusaha setengah mati melawan Heechul yang malah menggelitiki Kyuhyun dan akhirnya bisa menang setelah dokter Lee masuk dan memarahi keberisikkan mereka bertiga.

~^o^~

Kyuhyun mengucek matanya yang terasa berat karena dia baru bangun tidur. Dia meraba ranjang sebelahnya dan tidak mendapati apa-apa. Kyuhyun segera mendudukkan diri dan melihat sekitarnya. Tidak ada seorangpun kecuali dia disana. Tapi namja kecil itu melihat selembar kertas di nakas dekat kasurnya. Selembar kertas berisi surat dari Siwon. Si jenius yang bisa membaca sejak berumur 4 tahun itu tersenyum membaca isi surat sederhana dari Siwon itu.

 

Dear My Little Dongsaeng, Kyunnie.

Mianhae hyung tidak bisa menemanimu bangun, Pelatih Hwang menyuruh hyung berlatih di pagi hari karena tertinggal banyak hal.

Hyung janji akan pulang sebelum makan siang, jadi Kyunnie harus sarapan sendiri. Jangan pisahan sayur lagi, sayur sangat bagus untuk kesehatan.

Dan jangan banyak keluyuran. Gunakan waktu untuk istirahat.

Hyung menyayangimu Kyu, jadi turuti perkataan hyung, oke?

 

Your Best Hyungie

Siwon

 

Ada rasa hangat yang nyaman masuk ke hati Kyuhyun selesai membaca surat itu. Cara Siwon yang begitu perhatian padanya membuat Kyuhyun senang. Dia sering dekat dengan seseorang bahkan dalam waktu yang lebih lama dari ini, tapi tak pernah sekalipun Kyuhyun merasakan rasa sayang sebesar ini. Kyuhyun sangat menyayangi Siwon walaupun mereka belum lama saling kenal. Entah mengapa, Kyuhyun merasa ditakdirkan menjadi adik dalam hidup Siwon.

 Kyuhyun baru saja selesai melipat rapi surat itu dan memasukkannya dalam kotak berharga pemberian ibunya saat suara pintu kamarnya terbuka. Kyuhyun berpikir itu mungkin suster yang ditugaskan Hangeng dan Heechul untuk memeriksa dan mengantarkan sarapan untuknya. Tapi saat Kyuhyun menoleh wajah cerianya langsung berubah pucat.

Lee Sungmin berdiri di ambang pintu. Menatap intens Kyuhyun yang mematung di ranjangnya. Sorot matanya tak terbaca.

Seketika oksigen di sekitar ruangan itu lenyap bagi Kyuhyun. Jantungnya berdetak tidak nyaman. Keringat dingin mulai membasahi wajahnya yang mendadak pucat pasi.

“Annyeong Kyuhyunnie…” ucap Sungmin sangat pelan.

“Ugh” Sebuah erangan berhasil lolos dari mulut Kyuhyun.

~^o^~

Gelap. Hanya kegelapan yang ada. Tubuh kecilnya yang penuh luka seolah mati rasa terhadap derasnya hujan. Yang dia rasakan hanya rasa sakit yang terus bertambah setiap detiknya. Rasa sakit yang menyengat pada jantungnya. Paru-parunya seolah berhenti berfungsi. Membuat hidungnya tak bisa menarik oksigen. Rasa sakit membuat tubuhnya remuk tak tertahankan.

Sunyi. Tak ada suara apapun. Kecuali tumpahan air dari langit gelap yang belum juga mengeluarkan bulan. Kecuali suara ringisan kesakitan yang kelur dari bibirnya yang bergetar karena kedinginan.

“Mini…mie h…yung…” panggilan lirih itu kembali terdengar. Tubuh kecil itu sedari tadi terus menyebut sebuah nama “To…ugh…long…”

Hanya suara petir yang membalasnya.

Tangannya yang membiru meremas dadanya mencoba mengurangi rasa sakit disana “Mi…nie… h…yung…”

Matanya yang setengah terbuka melihat sosok transparan menatapnya dengan pandangan sedih. Sosok yang sering datang dalam mimpinya.

“Eo…mma…” panggilnya lirih. Suaranya sarat akan kesatikan. Sosok transparan itu mengangguk “sakitt…” adunya. Air matanya beradu dengan air hujan yang semakin deras “Kyu… ta…kut…” nafasnya kian memburu karena tak mendapatkan pasokan udara.

“Tidurlah sayang…” ucap sosok itu sambil mengelus rambut tubuh mungil itu. Rambut yang lengket oleh darah walau hujan sudah mencoba melarutkan cairan merah itu.

Dia tak pernah mau kalah oleh rasa sakit. Tapi kini dia menyerah. Rasa sakit yang datang terus membesar dan dia tak kuat lagi. Perlahan, mata hitam yang meredup itu tertutup bersamaan dengan terkulainya tangan mungil itu di tanah yang basah.

~>o<~ TBC ~>o<~

Kenangan menakutkan yang ingin dilupakan kembali mencuat ke permukaan.

Mampukan dia bertahan menghadapinya?

Atau…

Dia akan menyerah lagi seperti dulu?

 

Gag berani banyak note.

Trims buat yang udah bersedia meninggalkan jejak, terutama buat My Lovely Reader.

Mianhae buat keterlambatannya.

 

Silahkan isi kotak di bawah atau Kyu kusita

Anin :3

 

           

Ps : Typos lagi ngetren#crass

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 7: Wahhhh baby kyu jatuh......
Siwonie cepat bantu baby kyu.....
WonkyuLovers #2
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
WonkyuLovers #3
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
chookyuu
#4
Chapter 7: Ohh... my... babykyu jatuh..
chookyuu
#5
Chapter 3: Huwee sebegitu parah kah kodisinya :"( selamatkan kyukyu ku..
chookyuu
#6
Chapter 1: Ohh babykyu .. semoga tuhan memberkatimu
mikukako #7
Chapter 7: Hiks aku benar2 penasaran.... kapan ff ini dilanjut???
Aku suka sekali ceritanya...


Ditunggu lanjutannya... kalo bisa di update di ffn dulu ya... hehe soalnya aku udah follow ff itu... kalo update kan dapat pemberitahuan...
Kalo ini aku pake email beda&lupa pw emailnya... >.<



Ditunggu lanjutannya
mikukako #8
Chapter 6: Ditunggu lanjutannya ^^
mikukako #9
Chapter 5: Ditunggu lanjutannya



Semangaaat
mikukako #10
Chapter 4: Ditunggu lanjutannya