Mrs Cho

My Little Brother

Author POV.

            Selama hidupnya Kyuhyun kecil sudah biasa merasakan rasa sakit pada seluruh tubuhnya. Setahun lalu dia sempat koma selama 2 bulan bahkan para dokter sudah menyatakan waktu keamatiannya ketika jantungnya sempat berhenti berdetak. Tapi sepertinya Tuhan memberi kesempatan pada bocah jenius itu untuk bertahan. Sejak Kyuhyun bangun dari komanya yang 2 bulan kondisi Kyuhyun semakin parah. Seperti saat ini, Kyuhyun berjalan dengan terhuyung-huyung menelusuri koridor VVIP menuju kamarnya yang berada jauh dari sana.

            Tangan kecil Kyuhyun meremas dadanya yang semakin sakit. Sekali menarik nafas rasanya seperti menarik pisau-pisau yang menusuk paru-parunya. Belum lagi rasa sakit menyengat yang berasal dari jantungnya. Tubuh mungilnya yang rapuh seolah sudah tak kuat menahan sakit yang menghujamnya sehingga dengan bunyi kedubrak kecil tubuh itu berbaring di lantai yang dingin dengan mata yang terpejam rapat.

~^o^~

            Seorang namja berusia 20an berkulit seputih susu menatap sedih seorang bayi yang terbaring dalam ingkubator yang terhalagi oleh dinding kaca itu. Sebuah senyuman sayang terpantri di bibir merahnya. Tak pernah matanya mengeluarkan tatapan selembut itu sebelumnya. Tanpa diminta memorinya kembali pada kejadian 3 hari lalu.

            Kim Heechul adalah seorang dokter muda yang baru resmi menjadi dokter dan baru bekerja sebagai dokter kandungan di Rumah Sakit SM hari itu. Pekerjaan pertamanya adalah membantu seorang wanita yang akan melahirkan. Seorang wanita cantik bernama Cho Hanna yang mengalami pendarahan hebat karena terpeleset di jalan. Seorang supir taksi baiklah yang mengantarnya kesana dalam kondisi sekarat. Bukan hanya pendarahannya yang membuat kondisinya kritis tapi karena kanker otak stadium 4nya lah yang menjadi penyebab utamanya. Tapi sepertinya penderitaan sang ibu juga berimbas pada anaknya. Bayi yag dilahirkan Mrs Cho bukanlah bayi sehat yang lucu. Bayinya memang lucu dan imut, tapi komplikasi pada jantungnyalah yang bermasalah. Sejak lahir, sang bayi belum juga bisa keluar dari penjara ingkubatornya. Dan selama itu pula Kim Heechul selalu memantaunya.

            “Kau terlihat sangat menyayangi bayi itu Chullie” sebuah suara dengan logat China membuat Heechul berhenti melamun.

            “Namanya Kyuhyun. Cho Kyuhyun” Heechul tersenyum melafalkan nama itu “Nama yang indah kan. Nyonya Cho menamakan anaknya berdasarkan permintaan terakhir suaminya”

            “Iya, nama yang sangat indah” Hangeng ikut tersenyum memandang bayi yang tak juga membuka matanya sejak pertama menghembuskan nafasnya di bumi itu.

            “Apa dia akan bertahan Han?” tanya Heechul sedih.

            Hangeng ingin menjawab ‘iya’ dengan lantang tapi dia tahu kondisi sebenarnya bayi mungil itu. Untuk bernafas saja sudah pasti sangat sulit karena paru-parunya yang mengalami pengempisan. Belum lagi jantungnya yang lemah. Hangeng bahkan tak yakin sang bayi akan bertahan malam ini “Kita hanya bisa berdoa pada Tuhan untuk yang terbaik bagi Kyu”

            Heechul tertawa “Kau dan aku atheis. Kau lupa ya? Tapi aku akan mempercayai Tuhan jika dia memang bisa membuat Kyuhyun bertahan hidup”

            Hangeng membuka mulutnya untuk menjawab tapi seorang yeoja berpakaian suster datang dengan wajah panik “Dokter Kim... Nyonya Cho dalam keadaan kritis. Beliau mencari Anda”

            Mendengar itu Heechul dan Hangeng langsung berlari menuju ruang ICU tempat Mrs Cho yang sekarat terbaring. Suasana ruangan itu terasa tegang. Dokter Lee pemilik rumah sakit ini tengah sibuk memeriksa kondisi yeoja bertubuh kurus yang terbaring.

            “Nyonya Cho..” Heechul mendekati yeoja itu dan menggenggam tangan kurusnya yang terasa dingin.

            “Dokter Kim...” susah payah Cho Hanna mengeluarkan suaranya “Jebal...” nafasnya tersendat-sendat “Jaga Kyuhyun... jaga dia un..tukku...”

            Heechul ingin membuka mulutnya untuk menajwab tapi tangan Mrs Cho meremas tangannya lebih kuat “Rawat Kyu..nnie... sampai a..ku men..jemputnya..” air mata membasahi wajah tirus Hanna “berjanji..lah.. ku..mohon..”

            Heechul merasa tangan hangat Dokter Lee menepuk bahunya seolah menguatkan hati Heechul. Namja cantik nan tampan itu mengangguk “Aku berjanji nyonya Cho. Aku akan mewawat Kyunnie sebaik yang kubisa”

            Cho Hanna tersenyum tenang “Gomawo... Chullie....” Tangannya yang menggenggam tangan Heechul kini terlepas bersamaan dengan hembusan nafas terakhir wanita cantik itu.

            Tanpa sadar Heechul menangis. Hangeng merangkul bahunya yang bergetar berusaha menenangkan Heechul saat seorang suster datang.

            “Maaf mengganggu tapi bayi yang di ingkubator sudah bangun dan sekarang tengah menangis” ucap sang suster.

~^o^~

            Cho Hanna dimakamkan di pemakaman yang ada di halaman paling belakang SM Hospital karena dia tidak memiliki keluarga. Kondisi Kyuhyun semakin baik tiap harinya. Bahkan sekarang dia sudah bisa dikeluarkan dari ingkubatornya. Heechul selalu menjaga dan merawat bayi mungil itu tentu saja tanpa mengganggu pekerjaannya sebagai dokter.

            “Aku akan membawa pulang Kyuhyun hari ini” ucap Heechul seminggu setelah kematian Cho Hanna.

            “Itu tidak perlu” Doter Lee menjawab saat Heechul minta izin padanya.

            “Wae? Nyonya Cho menyuruhku merawat Kyuhyun jadi aku berhak membawanya pulang” bantah Heechul.

            Dokter Lee membuka lacinya dan mengeluarkan kotak beludru merah. Dia membuka kotak itu dan mengarahkanya pada Heechul “Cincin ini diberikan Cho Hanna padaku sehari sebelum kematiannya. Dia menyuruhku menjual cincin ini dan menggunakan uangnya untuk membiayai kehidupan Kyuhyun. Dia memintaku mengizinkan Kyuhyun tinggal di rumah sakit. Kau tahu sendiri bagaimana kondisi Kyuhyun. Dia membutuhkan pengobatan segera jika jantung atau paru-parunya kambuh. Berada di rumah sakit adalah pilihan terbaik baginya”
            Heechul yang menginginkan hal terbaik untuk Kyuhyun -yang entah mengapa sangat disayanginya- akhirnya mengangguk “Anda benar. Aku akan merawatnya di rumah sakit ini”

            Dokter senior itu tersenyum mendengar jawaban patuh Heechul. Dia kembali membuka lacinya dan kali ini mengeluarkan kotak kayu cukup besar “Ini adalah kenang-kenangan dari Hanna. Dia ingin Kyuhyun memilikinya. Kau bisa bertanggung jawab membawanya sampai Kyuhyun cukup besar untuk menerimanya”

            Heechul mengambil kotak itu dan membuka isinya. Di dalamnya ada sebuah kalung indah berbandul bintang biru yang dibaliknya terukir huruf CKH. Selain itu ada selembar foto Cho Hanna yang tersenyum manis menghadap kamera, beberapa amplob biru langit berisi surat yang sepertinya ditujukan untuk Kyuhyun.

            “Aku tidak yakin berapa lama Kyuhyun akan bertahan dengan tubuhnya yang semakin melemah sejalan dengan umurnya tapi aku yakin kau bisa melakukan yang terbaik untuk anak nagkatmu itu Heechul-ah”

            Heechul mengangguk dengan mata berkaca-kaca “Aku akan berusaha semampuku... appa”

~^o^~

            “Aku bisa membacakan surat itu untukmu Kyunnie” Hangeng berkata pada bocah 4 tahun yang menatap penuh minat pada kertas berwarna biru di tangannya.

            Bocah itu menggeleng “Chullie ajucci janji ajalin Kyu baca kalau Kyu lajin minum obat”

            Hangeng tersenyum mendengar nada semangat dari kalimat bocah itu “Belajar baca itu susah lho Kyu”

            “Tenang caja. Kyu itu celdas kok” jawab Kyuhyun dengan mata cokelat berbinarnya.

            “Siapa bilang?” tanya Hangeng mengatasi kenarsisan pasiennya.

            Sebuah senyum polos terlukis di bibir pink milik bocah 4 tahun itu “Cooman halboji”

            Ah pasti yang dimaksud Kyuhyun adalah Lee Sooman pemilik rumah sakit ini yang merupakan ayah kandung Heechul. Marga Kim itu di dapatkan Heechul dari marga ibunya. Dia berhenti menggunakan marga Lee sejak umurnya 8 tahun. Tepat setelah palu hakim menyetujui perceraian orang tuanya.

            “Kyu, aku menyuruhmu tidur sebelum jam 9 dan kau Hangeng! Jangan mengajaknya bicara” Heechul yang baru masuk mulai mengomel.

            “Chullie ajucci” Kyuhyun memekik senang “Bogocipo...”

            “Padahal aku hanya meninggalkanmu 2 hari saja karena seminar sialan itu tapi kau sudah sangat merindukanku rupanya” Heechul duduk di sebelah Kyuhyun sambil mengelus surai cokelat lembut milik bocah itu.

            “Chullie, jangan mengumpat di depan Kyu. Bagaimana kalau dia mengikutinya” Hangeng menasehati Heechul yang hobby mengumpat.

            Heechul memutar matanya malas tapi sebuah senyuman terukir di bibirnya saat tubuh mungil Kyuhyun memeluknya erat.

            “Ajucci pelnah janji ajalin Kyu baca kalau Kyu lajin minum obat. Kyu mau belajal bacanya cekalang” kata Kyuhyun masih dalam pelukan Heechul.

            “Sekarang sudah malam Kyunnie. Kita belajarnya besok saja ya?” Heechul melepaskan pelukan Kyuhyun dan merapikan surat yang dari tadi dilihat Kyuhyun. Dimasukkan surat itu dalam kotak kayu peninggalan Cho Hanna dan meletakkannya di laci kamar Kyuhyun yang bernuansa babby blue.

            Kyuhyun merebahkan tubuh kecilnya di kasur empuknya “Cialan. Kyu mau belajal cekalang”

            Sontak perkataan Kyuhyun membuat Heechul dan Hangeng terdiam.

            “Kau bilang apa tadi?” Hangeng memastikan.

            Kyuhyun menatap dua orang dewasa itu dengan tatapan polosnya “Cialan?”

            “Tuh kan Chullie! Kau mengajari Kyuhyun berkata kotor! Dokter Lee pasti marah besar” Hangeng mengerag frustasi. Sedang Heechul hanya melongo dan menyetuji perkataan Hangeng. Dia akan mati di tangan ayah kandungnya sendiri.

~^o^~

            Heechul tersenyum jika mengingat kejadian 3 tahun lalu itu. Dia sampai harus menyogok Kyuhyun dengan PSP –yang baru dibeli Heechul di Hongkong- dan berjanji mengajarkan cara bermainnya pada Kyuhyun agar bocah itu tidak berkata kotor di depan ayahnya. Tapi senyuman itu memudar ketika dia teringat kondisi Kyuhyun yang makin parah tiap harinya. Padahal segala cara sudah Heechul coba untuk mengobati Kyuhyun tapi tak satupun berhasil. Kondisi Kyuhyu terus memburuk.

            “Dokter Kim” seorang suster bernama Luna masuk tanpa mengetuk pintu ke ruangan Heechul.

‘           Jika dalam keadaan biasa, Heechul akan mengomelinya dengan berbagai kata-kata kasar tapi melihat wajah panik Luna Heechul menahan emosinya “Ada apa?”

            “Sooyoung...” Luna berusaha mengontrol nafasnya yang terengah-engah karena berlari “Dia menemukan Kyuhyun pingsan.... keadaannya parah....”

            “Mwo??” Heechul segera berdiri dari duduknya sampai membuat kursinya hampir terjungkal.

            “Sekarang mereka ada di kamar Kyuhyun” Luna memberitahu.

            Tanpa berkata apa-apa, Heechul berlari secepat dia bisa menuju kamar Kyuhyun. Sesampainya disana dia mendapati Sooyoung tengah memasangkan infus ke pergelangan tangan kurus Kyuhyun.

            “Bagaimana kejadiannya Sooyoung? Kenapa Kyuhyun bisa pingsan?” Heechul mulai mengeluarkan pertanyaan seraya mempersiapkan peralata medisnya.

            “Aku sedang memantau kondisi Kyuhyun karena jantungnya kambuh kemarin malam tapi aku tidak menemukannya di kamar. Sejak kemarin Kyuhyun sering ke kamar seorang pasien di kamar VVIP. Aku mencarinya kesana dan melihatnya tergeletak di lantai koridor” jelas Sooyoung “Dia kesulitan bernafas Dokter tapi aku sudah mengatasinya. Hanya saja demamnya sangat tinggi”

            Heechul mengecek demam Kyuhyun dengan tangananya dan mengumpat saat merasakan panas yang terlalu tinggi dari kening Kyuhyun. Dia segera menyuntikkan obat penurun panas “Kau sudah melakukannya dengan baik Sooyoung-ah. Aku akan menajga Kyuhyun disini, kau bisa pergi sekarang. Kau masih harus piket kan?”

            Sooyoung mengangguk. Setelah pamit pada Heechul dia meninggalkan kamar Kyuhyun. Heechul merapikan selimut Kyuhyun yang menutupi dada bocah itu. Tatapannya dengan sendu menyapu ruangan tempatnya berada sekarang. Kamar ini tidak seperti kamar inap lainnya. Dokter Lee setuju mengecat kamar Kyuhyun dengan cat babby blue. Dia juga tidak keberatan menambah beberapa barang yang biasa ada di kamar anak-anak. Seperti lemari kecil bergambar power ranger, TV dan PS untuk bermain game dan lainnya. Heechul sempat heran saat Kyuhyun bilang dia akan mengoleksi buku selain kaset game. Sejak bisa membaca 3 tahun lau, Kyuhyun sering menghabiskan waktunya dengan bermain game dan membaca. Jadi tak heran jika ada lemari kayu jati besar berisi banyak buku dan mainan anak-anak di kamar itu.

            Kyuhyun menggeliat gelisah dalam tidurnya karena panas tubuhnya yang di atas normal. Heechul megelap keringat dingin dari wajah Kyuhyun yang mengalir deras “Tidurlah yang nyenyak Kyunnie. Aku sangat menyayangimu”

~^o^~

            Heechul menginap di kamar Kyuhyun karena semalaman Kyuhyun tidur gelisah. Heechul sempat menangis saat Kyuhyun mengeluh kesakitan dalam tidurnya. Bocah itu tak pernah mengeluh terang-terangan. Dia akan terus memerkan senyumnya sesakit apapun yang dia rasakan.

            Heechul terbangun saat merasakan tagan kecil yang digenggamnya bergerak. Heechul tersenyum karena mengira Kyuhyun sudah bangun dari tidurnya. Tapi alangkah kagetnya seorang Kim Heechul saat yang dilihatnya begitu bangun adalah wajah Kyuhyun yang pucat bukan main dan tubuhnya yang kejang-kejang.

            Secepat dia bisa, dia menyuntikkan cairan ke tubuh Kyuhyun membuat tubuh kecil itu tak lagi kejang-kejang. Tapi belum sempat Heechul bernafas lega, Kyuhyun tiba-tiba muntah sangat bayak. Bukan memuntahkan sisa makanan yang belum dicerna tapi memuntahkan cairan merah kental, darah.

            Heechul panik bukan main. Selama ini Kyuhyun tidak pernah muntah darah. Dengan tangan gemetar dia memencet tomboh HPnya dan menghubungi seseorang “Han, cepat ke kamar Kyuhyun. Dia muntah darah. Aku tak tahu harus melakukan apa! CEPAT KEMARI TAN HANGENG!!!!”

~^o^~ TBC ~^o^~

Takdir Tuhan tak pernah ada yang bisa menduganya

 

 

Sedih karena Siwon tidak ada di chapter ini. Chapter ini khusus untuk flashback Kyuhyun dan untuk menjelaskan betapa parahnya kondisi Kyuhyun.

Sekedar info, sampai akhir FF ini akan terus brothership tanpa adanya . Mianhae kalau ada yang kecewa.

Jeongmal gomawo buat yang sudah coment dan review. Senangnya melihat keantusiasan Lovely Reader. Jangan lupa di chapter ini juga diantusiasin ya XD

 

_Happy Valentine­

Anin :3

 

           

 

Ps:  JMJS masih diketik. sabar ya...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 7: Wahhhh baby kyu jatuh......
Siwonie cepat bantu baby kyu.....
WonkyuLovers #2
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
WonkyuLovers #3
Chapter 7: aku suka tapi sepertinya hiatus :(
chookyuu
#4
Chapter 7: Ohh... my... babykyu jatuh..
chookyuu
#5
Chapter 3: Huwee sebegitu parah kah kodisinya :"( selamatkan kyukyu ku..
chookyuu
#6
Chapter 1: Ohh babykyu .. semoga tuhan memberkatimu
mikukako #7
Chapter 7: Hiks aku benar2 penasaran.... kapan ff ini dilanjut???
Aku suka sekali ceritanya...


Ditunggu lanjutannya... kalo bisa di update di ffn dulu ya... hehe soalnya aku udah follow ff itu... kalo update kan dapat pemberitahuan...
Kalo ini aku pake email beda&lupa pw emailnya... >.<



Ditunggu lanjutannya
mikukako #8
Chapter 6: Ditunggu lanjutannya ^^
mikukako #9
Chapter 5: Ditunggu lanjutannya



Semangaaat
mikukako #10
Chapter 4: Ditunggu lanjutannya