Chapter 4

Beautiful Stranger

[Krystal POV]

Semua terlihat seperti film yang diperlambat setelah aku berhenti berteriak marah kepada Chanyeol. Kai berlari di belakang Chanyeol dan langsung memukulnya hingga terjatuh ke aspal dengan suara yang keras. Aku berusaha menghampiri Chanyeol dan menolongnya tetapi si bedebah Jongin malah menahanku, entah kata-kata apa saja yang meluncur keluar dari mulutku ketika menghina pria hitam itu, tetapi bagai seorang yang tuli ia tidak mendengarkanku sama sekali. Ia memaksaku masuk ke dalam mobilnya, mendudukanku disebelahnya, di sebelah kursi pengemudi. Jongin duduk menghadap ke arahku dengan tatapan yang benar-benar menakutkan, aku tidak pernah melihatnya seperti ini kecuali ketika aku terjatuh dari kuda hingga tulang tanganku patah di Texas beberapa tahun yang lalu.

“Kau tahu kau sudah membuatku gila?” teriaknya menyakiti kupingku.

“Kau memang sudah gila sebelumnya!” jawabku tidak peduli tanpa melirik Jongin sama sekali.

“Jung Soojung, bisakah kau mengerti diriku sedikit saja?!” suaranya semakin meninggi, aku hanya tersenyum remeh sambil meliriknya.

“Oh, untuk apa aku mengerti dirimu? Yang kau bisa lakukan hanyalah mengatur hidupku, ya bahkan kau sudah menjajah kehidupan milikku sendiri, sekarang untuk apa aku mengerti orang sepertimu?” tanyaku ketus, Kim Jongin langsung merubah air mukanya 180 derajat.

“Soojung-ah aku tidak pernah bermaksud seperti itu sungguh aku hanya……aku hanya…” ia terbata-bata kehabisan kata-kata. “Shut up. Aku tidak perlu mendengar semua omong kosong dari mulutmu lagi,” potongku.

“Soojung bisakah kau mendengarkanku sebentar saja? Kau tahu aku mencintaimu seumur hidupku, tapi kau tidak pernah melihatku bahkan untuk sedetik pun. Apa salahnya dengan diriku? Aku sudah memberikan semuanya untukmu, apa lagi yang tidakku miliki untuk membuatmu melihatku?” kini giliranku yang terdiam mendengar pernyataan Kai. Padahal pria itu sudah beribu-ribu kali mengatakan hal tersebut sejak di Senior High School dan beribu-ribu kali juga kutanggapinya dengan perkataan sinis atau menghina, tapi kali ini mengapa aku tidak bisa mengatakan apapun?

“Aku tahu aku merebut kebebasanmu, aku tahu kehidupan yang kau inginkan bukanlah yang seperti ini, aku tahu kau sudah muak dengan semuanya, aku tahu semua tentangmu. Bahkan aku lebih mengenal dirimu dibanding Jessica atau orang tuamu, tolonglah kali ini kau mengerti perasaanku,” mohon Jongin. Aku hanya bisa menggigit bibir sambil memilin-milin sweater kupakai, oh tidak! Ini sweater milik Chanyeol, Chanyeol! “Kim Jongin berhentikan mobil ini sekarang juga!” dengan panik aku berteriak membuat Kai terkaget, “Eh?” pria itu kebingungan dengan perubahan atmosfer yang begitu cepat. “Chanyeol! Ya Chanyeol! Kita harus menolongnya!” teriakku kembali. Kai hanya tersenyum sinis sambil melirikku sejenak, “Biarkan saja bajingan itu mati di jalan, aku tidak peduli,” ya aku tahu seorang Kim Jongin akan berkata seperti itu. “Ikut denganku pulang, dan aku berjanji akan mengirim orang untuk membantunya disana dan membawa sampah itu ke rumah sakit,” Kai berkata kembali. Awalnya aku hendak memaki pria itu lagi, tetapi demi Chanyeol aku rela diam seperti boneka menurut pada apapun yang dikatakan seorang Kim Jong In.

[Narator POV]

Dengan sekali gerakan Chanyeol membuka matanya, kemudian langsung menutupnya kembali. Apa yang dilihatnya semuanya  berputar, seperti seorang yang mengidap vertigo. Iya mengerjapkan matanya beberapa kali baru  bisa melihat sekelilingnya. Ah, ia berada di kamarnya yang berantakan.

Tunggu, pikirnya lalu langsung terbangun. Seingat Chanyeol ia pingsan di pinggir jalan setelah dirinya diteriaki Krystal. Krystal, ia belum sempat meminta maaf pada gadis itu, sekarang bagaimana caranya ia bertemu si model itu?!

“AH PAYAH! DASAR BODOH!” teriaknya pada diri sendiri, tiba-tiba seseorang membuka pintu, “Ada sesuatu yang terjadi Chanyeol?!” teriak orang tersebut khawatir, ya orang itu adalah Suho. “Ah hyung tidak apa-apa, bagaimana caranya kau sampai kesini?” tanya Chanyeol.

Suho menyenderkan dirinya pada dinding kamar sambil melipat tangannya di dada, “Ya Baekhyun khawatir mengapa kau dan Krystal pergi begitu lama padahal restoran Sushi tak jauh letaknya dari sini, akhirnya Baekhyun, aku dan Sehun mencari kalian dan menemukanmu dipinggir jalan dengan darah di wajahmu. Apa yang terjadi?” Suho balik bertanya.

“Ah tidak, aku memang seorang yang tolol. Mana boleh seorang biasa seperti kita menyukai seorang putri seperti Krystal? Hal itu hanya berhasil di dalam dongeng,” ucap Chanyeol lesu.

“Kalau kau memperjuangkannya, apapun bisa terjadi!” Suho tersenyum kemudian berjalan keluar kamar, tepat di pintu ia berhenti dan berbalik. “Oh ya, sepertinya seseorang meninggalkan barangnya di asrama ini!” Suho melemparkan dompet dan handphone ke pangkuan Chanyeol. Mata pria itu mengikuti gerakan benda yang sampai ke pangkuannya, hatinya semakin terasa sesak. Itu dompet dan handphone milik Krystal Jung.

Chanyeol menggenggam erat kedua benda itu, iya ia bisa mengejar Krystal kini tekadnya sudah bulat. Park Chanyeol yang bodoh ini akan memperjuangkan cintanya pada Jung Soojung apapun yang terjadi. “Krystal tunggu aku.”

“Krystal kau baik-baik saja?”

Krystal memecah lamunannya begitu sadar kalau dirinya tidak sendiri di ruang rias.

“Ah anniyo eonni, aku baik-baik saja,” Krystal tersenyum sopan pada Yoona – salah satu teman Jessica sekaligus rekan model Krystal di salah satu brand yang mengontrak Krystal.

“Selama pemotretan tadi kau terlihat lesu, padahal jika bekerja denganku kau tidak pernah bersikap dingin. Apa ada masalah? Jessica mengatakan sesuatu yang tidak mengenakan lagi?” Yoona dengan lembutnya bertanya pada Krystal.

“Tidak. Bukan Jessica. Dia sedang sibuk di Singapura jadi aku jarang bertemu dengannya dan itu membuat kami gencatan senjata untuk sementara,” Krystal tersenyum kecut.

“Kalau bukan Jessica pasti Jongin! Betulkan? Ayolah kenapa kau selalu bertengkar dengan dia? Padahal kalau dilihat-lihat dia tampan juga ya, mengapa kau tidak mengajaknya menjadi model saja?” mendengar ucapan Yoona, Krystal tersenyum tulus.

“Ia tidak bisa tersenyum, kupikir otot bibirnya terkena semacam penyakit,” ujr Krystal tertawa. “Sebenarnya semua ini memang karenanya, Jongin melarangku bertemu dengan Chanyeol, apa aku sudah bercerita tentang Chanyeol padamu?” Yoona menggeleng.

“Tunggu-tunggu jangan bilang Chanyeol yang kau bicarakan itu Park Chanyeol fotografer yang mengerjakan proyek kakakmu beberapa bulan yang lalu!” teriak Yoona tiba-tiba.

“Ya namanya memang Park Chanyeol, dia seorang fotografer dan kantornya pernah bekerjasama dengan Jessica, memangnya kenapa?”

“Ya Tuhan dunia ini memang sempit ya, dia itu fotogafer favoritku! Jika ada photoshoot yang membebaskan aku memilih stylist dan fotografer sendiri aku pasti memilih dia! Ya Tuhan Krystal dia itu memang baik, menyenangkan, tampan, dan tanggung jawab! Bagaimana kau bisa bertemu dengannya?”

“Ceritanya panjang lebih dramatis dari kisah-kisah novel dan film yang pernah kau tonton, bayangkan saja kita bertemu di pinggir danau ketika aku kabur dari acara Jessica lalu dia mengajakku makan di restoran cepat saji! Kau tahu kan kapan aku makan makanan seperti itu! Lalu tiba-tiba Jongin datang dan menarikku pulang!”

“Kau hanya bertemu seperti itu dan langsung jatuh cinta? Seorang Krystal yang belum pernah aku jatuh cinta sebelumnya?” tawa Yoona sedikit mengejek.

“Tentu tidak! Besoknya ia mengajariku fotografi dan malamnya ia menculikku dari acara peresmian pertunanganku dengan Jongin dan semalaman menenangkanku, karna aku tertidur dia membawaku ke asramanya dan mengenalkanku pada teman-temannya dan ya begitulah eonni, bersamanya membuatku merasa bebas, memiliki dunia yang baru,” Yoona bisa melihat itu di mata yang Krystal terbinar-binar ketika menceritakannya.

“Ya ya ya aku tahu dia tidak akan berdampak biasa pada dirimu, tapi bagaimana dengan Jongin? Bukannya dia jatuh cinta setengah mati padamu dan aku yakin dia tidak akan melepaskan dirimu semudah itu,” ucapan Yoona kembali membuat Krystal berpijak kembali di kenyataan.

“Pria itu selalu membuatku susah, masa saja dia-“ ucapan Krystal terpotong oleh dering handphone baru yang dibelikan Jongin, handphone milikinya masih tertinggal di asrama Chanyeol.

“Ye?” tanya Krystal malas karna ia tahu satu-satunya orang yangmenghubungi handphone itu hanyalah Kai.

“Segera turun aku sudah diluar,” ucap Kai dengan nada perintah.

Tanpa menjawab apapun Krystal langsung menutup sambungan telepon. “Eonni aku harus pergi, makhluk sialan itu sudah menjemputku,” Krystal berpamit yang hanya dibalas anggukan kecil Yoona. Perempuan itu bisa merasakan sebentar lagi Krystal akan bertengkar dengan Jongin. “Hati-hati!” teriaknya ketika Krystal berjalan keluar ruangan.

“Ada apa buru-buru?” tanya Krystal dingin seperti biasa pada Jongin ketika memasang safety belt. “Kita sedang  mengejar keberangkatan pesawat,” jawab Jongin, sama dinginnya. “Tunggu! Kita mau pergi kemana?!” tanya Krystal panik.

“San Francisco, mereka menyuruhmu kembali,” suara Jongin seakan-akan menyakiti telinga Krystal. Gadis itu tahu, Kim Jongin memang perusak hidupnya.

 

 

----------------------------------------------------------------

sorry for the late update and short chapter:-( hope you like my story

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Devonneyx
#1
Chapter 9: Dear penulis. Dari setiap cerita yg ri post endingnya selalu gantung dan ceritanya cuman sedikit di dlm 1 chapter. Terlebih di postnya yg terlalu lama. Kalau mau buat pembaca penasaran dan asik bacanya seharusnya buat cerita dan ending yg jelas dlm 1 chapter dan jangan di post lama" sampe masuk hitungan tahun. Cuman itu aja masukan dari saya, maaf jka ada kata" yg membuat tersinggung. Thanks
parkddh #2
Chapter 1: oh yeol oppa *-* tp knpa ga sehun/minho oppa thor?kan lbih greget/? Okey abaikan wkwk ,Ff yg sering aku baca kbyakan pake "kau" jd rada gmana saat ff ini pake "kamu" dibbrapa prckapan ^^
yg pnting daebaaaaak
parkddh #3
aaaa kaikrys i love <3
lovidovi #4
Chapter 5: Akhirnya kesempatan chanyeol datang juga! Semoga Krystal belum melupakannya.
lovidovi #5
Chapter 4: wah gimana dengan chanyeol? tiba2 aja krystal mau balik ke san fransisco. aaa tidak!
chanyeol, ayo buruan! selamatkan krystal!
Elfandari #6
Chapter 4: lanjutkan y.. :)
J-hopearmy #7
Chapter 4: Argghhh!!!! bagus!!!! hehehehe... susah banget ya, di sini nyari author yang pake bahasa Indonesia... :D Let's be friend :D jangan lupa, lanjutkan!!!
ErvaniRizky #8
Chapter 3: bagus thor,lanjutkan!!
risantiica #9
Chapter 3: wah ffnya bagus update nya jangan lama lama ya authornim kekeke^^
niss125 #10
Chapter 3: Lanjut
update ya, thanks anw