Chapter 1

Beautiful Stranger

[Narator POV]

Suara blitz kamera terdengar disana-sini begitu model-model mulai berjalan di catwalk. Semua orang yang ada di ruangan tersebut terpesona meliha koleksi musim panas terbaru milik designer ternama, Jessica Jung. Semua orang terpana kecuali seorang gadis berusia 18 tahun yang dibalut dengan mini dress berwarna biru muda dari Chanel. Ia hanya menguap bosan melihat hasil kerja keras kakanya selama 3 bulan ini, baginya peragaan busana sama saja. Mungkin karena ia sudah menghadirinya sejak masih kecil.

Terlalu bosan dengan hiruk pikuk orang yang berlomba-lomba mengabadikan gambar model yang berseliweran, Krystal hendak bangkit dari tempat duduknya ketika sebuah tangan menahannya. “Mau kemana?” Tanya pria yang memegangnya dengan dingin. “Pergi, apa itu menjadi masalah buatmu?” Krystal menjawab sinis.

“Kamu harus ada ditempat ini sampai acaranya selesai!” tegas pria itu.

“Kai! Apa hakmu mengatur-ngatur hidupku, huh?” Krystal berusaha melepaskan genggaman Kai yang mulai membuat tangannya merah.

“AKU INI CALON SUAMIMU!” ujar Kai setengah berteriak hingga membuat beberapa orang meliriknya dengan tatapan merasa terganggu. “What? Calon suamimu? Itu hanya perjodohan yang tolol yang tidak pernah aku setujui sampai kapanpun!” teriak Krystal sambil keluar dari ruangan setelah bebas dari genggaman Kai.

Sungguh aku sangat membenci pria brengsek itu! Ucap Krystal dalam hati.

Angin musim gugur bertiup kencang membuat gaun Krystal tak mau diam membuat sang pemilik kerepotan memegang bagian bawah gaunnya. Perutnya mulai keroncongan karena sejak pagi ia belum makan. Ketika akan berjalan ke salah satu restoran Krystal teringat kalau dompetnya tertinggal di tas kakanya, Jessica.

Ia pun berjalan ke taman dengan wajah cemberut, sembari memandangi angsa yang berenang di danau yang tenang. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan oleh suara anak kecil yang berteriak senang.

“Huaaa!!! Lihat kau terlihat gendut sekali, Euijin!” teriak seorang anak laki-laki. Gadis yang bernama Euijin itu cemberut sambil melipat tangan di dadanya. “Sudah jangan mengejek, sini kaka foto lagi.” Ucap seorang pemuda berambut ikal berantakan.

Ia pun mengambil kamera dari tangan anak laki-laki itu lalu segera mengambil gambar Euijin. Setelah puas melihat fotonya, Euijin dan temannya berlari ke arah  danau. Tinggal Kystal yang masih melamun memikirkan hal yang baru ia lihat. Ketika suara kamera membuatnya tersadar, ternyata pemuda itu mengambil gambar Krystal yang sedang melamun.

Tersadar bahwa Krystal memandanginya, pemuda itu berjalan mendekat. “Annyeong, maafkan tadi aku tidak bermaksud untuk menguntit atau mengganggu privasimu.” Ucap pemuda itu sambil tersenyum seperti anak kecil.

“Ah tidak apa-apa. Aku tidak tersinggung sama sekali.” Jawab Krystal awkward, ia merasa canggung karena pria itu terlalu berbeda dengan orang-orang yang ada dikehidupannya.

“Oh ya, namaku Park Chanyeol. Panggil saja Chanyeol atau apapun, aku senang dipanggil dengan nama yang aneh.” Chanyeol mengulurkan tangannya. “Oh, aku Jung Soojung tapi nama korea terlalu aneh bagiku sehingga semua orang memanggilku Krystal Jung!” Krystal membalas uluran tangan Chanyeol.

“Tunggu sebentar. Namamu Krystal Jung? Apakah kamu adik Jessica Jung perancang yang terkenal itu?” pertanyaan itu sudah berkali-kali ia dengar ketika berkenalan dengan orang.

“Hhmm iya” jawab perempuan itu malas. “Aku tidak menyangka keluarga Jung ada yang tidak angkuh, aku kira kamu seperti kakamu. Aku beberapa kali melihat kakamu marah-marah di kantorku karena foto-foto modelnya kurang pencahayaan atau apalah.” Chanyeol menceritakannya dengan raut wajah yang tidak suka.

Krystal kembali kaget, ternyata ada orang yang memiliki pandangan sama terhadap kakanya. Padahal selama ini semua orang menilai Jessica Jung itu orang yang pekerja keras, ramah, dan supel. Dan hanya mengatakan bahwa Krystal terlalu iri pada kakanya, hal inilah yang membuat akhirnya dirinya menjadi orang yang dingin.

Melihat Krystal yang terdiam membuat Chanyeol berkata, “Apa itu menyinggung dirimu? Ya ampun maafkan aku, tolong jangan adukan perkataanku pada kakamu, please. Bisa-bisa kakamu menyuruh bos untuk memecatku. Mendengar perkataan Chanyeol Krystal malah tertawa. “Memangnya ada yang lucu ya?” kini Chanyeol mulai kebingungan.

“Kau harus melihat wajahmu tadi! Sangat lucu!” Krystal tidak bisa berhenti tertawa. “Haha tenang saja, aku diam karena akhirnya ada juga orang yang memiliki pandangan seperti aku. Jujur saja bagiku Jessica seperti nenek sihir di dalam mimpi buruk. Kerjaannya hanya marah-marah, selalu merendahkan orang lain dan membanggakan dirinya sendiri.” Chanyeol tertawa mendengar ucapan Krystal.

“Mengapa kamu tertawa?” kali ini Krystal yang bertanya. “Ekspresimu berbeda kalau sedang membicarakan kakamu itu, terlihat sekali kamu begitu membencinya.” Krytal memandang Chanyeol penuh arti.

Tiba-tiba Chanyeol merasa lapar, “Kau mau makan? Aku lapar sekali!” “Dompetku tertinggal di tempat Jessica” Krystal menjawab dengan lemas karena ia begitu lapar. “Kalau begitu aku yang teraktir, ayo!” Chanyeol menarik tangan Krystal.

Kini mereka berdua duduk saling berhadapan dan sibuk membaca buku menu yang ada di tangan masing-masing. Pertama kalinya Krystal dating ke restoran makanan siap saji dalam 5 tahun terakhir ini. Terakhir kali ia datang ke restoran siap saji saat baru pulang dari meeting dengan agensi entertainer, karena setelah di terima di agensi di San Francisco itu, ia harus menghindari makanan siap saji.

Chanyeol melihat Krystal yang sibuk memilih menu. “Mengapa memilih menu di restoran cepat saji saja begitu lama?” Tanya Chanyeol polos. Krytal terlihat salah tingkah, “Euh, oh itu karena aku sudah lama tidak makan makanan siap saji.” Ucap Krystal. Malu.

“Ya ampun. Kalau begitu aku yang pesankan makanannya saja, kamu kan tidak tau apa-apa.” Chanyeol mengejek Krystal sambil tertawa dan Krystal ikut tertawa menutupi desiran halus di dadanya.

Sementara itu Kai mencari-cari Krystal di tempat parkir, apakah mobil Krystal masih ada disitu atau sudah pergi entah kemana. Sampai ia menyadari betapa bodohnya mencari-cari mobil Krystal, bagaimana cara dia membuka pintu mobil kalau kunci mobilnya saja ada didalam tas saku jasku? Pikir Kai kesal pada usahanya yang terlalu bodoh.

Tiba-tiba handphonenya bergetar tanda telepon masuk. “Ya?” jawab Kai ketika melihat nama Jessica di layarnya. “Kemana saja kalian? Mengapa menghilang dari peragaan busana?” terdengar suara Jessica yang marah diujung sana. “Aku sedang mencari Krystal, dia pergi jadi aku berusaha mencarinya.” Jawab Kai dingin.

“Apa?! Kau dimana? Aku akan mencari dia denganmu, anak itu akhir-akhir ini memang makin melawan saja.” Kai memutuskan hubungan telepon. Mengapa gadis ini selalu membuatnya susah? Pikirnya kembali.

Krystal memandang porsi Burger Double Cheese miliknya yang baru setengahnya ia habiskan. Begitu memandang piring Chanyeol yang sudah bersih ia menatapnya dengan tatapan ‘tolong habiskan makananku’.

“Aku tidak bisa makan banyak. Kakaku biasanya hanya memperbolehkanku sarapan dengan salad.” Ucap Krystal membuat Chanyeol tersenyum simpul.

“Ya sudah kalau begitu kamu tidak perlu habiskan. Lagi pula aku bukan ibu yang memarahi anaknya karena tidak mau menghabiskan makanan.” Chanyeol menunjuk ke pojok ruangan, seorang ibu-ibu yang mencubit anaknya karna tidak mau makan.

Krystal tertawa, baru kali ini ia melihat orang sebebas Chanyeol. Menurutnya melihat kehidupan Chanyeol yang begitu bebas seperti kejutan tersendiri. Chanyeol seperti membuat garis kehidupan yang berlekuk-lekuk berbeda dengan garis hidupnya yang terlalu lurus. Yang terlalu membosankan.

Lamunannya buyar ketika gerakan kasar menarik kasar tangannya dan membuat ia terkaget. Kai? Mengapa ia ada disini? Krystal kaget melihat wajah sang pemilik tangan itu yang begitu galak, seperti biasa. “Kenapa kamu ada disini?!” Krystal mencoba melepaskan pegangan Kai.

“Harusnya aku yang bertanya seperti itu! Kenapa kamu ada di tempat seperti ini?!” Teriak Kai kasar. “Iya kenapa kamu ada disini? Dan dengan orang seperti itu.” Jessica memandang Chanyeol dengan tatapan yang mencela.

“DIA TEMANKU DAN JANGAN MELIHAT DIA SEPERTI ITU!” Krystal menatap kakanya dengan marah. “Sudahlah aku tidak peduli, ayo Kai kita pergi sebelum wartawan datang kesini. Kai menarik Krystal yang hanya memandang Chanyeol dengan pasrah.

“Aish pabo! Harusnya aku membantu dia!” Chanyeol memukul kepalanya sendiri. Ia menatap makanan Krystal yang masih tersisa. Gadis itu berbeda ucapnya dalam hati. Untung saja ia sempat meminta nomer telepon Krystal sehingga ia bisa menghubungi gadis itu kembali.

 

 

© mysterydrm story, 2012

 

 

 

hai kalian semua, aku masih memikirkan main image dan background mana yang harus aku pakai, any idea?^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Devonneyx
#1
Chapter 9: Dear penulis. Dari setiap cerita yg ri post endingnya selalu gantung dan ceritanya cuman sedikit di dlm 1 chapter. Terlebih di postnya yg terlalu lama. Kalau mau buat pembaca penasaran dan asik bacanya seharusnya buat cerita dan ending yg jelas dlm 1 chapter dan jangan di post lama" sampe masuk hitungan tahun. Cuman itu aja masukan dari saya, maaf jka ada kata" yg membuat tersinggung. Thanks
parkddh #2
Chapter 1: oh yeol oppa *-* tp knpa ga sehun/minho oppa thor?kan lbih greget/? Okey abaikan wkwk ,Ff yg sering aku baca kbyakan pake "kau" jd rada gmana saat ff ini pake "kamu" dibbrapa prckapan ^^
yg pnting daebaaaaak
parkddh #3
aaaa kaikrys i love <3
lovidovi #4
Chapter 5: Akhirnya kesempatan chanyeol datang juga! Semoga Krystal belum melupakannya.
lovidovi #5
Chapter 4: wah gimana dengan chanyeol? tiba2 aja krystal mau balik ke san fransisco. aaa tidak!
chanyeol, ayo buruan! selamatkan krystal!
Elfandari #6
Chapter 4: lanjutkan y.. :)
J-hopearmy #7
Chapter 4: Argghhh!!!! bagus!!!! hehehehe... susah banget ya, di sini nyari author yang pake bahasa Indonesia... :D Let's be friend :D jangan lupa, lanjutkan!!!
ErvaniRizky #8
Chapter 3: bagus thor,lanjutkan!!
risantiica #9
Chapter 3: wah ffnya bagus update nya jangan lama lama ya authornim kekeke^^
niss125 #10
Chapter 3: Lanjut
update ya, thanks anw