Evil Boy

Evil Boy

            Nafas Siwon tersengah-engah. Dia masih memeluk tubuh Kyuhyun yang tak bergerak. Air matanya mengganti hujan yang sekarang sudah tidak turun sama sekali. Dia berusaha menjernihkan pikirannya. Mencoba melakukan sesuatu daripada terpuruk disini.

            Pertama-tama Siwon memeriksa nadi Kyuhyun. Setidaknya dia bisa bernafas lega sejenak karena walaupun terasa samar, nadi Kyuhyun masih berdenyut. Tapi itu tak akan bertahan lama jika Siwon hanya diam saja disana. Dia harus segera membawa Kyuhyun ke rumah sakit terdekat. Siwon berusaha berdiri tapi kakinya yang terkilir membuatnya terjatuh lagi. Dia mengumpat pelan. Untuk berdiri saja dia tidak mampu, bagaimana dia bisa membawa Kyuhyun dari tempat biadab ini?

            Lebih baik Siwon mati daripada dia tidak bisa menyelamatkan orang yang sangat dia cintai. Walau kakinya patah sekalipun dia harus tetap berjuang demi keselamatan Kyuhyun. Dengan tekat yang begitu besar Siwon bisa melupakan rasa sakit pada kakinya. Dengan tertatih-tatih Siwon menggendong Kyuhyun di punggungnya.

            Matanya yang masih basah oleh air hujan dan air matanya mencoba menemukan cara keluar dari sana. Dia yakin sekeras apapun usahanya dia tak akan bisa membawa Kyuhyun naik dari tempatnya turun tadi. Tempat itu terlalu curam dan licin karena hujan, belum lagi kaki terkilirnya yang sudah bengkak parah. Siwon memutuskan untuk berjalan ke arah barat, siapa tahu dia akan menemukan jalan yang bisa membawanya naik.

            Sepertinya keberuntungan kembali berpihak pada namja taat beragama itu, dia bisa mendengar suara teriakan orang-orang memanggil nama Kyuhyun dari atas sana. Itu berarti pertolongan datang. Terlebih telinga Siwon yang terasa beku oleh dinginnya cuaca itu mengenali suara pria dewasa yang berteriak itu.

            “Appa! Aku di bawah” Siwon berteriak keras.

            Suara teriakan memanggil nama Kyuhyun itu terhenti dan beberapa saat setelahnya terlihat dua orang dewasa menoleh ke bawah mencari sumber suara.

            “Siwon apa yang kau lakukan di bawah sana?” Tanya Mr Choi kaget.

            Mr Cho lebih kaget lagi ketika senternya mengarah ke Siwon dan melihat Siwon menggendong seseorang yang sangat dia kenali sebagai anak lelakinya “Apa yang terjadi dengan Kyuhyun? Dimana kau menemukannya Siwon?”

            “Aku akan bercerita nanti. Sekarang tolonglah kami. Keadaan Kyuhyun sangat parah. Dia perlu di bawa ke rumah sakit secepatnya” jelas Siwon.

            Tanpa membuang waktu Mr Cho turun ke tempat Siwon dengan tali dan membawa Kyuhyun naik. Siwonpun naik menggunakan tali itu. Setelah itu semua rombongan langsung kembali ke area perkemahan. Dengan mobil, Kyuhyun dibawa ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan 3 wanita di mobil itu tak berhenti menangis melihat keadaan Kyuhyun yang sangat parah. Sedang Siwon mengepalkan tangannya. Berusaha menghalau semua perasaan bersalah yang terus berteriak mengutuknya.

***

            Rumah Sakit Miracle adalah rumah sakit yang paling dekat dari Perkemahan di Hutan Pinus. Malam itu ruang UGD mereka terlihat sibuk. Dokter dan beberapa suster berlarian berusaha menyelamatkan seorang namja berusia 16 tahun. Keadaannya sungguh memprihatinkan. Masker oksigen menutup hidung dan mulutnya. Berbagai jenis kabel dipasang demi kelangsungan hidupnya. Perban yang digunakan untuk menutup kepalanya tak membuatnya kelihatan lebih baik.

            Ada banyak orang yang menunggu dengan gelisah di depan ruang UGD itu. Mereka tak diizinkan masuk sampai dokter selesai memeriksa Kyuhyun. Semua orang disana memasang wajah kawatir. Ahra masih menangis sesegukkan dipelukan sang eomma yang juga menangis. Sedang eomma Siwon menggigit bibirnya mencoba menahan isakan yang akan keluar dari bibirnya. Kedua suami mereka mondar-mandir seperti sertrika utuk memendam rasa cemas mereka. Lalu bagaimana dengan Siwon? Dia hanya terduduk lesu di kursi plastic merah sambil menundukkan kepalanya. Berdoa dengan sisa-sisa tenaganya atas keselamatan orang yang begitu dia cintai. Kakinya yang terkilir sudah diobati tapi hatinya yang sakit tidak akan bisa diobati kecuali dengan melihat senyum Kyuhyun.

            Entah sudah berapa lama rombongan itu menunggu kabar di depan ruang UGD itu saat pintu besar itu akhirnya terbuka menampilkan sosok tinggi seorang dokter bername tag Jung Yunho. Semua orang langsung terpokus mengerumuninya.

            “Tenanglah. Pasien sudah melewati masa kritis. Kami akan memindahlan ke kamar inapnya sebenatar lagi. Kalian bisa menjenguknya disana. Hanya saja kepalanya terbentur cukup keras. Kita akan tahu akibatnya setelah pasien bangun” kata sang dokter.

            Semua orang bernafas lega, kecuali Siwon. Dia tak akan bisa tenang sebelum Kyuhyun sadar. Tapi setidaknya Kyuhyun sudah melewati masa kritisnya dan itu berarti tak lama lagi Kyuhyun akan sadar dari tidurnya.

***

            Tak pernah Ahra begitu bersyukur lebih pada pagi ini. Dua hari penantiannya rasanya terbayar ketika onyx karamel itu mengerjap-ngerjap pelan.

            “Kyunnie? Bagaimana perasaanmu?” Mrs Cho bertanya pada anak bungsunya.

            Kyuhyun menatap semua orang yang ada disana dengan tatapan bingung. Kepalanya berdenyut-denyut menyakitkan “Kyunnie? Siapa Kyunnie?”

            Pertanyaan Kyuhyun membuat semua orang terkejut. Bagaimana mungkin Kyuhyun melupakan namanya sendiri.

            “Kyu, jangan bercanda deh. Namamu kan Cho Kyuhyun. Kau lupa?” wajah panik Ahra membuat Kyuhyun semakin bingung.

            Kyuhyun menggeleng. Sungguh dia sangat bingung. Kenapa dia tidak bisa mengingat apapun.

            “Kau juga melupakanku Kyu?” suara Siwon begitu sedih saat mengatakan itu.

            Kyuhyun menatap wajah Siwon. Mencoba mengingat apapun yang bisa diingatnya. Tapi hal itu malah membuat kepalanya tambah sakit.

            “Aku tidak tahu. Kalian siapa? Kenapa aku bisa ada disini?” Kyuhyun memegang kepalanya yang terasa semakin sakit. Semua orang memandangnya cemas.

            “Aku akan memanggil dokter” Mr Choi berinisiatif begitu melihat Kyuhyun kesakitan.

            Dokter Jung segera datang. Siwon dan keluarganya yang lain menunggu dengan harap-harap cemas.

            “Benturan di kepalanya membuat memorinya terganggu, biasanya hal ini disebut amnesia. Tapi amnesia ini bersifat sementara. Tak lama lagi dia akan mengingat semuanya kembali tapi dalam prosesnya kepalanya akan sakit. Jadi tolong bantu dia mengingat dengan pelan-pelan” jelas Dokter Jung saat dia selesai memeriksa Kyuhyun.

            Tak ada yang menjawab perkataan dokter muda itu karena mereka semua terlalu kaget dengan berita yang baru saja mereka dengar. Terlebih Siwon. Dia merasa ini adalah hukuman Tuhan untuknya karena selama ini selalu menyia-nyiakan kehadiran Kyuhyun.

***

            “Aku ingat, ini kamarku kan?” Kyuhyun menatap semangat sebuah ruangan besar dengan warna cat babby blue.

            “Bagus kalau kau bisa mengingatnya” Ahra mengacak rambut adiknya senang. Setelah di rawat seminggu di rumah sakit, Kyuhyun diperbolehkan pulang. Pelan-pelan dia mulai mengingat tentang dirinya. Tapi hanya hal-hal kecil seperti kesukaannya pada game, kebenciannya pada sayur. Tidak ada satupun yang diingatnya tentang Siwon.

            Kyuhyun berjalan menyusuri kamar itu. Dia membuka pintu menuju balkon kamarnya. Udara segar langsung masuk memenuhi paru-parunya. Dengan langkah pelan dia menuju balkon itu dan melihat pemandangan sekelilingnya. Langit sore yang cerah, awan yang putih dan pemandangan kota Seoul yang indah. Pandangannya jatuh pada balkon yang ada beberapa meter di depannya. Dia tidak ingat ada balkon disana.

            “Disana kamar Siwon. Kau sering melempar kertas kesana untuk memancing Siwon keluar dari kamarnya dan mengomelimu karena kau sangat mengganggunya” Ahra menjelaskan pada adiknya.

            Kyuhyun terdiam. Benarkah dia melakukan itu? Kalau iya untuk apa? Kenapa dia begitu ingin pemilik kamar ini memarahinya?

            “Karena kalian sangat dekat. Kau selalu menempel padanya. Mengusir semua yeoja dan namja yang mendekatinya. Mengusili dan membuat repot Siwon adalah hobby kesukaanmu selain bermain game dan menonton drama” jelas Ahra seolah bisa membaca pikiran Kyuhyun.

            “Apa aku sangat menyukai Siwon itu Noona?” Tanya Kyuhyun. Sekeras apapun dia mengingat, dia tak bisa juga mengingat apapun tentang namja bernama Siwon yang sering menemaninya di rumah sakit selama dia dirawat disana. Namja bertubuh besar yang selalu memandanganya dengan senyuman sedih. Kyuhyun merasa dia melupakan sesuatu yang penting.

            Ingin benar Ahra mengatakan kalau Kyuhyun sangat mencintai Siwon tapi dia tahu dia harus membantu Kyuhyun mengingatnya dengan pelan. Dia tak mau adiknya kesakitan seperti ketika dia memaksa adiknya mengingat keluarganya.

            “Kau istirahat saja dulu. Aku akan membantu eomma menyiapkan makan malam” Ahra menepuk pelan bahu adiknya yang lebih tinggi darinya.

            Kyuhyun masih termenung di balkon kamarnya menatap kamar yang ada di depannya. Jika kamar itu adalah milik Siwon, apa mereka sering bersenda gurau di balkon itu?

            Saat Kyuhyun sedang memikirkan itu pintu balkon kamar Siwon terbuka menampilkan pemandangan seorang Choi Siwon yang hanya menggunakan kaos tak berlengan dan celana pendeknya. Saat mata mereka berdua bertemu hanya keterkejutan yang ada.

            Siwon tahu Kyuhyun pulang hari ini tapi dia tak menyangka akan bertemu dengannya di balkon ini. Sedang Kyuhyun tak menyangka Siwon akan keluar ke balkonnya sambil memakai pakaian seperti itu. Entah kenapa Kyuhyun merasa ada sesuatu yang bergerak di hatinya melihat penampilan Siwon. Engsel di otaknya berputar keras.

***

            “Wonnie hyung!!!” Kyuhyun melempar potongan kertas yang sudah di bentuknya seolah itu bola kasti “Wonnie hyung!! Jangan seperti Rapunzel dong hanya terkurung di menara kesendirian”

            Siwon membuka pintu balkonnya dengan kasar “Aku lebih baik hidup seperti Rapunzel malang itu daripada harus berbagi dimensi dengan makhluk sepertimu”

            “Aigoo hyung terlalu memujiku” Kyuhyun bertepuk tangan senang karena Siwon akhirnya keluar juga.

            Siwon menggeram kesal. Bagaimana mungkin ejekkannya dianggap pujian oleh namja kurang ajar yang masih memamerkan cengiran sok polosnya “Tutup mulutmu Cho Kyuhyun dan berhenti melempari jendelaku dengan kertasmu. Kau mau membersihkannya hah?”
            Kyuhyun tersenyum ceria “Aku akan membersihkannya sekarang hyung”

            Awalnya Siwon akan merencanakan mengunci pintu kamarnya seandainya Kyuhyun merengek minta masuk ke kamarnya tapi matanya langsung membulat sempurna ketika melihat Kyuhyun mulai memanjat pagar balkonnya.

            “Yak! Kau mau apa?” Siwon berteriak histeris.

            “Aku akan melompat kesana. Kalau lewat tangga lama” jaweab Kyuhyun polos.

            “Kau gila? Cepat turun. Bagaimana kalau kau jatuh?” Siwon menatap horror Kyuhyun yang masih bersiap melompat ke balkon kamar Siwon.

            “Kalau aku tidak mau?” Kyuhyun memberi cengiran evilnya.

            “Aku akan melemparimu dengan batu” jawab Siwon setengah kesal setengah cemas.

            “Aku mau hyung menemaniku baru aku mau turun” jawab Kyuhyun.

            “Hanya dalam mimpimu bocah evil” jawab Siwon sarkatis.

            “Baiklah” kedua kaki Kyuhyun kali ini sudah melewati batas pagar balkonnya. Dia mengambil kuda-kuda untuk melompat.

            “HENTIKAN!!” teriakan Siwon sungguh membahana. Dia ketakutan sekarang. Bagaimana kalau Kyuhyun terpeleset dan jatuh dari sana? Andwae! Dialah yang akan mati jika Kyuhyun jatuh “Aku akan menemanimu”

            Senyum bahagia terpantri di wajah manis Kyuhyun. Dia segera kembali ke tempat aman yang membuat Siwoon menghembuskan nafas lega. Well… setidaknya sampai kalimat Kyuhyun selanjutnya “Kalau begitu cepat datang ke kamarku. Temani aku ke game center”

            Siwon mengumpat pelan. Bagaimana bisa hidupnya berada dalam genggaman namja yang 7 tahun lebih muda darinya.

***

            Brukkk…

            Kyuhyun terduduk lemas di lantai balkonnya sambil memegangi kepalanya yang terasa mau pecah.

            “Kyu!!” Siwon yang panik setengah mati melompat dari balkonnya dan -kali ini- mendarat dengan mulus di samping Kyuhyun. Tangannya langsung menyentuh pipi Kyuhyun lembut “Gwencanayo?”

            Kyuhyun mendongak dan menatap mata Siwon. Kepalanya masih berdenyut sakit. Telinga berdengung nyaring tapi dia bisa mendengar suara panik Siwon “Kau melarangku melompat seperti itu ke balkonmu hyung, kenapa kau malah melakukannya?”

            Siwon kaget. Hatinya seperti bersorak ketika menyadari Kyuhyun mengingatnya. Kyuhyun telah mengingatnya kembali. Kyuhyun mengingat semua tentangnya. Tentang perasaannya.

            “Kau ingat padaku Kyu?” Siwon butuh kepastian.

            “Aku ingat. Maafkan aku karena sempat melupakanmu” Kyuhyun menatap Siwon yang tersenyum senang dengan mata penuh penyesalan “Bisa-bisanya aku melupakanmu. Melupakan seseroang yang sudah kuanggap kakakku sendiri”

            Prangggg

            Hati Siwon terasa pecah mendengar kalimat Kyuhyun. Dia hanya dianggap kakak oleh Kyuhyun? Bukankah Kyuhyun mencintainya? Apa cinta Kyuhyun sebenarnya hanya sebatas adik-kakak padanya?

***

            Siwon melangkah lesu sepanjang perjalanan menuju parkiran kampusnya. Dia bahagia setidaknya Kyuhyun mengingatnya setelah selama berhari-hari Kyuhyun menanyakan ‘siapa kau’ padanya di rumah sakit. Tapi Kyuhyun hanya menganggapnya ‘kakakku sendiri’ dan tidak lebih. Mau tak mau Siwon merasa sangat kecewa.

            “Lalu kau akan menyerah semudah itu?” Ahra yang entah kenapa berada di kampus Siwon tiba-tiba muncul di depan Siwon. Ahra kuliah di universitas khusus perawat.

            “Kau seperti hantu. Tiba-tiba muncul dan mengatakan sesuatu seolah kau bisa menebak isi hatiku” Siwon yang kaget mengelus-elus dadanya.

            Ahra memiliki sifat seperti Kyuhyun. Tak mau ambil pusing dengan ejekan Siwon “Tidak penting kenapa aku bisa berada disini. Aku ingin bertanya sekali lagi padamu Choi Siwon, apa kau akan menyerah begitu saja karena Kyuhyun melupakan perasaannya padamu?”

            Siwon terlihat berpikir. Apa dia akan menyerah? Rasanya tidak. Bagaimanapun Kyuhyun tak pernah menyerah mendekatinya walau Siwon sudah mengusirnya habis-habisan. Jadi tidak keren dong jika dia sendiri menyerah tanpa berusaha.

            Siwon menggeleng “Aku tidak akan menyerah. Aku akan membuatnya ingat kembali bahwa dia sangat mencintaiku”

            Ahra menepuk bahu Siwon dengan gaya sok dewasa “Nah begitu dong adik ipar. Aku punya ide bagus untuk misimu itu”

            Mata Siwon langsung berubah berseri-seri “Ide apa?”

            Ahra tersenyum –menyeringai- misterius “Kau tahu Wonnie, tak ada yang gratis di dunia ini”
            “Astaga Ahra! Begitu perhitungankah kau pada calon adik iparmu?” Siwon menatap Ahra tidak percaya.

            “Itu ya urusan lain. Aku sedang berbisnis. Kau mau atau tidak?” tawar Ahra lagi.

            “Apa yang kau inginkan?” Tanya Siwon pasrah.

            “Aku mau tiket nonton Super Show Super Junior. Area paling depan” jawab Ahra semangat.

            “Mwo? Darimana aku dapat tiket itu?” Siwon sungguh tak menyangka calon kakak iparnya begitu menyebalkan “Lagipula kau senang banget sih nonton Boy Band itu! Kau kan sudah punya tetangga setampan aku”

            Ahra hanya geleng kepala dengan lagak dramatis “Aku menyukai salah satu dari mereka. Member mereka yang paling tinggi itu sangat tampan. Oh Andrew! Kau menusuk hatiku dengan panah cintamu” lalu dia menatap garang Siwon “Kau kan ditaksir anak tunggal promotor konser itu. Minta saja satu tiket darinya. Manfaatkan asetmu dong dasar bodoh!”

            “Kau sungguh gila. Kau menyuruhku merayu yeoja lain saat aku jatuh cinta setengah mati pada adikmu?” Siwon menatap Ahra tak percaya.

            “Aku menyuruhmu merayunya bukan jadian dengannya. Ya sudah kalau tidak mau. Aku tak akan membantumu membuat Kyu ingat kembali” Ahra berkata sambil melipat tangannya di dada.

            “Aissh! Baiklah. Enggak kakak enggak adik sama saja bikin pusing” kesal Siwon “Lalu apa idemu?”

            Ahra melompat senang. Lalu dia mengeluarkan 2 buah tiket Taman Bermain dan memberikannya pada Siwon “Ajak Kyu kencan kesini. Kalian tetap kesana kan setiap valentine. Nah buatlah dia mengingat cinta kalian”

            Siwon menerima 2 tiket itu dengan mata takjub “Kau memang hebat Ahra! Ratu Cupid!”

***

            Kyuhyun agak kaget ketika tiba-tiba Siwon mengajaknya jalan-jalan ke taman bermain. Anehnya orang tua Kyuhyun yang melarang keras anaknya keluar rumah, walau itu hanya untuk buang sampah, malah mengizinkan mereka keluar dengan lapang dada dan kelebihan semangat. Kyuhyun sih setuju saja. Dia sudah hampir mati bosan di rumah terus.

            Siwon memberi kesempatan pada Kyuhyun untuk memilih permainan apa yang ingin dia naiki sambil sesekali menceritakan Kyuhyun tentang kejadian saat mereka berdua ke taman bermain ini sebelum Kyuhyun lupa ingatan. Kyuhyun hanya sesekali mengangguk mendengar cerita Siwon. Dia lebih terfokus pada permainan yang memacu adrenalin.

            “…Kau terus saja merengek minta 5 cup besar es cream vanilla padahal kau sudah memesan 5 cup besar es cream capocino. Lalu setelah itu…” Ocehan Siwon segera terhenti ketika Kyuhyun memekik senang menatap roller coaster di depannya.

            “Hyung! Aku mau naik itu!” kata Kyuhyun bersemangat.

            Siwon yang kesal karena Kyuhyun sama sekali tidak mendengar ceritanya yang panjang lebar itu tak bisa kesal lagi saat melihat Kyuhyun melompat-lompat minta naik benda laknat yang selalu membuat mual Siwon. Siwon membeli karcis sambil tersenyum kecil. Setidaknya Kyuhyun ingat arena permainan favoritenya.

***

            Siwon hampir muntah saking mualnya. Selalu seperti ini setiap dia mengajak Kyuhyun ke taman hiburan. Kyuhyun entah kenapa selalu memilih permainan yang menegangkan dan selalu berhasil membuat Siwon tersiksa. Kali ini sudah 3 permainan menakutkan yang mereka naiki dan Siwon sduah tidak sanggup lagi.

            “Aigoo hyung! Badan sih boleh besar tapi hyung selalu saja tepar setiap 3 kali naik permainan seru” ejek Kyuhyun sambil tertawa.

            Siwon menatap kesal namja bersurai cokelat kayu itu “Kau sih Kyu tahu aku tidak suka hal yang berputar-putar malah sengaja mengajakku kesana”

            Kyuhyun tersenyum senang “Aku kan sedang mengobati ketakutanmu hyung”

            “Aku bukannya takut magnae evil” kata Siwon lalu dia menyadari sesuatu “Kau ingat aku tidak suka berputar-putar? Kau juga ingat aku selalu mual setengah mati setiap 3 kali permainan itu! Astaga! Kau sudah mengingat banyak hal”

            “Tentu saja hyung. Aku sudah mengingat semuanya. Aku ingat makanan kesukaan hyung. Hobby hyung dan lainnya” kata Kyuhyun bangga.

            Siwon mencoba keberuntungannya “Kau juga ingat kalau kau menci…”

            “Kyunnie?” seseorang menyapa Kyuhyun membuat Siwon menghentikan kalimat pamungkasnya.

            Kedua namja tampan itu menoleh dan mendapati seorang namja tinggi dengan cengiran lebar khasnya.

            “Minnie! Apan yang kau lakukan disini?” Tanya Kyuhyun mendekati sosok Changmin.

            “Aku ingin makan ramyeon disini jadi aku kesini deh” jawab Changmin.

            Kyuhyun berjinjit dan mengusap surai hitam Changmin “Kau ini dasar tukang makan. Tidak pernah berubah” Siwon mentap kedua insan itu dengan pnadangan tidak suka.

            Changmin hanya terkekeh pelan “Aku dengar kau amnesia ya? Tapi kau masih ingat padaku kan?”

            Kyuhyun mengangguk semangat “Aku sudah ingat semua. Mana mungkin aku bisa melupakanmu” Siwon menyergit saat merasakan hatinya seperti dipaku.

            “Baguslah. Kapan kau mulai sekolah? Aku sangat merindukan sekolah denganmu Kyunnie” kata Changmin manja. Siwon mendengus tapi kedua insan itu sama sekali tidak menghiraukannya.

            “Aku mulai sekolah besok. Aku juga sangat merindukanmu Minnie” jawab Kyuhyun ceria “Hey kau sudah makan ramyeon kan? Ayo gabung bersamaku. Kita bisa bermain bersama sampai puas”

            Siwon menatap Kyuhyun tidak percaya. Bagaimana bisa Kyuhyun mengajak temannya bergabung saat mereka sedang kencan? Walau Siwon tidak bilang pada Kyu kalau mereka kencan. Menurut Kyu mereka hanya jalan-jalan.

            Changmin bisa merasakan aura membunuh yang ditujukan padanya dari Siwon jadi Changmin menelan ludah dan menggeleng “Aniya. Aku ingin langsung pulang. Kasihan Jaejoong hyung sendiri di rumah”

            “Yah sayang” Kyuhyun berkata kecewa “Tapi tak apa-apa. Besok kita bisa bermain berdua sampai puas”

            Changmin mengangguk. Kemudian dia pamit dan meninggalkan Siwon dan Kyuhyun berdua.

            “Kau seolah lupa ada aku saat berbicara dengan Changmin” sindir Siwon.

            Kyuhyun mengangkat bahu tak peduli “Oya? Perasaan biasa aja tuh”

            “Aku tahu kau sangat dekat dengan Donghae, tapi dengan Changmin? Aku tidak tahu kalian sedekat itu” Siwon berkata cemburu.

            Kyuhyun menoleh ke kanan dan ke kiri seolah memastikan tidak ada orang di sekitar mereka “Mau kuberi tahu rahasia terbesarku?” Siwon mengangguk. Kyuhyun menyuruh Siwon menunduk lalu dia membisikkan sesuatu pada Siwon yang membuat Siwon kaget setengah mati.

            “Sebenarnya aku sangat menyukai Changmin”

             “MWO????”

***

 

Hohohohoho I’m back!

Ayo-ayo yang baca, coment ya..

Jangan pelit lho…

Tangan udah kram ne ngetik..

See U in next chap

 

Anin :3

          

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
arjioabrian
#1
Chapter 8: Gomawo ffnya.
nambah inspirasi.
deep bow!!!
arjioabrian
#2
Chapter 2: Lucu,
bikin senyum senyun dan tepuk jidat sendiri
arjioabrian
#3
Chapter 1: Wahahahaha
ini keren sekali!!!
Daebak!
mikukako #4
Chapter 8: Makasih ffnya.... ^^
Jumapark #5
Chapter 2: Suka suka..ciee..ciwon mah gitu jual mahalll
mywonkyumin #6
Chapter 2: Cieeee..Siwon masih malu2 kucing...
Hai Thor, saya reader baru nih. Wonkyu shipper sejati. Cerita nya seru, saya lanjut baca y Thor. Gomawo
sjkyuhyun88 #7
Chapter 7: Huh ternyata kyu cuma pura2--
sjkyuhyun88 #8
Chapter 7: Lah beneran?! Aishhh
sjkyuhyun88 #9
Chapter 5: Kirain bnrn end--
sjkyuhyun88 #10
Chapter 2: Astaga kyuu