Evil Boy

Evil Boy

    Kyuhyun tak pernah merasa sesakit ini sebelumnya. Perkataan Siwon yang sangat kasar seperti telah membunuhnya. Dia tah tahu bagaimana dia bisa sampai rumah dengan selamat. Saat ini dia merasa seperti cangkang yang kosong. Dia berkali-kali memukul dada kirinya untuk mengurangi rasa nyeri disana, tapi semakin dia mencoba semakin sesak rasanya.
    Kamar bernuansa babby blue yang biasanya dipenuhi semangat itu kini hanya terdengar suara isakan pelan dari sang empunya yang tengah duduk memeluk lutut di pojokkan. Isakannya terhenti ketika sebuah getaran terasa di kantung blazer abu-abunya. Sebuah SMS dari sahabatnya, Donghae.
    “Gomawo Kyunnie, aku tak tahu apa jadinya Choco dan Bada tanpamu. Aku dan Hyukkie berhutang budi padamu. Ngomong2 tadi Sungmin meneleponku, katanya dia melihat kita berciuman di sekolah. Hahahaha padahal kan waktu itu kau hanya meniup mataku yang kemasukkan debu. Yah sekali lagi gomawo. Kau memang my best chongu”
    Kyuhyun menatap SMS dari Donghae. Otak cerdasnya mulai mengerti kenapa Siwon mengatakan dia dan Donghae ciuman. Astaga! Sudah diduganya itu salah paham tapi bagaimana menjelaskannya pada Siwon? Saat ini Siwon hanya menganggapnya ‘pelacur murahan’. Padahal yang dia lakukan di rumah Donghae hanya membantu sahabatnya memberi makan kedua Hamster pemberian namjachingu Donghae, Hyukjae yang sedang mogok makan.
    ‘Hahh, tidak ada gunanya. Siwon hyung sangat membenciku. Aku hanya akan membuatnya menderita jika mendekatinya lagi. Apa aku harus menyerah?’ Saat Kyuhyun sedang berpikir seperti itu, HPnya kembali bergetar, kali ini getaran panjang yang menandakan telepon masuk. Nama ‘Zhoumi-ge’ terpampang di layar benda canggih itu.
    “Yeoboseo? Kyuhyun-ah? Kau tidak apa-apa kan? Tadi Siwon hyung benar-benar mengerikan” suara khas Zhoumi terdengar kawatir dan merasa bersalah.
    Kyuhyun berusaha menetralkan suaranya dengan deheman kecil “Aku tak apa gege. Kau tak perlu cemas”
    “Jjinja?” Zhoumi mencari kepastian dari suara Kyuhyun “Aku tahu ini saat yang tidak tepat, tapi aku ingin mengucapkan terima kasih padamu Kyu. Rencana kita berhasil. Henry menerima cintaku”
    Tak bisa dipungkiri Kyuhyun juga merasa senang karena rencananya untuk membuat Henry, namja yang dicintai Zhoumi cemburu dengan cara Kyuhyun pura-pura menyatakan cinta pada Zhoumi berhasil. Henry akhirnya mau menerima pernyataan Zhoumi walau balasan untuk Kyuhyun adalah penghinaan Siwon, namja yang dicintainya.
    “Chukae hyung. Aku turut berbahagian untuk kalian” Kyuhyun berusaha memberi selamat setulus dia bisa.
    “Gomawo Kyu. Kau memang malaikat. Aku akan membunuh orang yang mengataimju Evil mulai hari ini” canda Zhoumi “Tapi apa kau dan Siwon hyung sungguh sudah baikan? Apa aku perlu menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya?”
    Kyuhyun menggeleng walau sadar Zhoumi tak akan bisa melihatnya “Aniya. Itu tidak perlu ge. Aku akan menyelesaikannya sendiri dengan Siwon hyung. Gege nikmati saja kencan gege dengan Henry”
    “Baiklah kalau itu maumu. Tapi jika ada masalah aku akan membantumu jadi jangan sungkan, oke?” tawar Zhoumi.
    “Ne, gomawo Zhoumi gege” ingin sekali Kyuhyun menangis dan mengadu pada Zhoumi tapi dia tak ingin keputusan sulit yang sedang dia yakini ini goyah “Bye gege”
Saat Kyuhyun meletakkan HP Samsung Android hitam milikinya di lantai dekat kakinya pintu kamarnya terbuka. Dengan gerakan cepat Kyuhyun menghapus air matanya yang tadi masih tersisa. Dia tak mau membuat orang rumah cemas dan kalang kabut karena melihatnya menangis.
    “Lho kau ngapain di pojok sana Kyunnie?” Tanya Ahra ketika melihat adiknya duduk di pojokkan.
    Kyuhyun menatap wajah Kakak perempuannya berharap sang noona tidak menyadari matanya yang merah karena menangis dari tadi “Ada apa Noona kesini?”
    Ahra bukan orang bodoh yang tidak peka. Dia dengan seluruh perhatiannya pada adik satu-satunya menyadari ada yang aneh dengan adiknya tapi dia juga tahu sang adik tak akan bercerita padanya jika dipaksa “Hari ini Keluarga Choi akan makan malam di rumah kita. Jadi sebaiknya ganti bajumu dan cepat ke ruang makan”
    Perut Kyuhyun langsung mulas. Jika Keluarga Choi akan makan malam di rumah ini berarti dia akan bertemu Siwon padahal saat ini dia belum sanggup bertemu namja itu. Dia masih memerlukan waktu untuk membulatkan tekat atas keputusan yang akan dia lakukan. Melihat namja yang begitu dia cintai tapi sangat membencinya itu akan membuat hatinya sakit.
    “Bisakah noona katakan pada eomma kalau aku tak bisa makan malam bersama? Aku sangat lelah dan ingin tidur” namja bersurai cokelat itu mencari alasan.
    Ahra menatap bingung adiknya. Saat seperti ini tidak pernah dilewatkan namja evil itu untuk mendekati Siwon, tapi kenapa sekarang dia malah menghindarinya? Ahra semakin yakinn sikap adiknya ini berhubungan dengan Siwon “Aku tak tahu apa yang terjadi padamu dan Siwon tapi aku tidak akan memaksamu untuk cerita” Ahra mengelus surai adiknya lembut, berusaha menyalurkan kasih sayangnya yang begitu besar pada dongsaeng kesayangannya itu “Aku akan bilang pada eomma agar kau tak perlu keluar kamar. Aku juga akan melarang siapapun mendekati kamarmu jadi kau bisa menenangkan diri disini”
    Kyuhyun menatap kakaknya yang tersenyum lembut padanya. Betapa bahagianya memiliki kakak sebaik malaikat seperti Ahra walau dirinya dijuluki evil oleh orang-orang di sekitarnya “Gomawo Noona”
    Setelah memastikan tidak ada yang berbahaya di kamar adiknya sehingga jika adiknya kalap tidak akan ada benda yang bisa membahayakan nyawanya, Ahra menutup pintu kamar adiknya dan menghembuskan nafas sambil bergunam “Bagaimana cara memberi tahu eomma kalau Kyuhyun sakit tanpa membuat yeoja kelebihan hormon kawatir itu tidak histeris ya?”
***
    Siwon sudah menolak mati-matian untuk ikutan cara makan malam di rumah Keluarga Cho, tapi semua alasan masuk akan yang dia utarakan hanya mendapat gelengan tegas dari ayahnya dan paksaan dari ibunya. Jadi disinilah dia sekarang. Di ruang makan Keluarga Cho yang tertata rapi dengan ekspresi tertekan yang tidak bisa disembunyikan.
    “Mana Kyunnie?” Tanya Mrs Choi karena kursi di samping Siwon yang biasanya di tempati saat dua keluarga itu berkumpul kosong.
    “Kyuhyun sedang sakit ajjuma. Tadi saat aku masuk ke kamarnya dia sedang tidur” Kebohongan dengan lancar keluar dari bibir Ahra “Tapi ajjuma tenang saja, dia hanya kelelahan karena tugas sekolah yang banyak”
    “Apa sebaiknya kita menuntut sekolahnya agar tidak terlalu membebani siswa dengan tugas?” saran Mr Choi pada sahabat sejaligus rekan bisnisnya Mr Cho.
    Mr Cho tampak berpikir. Anak bungsunya sangat cerdas, jika dia kewalahan dengan tugas sekolah itu berarti sekolahnya sudah keterlaluan “Kurasa itu ide yang bagus”
    Ahra geleng-geleng kepala malas menanggapi omongan orang dewasa yang begitu memanjakan adiknya. Bisa di lihat dengan ekor mata Ahra kalau Siwon tampak agak terganggu dengan berita sakitnya Kyuhyun.
    “Wonnie, bagaimana kalau kau menemani Kyuhyun sebentar? Dia pasti senang jika kau yang menemaninya” pinta Mrs Cho. Walau Ahra berhasil meyakinkannya bahwa Kyuhyunnya hanya kelelahan, ibu dua anak itu tetap saja cemas.
    Siwon hampir tersendak makanan yang dikunyahnya “Tapi ajjuma..”
    “Benar juga, Kyu pasti cepat sembuh jika kau yang menjaganya” Mrs Choi tampak setuju “Buktinya Kyunnie cepat sembuh waktu flu kemarin. Dia pasti senang karena kau menggenggam tangannya sampai dia bangun, apalagi kau…”
    “HENTIKAN!” tanpa sadar Siwon berteriak membuat semua orang di ruang makan itu kaget.
    “Ada apa Siwon? Kenapa kau berteriak seperti itu?” Mr Choi menatap bingung anak semata wayangnya.
    Siwon balas menatap ayahnya garang “Aku sudah selesai makan” dia beranjak dari kurisnya.
    “Kalau begitu temani Kyuhyun di kamarnya ne?” pinta Mrs Choi.
    Siwon menatap ibunya marah “Aku tidak mau eomma”
    Mrs Choi menatap sebal anaknya “Eomma memaksamu Wonnie. Kau ingin eomma menyita kartu kredit dan ATMmu?”
    Siwon sungguh sudah tidak bisa menahan emosi “Aku tidak peduli. Terserah apa yang kalian lakukan yang jelas aku tak mau melakukan itu lagi. Aku tak mau eomma. Aku sudah lelah dengan semua permainan kalian” setelah mengatakan itu dia berjalan ke luar menuju pintu utama berniat kembali ke rumahnya.
    “Yak! Kembali ke kursimu Choi Siwon!” teriakan Mr Choi menggema di ruangan itu.
    Siwon berhenti tanpa berbalik dia hanya menjawab “Maaf appa. Aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini” dengan langkah pasti Siwon meninggalkan rumah besar itu.
***
    Kyuhyun tak berniat mengintip. Dia hanya merasa haus dan berniat mengendap-endap ke dapur untuk mengambil minuman tapi dia tanpa sengaja mendengar perkelahian antara orang tua dan anak Keluarga Choi. Kyuhyun merasa sangat bersalah saat mendegar orang tua Siwon memaksa namja itu menemaninya. Bisa dirasakan dari nada bicara Siwon betapa namja itu sangat membencinya. Betapa namja berlesung pipi itu tidak ingin lagi berurusan dengannya.
    Kyuhyun meremas dada kirinya. Mencoba memperoleh keberanian dan akhirnya dia berjalan cepat menyusul kepergian Siwon.
    “Kyunnie?” semua orang di ruang makan itu kaget melihat Kyuhyun yang melewati mereka demgan terburu-buru.
    Kyuhyun menoleh sekilas sambil menyunggingkan senyum manis pada keluarganya “Aku keluar sebentar. Nikmati saja makan malamnya”
    Siwon sudah mencapai pintu gerbang rumahnya ketika dia mendengar suara yang sangat dikenalnya berteriak memanggilnya. Siwon diam di tempat tanpa menoleh.
    Kyuhyun perlu waktu beberapa detik untuk menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan mengejar Siwon “Hyung. Aku kesini hanya untuk minta maaf”
    Siwon masih terdiam. Tak ada niat sedikitpun untuk berbalik menghadap orang yang mengajaknya bicara.
    “Aku tahu hyung sangat membenciku. Aku tahu meskipun aku menjelaskan semuanya pada hyung, hyung tidak akan percaya. Tapi aku sangat berharap hyung percaya bahwa aku sangat mencintaimu hyung, hanya kau dan selamanya hanya Siwon hyung” Kyuhyun menarik nafas dan terus melanjutkan walau dia kecewa Siwon sama sekali tidak meresponnya “Aku tak akan memaksa hyung menjawab perasaanku. Aku bahkan sudah bertekat akan pergi dari kehidupan hyung. Aku sadar aku hanya benalu yang hanya bisa menyusahkan dan menghancurkan hidup hyung selama ini”
    Siwon sangat ingin berbalik tapi rasa marahnya pada Kyuhyun belum reda. Dia sangat kecewa pada Kyuhyun yang dikiranya sudah mempermainkan perasaannya.
    “Aku minta maaf karena selama ini selalu mengganggumu hyung. Aku juga minta maaf karena aku tak berani melenyapkan diriku dari muka bumi ini sesuai keinginan hyung. Tapi aku berjanji akan menjauh darimu hyung. Aku akan berusaha agar kita tidak bertemu lagi sehingga hyung bisa menjalani hidup dengan baik” Kyuhyun tersenyum kecut menatap punggung besar Siwon “Aku kan hanya pembawa kesialan bagimu hyung, jadi aku harap setelah ini semoga hyung bisa bahagia. Walau aku yakin tidak mudah, aku akan berusaha mengubur perasaan cintaku padamu agar tidak membebanimu hyung”
Air mata sudah turun membasahi pipi chabby Kyuhyun “Terima kasih sudah menjagaku selama ini. Selamat tinggal Wonnie hyung” Kyuhyun berbalik dan berlari meninggalkan namja yang begitu dia cintai. Namja yang menajdi alasan terbesarnya bertahan hidup. Sumber kebahagian yang selalu dia harapkan.
    Namja bermarga Choi itu berbalik dan hanya dapat melihat punggung Kyuhyun yang berlari menjauh darinya. Tatapan matanya yang marah berubah sedih ketika menyadari betapa jahat yang dia katakan pada namja itu. Hatinya terasa hampa mengingat semua kata-kata perpisahan Kyuhyun. Dia memang bodoh membiarkan orang yang begitu berharga untuknya pergi begitu saja. Dia bodoh karena dialah yang menyebabkan semua itu. Siwon hanya memandang kosong pemandangan di depannya. Membiarkan kehilangan mengambil alih sarafnya sehingga sebutir air mata jatuh dari matanya.
***
    Sudah seminggu Siwon tidak bertemu dengan Kyuhyun. Namja berusia 16 tahun itu ternyata tidak main-main dengan perkataannya. Dia sungguh berusaha menajuhi Siwon. Dan namja berusia 23 tahun yang bodoh itu kini merasa sangat kesepian. Ada rasa kosong yang tidak bisa dipungkiri kini mengisi hidupya. Berkali-kali dia mencoba mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa dia sudah bebas. Tidak akan ada lagi evil boy yang menganggu jika dia dekat dengan seorang yeoja. Tidak akan ada lagi rengekan manja yang menganggu hari tenangnya. Tapi itulah yang dia rindukan. Sosok evil boy jahil yang mendorong jauh-jauh yeoja darinya dan terus merengek manja minta ditemani.
    Karena alasan itulah dia sekarang berada di depan gerbang SM High School. Dia tidak berniat menyapa Kyuhyun, dia hanya ingin melihat keadaan orang yang sangat dia rindukan itu.
    “Siwon hyung? Kau mencari Kyunnie ya?” seorang namja tinggi bersurai merah tiba-tiba muncul sambil menepuk bahu Siwon membuat namja bertubuh atketis itu kaget.
    “Astaga Zhoumi! Kau hampir membuatku jantungan” Siwon menepuk dadanya yang berdetak kencang karena kaget.
    Zhoumi hanya tersenyum pada namja yang 5  tahun lebih tua darinya itu “Berarti hyung dan Kyuhyun sudah baikkan dong? Syukurlah sudah seminggu ini Kyuhyun seperti ornag tidak bersemangat. Dia membuat semua orang sedih karena tidak memancarkan keceriaanya seperti biasa”
    Siwon menatap Zhoumi ‘Apa yang dikatakannya benar? Apa Kyuhyun juga merasakan hal yang sama denganku? Apa aku masih punya harapan?’
    “Kyuhyun juga sudah tidak pernah bercerita tentangmu hyung. Biasanya dia tidak akan bosan menceritakan segala hal tentang kelebihanmu. Siwon hyung yang tampanlah. Siwon hyung yang kerenlah. Dan Siwon hyung yang baik-baik lainnya. Aku sampai merasa dekat denganmu karena anak itu tidak pernah berhenti berceloteh tentang hyung” jelas Zhoumi.
    Sungguh Siwon tak menyangka Kyuhyun begitu mengaguminya. Siwon semakin merasa bersalah karena sudah sangat jahat pada Kyuhyun.
    “Oh ya. Aku ingin minta maaf karena membuat hyung salah paham. Sebenarnya aku dan Kyuhyun waktu di taman hanya acting pura-pura kencan agar orang yang kucintai cemburu. Tapi hyung malah ikutan cemburu” Zhoumi menatap Siwon dengan pandangan tidak enak.
    Siwon semakin dibuat terkejut. Jadi Kyuhyun dan Zhoumi waktu itu hanya acting? Jadi Kyuhyun sebenarnya tidak mengungkapkan cinta pada Zhoumi? Otak Siwon makin kusut memkirkannya. Hati kecilnya berteriak memaki dirinya karena tidak mau mendengarkan penjelasan Kyuhyun.
    “Tapi aku melihat Kyuhyun dan Donghae berciuman” Siwon berkata pelan. Seluruh bagian tubuhnya trerasa nyilu jika mengingat perlakuannya pada Kyuhyun seminggu yang lalu.
    Zhoumi langsung menggeleng “Itu tidak mungkin. Kyuhyun dan Donghae adalah teman dekat. Lagipula Donghae sudah punya pacar. Pacarnya sedang di Paris selama sebulan dalam rangka pertukaran pelajar disana” jelas Zhoumi “Waktu aku menjemput Kyuhyun di rumah Donghae seminggu lalu mereka sedang mengurus hamster pemberian pacar Donghae yang sedang sakit. Memang aneh tapi Kyuhyun tahu banyak hal tentang hamster padahal dia tidak memeliharanya”
    Siwon teringat ketika dia mengajak Kyuhyun yang berumur 5 tahun jalan-jalan, Siwon mengagumi betapa imutnya seekor hamster kecil yang imut dan dia bilang ingin punya pacar seimut hamster itu. Siwon tak menyangka Kyuhyun akan mengingat kata-katanya waktu itu. Si Choi bodoh itu memang tidak tahu apa-apa tentang Kyuhyun yang selalu ingat hampir semua perkataan Siwon.
    “Gege!” lamunan Siwon terhenti saat mendengar suara teriakan seseorang. Dia menoleh pada orang di seberang jalan yang berteriak memanggil seseorang di dekatnya. Wajahnya sangat imut dan berpipi chubby. Mau tak mau Siwon jadi ingat pipi chubby Kyuhyun yang kenyal. Belum lagi bibir sintal pink yang sempat diciumnya dengan ganas.
    “Dia namjachinguku. Namanya Henry” Zhoumi berkata bangga “Sudah dulu ya hyung. Kuharap kau dan Kyu cepat baikan. Kalian kan saling mencintai, sayang jika kalian lebih mementingkan ego dan gengsi. Aku sudah tidak tahan melihat Kyuhyun yang pemurung”
    Sepeninggal Zhoumi, Siwon mulai memikirkan semuanya. Apa dia sungguh mencintai Kyuhyun? Atau dia hanya sayang padanya sebagai seorang hyung? Siwon kembali teringat ketika dia berumur 7 tahun, dia seperti baru pertama melihat matahari ketika mata gelapnya bertemu untuk pertama kalinya dengan mata karamel seorang bayi yang baru lahir. Dia kembali teringat betapa bahagianya ketika kata pertama yang bisa diucapkan bayi itu bukan ‘uma’ atau ‘apa’ melainkan ‘woni ung’. Dia teringat kehangatan yang menjalar ke hatinya ketika tubuh seorang anak setahun yang baru bisa berjalan mendekap lehernya erat.
    ‘Aku memang mencintainya. Bahkan sejak dia baru lahir. Kenapa aku begitu bodoh karena melupakan perasaan ini? Apa aku masih bisa merubah semuanya? Apa sekarang sudah terlambat?’ Siwon mengepalkan tangannya keras.
***
        

Mianhae karena ternyata FF ini jadi sampai chapter 5. Sebenarnya pengen tamatin disini, tapi karena takut kepanjangan dan Reader pada bosen jadi terpaksa dipenggal jadi gini.
Tolong jangan marah ya Reader yang imut >_ Sebagai permintaan maaf Author, chapter 5nya agak diasapin(?) deh, jadi tak perlu galau lama2…
Oya, makasi buat yang sudah mendukung dengan membaca, mengsubscriber dan mengkoment FF EB sampai detik ini, dukungan kalian sangat berarti untukku ^_^

Anin :3
 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
arjioabrian
#1
Chapter 8: Gomawo ffnya.
nambah inspirasi.
deep bow!!!
arjioabrian
#2
Chapter 2: Lucu,
bikin senyum senyun dan tepuk jidat sendiri
arjioabrian
#3
Chapter 1: Wahahahaha
ini keren sekali!!!
Daebak!
mikukako #4
Chapter 8: Makasih ffnya.... ^^
Jumapark #5
Chapter 2: Suka suka..ciee..ciwon mah gitu jual mahalll
mywonkyumin #6
Chapter 2: Cieeee..Siwon masih malu2 kucing...
Hai Thor, saya reader baru nih. Wonkyu shipper sejati. Cerita nya seru, saya lanjut baca y Thor. Gomawo
sjkyuhyun88 #7
Chapter 7: Huh ternyata kyu cuma pura2--
sjkyuhyun88 #8
Chapter 7: Lah beneran?! Aishhh
sjkyuhyun88 #9
Chapter 5: Kirain bnrn end--
sjkyuhyun88 #10
Chapter 2: Astaga kyuu