Evil Boy

Evil Boy

    “Hyung, lebih tinggi lagi” Seorang anak umur 6 tahun bersorak semangat ketika seorang yang lebih tua 7 tahun darinya mendorong ayunannya.
“Nanti kau jatuh Kyunnie” remaja 13 tahun itu tidak berani mendorong ayunan lebih keras lagi.
    “Ayolah Siwon hyung. Kyu ingin lebih tinggi” Kyuhyun menatap Siwon hyung-nya dengan tatapan memohon.
    Siwon hanya menghembuskan nafas menyerah. Dia selalu kalah jika melawan anak manja di depannya ini. Siwon mulai mendorong ayunan itu lebih tinggi membuat Kyuhyun berteriak semangat. Siwon sudah memasang kuda-kuda, jika si anak manja itu terjatuh dari ayunannya dia akan menangkap tubuh mungil itu sebelum menyentuh tanah.
    Tapi semua baik-baik saja sampai tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Siwon segera menurunkan Kyuhyun dari ayunannya dan menggandeng anak itu menuju rumahnya.
    Taman tempat mereka bermain memang lumayan sepi karena taman itu masih baru, jadi baru sedikit orang yang tahu. Apalagi sekarang musim hujan, hanya orang keras kepala dan bebal seperti Kyuhyun yang merengek ingin main ayunan disana.
    “Wonnie hyung… dingin” suara gemetar Kyuhyun membuat Siwon berhenti. Ditolehkan kepalanya ke sosok kecil yang sedang digandengnya.
    Siwon mengumpat pelan ketika melihat wajah Kyuhyun yang sangat pucat, belum lagi bibirnya yang biru. Siwon mengutuk dirinya karena mau saja menuruti keinginan Kyuhyun untuk bermain di udara sedingin ini, mana hujan pula. Siwon melepas cardigan abu yang dipakainya dan menyampirkan di pundak Kyuhyun. Ingin rasanya dia mengpmeli bocah kepala batu itu tapi begitu melihat wajah kedinginan Kyuhyun, keinginan itu langsung hilang.
    “Sabar sebentar ne? sebentar lagi kita sampai rumah” Siwon berkata lembut pada Kyuhyun yang masih juga menggigil itu. Kyuhyun hanya mengangguk dan mengeratkan pegangan tangannya pada tangan besar Siwon.
    Siwon meihat sebuah gang kecil di dekatnya. Itu adalah jalan pintas menuju rumah mereka. Lagi-lagi Siwon mengutuki dirinya karena tidak menyuruh seorang supir menunggunya dengan Kyuhyun. Bagaimanapun dia baru 13 tahun, jangankan mobil, motor saja tidak bisa dikendarainya. Siwon memutuskan untuk melalui jalan pintas itu. Dia menggenggam tangan Kyuhyun yang sudah sedingin es makin erat.
    Siwon sudah menghembuskan nafas lega saat keluar dari gang kecil itu, setidaknya dua blok lagi adalah rumahnya. Sayangnya senyum kelegaan Siwon langsung berubah menjadi kekagetan luar biasa karena ada 2 orang berbadan besar menghadangnya di ujung gang sempit itu. Siwon berhenti mendadak beberapa langkah sebelum mencapai ujung gang itu.
Kyuhyun yang tidak sadar menabrak Siwon “Hyung ada apa? Kenapa berhenti?” Tanya Kyuhyun yang sudah merasa lebih hangat karena cardigan Siwon tapi tetap saja ingin cepat-cepat meringkuk di kamarnya yang hangat.
Siwon tidak menjawab. Dia hanya mengangkat Kyuhyun dalam gendongannya dan berbalik. Lagi-lagi Siwon harus berhenti karena ada 3 orang berbadan sama besarnya menghadangnya di mulut gang yang tadi dimasukinya.
    Ya, mereka di kepung oleh 5 orang menyeramkan. Siwon semakin mendekap Kyuhyun dalam gendongan ala koalanya. Sedang Kyuhyun yang menyadari ada bahaya mengancam mereka hanya bisa bersembunyi di dada Siwon sambil menahan tangis. Sudah cukup dia kedinginan, kenapa harus ditambah ketegangan lagi?
    “Apa yang kalian inginkan?” Siwon mencoba tenang ketika 5 orang itu mendekat padanya. Empat diantara mereka membawa pemukul dari kayu. Tangan Siwon berusaha melindungi kepala Kyuhyun.
    “Serahkan anak Tuan Cho itu dan kau bisa pergi tanpa terluka” jawab seorang di antara mereka yang tidak membawa pemukul. Sepertinya orang itulah bosnya.
    Siwon bisa merasaka Kyuhyun menegang dalam gendongannya. Walau umurnya 13 tahun, tubuh Siwon bisa dikatakan besar karena dia rajin berolahraga. Tingginya yang di atas rata-rata anak 13 tahun membuat tak ada yang berani mengganggunya, tapi masalahnya sekarang yang ada dihadapannya adalah 5 laki-laki dewasa berpemukul. Bagaimana caranya dia menang?
    “Kenapa kalian menginginkan anak ini?” Tanya Siwon. Siwon bisa mendengarkan isakan kecil Kyuhyun. ‘Tuhan, kumohon selamatkan kami’
    “Big bos menginginkan anak bungsu pemilik perusahaan yang menganggu bisnisnya. Kau tak perlu banyak Tanya anak muda. Sekarang serahkan anak itu dan kau bebas” perintah orang itu maju satu langkah mendekati Siwon.
    Siwon menarik nafas dan dengan sekuat tenaga menendang selangkangan orang itu sehingga pimpinan mereka jatuh. Tidak menyia-nyiakan kesempatan Siwon langsung kabur.
    Meski sang bos mengerang kesakitan dan mengeluarkan sumpah serapah, anak buahnya tidak tinggal diam. Salah satu dari mereka berhasil menarik Siwon dan seorang yang lainnya menarik Kyuhyun menjauh dari Siwon.
    “Siwon hyung!!” Kyuhyun berteriak ketika tangannya terlepas dari leher Siwon. Rasa takut mengalahkan rasa kedinginannya.
    “Lepaskan dia” Siwon berusaha melepas cengkraman salah satu penjahat itu tapi sang bos yang sudah selesai dengan rasa sakitnya meninju perut Siwon.
    “Hentikan!” Kyuhyun berteriak dalam takutnya ketika melihat wajah kesakitan hyungnya “Jangan sakiti Siwon hyung” Kyuhyun memberontak dalam pegangan orang yang memisahkannya dengan Siwon tadi.
    Seolah tidak mendengarkan kata-kata Kyuhyun, 4 orang itu menghajar habis Siwon. Siwon sungguh tidak berdaya melawan 4 orang itu sekaligus. Dia sangat cemas pada Kyuhyun yang terus mengangis, berteriak dan berusaha memberontak.
    “Hiks… hiks Siwon hyung…” Kyuhyun sudah kehabisan tenaga. Tubuhnya melemah karena dingin dan ketakutan. Siwon tahu Kyuhyun tidak bisa kedinginan terlalu lama. Anak itu memiliki imun yang rendah.
    “Cukup! Kita tidak dibayar untuk membunuh bocah ingusan itu. Kita dibayar untuk menyiksa anak kecil itu!” perintah sang bos membuat semua anak buahnya berhenti memukuli Siwon. Mereka segera menghampiri seorang yang masih setia memegang Kyuhyun dengan erat walau anak itu tak lagi melawan.
    “Kyu…nnie” Siwon mencoba bangkit tapi seluruh tubuhnya sakit.
    Kyuhyun menatap Siwon dengan mata penuh air mata sebelum pandangannya gelap dan orang yang memegangnya menahan tubuhnya yang akan jatuh ke tanah yang dingin.
    Orang itu menggendong tubuh kecil Kyuhyun yang pingsan dan meninggalkan Siwon yang menangis dalam derasnya hujan

***
    Kyuhyun menatap pemandangan serba hijau di depannya sambil menghembuskan nafas. Dia berusaha menikmati acara kemahnya tapi pikirannya terus saja tertuju pada Siwon. Sudah seminggu lebih dia berusaha menghapus perasaannya pada Siwon tapi jangankan menghilang, yang ada dia semakin dalam mencintai namja berbadan atletis itu.
    “Hey, kau ngapain sih? Ayo ikut bantu bersih-bersih. Sebentar lagi kita kembali ke Seoul” Lee Donghae menepuk bahu Kyuhyun yang bengong. Tangan kanannya sibuk memegang sampah-sampah snacknya.
    Kyuhyun kembali menghela nafas kemudian berjalan ke arah berlawanan dengan Donghae sambil memungut sampah-sampah yang berserakan di sekitarnya.
    “Mereka bawa snack satu batalion ya? Sampahnya berterbangan seperti ketombe” Kyuhyun bisa mendengar suara gerutuan Changmin teman sekelas Kyuhyun “Hey Kyu, kau sudah bosan melamun sambil memainkan kalung bandul kudamu? Mana kalung itu?” namja berubuh sangat tinggi itu bertanya sambil lalu.
    Kyuhyun yang sedang membungkuk mengambil bungkus mie ramen langsung meraba lehernya. Kalung kesayangan yang sudah dia pakai sejak umur 6 tahun itu tidak ada lagi di leher putihnya.
    ‘Ommo! Mana kalungku? Tadi malam masih ada kok? Apa dia hilang ketika aku jatuh saat menjelajahi hutan tadi?’ Otak cerdasnya sedang berusaha mengingat saat-saat dia dan kelompoknya hampir tersesat di hutan karena mereka kabur dari ular yang ternyata sama sekali tidak berbisa. Dia jatuh tersandung batu dan langsung berlari lagi saking takutnya dengan ular itu. Jadi dia tidak sadar kalungnya terjatuh.
    Kyuhyun langsung melempar semua yang dia pegang dan berlari menuju hutan tempat mereka tersesat tadi. Dia mendengar Changmin berteriak memanggil namanya tapi Kyuhyun hanya memikirkan kalung berbandul kuda miliknya. Benda paling berharga miliknya. Kenangan dalam kalung pemberian Siwon. Kalung penolak bahaya yang berisi perlindungan Siwon padanya.
***
    Kyuhyun bangun setelah dia tertidur selama 2 hari. Dia masih sangat ketakutan mengingat penculikannya. Tapi dia langsung lega karena dia merasakan seseorang memeluknya erat. Wangi maskulin ini hanya dimiliki oleh Siwon. Kyuhyun mulai mengingat saat-saat sebelum dia pingsan. Saat-saat mengerikan ketika polisi dan penculik itu baku tembak dan dia beserta Siwon berusaha menghindari peluru-peluru yang berterbangan di sekitar mereka.
    “Kyu…” suara Siwon bergetar seperti menahan tangis “Syukurlah kau bisa kembali dengan selamat”
    “Wonnie hyung” Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada Siwon menghisap aroma yang selalu bisa membuatnya tenang.
    “Mianhae aku tidak bisa mencegah orang itu menculikmu. Aku sangat tidak berguna Kyu. Aku hanya bisa diam saja melihat mereka membawamu di depan mataku” Siwon melepaskan pelukannya dan menatap karamel polos Kyuhyun.
    Kyuhyun menggeleng-geleng lucu “Hyung sudah menyelamatkan Kyu. Hyung selalu ada di samping Kyu. Hyung melindungi Kyu”
    Siwon tersenyum melihat tingkah lucu anak 6 tahun itu. Betapa bersyukurnya dia pad Tuhan karena sudah menyelamatkan Kyuhyun-nya. Dia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kalung. Siwon memasangkan kalung perak itu ke leher Kyuhyun. Siwon berusaha menahan tawanya ketika rantai kalung yang kebesaran untuk anak 6 tahun itu mencapai perut Kyuhyun. Sedang Kyuhyun menatap kalung itu bingung.
    “Kuda?” Tanya Kyuhyun melihat bandul berbentuk kuda pada kalung barunya.
    Siwon mengangguk “Kuda adalah hewan yang setia dan tangguh. Dia tak akan meninggalkan tuan yang menyayanginya. Kuda di kalung ini akan melindungi Kyu dimanapun Kyu berada” jelas Siwon. Kyuhyun menatap takjub kalung perak itu. Tangan Siwon meraih bandul itu kemudian mengecupnya lama sekali “Semoga pemilik kalung ini selalu aman dan bahagia”
    Kyuhyun ikut melakukan hal seperti Siwon “Dan semoga Kyu dan Wonnie hyung tidak berpisah lagi” senyum manis terpantri di bibirnya.
    Siwon memeluk Kyuhyun lagi. Mengamini doa dari orang yang begitu ingin dilindunginya dengan pengorbanan nyawa sekalipun.

***
    Tidak ada. Kyuhyun sudah mencari kalung itu di tempatnya jatuh tadi tapi tidak ada sama sekali. Berdasarkan analisis otak berIQ hebatnya dia memang menjatuhkan kalung itu disini.
    “Sial! Bagaimana ini? Sebentar lagi kami akan kembali ke Seoul. Mana langit mendung lagi. Aigo kenapa aku tidak membawa senter atau HP sih” Kyuhyun mengumpak kesal. Dia sudah berbalik untuk kembali ke perkemahan mencari bantuan teman-temannya ketika matanya menangkap seekor binatang berkaki empat dengan bulu cokelat “Apa itu anjing? Apa yang dilakukan seekor anjing di hutan?” Kyuhyun bertanya pada dirinya sendiri.
    Sayangnya bukan jawaban yang diperoleh Kyuhyun saat dia mendekat ke anjing itu melainkan kekagetan. Masalahnya anjing itu sedang mengigit sesuatu seperti rantai berwarna perak dengan mainan berbentuk kuda. Kyuhyun sangat familiar dengan benda itu.
    “Kalungku!” serunya semangat. Malang bagi Kyuhyun, seruannya yang keras itu menyebabkan hewan kecil itu berlari meninggalkannya masuk ke hutan “Yak doggie! Tunggu dulu! Lepaskan kalungku!” Kyuhyun mengejar anjing itu masuk lebih dalam ke hutan itu.
    Matahari sudah tidak terbit sama sekali. Awan mendung mendominasi langit. Bahkan setitik dua titik hujan mulai turun. Kyuhyun sudah kehabisan nafas mengejar buruannya. Dia memang tidak berbakat di bidang atletik. Dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain game atau menonton drama daripada olahraga.
    Anjing itu sepertinya terjebak. Tepat di belakangya adalah jurang. Kyuhyun mengeringai puas melihat buruannya tidak berdaya “Nah doggie kecil, ayo serahkan kalung itu, aku tak akan menyakitimu” Kyuhyun jalan pelan-pelan menuju anjing itu. Dia hanya perlu mengulurkan tangannya untuk merebut kalung peraknya tapi ketika tangannya sudah terulur, anjing itu melesat melalui celah kedua kaki Kyuhyun.
    Kyuhyun mengumpat. Dia berbalik untuk mengejar anjing itu lagi tapi kakinya tersandung batu dan tubuhnya kehilangan keseimbangan. Jeritan kerasnya tersamarkan hujan yang tiba-tiba turun dengan deras saat tubuhnya bergelinding menuruni jurang yang cukup dalam.
***
    Mrs Choi merebut gagang telepon dari tangan Siwon. Jantungnya terasa berhenti saat mendengar berita yang dibawa Ahra.
    “Kami ikut. Kami akan ke tempat kemah itu sekarang juga. Ahra cobalah untuk mengambil nafas dan hembuskan. Kyuhyun pasti akan ditemukan” Mrs Choi mencoba menenangkan gadis 20 tahun yang menangis di teleponnya.
    Mendengar nama Kyuhyun disebutkan lagi Siwon mulai sadar dari shocknya. Siwon bangkit dan berlari menuju mobilnya. Dia tidak menghiraukan panggilan orang tuanya.
    Siwon tak pernah membawa mobil melebihi standar keamanan yang dianjurkan. Tapi dia akan menajdi tukang ngebut jika ada sangkut pautnya dengan Kyuhyun. Hutan Pinus adalah suatu hutan yang ada di perbatasan Seoul yang biasa digunakan untuk acara kemah. Jarak hutan itu dari rumah Siwon adalah 2 jam perjalanan menggunakan mobil, tapi ajaibnya Siwon mencapai hutan itu hanya dalam waktu 49 menit. Dia memarkirkan mobilnya sembarangan dan langsung menuju tempat sekolah Kyuhyun berkemah. Siwon selalu mengantar Kyuhyun berkemah kesini tiap tahunnya jadi dia sudah hafal tempat mereka.
    Suasana di kemah itu sangat tegang. Semua siswa sudah dibawa kembali ke rumah mereka msing-masing kecuali beberapa siswa kelas 1 yang merupakan sahabat Kyuhyun. Ada lebih dari 10 orang dewasa di tempat itu yang sedang berkumpul. Siwon mendekati mereka. Dia mengenal Kangta kepala ELG High School dan beberapa guru yang terlihat berdiskusi serius.
    “Siwon” Kangta tampak kaget melihat kedatangan Siwon.
    Siwon berusaha mengatus nafasnya yang terengah-engah karena berlari tadi “Apa Kyuhyun sudah ditemukan?”
    Semua terdiam. Kim Jongwoon guru mata pelajaran Seni menggeleng sedih “Kami sudah memanggil bala bantuan. Saat ini Kyu masih belum ditemukan. Aku dan beberapa guru lainnya akan masuk ke hutan lagi”
    “Aku ikut” Siwon berkata tegas.
    Jongwoon tahu Seperti apa sifat seorang Choi Siwon jadi dia hanya mengangguk mengiyakan. Seorang guru Sastra bernama Kim Jaejoong memberi Siwon jas hujan dan senter. Saat ini seluruh pakaian Siwon sudah baasah karena hujan yang masih turun dengan deras.
    Saat Siwon selesai mengenakan jas hujan berwarna biru dongker itu, teman Kyuhyun yang Siwon tahu bernama Changmin datang menghampirinya.
    “Aku yang terakhir melihat Kyuhyun tadi sebelum menghilang. Aku melihatnya masuk ke hutan setelah menyadari kalung kudanya hilang. Aku sudah menyusulnya tapi dia sudah tidak kelihatan. Aku langsung mencari bantuan tapi sampai sekarang Kyu belum juga ditemukan” jelas Changmin. Wajahnya mengisaratkan rasa penyesalan yang begitu dalam.
    “Sudahlah Minnie, ini bukan salahmu. Kita pasti bisa menemukan Kyuhyun, kamu tenang saja” Jaejoong yang merupakan kakak kandung Changmin mencoba menenagkan adik bungsunya.
    Siwonpun tersenyum pada Changmin “Kyuhyun adalah orang yang kuat. Dia pasti akan selamat”
    Siwon memang mengatakan itu tapi dia sendiri sangat sulit untuk meyakininya. Dia tahu betapa lemah imun Kyuhyun. Apalagi di tengah derasnya hujan. Siwon mengutuk kenapa ada hujan di dunia ini. Setiap hujan deras turun Kyuhyun akan meringkuk kedinginan. Jika tubuhnya terkena hujan dia akan flu selama berhari-hari. Siwon benar-benar membenci hujan.
    Sudah lebih dari 30 menit Siwon dan timnya mencari keberadaan Kyuhyun tapi mereka tidak menemukan petunjuk sama sekali. Penduduk lokal dam Tim Pencari juga sudah dikerahkan. Anehnya tak ada satupun yang berhasil menemukan namja 16 tahun itu.
    Langkah Siwon terhenti saat dia menemukan sesuatu yang bersinar di bawah kakinya. Siwon memungutnya. Ternyata itu adalah kalung berbandul kuda yang dia berikan pada Kyuhyun 10 tahun yang lalu. Siwon menoleh ke sekitarnya. Tidak ada orang disana. Dia memang berpencar dengan timnya untuk menyusuri hutan itu.
    “Bila kalungnya ada disini, mungkin saja Kyuhyun juga ada di sekitar sini” siwon bergunam sendiri. Sekali lagi dia memeriksa sekelilingnya, kali ini lebih seksama. Senter yang dipegangnya di arahkan ke samping kirinya dan disana terlihat seperti jurang. Dengan langkah pelan Siwon mendekatinya. Dia mengarahkan senternya ke bawah tapi yang ada di bawah hanya dasar jurang yang cukup dalam dan berbatu. Siwon berusaha menapik pikiran mengerikan yang terlintas di kepalanya.
    “Kyuhyun tidak mungkin disini. Dia mungkin mengira kalungnya jatuh lebih jauh di dalam hutan sana” Siwon berkata mencoba menjernihkan pikirannya.
    ‘Hyung…’
    Siwon yang sudah berbalik dari jurang mengerikan itu mendengar suara Kyuhyun memanggilnya. Sekali lagi dia melihat sekitarnya dan sekali lagi dia menemukan ketiadaan orang disana.
    ‘Hyung… dingin…’
    Suara Kyuhyun seperti berasal dari jurang itu.
    “KYUHYUN!!” Siwon berteriak mencoba memanggil nama Kyuhyun dalam kegelapan dasar jurang.
    ‘Tolong aku hyung…’
    Hujan yang deras membuat otak Siwon mampet. Atau dia terlalu takut kalau Kyuhyun benar-benar jatuh ke jurang itu. Siwon teringat mimpinya tadi pagi. Dia teringat bagaimana tubuh Kyuhyun berguling mengenaskan.
    Siwon menarik nafas mencoba menenangkan jantungnya yang seperti mau pecah. ‘Aku harus turun ke bawah. Tak ada salahnya mencoba mencari di bawah sana’ Siwon menguatkan niatnya. Dia tidak takut jika dia terjatuh ke jurang itu. Dia hanya takut jika Kyuhyun memang berada disana.
    Siwon mulai menurunkan kakinya dan dengan perlahan meluncur melewati pinggir jurang yang curam dan licin. Saat setengah meter lagi mencapai tanah Siwon kehilangan keseimbangan dan pendaratannya tidak mulus. Siwon merasa kakinya terkilir tapi dia tidak menghiraukannya.
    Siwon bersyukur senternya tidak rusak. Cahaya senter itu terlihat di sekitar dasar jurang yang ternyata di dekatnya ada sungai yang cukup deras. Setidaknya Siwon harus bersyukur karena hujan mulai reda. Hanya titik kecil air saja yang turun membasahi tempat itu. Siwon mendekat ke sungai berdoa semoga Kyuhyun tidak hanyut di sungai berarus deras itu.
    ‘Wonnie hyung…’
    Suara Kyuhyun terdengar lagi. Siwon mengarahkan cahaya senternya sekali lagi. Jantungnya terasa berhenti saat senternya menangkap suatu sosok manusia yang terbaring di dasar jurang terjal tadi. Siwon segera berlari ke arah sana berdoa semoga itu Kyuhyu dan keadaannya baik-baik saja.
    Benar saja. Orang itu Kyuhyun! Siwon berlutut di samping tubuh Kyuhyun yang terbaring lemah. Mengangkat kepala Kyuhyun ke pangkuannya. Tangannya menepuk-nepuk pipi chubby Kyuhyun yang pucat seperti mayat.
    “Kyunnie, ini hyung. Kumohon buka matamu Kyunnie” Siwon berkata dengan suara yang sangat cemas.
    Siwon merasa ada cairan kental pada tangannya yang memegang belakang kepala Kyuhyun. Siwon melihat darah merah yang tercampur dengan air. Matanya membulat shock. Siwon bisa melihat sebuah batu di samping kepala Kyuhyun tadi tergeletak. Ternyata ketika Kyuhyun jatuh kepalanya terbentur batu itu.
    “Kyu. Jangan membuatku cemas. Ayo buka matamu. Kau bisa mendengarkukan? Kumohon jangan membuatku lebih takut lagi” Siwon sudah kalut. Dia memeluk tubuh Kyuhyun yang bahkan lebih dingin dari es. Air mata jatuh membasahi pipinya. Hujan sekarang hanya tinggal gerimis.
    “Engghh” terdengar erangan lemah dalam pelukan Siwon.
    Siwon melepas pelukannya dan menghembuskan nafas lega melihat mata Kyuhyun perlahan terbuka “Kyunnie? Kau bisa mendengarku?”
    “Wo…nnie… h..yung?” suara Kyuhyun hanya terdengar seperti bisikan.
    “Kyu, bertahanlah. Aku akan menyelamatkanmu” Siwon mengelus pipi Kyuhyun mencoba menyalurkan kehangatannya pada pipi Kyuhyun yang beku.
    Kyuhyun hanya tersenyum “Tak… perlu hyung… bukankah hyung ingin.. ak..aku lenyap?”
    Siwon menggeleng “Aniya. Waktu itu aku sangat marah. Aku cemburu padamu dan Zhoumi. Aku salah sangka tentangmu dan Donghae. Aku hanya takut kau sudah tidak mencintaiku lagi Kyu. Kumohon maafkanlah perkataan dan perbuatanku waktu itu. Kumohon Kyu, kau boleh membenciku tapi jangan tinggalkan aku”
    Mata Kyuhyun semakin berat tapi dia berusaha menjaga kesadarannya “Aku su…dah memaaf..kanmu hyung… aku…Arrrrgghhh” Kyuhyun merasa kepalanya sangat sakit. Seluruh tulangnya terasa remuk.
    Siwon semakin panik. Dia menggenggam tangan Kyuhyun “Aku akan mencari bantuan. Kau pasti selamat Kyu. Tak akan kubiarkan kau menderita lagi, karena itu bertahanlah untukku. Saranghae Kyunnie. Jeongmal saranghae”
    Kyuhyun yang kesadarannya sudah menipis berusaha sekuat tenaga memfokuskan matanya pada Siwon. Dia mendengar Siwon mengatakan cinta padanya. Apa dia salah dnegar? Apa sebenarnya dia hanya mendengar itu sebagai hadiah kematiannya?
    “Kau tidak salah dengar Kyu. Aku sangat mencintaimu bahkan sejak kau lahir. Aku hanya terlalu bodoh karena kupikir apa yang kurasakan padamu hanyalah perasaan seorang hyung pada dongsaengnya. Kau ingat cerita tentang Pangeran yang pernah kuceritakan dulu? Aku baru menyadarinya sekarang bahwa aku adalah sang pengasuh yang mencintai pangeran itu” Siwon menatap sedih Kyuhyun yang semakin lama nafasnya semakin tidak teratur “Kyu, bertahanlah demi aku. Kau mencintaiku kan? Karena itu bertakanlah. Jebal.. kumohon jangan pergi”
    Kyuhyun seolah merasakan tidak ada lagi udara untuknya bernafas. Kepalanya seperti meledak belum lagi seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan “Mian…hae hyung… a..ku tak ku…at lagi…” Kyuhyun menggigit bibir bawahnya mencoba menahan rasa sakitnya. ´Apa mati sesakit ini? Kalau iya, tolong cepatkanlah. Aku sudah tidak tahan’ mata Kyuhyun bahkan hanya setengah terbuka.
    “Andwae… Kyu. Jangan tutup matamu. Kau sudah berjanji padaku untuk selalu ada di sisiku. Jangan lemah Kyu. Kau pasti bisa melewatinnya” Siwon meniup tangan Kyuhyun yang tak kunjung hangat. Matanya tak lepas menatap wajah Kyuhyun yang sama sekali tidak berwarna. Pucat seperti kanvas.
    Kyuhyun mengumpulkan seluruh tenaganya. Dia rela jika sekarang dia mati. Dia sudah bahagia bisa mendengar perasaan Siwon yang sesunguhnya padanya. Tapi setidaknya dia ingin mengucapkan sesuatu pada Siwon.
    Bibirnya bergerak mengucapkan kata itu. Tidak ada suara yang terdengar tapi Siwon bisa merasakan apa yang dikatakan Kyuhyun.
    “Nado Saranghae…”
    Tangan yang tadi ada di tiup Siwon tergeletak lemas di samping tubuh Kyuhyun. Mata karamel yang indah itupun tertutup rapat, tak menunjukkan tanda-tanda akan terbuka lagi. Siwon memeluk tubuh Kyuhyun. Siwon tidak merasakan ada tarikan nafas dari hidung Kyuhyun. Dia bahkan tidak merasakan detak jantung dari dada Kyuhyun.
    “ANDWAEEE!!!!!!” suara teriakan Siwon yang begitu memilukan memecah keheningan hutan pinus itu.
                                                                                                            ***
                                                                                                 THE END LAGI?
                                                                                                Gag kok, ini TBC

                                                                                                            ***

Aiggoooo Author bener2 malu. Padahal di Forewordnya Autor mengumbar-umbar kalau FF ini akan jadi FF Chapter pendek, ehh malah sudah chapter 6 enggak tamat2! Mana katanya ini Cuma FF selingan biar Reader gag bosen sama Dangerous Twin, ehh malah FF DT gag jalan2 karena ide Author tercurah sepenuhnya sama FF ini.
Mau taruh dimana muka Author yang dipuja-puja Kyu ini?#bugg#
 
Baiklah mari kita lupakan ketidak kompetenan Author dan bicarakan soal kelanjutan FF ini.
Reader maunya Kyuhyun sebagai pendamping Siwon diganti siapa. Kibum? Ryeowook? Minho? Taemin? Waduh2 Author Cuma bercanda! jangan ada yang ngirim pembunuh bayaran kesini dong. Kyuhyun tetap tak akan tergantikam kok!
Hahahahaha
Rasanya puas banget bisa kerjain Reader. Apalagi bisa menipu Reader soal ‘The End’ di chapter sebelumnya… wkwkwkwk

EviLaugh ^_^V
Anin:3
 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
arjioabrian
#1
Chapter 8: Gomawo ffnya.
nambah inspirasi.
deep bow!!!
arjioabrian
#2
Chapter 2: Lucu,
bikin senyum senyun dan tepuk jidat sendiri
arjioabrian
#3
Chapter 1: Wahahahaha
ini keren sekali!!!
Daebak!
mikukako #4
Chapter 8: Makasih ffnya.... ^^
Jumapark #5
Chapter 2: Suka suka..ciee..ciwon mah gitu jual mahalll
mywonkyumin #6
Chapter 2: Cieeee..Siwon masih malu2 kucing...
Hai Thor, saya reader baru nih. Wonkyu shipper sejati. Cerita nya seru, saya lanjut baca y Thor. Gomawo
sjkyuhyun88 #7
Chapter 7: Huh ternyata kyu cuma pura2--
sjkyuhyun88 #8
Chapter 7: Lah beneran?! Aishhh
sjkyuhyun88 #9
Chapter 5: Kirain bnrn end--
sjkyuhyun88 #10
Chapter 2: Astaga kyuu