Hitted Korean Boy

Her Birthday Wish

 

Aku berlari terengah-engah menyusuri koridor kampus mengejar waktu dimana jam kuliahku yang hanya tinggal 45 menit lagi, sambil masih berlari aku mengeledah isi tasku untuk mencari makalah linguistik yang berisi tugas yang aku kerjakan seminggu penuh dan menyisakan kantung hitam dibawah mataku, ya aku rasa sudah menyaingi mr. panda *BRUK!!!* “auch!!”, keluhku yang terduduk dilantai karena menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah denganku, oke aku akui ini kesalahanku karena tidak melihat kearah depan saat berjalan setengah berlari “I- i’m sorry my careless”, ucap seorang pria yang berdiri dengan membungkukan badannya berkali-kali dihadapanku “ah it’s ok", jawabku "but did you’re not Indonesian?”, tanyaku sambil berdiri sambil mengambil beberapa barang yang jatuh ke lantai “ah.. Anyeongseo I’m student transfer from korea, I’ll study here for 2 month, senang bertemu anda”, ucapnya tersenyum padaku, “ohh, welcome hope you’ll enjoy your study here”, jawabku kembali tersenyum padanya.

Aku rasa muka ini sepertinya tidak asing lagi bagiku meskipun aku lupa dimana aku pernah melihat wajah yang percis seperti in. Sibuk aku mengingatnya sampai terlupakan kelas linguistik akan berakhir hanya tinggal beberapa menit lagi “ah, I think I must go now, see you later bye!”, ucapku sambil pergi meninggalkannya “anyeongseo,” jawabnya sambil memandangku yang pergi meninggalkannya.

Dengan nafas terengah-engah aku membuka pintu kelas yang kemudian membuat seisinya memandang ke arahku “you’ve late again miis, i..”

 “I’m sorry mr.., if you wont let me in it’s ok but I just want to give my assignment”, ucapku mencoba menjelaskan keterlambatanku yang sepertinya tak asing lagi bagi dosen yang satu ini.

“come in take your seat”, ucapnya memotong ocehanku yang sepertinya sudah bosan didengarnya setiap pertemuan. Aku memang sering telambat karena jarak kampus yang tidak dekat dari rumahku, walaupun banyak orang berkata ‘itu bukan alasan untuk keterlambatan’ Yayaya aku mengakuinya kebiasaan burukku yang satu ini karena saat aku berada di sekolah menengah atas jarak rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah, bahkan aku bisa menempuhnya hanya dengan 15 menit hanya dengan berjalan kaki dan lagi-lagi mereka bilang ‘ itu bukan menjadi sebuah alasan’ Okeee aku perbaiki, lain waktu.

Sekarang aku sudah duduk dengan manis di kursi terdepan dan tepat di paling tengah berhadapan dengan papan putih besar dengan pria tinggi besar dan kaca mata yang melorot sampai hidung dan muka yang menyeramkan bukan main, ya inilah tempat dimana biasanya orang-orang pintar mengambil posisinya 'guess what?' bukan aku tentunya.

Bla bla bla dosen ini terus mengoceh dengan bahasa planet yang hanya mahasiswa yang 'kepepet' demi nilai yang dapat mengerti bahasa dosen satu ini. Ia menjelaskan tugas berikutnya yang akan ia berikan pada kami ‘mahasiswanya’ yang sudah hampir dibuat mati oleh tugas-tugasnya yang membuat kami kerja rodi demi menyelesaikan dengan deadline yang ia tentukan. Dosen ini sangat sulit memberikan nilai bagusbisa kita sebut 'pelit' hanya terkecuali jika kita mengerjakan tugasnya dengan kualitas superior dan membuat senyuman mautnya 'menarik satu sisi bibir' ia keluarkan, dan itulah dimana dia akan memberikan nilai terbaiknya ‘B’ pada nilai akhir semester, jangan tanya aku seumur hidupnya belum ada mahasiswanya yang ia berikan nilai 'A' , bahkan ia memutuskan harapan seorang mahasiswanya 'kakak tingkatku' yang 'hampir' lulus dengan nilai sempurna dengan memberikannya nilai dari semua nilai 'A' yang telah ia dapatkan. Beruntung aku masih diberi kesempatan untuk memasuki kelas super duper membosankannya ini meskipun seringkali terlambat lebih dari setengah jam mata kuliahnya, jangan heran karena dikelasku penghuninya hanya sedikit dan dari semuanya yang berada di kelas saat ia mengajar hanya mahasiswa yang benar-benar serius dan mengejar nila 'B' itu yang akan mendengarkanya dari awal sampai akhir. Aku rasa kalian harus lihat sendiri sekarang keadaan kelasku dengan sebagian mahasiswa yang sudah berada dia alam mimpinya yang aku rasa mimpi buruk karena suara yang menghantarkan mereka tidur saat ini sangat tidak dapat di bilang suara nina boboa atau lagu pengantar tidur.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
TabiRi #1
sobs , thank you very much aaaaaahh im crying TT__TT