Chapter 6

5 Girls and their Cute Love Story [Sequel Of She is My Busan Girl.No, She is Our Busan Girl]

Jaein PoV

Kau menyusuri koridor bersama Sungrin dengan setumpuk tugas di tangan kalian. Ya kalian bukan murid baru lagi, sehingga tugas-tugas sudah mulai kalian terima. Setelah cukup lelah pergi menuju ruang dosen yang terletak sangat jauh dari kelas kalian, akhirnya kau dan Sungrin sampai juga. Kalian memasuki ruangan besar dengan banyak ruangan lagi didalamnya. Kalian pun bergegas menuju ruangan dengan tulisan Gong Ohyuk-Seonsaengnim. Namun......

 

Gambar memudahkan imaginasi xDD

 

‘BRAK!!’ Suara gebrakan meja membuat kalian membeku dan terkejut.

“KIM JAEJOONG!!”. Suara serak pria tua itu membuat kalian berdua makin terkejut dan semakin terkejut (?) lagi ketika seseorang keluar dari ruangan di hadapan kalian.

“.......”. Kalian memandang pemuda itu sejenak dengan tatapan terkejut, dan bingung. Yap! Begitupun pemuda itu, sebelum dia memberikan senyum seringainya.

“Oh kau gadis waktu itu ya? Hahaha.. Hi!”. Ucapnya kilat dan segera meninggalkan ruangan itu.

.

.

*melamun*

.

.

“Gadis waktu itu? Kapan aku bertemu dengannya?”. Sungrin memandang pintu bingung dan kau hanya bisa tertawa kecil.

“Hhihihhi..bukan kau. Tetapi aku! Kau tau kan pria yang aku tanyakan waktu itu padamu? Itu orangnya! Kau tau siapa dia?”. Tanyamu dengan excited.

“Ooohh...Tidak aku tidak tahu. Dari wajahnya sepertinya dia senior.”. Sungrin masih terlihat berfikir keras siapa orang itu.

“Hah.. Sudahlah.. Oh ya, Prof. Gong bilang taruh saja di atas mejanya kan?”. Kau bertanya pada Sungrin dan di jawab dengan anggukan olehnya.

“Untung saja kita tidak telat mengumpulkannya. Aku lupa dan baru mengerjakannya kemarin. Benar-benar mengebut.”. Kau bisa melihat kantung mata Sungrin yang menghitam dan wajahnya yang sedikit pucat.

“Kau pucat sekali, pulanglah.”. Setelah menaruh tugas kalian, kalian pun segera kembali ke kelas untuk mengikuti kelas terakhir.

“Tanggung, habis ini kan kelas terakhir.”. Sungrin berjalan seraya merebahkan kepalanya di pundakmu.

“Kenapa kau bisa sakit sih?”. Kau merasakan suhu tubuh Sungrin yang tinggi di bahumu. “Badanmu panas sekali.”.

“Orang tuaku pulang kemarin, dan mereka membawakan aku Ice Cream Cake, aku hanya tidur 3 jam semalam karena mengerjakan tugas dan hanya di temani Ice Cream Cake itu. Jadilah pagi ini kepalaku sakit.”. Sungrin memegang kepalanya dan berjalan terhuyung-huyung di sampingmu.

“Aku serius lebih baik kau pulang!”. Kau menarik Sungrin ke arah gerbang dan menyuruhnya pulang. Dan Sungrin pun segera masuk kedalam taxi untuk pulang. “Hati-hatilah..”. Ucapmu yang di jawab dengan anggukan olehnya.

 

...

 

Kelas terakhir telah berakhir dan kau masih sibuk merapihkan catatanmu. Mengingat Sungrin telah pulang duluan, membuatmu malas untuk bergegas pulang. Well, karena biasanya dia mengajakmu ke sesuatu tempat dulu sebelum pulang. Membuatmu malas pulang lebih awal dari biasanya.

“Eo?! Kelas belum berakhir kah?”. Seseorang yang tadi kau lihat di ruang dosen terkejut saat melihatmu masih dengan catatan-catatanmu yang berserakan di meja.

“Eo? A-Ani sudah berakhir kok.”. Kau memandang pria itu heran. Well, dia tampan namun cukup aneh.

“Kalau begitu izinkan aku masuk ya.”. Dia segera masuk dan berjalan ke arahmu.

“E-Eung n-ne.”. Jawabmu masih dengan tatapan bingung.

“Sepertinya akhir-akhir ini selalu bertemu denganmu.”. Pria itu tersenyum dan menatapmu ingin tahu. Kau hanya diam dan kembali mencatat. “Moon Jaein.”. Dia membaca salah satu buku catatanmu.

“Ya itu namaku.”. Jawabmu singkat dan.......”HEOK!!”. Kau terkejut saat menoleh karena wajahnya hanya beberapa inchi dari wajahmu. Dia sibuk melihat apa yang kau catat.

“Hahahahaha... Wae? Sebegitu terkejutnya kah?”. Dia tertawa dengan suara bassnya yang lembut dan segera menjauhkan wajahnya dari mu.

“A-Ani.”. Wajahmu memerah karena malu dan bergegas merapihkan buku-bukumu.

“Eo? Mengapa di rapihkan? Sudah selesai kah? Atau karena aku mengganggu?”. Tanya pemuda itu bingung dan yap dia merasa sedikit bersalah. “Ah maaf, lanjutkan saja. Aku akan pinjam pojok ruangan ini.”.

“A-Ani ini memang sudah waktunya pulang.”. Kau tersenyum kearahnya dan bersiap untuk pergi.

“Ooohh.. Kalau begitu, sampai berjumpa Moon Jaein ssi.”. Dia melipat tangannya di atas meja dan memberikan senyum seringainya untukmu.

“N-Ne.. Seonbae-nim.”. Well kau sangat gugup berada di sampingnya.

“Kim Jaejoong. Panggil saja aku Jaejoong.”.

.

.

.

.

 

On the phone at night...

Sungrin : Wae Jaein-ah?

Jaein : Sudah sembuh?

Sungrin : Sudaaaaaahh ~ aku sudah sehaaaaatt yey! Ada apa menelefonku?

Jaein : SEONBAE ITU!! Kim Jaejoong namanyaaa bla bla bla bla bla.....

Sungrin : Jinjja?? Bla bla bla bla bla ...

Bla..

Bla..

Bla..

Sungrin : STOP! Lalu Jongeop bagaimana?

Jaein : Dia tetap nomor satu! Lagi pula aku baru kenal dengan seonbae itu, tidak mungkin dia langsung menggantikan Jongeop!

Sungring : Hahahahaha ~

 

 

*****************************

 

Eunkyu PoV

Sekarang hari Jum’at dan Senin minggu depan hingga hari rabu adalah hari terberat bagi anak kelas tiga. Yap! Setelah menyelesaikan Ujian sekolah dan Ujian Seni, Hari Senin adalah waktunya ujian masuk Universitas di selenggarakan. Karena itu kau benar-benar sibuk sekarang. Tidak hanya setiap hari sabtu Sungrin dan Jaein datang kesekolahmu, setiap hari pun kau habiskan belajar bersama kakakmu dan Zelo, setelah pulang sekolah tentunya.

Yap seperti yang di jelaskan di atas. Hari ini pun kau dan Zelo tengah duduk manis di ruang tamu rumahmu dengan banyak buku dan kertas-kertas untuk kalian belajar hari ini.

“Coba kerjakan soal-soal ini.”. Daehyun keluar dari kamarnya dengan beberapa soal-soal tahun ajarannya lalu.

“Baik oppa.”. Kau begitu lelah, namun tidak bisa menskip kegiatan belajar mengajar hari ini.

“Hyung..Maaf, boleh aku minta tolong untuk kembali menjelaskan aku bagian ini?”. Zelo bertanya pada Daehyun yang telah memegang knop pintu kamarnya.

“Oh Okay.”. Daehyun menghapiri Zelo dan siap membantunya. Tidak membutuhkan waktu lama hingga Zelo mengerti dengan penjelasan Daehyun.

“Oppa ajarkan aku soal ini.”. Kau bertanya pada Daehyun setelah ia selesai mengajarkan Zelo.

“Bukankah kemarin malam sudah aku jelaskan? Ayo coba kembali ingat. Jika benar-benar lupa baru aku ajarkan.”. Daehyun mencoba membantumu mengingat. Namun karena soal itu memang sulit......

“Hyung, untuk soal itu aku juga lupa.”. Ucap Zelo setelah mengintip soalmu. Well, ia berniat memberitahumu, namun ternyata ia juga lupa jawaban soal yang sedang kau kerjakan.

“Ah!”. Terlihat sedikit kekecewaan di wajah Daehyun. “ Okay baiklah aku jelaskan kembali, dan simpan di kepala kalian masing-masing jangan sampai lupa!”. Nasihatnya.

“Mianhae. Kami janji tidak akan lupa lagi.”. Jawab kalian berdua serempak.

“Bla bla bla bla ~”. Daehyun pun menjelaskan dengan ikhlas dan perlahan. Membuat kalian dengan mudah mengerti dan mengingat ucapannya. Dia memang pengajar yang baik, sama seperti Jaein.

 

...

 

Jam menunjukan pukul 8.37 malam dan Zelo telah pulang  5 menit yang lalu. Kau masih duduk di ruang tamu dengan segelas jus jeruk yang tinggal seperempat, dan sepiring jjajangmyeon yang belum tersetuh sedikit pun. Kau benar-benar takut akan tes Universitas itu membuatmu terlalu fokus akan belajar.

‘ZRUK!’ Buku menghilang dari hadapanmu.

“YA OPPA!!”. Dengan kesal kau berdiri dan berusaha mengambil buku itu dari tangan Daehyun.

“Makan dulu! Jangan belajar terlalu berlebihan seperti itu! Makanlah dulu..”. Daehyun menatapmu dengan wajah khawatirnya. Ia menutup bukumu dan meletakkan piring yang berisi jjajangmyeon itu di tanganmu. “Makan!”.

“O-Ok.”. Kau menatapnya sebentar sebelum melahap mie hitam di hadapanmu.

“Jangan terlalu takut dengan ujian itu. Nikmati saja, namun jangan lupa berdoa agar bisa di terima di universitas yang sama dengan Sungrin. Jangan takut.”. Daehyun mengacak rambutmu pelan berharap kau bisa tenang.

“Bagaimana bisa tenang.”. Ucapmu sambil melahap makan malammu tanpa semangat.

“Aku bilang tenang saja. Coba tenangkan dirimu!”.

 

************************

 

Hari sabtu..

Kali ini kalian berkumpul di koridor dekat lapangan Outdoor. Jaein telah siap dengan kacamata dan setumpuk soal-soal untuk mengajar kalian, dan Kau, Minkyung,Hakyeon,Zelo, serta Jongeop telah siap dengan mental masing-masing. Begitu pun Sungrin dia sudah siap dengan buku-bukunya yang penuh dengan catatan.

Belajar hari ini pun lebih serius dari pada biasanya. Namun, karena keseriusan itu kalian pun dengan mudah kelelahan dan memutuskan untuk mengakhiri kegiatan belajar lebih awal. Hari ini adalah hari terakhir kelas tiga masuk sekolah. Karena Hari senin hingga rabu nanti akan diselenggarakan ujian masuk Universitas. Lalu pengumuman Universitas di Minggu selanjutnya, dan tidak lupa Upacara pelepasan anak kelas 3.

 

Sungrin PoV

Kau merebahkan tubuhmu setelah membantu adik-adikmu itu belajar. Ya ikut merasakan lelah yang mereka rasakan. Kau bisa melihat Jaein dan Jongeop berbincang di pinggir lapangan. Kau juga bisa melihat Zelo yang sedang merangkul Eunkyu, dan Eunkyu yang sedang bersenderan di bahu Zelo. Hhhhhh..kau menghempas nafas berat.

Setelah 5 hari pulang, dan tanpa pertemuan yang berarti, Yongguk kembali sibuk dengan tour-nya. Entah mengapa dia jauh lebih sibuk di banding artis papan atas. Hanya 3 kali bertemu di rumah-mu itupun dia sibuk bekerja di dalam mini studio milik kakakmu.

Kau memandang wallpaper handphone-mu. Yap! Disitu terdapat foto Yongguk yang tengah mencekik well merangkul lehermu dengan kencang, dan kau bisa melihat wajahmu yang kehabisan nafas disana. Kau tersenyum kecil dan kembali menutup wajahmu dengan syal berwarna biru tosca milik Yongguk. YAP! Dia meninggalkan syal itu di kamarmu, karena itu kau pakai syal yang beraroma KENZO TOKYO itu, parfum yang sering ia gunakan.

“Ekhem!”. Entah sejak kapan Eunkyu telah merebahkan tubuhnya disampingmu. “Sepertinya ada yang sedang mendung.”.

“Eeeiii ~ Apa maksudmu?”. Kau menyenggol lengan Eunkyu dengan lenganmu. “Sepertinya tadi kau sedang dirangkul oleh Zelo.”. Kau membuka syal yang menutup wajahmu dan memandang wajah Eunkyu yang masih menatapmu dengan tatapan meledek.

“Kenapa memangnya? Aku tau kau sedang butuh teman. Akhir-akhir ini kau sangat pendiam, tidak biasanya seperti ini.”. Eunkyu duduk dan kau ikut bangun dari pembaringanmu. “Ada sesuatu yang terjadi antara kau dan Yongguk oppa?”.

“Tidak ada yang terjadi.. Karena benar-benar tidak ada yang terjadi maka aku sedih.”.

“Kapan dia pulang lagi?”.

“Entahlah..”.

 

*****************************

 

Minkyung PoV

Akhirnya waktu pulang pun tiba. Jaein terlihat terus berjalan disamping Jongeop dan mereka asik berbincang. Namun, mengingat semakin hari Jongeop semakin lengket padamu. Hal ini tidak lagi membuatmu khawatir, Well sedikit.

“Kok mereka bisa dekat ya?”. Hakyeon bertanya padamu dan menatap dua orang itu heran.

“Aku rasa karena Jongeop anak ya....”. Belum selesai kau berbicara seseorang menepuk pelan.

“Aku mendengar namaku di obrolan kalian.”. Jongeop tersenyum dan menatap kalian berdua dengan tatapan -ada-apa-?-.

“A-Ani tidak ada apa-apa.”. Kau tertunduk malu. “Dimana Jaein eonni?”. Tanyamu yang masih dengan pipi memerah, yap kau bertanya berusaha untuk menyembunyikan rasa tersipumu.

“Mereka butuh pergi ke suatu tempat.”. Tunjuk Jongeop ke arah Jaein dan Sungrin yang entah kapan sudah berjalan jauh didepan.

“Oohh..”. Kau membentuk lingkaran dengen bibirmu dan mengeluarkan suara oh.

“Oh ya, informasi untuk kalian. Besok belajar bersama di rumah Sungrin nuna. Pukul 8 pagi. Minkyung mau aku jemput?”.

“Hmm..boleh.”.

“Ok! Kalau begitu akan aku jemput besok. Hakyeon? Kau mau JR jemput?”.

“YA! Sialan!”.

“Aku tau kau pergi kencan waktu itu dengannya.”.

Well kau senang saat Jongeop mengajak kalian becanda, sepanjang perjalananpu kalian becanda bertiga. Mengurangi rasa canggungmu pada Jongeop. Yap yap yap yap, hari ini Jongeop kembali mengantarmu pulang. :>

 

*************************

 

Next day...

 

Eunkyu PoV

Pagi ini ada acara belajar bersama di rumah Sungrin. Tiga tahun kau berteman dengannya, baru kali ini dia mengundang kalian untuk main kerumahnya. Atas paksaan mu tentunya. Ya, kau sebenernya sangat penasara dengan Sungrin yang termasuk tertutup soal keluarganya. Bahkan ketika kau tanya tentang kakaknya saja jawabannya hanya “Dia sudah tua, jelek, tidak menarik.”.

Kau telah siap 45 menit lebih awal, dan Zelo akan menjemputmu sebentar lagi. Kau telah mengenakan coat berwarna merah favorite-mu dan kau terlihat sangat cantik hari ini.

“Eunkyu-yaaa ~ Zelo sudah datang.”. Ibumu mengetuk pintumu perlahan.

“Iya aku sudah siap!”. Kau segera keluar dari kamar dan berpamitan dengan kedua orang tuamu sebelum kau menghilang di balik pintu.

“Sudah siap?”. Kau menjawab dengan anggukan karena tidak bisa berkata apa-apa setelah melihat ketampanan Zelo. Yap! Zelo sangat tampan dengan coat hijaunya dan dia segera menggandengmu.

You

Zelo

 

Akhirnya kau pun sampai didepan rumah yang kau tidak terlalu besar dengan cat berwarna putih, dan pagar yang sangat tinggi. Sangat tertutup dan kau bahkan tidak bisa mengintip kedalamnya.

“Apa ini benar rumahnya?”. Kau bertanya pada Zelo  yang terlihat yakin.

“Aku yakin iya, ini nomor 46 dan jelas tertulis 46 di SMS yang nuna berikan.”. Zelo menunjukan alamat yang sungrin SMS-kan padanya.

“Eunkyu ya!”. Kau menengok dan melihat sebuah motor mendekat dengan Minkyung yang menyapamu.

“Hhhmm.. dijemput yaa??”. Kau meledek Minkyung, saat motor itu berhenti di hadapanmu dengan Jongeop sebagai pengendaranya dan gadis itu hanya tersenyum dengan semburat merah di pipinya.

 

Zelo segera menekan tombol intercom dan berbicara dengan seseorang disana sebelum akhirnya seseorang itu membukakan pintu. Yap, bukan Sungrin karena perempuan itu terlihat sangat tua dengan seragam yang menyatakan bahwa dia seorang pengasuh.

“Sungrin eonni masih pake suster?”. Tanyamu yang hampir berbisik pada Minkyung.

“Hahahaha.. Entahlah mungkin dia punya adik yang masih bayi.”. Minkyung menjawab asal.

“Heo! Hakyeon, eonni Annyeeeeooonngg ~”. Sapamu ketika melihat Jaein dan Hakyeon yang telah duduk manis di ruang tamu itu. Yap, kalian sekarang telah berada didalam ruang tamu yang didominasi warna putih itu. Well, rumahnya sangat sedikit bergaya eropa.

“Duduklah disini sebentar, Nona Rin sedang mandi.”. Pengasuh itu mempersilahkan kalian duduk sebelum dia menghilang kedapur.

“Kau tahu?  aku sudah datang 10 menit yang lalu dan Sungrin belum muncul juga.”. Ucap Jaein terlihat sangat heran. “Untung saja tidak lama Hakyeon datang.”.

“Hahahahaha...”. Kau tertawa dan berniat meledek Sungrin namun...

“HUAAAAAAAAAAAAAAAA ~ Maaf aku lamaaaaa ~”. Terdengar suara Sungrin sebelum anak itu muncul dengan sweater berwarna merah muda melekat di badannya. “Ayo naik!”. Ucapnya semangat mempersilahkan kalian naik ke atas. “Bibi hwaanngg ~ tolong bawakan cemilan dan minuman kekamarku yaaaa.”.

“Baik Nona Riin ~”. Jawab pengasuh itu singkat.

Kalian Pun segera mengikutinya ke atas  well rumahnya tidak terlalu besar. Tapi terlihat cukup nyaman untuk di tinggali. Di lantai atas benar-benar kosong hanya ada dua pintu dengan tulisan ‘Mommy n’ Daddy’ dan pintu yang satunya dengan tulisan ‘Rin’. Ya sudah pasti kalian memasuki ruangan dengan tulisan ‘Rin’ di pintunya.

 

Kalian masuk dan di sambut dengan SOFA. Well sedikit aneh pikirmu, apa Sungrin tidur di sofa?? Di ruangan itu hanya terdapat Sofa menghadap ke TV dengan coffee table unik di tengah. Lalu, disisi lainnya terdapat pintu dan meja belajar yang.....berantakan......penuh barang dan terdapat coat besar berwarna hitam dan syal berwarna biru tosca. Yang tergeletak di atas meja membuatnya terlihat semakin buruk.

 

“Eonni mejanya berantakan sekali.”. Ucapmu dengan polos to the point. Yang disusul dengan decakkan heran Jaein dan tawa Hakyeon dan Minkyung.

“Berantakan sekali sih. Padahal sudah bagus sisi yang sini rapih mengapa yang sana berentakan?”. Jaein melipat tangannya didada dan menatap Sungrin dengan tatapan -ayo-bersihkan-!-

“Heheheheeh.. Aku malas membersihkannya Mama Jaein. Kekekekeke.. Ayo silahkan duduk.”. Sungrin mempersilahkan kalian duduk dan masuk kedalam ruangan entah berantah di balik pintu kaca.

“Eonni, ini kamarmu dan hanya ada sofa disini. Kau tidur di sofa?”. Tanyamu ketika Sungrin kembali dengan dua buah buku yang berisi catatan.

“Ani, itu tempat tidur Yongguk. Kekekekee.. Kamarku didalam, oh ya kalau mau ke toilet juga ada di balik pintu itu.

“Ckckckckc.. Kamar saja seperti rumah, rumah ada di dalam rumah.”. Hakyeon berujar dan di tanggapi dengan tatapan tajam dari kalian.

“Apasih Hakyeeeeooonn ~”. Ucap kalian berempat serempak dengan tatapan (¬_¬).

“Hahahahaha..”. Hakyeon tertawa dengan suaranya yang di tekan.

“Ya sudah ayo kita mulai belajar.”.

 

.....

 

Kalian pun segera memulai belajar. Yap rumah Sungrin dalam sekejap terasa sangat sepi. Karena hari senin ujian telah di mulai kalian benar-benar belajar tanpa becanda sedikitpun. Well karena kalian belajar sangat serius sebagai author aku meminta maaf karena tidak ada yang menarik yang bisa aku tulis karena kalian sangat sibuk belajar. Hingga akhirnya kegiatan belajarpun selesai, dan tanpa sadar waktu pun menunjukan pukul 2 siang.

“Haaaaaaaaaaaaaaaaa ~ Akhirnya selesaii!”. Ucapmu sambil merentangkan tangan dan Zelo mengelus kepalamu lembut. Dia tersenyum melihat tingkahmu yang menggemaskan baginya.

“Terima Kasih Jaein nuna, Sungrin nuna atas bantuannya.”. Jongeop tersenyum dan menunduk ke arah Jaein dan Sungrin.

“No problem. Sudah seharusnya aku dan Sungrin membantu.”. Jawab Jaein diakhiri ‘tos’-an tangan dengan Jongeop.

’Grlokgrlok ~’

“Heo? Suara apa itu?”. Minkyung terlihat bingung dan mencari sumber suara  yang mengerikan itu.

“Aku juga dengar.”. Jawab Hakyeon yang ikut mencari.

“Suara perut aku -____-“. Jawab Sungrin di sambut tawa menggelegar mereka semua. “Ayoo makaaaaann ~”.

 

Sungrin pun membawa kalian ke ruang makan di bawah. Melahap beberapa jenis lauk dan nasi yang masih hangat. Selain makanan enak yang kau rasakan, kau juga merasakan suasana rumah yang sedikit kurang enak.

“Eonni, rumahmu sepi sekali.”. Tanyamu setelah kalian selesai makan, dan sedang melahap buah sebagai dessert.

“Kan kakakku sedang pergi tour.”. Jawab Sungrin sambil melahap apelnya.

“Ani, maksudku ayah ibumu? Sekarang hari minggu kan?”. Tanyamu yang penuh dengan rasa ingin tahu. Ya, karena Sungrin tidak pernah bercerita tentang keluarganya, kau pun sedikit kecewa melihat tidak ada satupun ayah maupun ibu apalagi kakaknya yang bisa kau lihat.

“Mereka bekerja, dan memang jarang pulang.”. Sesaat ekspresi Sungrin berubah, well kau merasa sangat bersalah. Di tambah Minkyung menyenggol tanganmu dengan isyarat -hayoloh-salah-ngomong-!-.

“M-Mianhae.”. Ucapmu pelan.

“Hahahaha.. Kenapa minta maaf?”. Sungrin tersenyum ke arahmu.

“Kok bisa jarang pulang?”. ‘DENG!’ Dengan lancarnya pertanyaan itu keluar dari mulut Jaein. “Ayahku juga jarang pulang karena dia seorang Chef di Qatar.”.

“Ayah ibuku businessman. Sibuk sekali, entah mereka ada dimana. Tidak ingin tahun. Kekekekekeke ~”. Well anak ini masih sempat tertawa jenaka disaat kau merasa kasihan padanya.

“Hhhmm..”. Jaein hanya ber-HMM-ria seraya memasukan anggur kedalam mulutnya.

“Dari usiaku delapan tahun aku sudah sering di tinggal oleh mereka berdua dan lebih sering di asuh Bibi Hwang dan Kakakku. Kalian tidak tahu kan? Sifatku dulu tomboy sekali karena lebih sering di asuh oleh kakakku.”. Tanpa di minta Sungrin pun menghilangkan rasa penasaranmu.

“8 tahun berarti kakakmu 12 tahun. Dia sudah bisa merawatmu? Wow! Kakak yang baik.”. Ujarmu tanpa pikir panjang dan bertepuk tangan bangga.

“Tau dari makan kakakku saat itu 12 tahun?”. Sungrin tertawa kecil dan bertanya padamu yang well....sok tahu.

“Kakakmu teman Yongguk oppa kan? Kau dan Yongguk oppa beda 4 tahun berarti begitu pun dengan kau dan kakakmu kan?”. Tanyamu dengan wajah bingung dan tatapan -apa-aku-salah-?-.

“Hehehe.. Ani aku berbeda 10 tahun dengan kakakku.”.

“WOW!”. Hakyeon membelalakan matanya dan apel yang akan masuk kedalam mulutnya gagal masuk.

“Jauh sekali, aku hanya berbeda 2 tahun dengan kakakku.”. Jawab Minkyung dengan gaya tenangnya.

“Iya, dan Yongguk pun di group Soul Connection itu adalah Seorang Maknae.”. Tambah Sungrin semakin membuat kau dan yang lainnya terkejut.

“Wajah sangar seperti itu ternyata seorang Maknae.”. Ucapmu mewakili perasaan terkejut Minkyung, Hakyeon, dan Jaein.

“Pantas kau sering bilang kakakmu tidak asik.”. Tambah Jaein.

 

.......

 

Sungrin PoV

Obrolan pun makin panjang dan kemana-mana. Dari masalah keluarga yang mereka tanyakan hingga masalah pribadimu dengan Yongguk. Kapan pertama kali berciuman, pemberian Yongguk apa yang paling berharga, dan masiiihhh banyaaaakk lagi yang tidak sanggup kau jawab.

“Ah sudahlah ayo kembali ke atas!”. Dengan semburat merah dipipimu kau berdiri agar mereka berhenti bertanya.

“Sekarang aku tahu, mengapa Yongguk oppa begitu nurut denganmu, dan mengapa dia selalu memanjakanmu. Hhheeemm.. :>”. Eunkyu masih saja meledekmu.

“Pasti dia menjagamu benar-benar dari hati eonni. Hhhhmm hhhmmm hhmmmm :>”. Well si aneh Minkyung menambahkan dan semakin membuatmu memerah.

“Pantas kau ciuman-ciuman dengan Yongguk.”. Tambah Hakyeon dan ya ini sedikit tidak nyambung.

“Hakyeon! Ngaco sekali sih!”. Eunkyu menepuk pelan punggung Hakyeon di ikuti tawa yang lain.

“Cie Sungrin.”.

“AH SUDAH DIAM!”. Ya ledekan Jaein menjadi ledekan yang terakhir.

Ucapan dan ledekan-ledekan mereka tentang Yongguk membuatmu kembali merindukan si kepala besar itu. Kau menunduk dan tersenyum mengingat senyum Yongguk dan mengingat wajahnya saat menciummu, well kau membuat dirimu memerah sendiri.

 

Kau hanyut dalam lamunanmu hingga........

“Sungrin Eonniii ~..[Minkyung]”.

“Sungrin..[Jaein]”.

“Heh eonni! [Hakyeon]”.

“EONNI!! [EUNKYU!!]”.

“WOY!! APA??!!”. Kau terkejut dan menatap mereka yang tengah tersenyum meledek kearahmu, bahkan Jongeop dan Zelo pun juga terlihat meledekmu.

“Mikirin apa hayoooo ~ hhhmmm ~ :>”. Cewe-cewe serempak meledekmu dan juga kau bisa lihat Zelo tertawa terbahak-bahak dan Jongeop dengan tawa polosnya.

“Ah sudah-sudah”. Tanpa kau sangka Eunkyu menghentikan semuanya. “Eonni, disini hanya ada kamarmu dan kamar kedua orang tuamu, lalu dimana kamar kakakmu?”.

“Kepo ya?”. Kau berniat menggodanya dan hanya tidak mengacuhkannya. Yap, Eunkyu menarik bajumu kasar.

“Tidak ada orangkan? Aku mau lihat!”. Eunkyu memberikan senyum termanisnya padamu membuat kau hanya bisa menghela nafas.

“Okay, ayo.”. Jawabmu berjalan ke balik sebuah tembok kamarmu yang ternyata teradapat tangga untuk menuju atap.

 

Diujung tangga langsung terdapat pintu dengan tulisan ‘Studio’ dan kau membawa mereka masuk kedalam studio mini milik kakakmu.

studio

“Ini studionya tempat kakakku kerja bersama teman-temannya, termasuk kekasihku tercinta Yongguk dan pintu itu menuju tempat rekaman dan di dalam ruang rekaman ada pintu lagi baru kamarnya.”. Jelasmu yang hanya di tanggapi dengan wajah (O.O) oleh mereka. “Oke ayo masuk biarkalian mengerti maksudku.

Recording/live/mic room

Bed room

“Woooaaaahh..”. Zelo dan Jongeop berhenti di studio dan mengamati satu-satu alat rekam disana. Sedangkan kau dan yang lainnya masuk hingga kedalam.

"Ini tempat Yongguk tidur.". Ucapmu yang di sambut dengan tatapan meledek dari teman-temanmu.

"Kamar kakak sendiri di bilang tempat Yongguk tidur. cih!". Eunkyu meledekmu dan kau hanya bisa menanggapinya dengan wajah sedih yang kau buat-buat.

 

Keluar dari kamar..

 

Akhirnya kalian kembali masuk kekamarmu dan mereka segera merapihkan barang mereka.

“Yaahh ~ Kalian sudah mau pulang ya.”. Ucapmu dengan perasaan sedih yang tidak di buat-buat. Karena tandanya beberapa menit kedepan hingga beberapa hari kedepan kau merasa sangat kesepian.

“Di rumah yang lumayan besar ini dan sendirian pasti kau merasa kesepian ya eonni?”. Eunkyu merangkulmu dan mengikutimu masuk kekamarmu untuk memasukan bukumu kembali kelemari. Di ikuti Minkyung, Hakyeon, dan Jaein yang kepo dengan kamarmu telah siap untuk pulang.

“Sangat kesepian. Makanya kalian sering-seringlah kesini. Menginaplah.”. Ucapmu sambil membuka pintu.

“Ah! Kamarmu gelap sekali eonni ><.”. Eunkyu terlihat ragu untuk masuk.

“Hahahaha.. aku tidak suka terang.”. Jawabmu sambil memasukan buku kedalam laci.

“Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika malam datang.”. Eunkyu yang terlihat takut menyusuri setiap sudut kamarmu dengan mata sipitnya.

“Ada lampu kok!”. Jawabmu singkat dan bergegas mengantar mereka ke gerbang depan.

 

Di gerbang...

“Daaaaahh ~”. Kau melambaikan tangan kepada mereka semua. Kecuali pada Jongeop dan Minkyung yang terlihat masih sibuk memakai helm.

“Terima Kasih nuna.”. Zelo menepuk pelan pundakmu sebelum berjalan kedepan untuk menggandeng Eunkyu yang berjalan di samping Jaein, well yang sedikit cemberut.

“Bye Sungrin.”. Jaein melambaikan tangannya padamu. Kau bisa lihat dia menatap Jongeop dengan tatapan -wae-?!!-

“Bye Jaein jangan sedih.”. Kau meledek Jaein dan mereka pun segera berjalan beramai-ramai keluar dari gerbang rumahmu. Disusul Jongeop dan Minkyung.

“Nuna, Terima Kasih.”. Jongeop membuka helmnya dan melambaikan tangannya padamu. “Do’akan kami berhasil.”.

“Pastinya! FIGHTING!”.

“Eonni terima kasih ~ byeeee ~”.

“Byeeee ~”.

.

.

......

......

 

Kau menghela nafas berat ketika dalam sekejap suasana rumahmu kembali sepi...

 

**************************

 

Author PoV

 

CONGRATULATION ~ !!!

 

Hal bahagia tidak pernah tidak datang kepada kalian. Kalian lulus dengan nilai yang baik dan pengumuman Universitas-pun membuat kalian menangis karena bahagia hari ini. Sungrin, Daehyun dan Jaein  yang ikut menghadiri acara pelepasan Eunkyu dan kawan-kawan pun ikut merasakan bahagianya mereka.

Eunkyu tidak bisa melepas pelukannya dari Zelo ketika membaca pengumuman SAT yang di bagikan pada hari itu juga. Ya di kertas mereka berlima tertulis “Di terima di Universitas Xxxxxx”. Begitu pula Jongeop yang tidak bisa melepas pandangan –aku-tidak-percaya-kita-satu-kelas-lagi-!- dari Minkyung, mereka saling melempar senyum satu sama lain. Mereka begitu senang.

 

 

Hingga waktu tidak terasa berlalu begitu cepat..

 

********************************

 

Sungrin PoV

3 tahunmu yang indah semakin indah saat kau bisa melihat Eunkyu, Hakyeon, Minkyung, Zelo  dan Jongeop di fakultas yang sama denganmu. Yap, setiap hari kalian habiskan dengan bermain bersama, belajar bersama, mengobrol bersama, dan pulang bersama tentunya. Hingga waktu 2 minggu sejak masuknya siswa barupun tanpa terasa kalian lewati, dan itu tandanya Soul Connection telah menyelesaikan tour mereka. Lalu? Yap, tandanya Yongguk, dan kakakmu pulang.

Tetapi segalanya tidak melulu berjalan mulus, dan kepulangan Yongguk membuat masalah pertama di pertemanan kalian..

 

Day 1...

“Eonni ayo kita ke kafetaria sebelum pulang.”. [Eunkyu]

“Maaf Yongguk sudah menjemputku. Mianhaee ~”.

“Hhhmmm ~ baru pulang ya diaaa.Oke kalau begitu!”.[Eunkyu]

 

Day2..

“Sungrin, aku butuh buku notes baru, dan hari ini aku baru saja mendapat uang jajan. Ayo kita ke Myungdong! Aku sudah ajak Eunkyu, Minkyung, dan Hakyeon!”. [Jaein]

“Mian, hari ini aku janji akan menemani Yongguk bekerja. Mianhaee ~”.

 

Day 3..

“Hari ini tidak ada janji kan? Ayo kit...”. [Jaein]

“Mianhae ~ Ibunya Yongguk akan kembali ke Incheon hari ini dan aku ingin mengantarnya ke Stasiun kereta.”.

 

Day 4..

Makan siang di kafetaria..

“Aku dengar ada cafe Waffle baru di gedung fakultas teknik. Kau mau kesana?”. Zelo bertanya pada Eunkyu.

“Ah jinjja?? Ayo kita coba! Bagaimana? Ayo kita kesana!”.Eunkyu terlihat senang dan mengajak yang lainnya untuk mencoba pergi ke cafe baru itu.

“Kau mau Minkyung?”. Tanya Jongeop kepada Minkyung yang di jawab dengan anggukan’excited’.

“Aku suka waffle!”. Ujar Hakyeon.

“Aku ingin Ice Cream waffle!”. Jaein mengusap tangannya tidak sabar. “Bagaimana dengan kau Sungrin?”.

“Hhmmm...Hari ini aku ada janji...”.

“Oke kami tau, dengan Yongguk.”.

 

 

Day 5 [Today]

 

On the phone..

Yongguk : Oke Jagiya, aku tunggu kau di BAU Cafe..

You : Okaaay ~ Woohoo ~!! Kau janji belikan aku ice cream hari ini kan?

Yongguk : Yap! 1 scoop, mini cup.. Ingat? Tidak yang besar..

You : Whatever!  Pokoknya kau janji membelikan aku ice cream.. hihihihi..

Yongguk : Hahahahah.. Okay. I Love you.. Maaf besok akan meninggalkanmu lagi, aku janji hanya 3 hari. Kakak perempuanku yang tinggal di Incheon ulang tahun, itulah kenapa kemarin Ibu pulang..

You : Hhhmm..*mengangguk*..Aku tahu kok, yasudah sampai bertemu nanti. I Love you too..

Yongguk : Aku janji hari ini kita akan pergi kemanapun yang kau mau!

You : Janji?

Yongguk : Hm! Akan menjadi hari yang special, annyeong ~

You : Annyeong ~

 

Kau berjalan menuju kafetaria dengan senyum lebar di wajahmu. Mengingat hari ini akan menjadi hari yang special. Setelah izin pergi ke toilet sebentar, kau pun akhirnya sampai di kafetaria. Namun saat kau kembali, mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius. Kau berjalan pelan dan berniat membuat mereka terkejut tetapi.....

“Semenjak Yongguk pulang.”. Kau mendengar bisikan Jaein pada yang lain. Bahkan Zelo, dan Jongeop pun terlihat sibuk mendengar pembicaraan para gadis.

“.......”. Kau terdiam karena terkejut mendengar mereka membicarakanmu. Kau bisa mendengar namamu di sebut berkali-kali, begitu juga nama Yongguk. Dan yang benar-benar membuatmu K.O saat...

“Dia berubah dalam sekejap. Benar-benar tidak bisa lepas dari Yong...”. Eunkyu berujar demikian sebelum Zelo menyadari kau tengah berdiri menadang mereka. Yap! Zelo menyenggol lengan Eunkyu dengan lengannya, sehingga kekasihnya itu menghentikan omongannya.

“HAAAYYOOOHH ~ apaaaa yang kalian bicarakan??? Hihihihihih.. Serius sekali..”. Kau beakting seakan tidak ada yang terjadi dan segera kembali duduk disamping Jaein meminum jus sunkismu sampai habis.

“Aaaaahhh ~ kau kepo sekali eonni. Hahahaha..”. Kau bisa merasakan suasana awkward dan tegang disini namun dengan lihai Hakyeon memutar suasana itu. Kau tersenyum kearah mereka sebelum menunduk memikirkan sesuatu. Sesuatu hal untuk sedikit menghilangkan rasa jengkel mereka yang kau yakin sedang mereka sembunyikan itu.

“Kenapa menunduk?”. Tanya Jaein well kau bisa melihat ekspresi khawatirnya. “Kau sakit?”.

“A-Ani.. Hehehehe..”. Kau tersenyum kearahnya sebelum berniat kembali menunduk namun...ide muncul di otakmu. “Aku sedang senang hari ini! Bagaimana kalau kita pergi ke Hongdae?!!”.

“Bukankah hari ini kau di jemput Yongguk oppa eonni?”. Kau tau pertanyaan Minkyung itu adalah sebuah sindiran untukmu.

“Ani.. Aku ingin menraktir kalian sebagai rasa bersalahku empat hari kemarin, yaa.. karena aku tidak bisa ikut kalian jalan-jalan, dan kebetulan Orang tuaku pulang kemarin dan memberikan aku uang jajan lebih hari ini. Bagaimana? Restoran Italia? Please sebagai pembayar rasa penyesalanku eotte?”. Kau mengatupkan kedua telapak tanganmu, dan berharap mereka akan memaafkanmu mau ikut.

“Jinjja??!”. Eunkyu terlihat senang dan ekspresinya benar-benar membuatmu sedikit merasa lega.

“Eung.. Yang lain bagaimana?”.

“Ok!”. Jawab mereka serempak dan menganggukan kepala mereka dengan antusias.

“LET’S GO TO HONGDAE!”. Ucapmu dengan perasaan yang sangaaaaaaaaatt lega.

 

****************************

 

Author PoV

Yongguk telah duduk santa didalam BAU Cafe [Dog Cafe, Hongdae.], menunggu Sungrin yang akan datang. Duduk dengan secangkir kopi, dan sebungkus snack anjing yang dengan senang hati ia bagikan untuk anjing-anjing yang menamaninya itu hingga tidak lama handphone-nya berbunyi.

 

‘from : Sarang-ah <3

Cc:

Subject : I’m sorry..

 

Maaf merusak rencana hari ini :’(

Tidak apa-apa aku tidak dapat Ice Cream..

Tapi maafkan akuuu ~ Kau pulanglah.. Aku tidak bisa datang..’

 

‘from : Sarang-ah <3

Cc: re : I’m sorry..

Subject : [No Subject]

 

Gwaenchana Sarang-ah ^^

See you soon ~’

 

Yongguk menghela nafas sebelum memutuskan untuk tetap melanjutkan makan siang di cafe itu. Ya, dia memesan sesuatu dan berniat berkeliling Hongdae sebentar sebelum pulang kerumah.

“Oh! Yongguk-ah!”. Seseorang baru saja masuk dan melambaikan tangan padanya.

“Waaahh ~ Sudah lama tidak bertemu.”.

“Kau sendirian?”.

“Seharusnya bersama kekasihku tetapi dia ada perlu jadi tidak jadi datang.”.

“Waahh ~ Aku sendiri.”.

“Wah ~ Kalau begitu bagus. Duduklah. Lama tidak berjumpa denganmu, bukankah terakhir kali kau di Amerika?”.

“Bla.bla.bla.bla.”.

“Bla.bla.bla..”.

 

**********************

 

Sungrin PoV

Waktu kalian nikmati dengan sangat maksimal. Sehingga tidak terasa waktu pun berakhir dengan cepat. Setelah membeli crepes, dan berkeliling Hongdae sejenak. Langitpun terlihat mulai menggelap. Kalianpun segera bergegas pulang kerumah,tentunya setelah kalian berhenti di sebuah stand smoothie, menemani Eunkyu membeli segelas smoothie.

“Aku ingin pergi ke toilet. Seseorang temani aku.”. Tiba-tiba Jaein meliukkan badannya sedikit dan memohon untuk seseorang menemaninya ke toilet.

“Ayo pergi bersamaku.”. Kau segera menggandeng tangannya menuju toilet umum terdekat.

.

.

.

“Aaahh ~ sudah lega. Gomaweo.”. Jaein keluar dari kamar mandi dan tersenyum lega. Kau tersenyum padanya sebelum melanjutkan perjalanan kalian kembali ke kedai smoothie.

“Mianhae.”. Ucapmu pada Jaein. Kau pikir ini waktu yang tepat untuk membersihkan pikiran buruk tentangmu.

“Untuk apa?”. Tanya Jaein bingung.

“Aku mendengar obrolan kalian tadi. Maaf, benar-benar minta maaf. Bukan karena aku tidak bisa lepas dari Yongguk atau selalu menomor satukan Yongguk.”. Pernyataanmu membuat Jaein terdiam dan suasana menjadi sedikit tegang. “Yongguk pulang 5 hari yang lalu, dan aku segera menyusun rencana untuk lima hari kedepan sampai hari ini, karena aku tidak tahu kalau kalian akan mengajakku pergi. Aku lebih dulu membuat janji dengan Yongguk, untuk menemani dia....*diam sejenak*....Besok Yongguk pergi lagi ke Incheon. Aku tau aku berlebihan soal Yongguk soal aku yang selalu sedih jika dia pergi, tapi aku benar-benar minta maaf dari hati. Aku janji tidak akan seperti itu lagi. Sampaikan maafku pada yang lain.”.

“A-A..Hhhmm..Ne. Mianhae membicarakanmu di belakang.”. Ucap Jaein tertunduk.

“Hahahaha.. Gwaenchana! Lain kali bicarakan apapun yang menyebalkan yang aku lakukan pada kalian. Biar aku bias membenahi semuanya. Aku juga sadar aku sering meninggalkanmu sendiri jika sudah ada Yongguk. Mianhae, aku akan berusaha menjadi lebih baik..”. Kau merangkulnya dan memberikan senyum terbaikmu untuknya, dan begitupun dia.

 

……

Kalian pun segera menuju halte untuk pulang. Hingga kau melihat seseorang dari jendela sebuah toko roti.

“Kalian pulanglah lebih dulu! Aku ada  perlu sebentar. Annyeeeooongg ~”. Kau menghentikan langkahmu dan melambaikan tangan pada mereka.

“Kau yakin akan pulang sendiri eonni?”. Tanya Eunkyu yang terlihat tidak yakin.

“Aku yakin. Hati-hati laaahh ~ daaaahh..”.

“Kau jugaa ~ daaaahh..”.

 

**************************

 

Jaein PoV

Hari ini menyanangkan namun, tidak sepenuhnya menyenangkan bagimu. Ya, sepanjang hari pemandangan tidak enak selalu kau lihat. Well, bahkan sudah semenjak dua minggu yang lalu. Jongeop tidak pernah beranjak dari samping Minkyung, bahkan mereka selalu berjalan berdua kemanapun. Begitupun hari ini, Jongeop terlihat senang duduk di samping Minkyung.

Sebenarnya kau punya perasaan tidak enak tentang kedekatan mereka. Ditambah Eunkyu sering meledek Jongeop soal Minkyung. Karena itu, kau berniat untuk mengajaknya bicara hari ini. Sebelum terlambat..

‘Halte Kajjabkxqkh… Halte Kajjailshkhxb..’. Kau tersadar dari lamunanmu mendengar Halte tempat Jongeop turun telah di sebut. Ya, Minkyung dan Hakyeon sudah lebih dulu turun beberapa menit yang lalu. Kau pun segera berjalan mengikuti Jongeop.

 

“Jongeop! Tunggu!”. Panggilmu menghentikan Jongeop yang tidak sadar kau mengikutinya turun.

“Eo? Nuna? Ada apa?”. Jongeop tersenyum dan kembali ke halte menghampirimu.

“………..”. Sesaat udara dingin yang menusuk tidak terasa dan bahkan kau bias merasakankeringat mulai membasahi dahimu. Ya, kau benar-benar gugugp.

“Ada apa nuna?”. Jongeop kembali bertanya dengan tatapan bingungnya.

“…………”. Kau melihat sekelilingmu yang tiba-tiba saja sepi, pikiran WAKTU YANG TEPAT-pun kembali muncul di otakmu.

“Nun….”. Kau memotong Jongeop sebelum dia bertanya.

“Aku menyukaimu.”.

 

*****************************

 

Sungrin PoV

Kau segera berlari dan menghampiri Yongguk yang sedang keluar dari toko roti itu. Namun langkahmu terhenti saat melihat seseorang GADIS memegang belakang bajunya dan berjalan berjinjit menghindari sesuatu. Mengikutinya berjalan keluar dari toko.

Mereka keluar dan terlihat berbincang sedikit didepan toko itu, sebelum akhirnya Yongguk mengacak rambut gadis itu pelan, mencubit hidung gadis itu, dan akhirnya mereka berpisah di didepan toko itu. Ya, kau tahu siapa gadis itu, mantan kekasih Yongguk. Song Jieun..

Dengan menahan air mata kau berjalan cepat kearah Yongguk. Dia terkejut melihatmu dan senyum lebar terpampang di wajahnya. Dia melambaikan tangannya dan memanggilmu dengan kencang. Namun..

‘PLAK’ Kelima jarimu mendarat dengan cantik dipipinya membuat matanya terbelalak dan pipinya memerah.

“Jagiya?”. Dia memanggimu pelan dan berusaha menghapus air matamu yang sudah berurai. Bahkan dia tidak menghiraukan pipinya yang terasa panas karena tamparanmu.

“Jangan pernah temui aku lagi.”. Kau segera memutar badanmu dan berjalan menjauhinya.

“Jagiya!!”.

 

******************************

 

Jaein PoV

Kau menyusuri jalan dengan perlahan. Pikiranmu benar-benar kacau. Bahkan kau membiarkan air mata terus mengalir dari matamu, melewati pipimu, dan jatuh ke bajumu. Membiarkannya turun dengan deras.

 

Flashback..

“Aku menyukaimu.”. Dengan sekuat tenaga dan dengan hati yang kalut kau berusaha mengucapkan 2 kata itu.

“Nuna?”. Senyum Jongeop hilang dari wajahnya. Dia menatapmu dengan tatapan tidak percaya.

“Eotte? *gimana?*”. Kau menunduk dan terus berdoa dalam hatimu, agar jawaban yang ia berikan sesuai dengan keinginanmu.

“Mianhae..”.’Ssaang!’ sesuatu dalam dadamu terasa jatuh, dan terasa begitu nyeri.

“Wae?”. Tanyamu dengan suara yang bergetar.

“Aku menyukai orang lain, dan baru saja resmi menjadi kekasihnya.”. Kau menatapnya dan hanya bias memberinya senyum kecewa.

“Minkyung?”. Dia mengangguk pelan sebagai jawaban.

 

************************************

 

ASDFGHJKL!!!!

MASALAH DATAAAANNGG ~

Hope you like it ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rinakkuma #1
#barumaumulaibaca
sachiko0106 #2
Makasih sudah mau bacaaa xDD
Next chapter added ^^
Hwangeun #3
aaah menarik~ penasaran sama jaein-jongup-minkyung xD *jongup biased* bakal ada next chapter kah?xD