Chapter 4

5 Girls and their Cute Love Story [Sequel Of She is My Busan Girl.No, She is Our Busan Girl]

Beberapa Bulan kemudian..

Beberapa bulan berlalu dengan menyenangkan. Bagaimana hubungan kalian semakin dekat satu sama lain, dan bagaimana kedekatan itu terjadi karena Sungrin yang tidak bisa jauh dari Eunkyu. Well, mungkin lebih tepatnya karena...........aku rasa kalian tau jawabannya. Seseorang yang membuatnya selalu pergi ke SOPA setiap Kamis dan Sabtu.

Namun, karena itu semua kalian berlima menjadi sahabat yang dekat hanya dalam waktu kurang dari setengah tahun...

 

Sungrin PoV

Seperti hari sabtu sebelum-sebelumnya, Kau  ada disekolah menunggu Eunkyu, Minkyung, dan Hakyeon berkumpul. Namun kali ini kau menunggu di lapangan outdoor, mengingat akan ada pertandingan antar sekolah, kau tidak ingin menganggu Yongguk mengajar.

“Tidak biasanya tidak menempel dengan si Terung.”. Eunkyu memukul pelan punggungmu saat ia sampai di tempat kau menunggu.

“HEY! Hahahah.. Dia bilang jangan menganggu dulu.”. Ucap kau sedikit cemberut. “Aku dengar bulan ini kegiatan ekstra kelas tiga untuk terakhir kalinya ya?”. Tanya kau pada ketiga anak yang lebih muda 1 tahun darimu itu.

“Iya, makanya banyak perlombaan yang di adakan antar sekolah, dan semua yang mengikuti wajib kelas tiga.”. Jawab Hakyeon yang di lanjuti oleh Minkyung.

“Kemarin aku ikut olimpiade Kimia untuk yang terakhir kali, dan Hakyeon ikut lomba photography.”. Lanjut Minkyung.

“Aku tidak ikut kegiatan ekstra.”. Jawab Eunkyu seakan ia tahu kau akan bertanya.

“Hahahaha...Aku jadi ingat ikut lomba vokal satu tahun lalu.”. Kau tersenyum mengingat masa SMAmu dulu. “Aku juara 2, kalah dengan murid Kirin Art School.”.

“Di Sekolahku dulu juga seperti itu. Aku ikut club dance dan aku ingat SOPA juara 1, dan aku bersama Timku hanya juara harapan 2. Yah, sekolah biasa melawan sekolah seni,  mengenai bidang seni itu sudah pasti. Aku ingat Kirin Art School juara 2.”.

“Sekolah kami memang bersaing ketat dengan sekolah itu eonni.”. Jelas Eunkyu pada Jaein.

“Kalau soal sport Hannyoung High School musuh terberat. Hahahahaha...”. Tambah Sungrin.

“Oh iya inget olah raga, ada sesuatu yang mengejutkan.”. Eunkyu memasang wajah yang meyakinkan bahwa ada sesuatu yang sangat menarik. Semua merapat dan menghadap Eunkyu. “Zelo bukan klub basket tapi hari ini dia di tarik untuk mengisi kekosongan tim. Karena dia tinggi. Kekekekeke..”. Ucap Eunkyu di akhiri tawa jenakanya.

“Heeeehh ~ aku kira ada apa.”. Jaein merasa tertipu sedangkan kau  hanya tertawa geli.

Waktu 2 jam terasa sangat singkat jika kalian berlima berkumpul bersama. Well, akhirnya jam pulang pun tiba. Kau tengah menunggu Yongguk di pintu gerbang, sedangkan yang lain telah berjalan pulang. Hingga saat yang lain sudah menghilang dan Yongguk muncul ,seseorang menghampiri kalian berdua.

 

“Sungrin!”. Panggil Daehyun yang muncul begitu saja entah darimana.

“Hey! Daehyun-ah wae?”. Tanyamu kembali turun dari motor. Yongguk membuka kaca helm-nya dan memandang kalian berdua.

“Boleh aku minta nomor telefonmu?”. Tanya Daehyun padamu namun......

“Untuk apa?”. Tanya Yongguk dengan pandangan serius.

“Aku butuh bantuan kalian berdua.”. Jelas Daehyun singkat dan padat.

“Oke.. Ini nomor-ku...010-34-xxxxxxxxx..”.

 

***********************

 

Minggu pagi..

 

Eunkyu PoV

Kau terbangun setelah ibumu membangunkanmu untuk yang kedua kalinya. Kau mendengar sedikit keributan di luar. Kau berjalan pelan menuju keluar seraya mengikat rambutmu acak.

“Selamat pagi Eunkyu.”. Ibumu menyapamu yang baru saja keluar dari kamar.

“Pagi eomma. Kalian mau kemana?”. Tanyamu yang bingung melihat kedua orang tuamu telah berpakaian rapih.

“Kami ada urusan kantor sebentar sayang. Kau jangan lupa makan sarapanmu ya. Kami pergi dulu. Jaga rumah baik-baik.”. Setelah mengenakan sepatu Ayahmu pergi keluar di ikuti ibumu.

“Daehyun oppa pergi juga?!”.

“Iya tadi pagi temannya menjemput dia. Annyeong Eunkyu, hati-hati, jangan bukakan pintu untuk orang yang tidak kau kenal.”. Dengan secepat kilat kedua orang tuamu telah masuk mobil dan mobil telah mundur keluar dari garasi rumah. Kau hanya bisa memandang itu semua dengan mata yang masih mengantuk dan mulut yang sedikit terbuka. “Ada apa dengan mereka?”.-pikirmu.

.

.

.

Kau segera memakan sarapanmu dan setelah itu. Kau pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuh. Hari minggu, hari libur tidak ada orang sama sekali dirumah, tidak ada kerjaan dan kau benar-benar merasa bosan....

 

On the phone 1...

Zelo : Annyeong jagiya..

You : Zelo ya, kau sedang apa?

Zelo : Aku sedang bersiap-siap untuk latihan hari ini..

You : Latihan apa?

Zelo : Basket, kau tahu kan aku belum terlalu bisa dan mereka menyuruhku masuk tim..

You : Bukankah hari ini libur latihan?

Zelo : Entahlah, tiba-tiba Yongguk Hyung menghubungiku untuk latihan..

You : Ah arasseo..

Zelo : Wae? Kau terdengar sedih.

You : Aku sendiri di rumah.

Zelo : Ooohh ~ coba saja hubungi Minkyung dan Hakyeon. Maaf aku tidak bisa menemanimu.. Maaf jagiya.

You : Eung gwaechana. Jangan berlatih terlalu berlebihanistirahat yang cukup..

Zelo : Eung.. Gomaweo..

......

 

On the phone 2...

You : Annyeong..

Sungrin : Oh! Eunkyu ya! Annyeeeoonngg ~

You : Eonni kau sedang apa?

Sungrin : Sedang bersama Yongguk.. kekekekekekkk...

You : Bukankah dia sedang mengajar hari ini?

Sungrin : Iya, aku sedang menemaninya mengajar. Ada apa kau menelefonku?

You : Ani.. Maaf mengganggu.. kekekekeke..

 

Kau menghela nafas dan mengutuk hari ini. Benar-benar menyebalkan! Kau merebahkan tubuhmu di atas sofa dan menyalahkan TV, dengan niat mengusir kebosananmu, namun ini tidak bekerja dengan baik. Beruntung, saat kau menghubungi Minkyung dan Hakyeon, mereka segera datang. Ternyata ada juga yang tidak sibuk seperti yang lain.

 

.

.

.

.

 

Waktu berlalu dengan membosankan hingga malam yang sepi kau rasakan setelah Minkyung dan Hakyeon pulang. Jam telah menunjukan pukul 7 petang dan tidak ada satupun dari ketiga keluargamu yang datang. Kau memakan cemilan yang kau temukan di kamar Daehyun dan menonton TV di ruang keluarga, hingga tidak sadar kau tertidur disana.

“Aku pulang.”. Daehyun masuk kedalam rumah dan sedikit terkejut melihat kau tertidur di ruang keluarga dengan TV masih menyala. “Ahyuu ~ Kasian adikku.”.

“Kami pulang.”. Orang tua-mu masuk kedalam rumah beserta sekantung plastik makan malam untuk kalian.

“Aku bawakan banyak makan malam.. Waahh ~ Eunkyu tertidur?”. Tanya ibumu seraya mencuci tangannya untuk menyediakan makanan.

“Iya sepertinya susah di bangunkan. Eunkyu yaaa..”. Daehyun mencoba membangunkanmu dengan mengguncangkan tubuhmu dan menepuk pipimu pelan. “Waduh! Jangan bilang ini Corn Cheese milikku!”. Daehyun menyadari sebungkus Corn Cheese

“Yasudah mungkin dia lelah. Bawa dia kekamarnya Daehyun.”. Ucap Ayahmu sambil melepas jasnya dan menggantungkannya di penggantung jas.

Tanpa pikir panjang Daehyun segera menggendongmu dan membawamu kekamar. Merebahkan tubuhmu di atas tempat tidur dan menyelimutimu sebelum akhirnya ia di panggil untuk makan malam.

 

************************

 

Next day..

Hari ini hari ulang tahunmu, dan bahkan kau tidak mengingatnya jika bukan karena Daehyun, Ibu, dan Ayahmu membangunkanmu dengan kue tart dan nyanyian selamat ulang tahun. Tidak hanya itu, Zelo pun memberikan ucapan selamat dan pelukan yang hangat. Disusul Minkyung, dan Hakyeon di sekolah. Beberapa teman sekelasmu pun juga ikut mengucapkan selamat ulang tahun.

Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi ketika kau pulang dari sekolah. Kedua orang tuamu ada di rumah. Ini tidak biasanya mereka sudah pulang pukul segini. Ditambah mereka mengenakan pakaian begitu rapih.

“Aku pulang.”. Ucapmu dengan tatapan -ada-apa-ini-?-.

“Wah .. Akhirnya kau pulang. Ayo segera bersihkan tubuhmu.”. Ucap ayahmu yang sudah siap di ruang keluarga dengan secangkir kopi panas di atas mejanya.

“Kita akan makan malam diluar Eunkyu.”. Ibumu terlihat sibuk dengan anting-antingnya.

“Se-Sekarang?”. Tanyamu bingung.”.

“Besok!”. Jawab Daehyun yang tiba-tiba saja muncul dengan pakaian rapih dan sebuah box berwarna merah di tangannya. “Selamat Ulang tahun, ini hadiah dariku untukmu. Segera mandi dan kenakan hadiah itu.”. Daehyun tersenyum kearahmu dan kau hanya memandangnya dengan tatapan -DAEBAK-!-. Yap, dia terlihat wah dengan luaran biru mudanya.

 

30 minutes passed..

 

Kau sekarang sudah siap dengan baju yang Daehyun berikan untukmu. Kau menyematkan jepit kecil untuk menyingkirkan ponimu dari kening, dan memakai riasan wajah polos khasmu. Setelah merasa cukup rapih kau segera meninggalkan kamarmu dengan clutch bag di tanganmu.

“Waaahh Yeppeo ~!”. Ibumu menepuk tangannya dan mengahmpirimu yang tersenyum malu. “Aku berikan ini sedikit.”. Ibumu mengeluarkan lipgloss berwarna pink bibir dan memoleskannya di bibirmu, serta eyeliner dan memakaikannya di kelopak matamu. Well, kau sedikit risih tetapi kau tidak dapat berkata apa-apa.

“Putriku sudah dewasa ya.”. Ayahmu tersenyum bangga dan menepuk pelan kepalamu. Kau hanya tersenyum-malu.

“Okay ayo appa, kita berangkat sekarang.”.

Kalian segera masuk kedalam mobil dan memulai perjalanan menuju tempat entah berantah. Ya, matamu di tutup sepanjang perjalanan dan kau hanya bisa diam di tempat. Mencoba mengintip pun tidak bisa, karena Daehyun terus mengawasimu.

“Biarkan mataku bernafas sebentar.”. Ucapmu berharap Daehyun membukakan penutu matamu.

“Nafaslah dari hidung.”. Jawab Daehyun menahan tanganmu yang menuju kepenutup mata.

“Oppaaa.. Aku tidak betah.”. Kau merengek dan memukul tempat duduk mobil kencang.

“Sedikit lagi sampai.”. Daehyun merangkulmu dan menjepit kepalamu dengan lengannya. Caranya sukses membuatmu terdiam.

 

Namun itu tidak terlalu lama, benar saja hanya sekitar 15 menit mobil pun berhenti. Tetapi, kau masih tidak di perkenankan membuka penutup mata. Hingga seseorang menggandeng tanganmu dan membawamu berjalan keluar dari mobil.

“Daehyun oppaaaaaaa...Aku takut. Kalian mau mengerjaiku ya?”. Tidak bisa di pungkiri, walau kau berjalan perlahan dan di gandeng, kau tetap merasa takut dan was-was.

“Sudah jalan saja. Tidak mungkin kami jahat padamu, apalagi membunuh.”. Ucap Daehyun dengan nada jahil dan di akhiri cekikikan kecil. Akhirnya kau mempercayakan ucapan kakakmu dan berjalan perlahan hingga kau bisa mendengar suara air mengalir.

“OPPA! Kau ingin menghanyutkanku ya?!”. Kau menghentakan kaki dan menghentikan langkahmu.

“Pikir saja sendiri mana mungkin kami jahat padamu adikku sayaaaanng. Sudah ayo jalaaaann.”. Daehyun kembali menyuruhmu jalan. “Aku janji hanya 3 langkah kedepan dan aku akan buka penutup matamu. Akhirnya kau mempercayainya lagi dan berjalan 3 langkah besar kedepan.

“Sudah?”. Tanyamu dengan nada jengkel.

“Sudah, buka sendiri penutup matanya dengan tangan kirimu.”. Kau segera mengikuti ucapan Daehyun dan terkejut melihat orang yang menggandengmu. Zelo..Ya, dia yang menggandengmu.

Daehyun yang berdiri di belakangmu tertawa geli melihat wajah terkejutmu, dan Zelo hanya bisa tersenyum manis kearahmu sebelum memberikan 17 bunga Matahari ke hadapanmu. Kau menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca dan kau hanya dapat menutup wajahmu dengan telapak tanganmu.

 

Namun, Zelo menyingkirkan tanganmu dari wajahmu dan meletakan bouquet bunga itu di tanganmu. Kau pun terkejut melihat Semua temanmu tengah bertepuk tangan di sebuah aula kecil yang telah di hias dengan kain-kain putih. Aula kecil di samping Kolam renang yang di sulap menjadi Indah ini benar-benar kado ulang tahun yang sangat indah untukmu. Ditambah Zelo sangat memikatmu dengan pakaia kasualnya.

 

**************************

 

Flashback....

 

Nobody PoV

Pagi ini Yongguk, Sungrin, Jaein, Jongup, Zelo, sudah siap di ujung gang. Menunggu Daehyun yang belum tak kunjung muncul. Beruntung kakak laki-laki Sungrin sedang tidak sibuk sekarang, sehingga Yongguk bisa membawa mobilnya pergi.

Ya seperti yang Daehyun jelaskan kemarin, besok kalian akan memberikan kejutan untuk Eunkyu. Daehyun meminta  bantuan untuk berbelanja perlengkapan pesta dan menghias aula yang akan di gunakan untuk besok malam.

Setelah membeli beberapa peralatan yang di butuhkan kalian segera pergi menuju tempat yang akan di gunakan untuk pesta Eunkyu besok. Disana pun telah ada kedua orang tua Eunkyu yang tengah sibuk memasang tirai putih untuk aula itu, serta Minkyung dan Hakyeon yang sedang sibuk memasang penak-pernik.

“Hi bagus kalian sudah datang. Ayo bantu kami!”. Ucap ibu Eunkyu dan segera memberikan setumpuk tirai putih kepada Sungrin. “Bantu kekasihmu pasang ini, dan Daehyun! Kau dan teman-temanmu tata ruangan dan pasang beberapa pernak-pernik di tembok.”.

“SIAP!”. Ucap anak-anak itu bersamaan namun.......

“Daehyun oppa!”. Minkyung memanggil Daehyun dan menunjukan pesan dari Eunkyu.

“Kasihan sekali adikku.”. Daehyun tersenyum membaca pesan Eunkyu untukk Minkyung. “Tadi dia menelefon Zelo, lalu Sungrin dan sekarang kau. Hhhmmm...Yasudah pergilah temani dia.”.

“Tapi ini semua?”. Tanya Hakyeon melihat ruang aula kecil itu masih penuh dengan bara-barang dan berantakan.

“Tidak apa-apa. Pergilah, temani dia.”.

 

************************

 

Jaein PoV

Tadi pagi kau terkejut saat Sungrin menjemputmu. Yap, di dalam mobil telah ada Jongeop dan Zelo. Ini kesempatan emas. Kau bisa mengenal Jongeop lebih dekat lagi. Beruntung kau mendapat tempat duduk disebelahnya, tidak menyusahkanmu untuk dapat berbincang dengan Jongeop. Kau tidak menyangka dia anak yang ramah dan banyak berbincang.

 

Sekarang kau tengah duduk di meja makan yang belum di hias, dan kau sibuk menyusun bunga untuk dekorasi.

“Jongeobbie, bisa bantu aku?”. Kau memanggil Jongeop yang terlihat tidak begitu sibuk membantu Zelo memasang lilin di penggantung lilin.

“Apa yang perlu aku bantu nuna?”. Jongeop menghampirimu, dan yap well hanya dalam sehari kalian bisa menjadi dekat.

“Bisa bantu aku susun bunga-bunga ini sesuai warna?”.

“Oh tentu.”. Jongeop duduk disebelahmu dan segera menyusun

 

....

 

“Ya! Jangan di lepas!”. Suara berat Yongguk mengejutakan semua yang ada disana. Diikuti suara tirai jatuh ‘Sreeek’. Reflek semua menengok kearah pasangan yang masih sibuk dengan tirai putih.

“Aaaaahhh tanganku pegal.”. Sungrin terlihat duduk di lantai dan di penuhi peluh.

“Seharusnya aku yang berkata seperti itu. Ayo ‘nae sarang’ berdiri.”. Yongguk menyangkutkan tirai sebelum menarik tangan kekasihnya untuk berdiri.

“Ck! Tau saja aku lemah jika di panggil dengan sebutan itu.”. Sungrin menggenggam tangan Yongguk dan berdiri, kembali membantunya memasang tirai.

“Hahahaha..Ayo nae sarang, ini kan untuk Eunkyu.”. Yongguk tersenyum nakal dan memberikan tirai itu kembali ketangan Sungrin.

“Aku tauuuuu ~ Sudah cepat pasang! Berhenti memanggilku seperti itu.”. Sungrin berbicara dengan nada keras, menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya tersipu.

“Oke nae sarang.”. Yongguk kembali naik keatas bangku setelah mencubit pelan pipi Sungrin yang memerah.

“YA! CEPAT PASANG!”.

 

Kau sedikit iri melihat kedekatan Sungrin dan Yongguk. Kau menatap mereka berdua tersenyum sebelum kembali mengerjakan pekerjaanmu.

“Mereka lucu ya.”. Ucap Jongeop yang diam-diam memperhatikan ekspresimu.

“Jujur, sebenarnya aku iri. Sudah lama sejak aku tidak memiliki kekasih. Hihihi..”. Ucapmu dengan akhiran tawa kecil. “Kau tahu berapa lama mereka menjalin hubungan?”.

“Aku tidak tahu, yang aku tahu sejak SMA mereka sudah menjadi sepasang kekasih. Tidak tahu tepatnya kapan.”. Kalian terdiam sesaat sibuk dengan tugas masing-masing hingga tiba-tiba Jongeop kembali membuka pembicaraan.

“Biasanya laki-laki merasa malu untuk mengenakan pakaian seperti itu, begitu juga aku. Tapi, Yongguk hyung terlihat menikmatinya. Aku jadi iri. Hehehehe...”. Tawa polos Jongeop membuatmu terdiam dan pipimu terasa panas kau hanya terdiam, malemun dan memandang wajahnya dengan tersenyum. . . . . . . . . “Nuna?”.

“A-Ah ya! Aku juga iri.”. Kau terlepas dari lamunanmu setelah Jongeop melambaikan tangannya tepat didepan wajahmu. Jongeop tertawa melihat kau tersadar dari lamunanmu. Wajahnya benar-benar lucu.

“Anak-anaaaakkk...Istirahatlah dulu. Kami membawakan makan siang ~”. Kedua orang tua Eunkyu yang menghilang beberapa saat akhirnya kembali dengan sekantung plastik besar box makan siang.

“WAAAAHH ~”. Anak-anak segera meninggalkan pekerjaannya, dan tanpa sengaja kau kembali melihat pasangan gila itu.

 

“Duduklah disana. Disitu bersama Jaein. Aku ambilkan makan siangmu, tanganmu pegal kan?”. Yongguk mendorong pelan tubuh Sungrin menuju kearahmu, dan mengacak rambut Sungrin pelan.

“Oke! Terima kasiiihhh ~”. Seakan pegalnya hilang dengan cepat Sungrin segera berlari kearahmu dan duduk di hadapanmu. Bersamaan dengan itu...

“Nuna duduklah disini, akan aku ambilkan makan siangmu.”. Ucap Jongeop menepuk pelan pundakmu sebelum meninggalkanmu dengan wajah memerah dan tatapan (O.O) *kedua mata terbuka lebar*.

“MOON JAEIN!!!!!!!!!!”. Sungrin memelukmu erat sebelum duduk di hadapanmu.

“Sungrin-ah apasih.”. Kau menatap Sungrin dengan tatapan -ada-apa-dengan-anak-ini-?-

“Aku lihat kau seharian ini bersama Jongeop.. Hhhhmmm ~ :>”. Sungrin berbisik dan menatapmu menggoda.

“Karena kau sibuk dengan kekasihmu aku tidak ada teman. Jahat.”.

“Aku sengaja! Aku juga menyuruh Jongeop ikut berbelanja juga sengaja, untukmu! Masih bilang aku jahat? Well sekali menyelam 2 pulau terlampaui. Wkwkwkwkwkw.”.

“Sial! Tetap saja intinya kau ingin melendoti kekasihmu juga.Sialan!”. Kalian berdua tertawa dan akhirnya Yongguk dan Jongeop sampai dengan 2 box makanan dan 2 botol cola di tangan mereka masing-masing. Sialnya Sungrin kembali meledekmu.

“Ini nuna punyamu.”. Jongeop meletakkan makananmu di hadapanmu.

“Terima kasih.”. Ucapmu dengan menunduk, ya kau tidak bisa menyembunyikan semburat merah di pipimu.

 

Well beralih ke Sungrin dan Yongguk..

“Ini makan.”. Yongguk meletakan, dan membuka penutup makanan itu untuk Sungrin, serta menyediakan sumpitnya. Sudah cukup baik bukan?

“Tanganku pegal!”. Yap, Sungrin melunjak.

“Gunakan mulutmu.”. Ucap Yongguk cuek dan segera sibuk dengan makanannya. “Jalmeogetseumnida *I’ll eating well*.”.

“Gukkie yaaaaaaaa ~ Aaaaaaahh..”. Sungrin menggoyangkan tangan Yongguk berharap di suapi olehnya.

“Biasanya saja kau langsung makan dengan mulut.”. Jawab Yongguk datar.

“Hahahahahahahah..”. Kau dan Jongeop tertawa bersamaan.

“Aku tidak mau makan :’(.”.

 

....

Nobody PoV

Setelah istirahat mereka kembali bekerja hingga pukul 7 malam. Setelah selesai, ruangan benar-benar  rapih dan sangat indah. Mereka merasa sangat puas. Orang tua Eunkyu merasa sangat berterima kasih kepada anak-anak itu. Akhirmya mereka semua pulang kerumah masing-masing dengan di antar Yongguk. Tidak sabar menunggu hari esok yang akan menyenangkan.

 

******************************

 

Back to present...

Eunkyu PoV

Kau masih tersenyum dan matamu masih berkaca-kaca melihat indahnya aula yang telah di hias itu. Tirai putih menghiasi pinggir aula yang terbuka. Dirancang seperti pintu masuk dan terdapat meja-maja untuk kalian makan. Di atas meja terdapat lilin gantung yang cantik. Semua bernuansa putih. Benar-benar indah sekali. Kolam renang di sampingmu di penuhi lilin dan bunga.

Sungrin x Yongguk

Minkyung

Hakyeon

Jaein

dan temanmu yang lainnya yang susah ditemukan baju yang cocok untuk mereka di google -_-

Dan hal yang paling indah adalah....Didepanmu satu-persatu teman-temanmu telah berdiri dengan pakaian mereka yang benar-benar membuat malam ini teasa semakin indah. Di sampingmu Zelo pun sangat tampan dengan pakaian kasualnya, dia merangkulmu dengan erat.

“SAENG IL CHUKHAHAAEEE ~ WOOHOOO ~ !”. Sungrin memulai dengan melempar kertas berwarna warni dan bertepuk tangan, diikuti yang lainnya.

“Eoonniii ~ gomaweooo ~”. Kau berlari dan memeluk Sungrin erat.

“Selamat ulang tahun. Sudah 17 tahun, kau harus bisa mandiri ya.”. Sungrin menepuk punggungmu pelan sebelum melepas pelukanmu. “Ini hadiah dariku!”. Sungrin memasangkan kalung berwarna emas di lehermu. “Kau tau? Baju itu dari Daehyun, aku yang pilihkan! Kkekeke aku tau kau suka sesuatu yang simple.”.

“Eunkyuuu ~ selamat ulang tahuuuunn ~”. Hakyeon dan Minkyung ikut memberikanmu sebuah kotak yang lumayan besar sebagai hadiahmu, sebelum akhirnya memelukmu erat sekali.

“Aaaaahhh gomaweeooo ~”. Kau membalas pelukan mereka, sedikit berputas sebelum akhirnya Jaein menghampirimu.

“Selamat ulang tahun Eunkyu yaaaa ~ Semoga kau semakin dewasa.”. Jaein memelukmu erat dan memberikanmu sebuah boneka rajutan. “Ini hadiah untukmu.”.

“Aaaaahhh terima kasih Jaein eonniii..”. Kau memeluk Jaein sekali lagi. Yap, diikuti oleh salam selamat dari Yongguk, Jongeop, Himchan, Youngjae, Dongho, Chanyeol, yang membantu menghias aula kecil itu menjadi aula yang mewah dan tidak lupa kedua orang tuamu juga memberikan kecupan dan ucapan selamat ulang tahun untukmu.

Setelah itu kalian berkumpul di dalam, menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Kau memberikan first cake untuk kedua orang tuamu dan second cake untuk Zelo. Well tidak ada istilah second cake, namun teman-temanmu merasa tidak puas karena kau memberikan first cake kepada orang tuamu bukan Zelo.

Setelah memotong kue, kau dihidangkan video dari kedua orang tuamu dan teman-temanmu. Berisi foto-foto pertumbuhanmu sejak lahir hingga sekarang ini, dan yang mengejutkan adalah pesan dan ucapan dari kedua orangtuamu. Namun kau tertawa saat melihat ucapan dari teman-temanmu, ini begitu lucu dan menggemaskan. Ditambah, beberapa foto saat menghias ruangan di tampilkan juga dalam video, dan banyak adegan lucu disana.

.....

Sekarang kalian tengah duduk rapih di meja makan, menikmati hidangan makan malam. Suasana menjadi sangat hangat. Makan malam sambil di hidangkan musik klasih, dan obrolan-obrolan ringan. Acara itu berlangsung kurang-lebih 5 jam, hingga tanpa terasa hari sudah semakin malam.

“Terima kasih kalian sudah datang. Bla-bla-bla-bla..”. Ibumu berbicara panjang mengenai hari hebat ini, dan tidak ada habisnya berterima kasih. “Sekali lagi terima kasih.”.

“Woohooo ~ !!”. Lagi-lagi Sungrin yang mulai berteriak dan bertepuk tangan dan di ikuti yang lain.

Acara pun di tutup dengan manis, tidak kalah manisnya saat kau merasa terkejut dengan private party yang mengejutkan ini.

 

*************************

 

Minkyung PoV

Mood mu berubah setelah melihat Video persembahan untuk Eunkyu tadi. Kau cemburu, dan benar-benar merasa sangat cemburu melihat kedekatan Jongeop dan Jaein. Bahkan ada foto dimana mereka makan bersama. Walau tidak ada hubungan yang pasti di antara kalian, tidak bisa di pungkiri kau benar-benar cemburu, dan walau pun Jongeop telah duduk manis di sebelahmu, namun Jaein duduk di hadapannya. Mereka terlihat banyak berbincang dan sangat akrab.

Namun, kau tidak ingin menjadi egois. Ya kau berusaha menyembunyikan perasaan kesalmu itu. Hari ini hari bahagia Eunkyu dan kau harus membunuh segalanya yang bisa merusak itu. Hingga saat acara berakhir. Kau segera turun saat Yongguk menurunkanmu tepat didepan rumahmu, setelah mengantar Hakyeon. Ya, anak perempuan di antar Yongguk dan Sungrin untuk pulang.

“Terima kasih oppa, Sungrin eonni. Semuanyaaa.. Terima kasih.”. Kau segera turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumahmu.

Namun.....

 

“Minkyung ah..”. Seseorang mengejutkanmu, muncul dari taman yang terletak didepan rumahmu. Ya, rumahmu berada di sebuah komplek perumahan dan taman bermain anak-anak tepat berada didepan rumahmu.

“J-Jongeop?”. Kau terkejut dan......eeuumm well senang.

“Bisa berbicara sebentar?”. Wajah Jongeop terlihat sangat serius.

“...”. Kau mengangguk pelan sebagai jawaban. Dia membawamu duduk di bangku taman itu, di samping motornya yang di parkir.

“Tiba-tiba kau seperti menghindariku. Ada apa?”. Jongeop tertunduk di sampingmu dan kau terkejut dengan pertanyaannya. Well  kau tidak bisa jujur.

“Ani. Tidak ada apa-apa.”. Jawabmu singkat. “Wae?”.

“Apa karena Jaein Nuna?”. HEOK!!!! (OAO*)!! Seakan ada batu besar yang menyumbah tenggorokanmu. Kau benar-benar terkejut dengan pertanyaannya. Kau tidak bisa menjawabnya dan hanya menatapnya yang tertunduk dengan tatapan -bagaimana-kau-bisa-tahu-?-. “Mianhae.”.

“M-Mi-Mianhae? Untuk apa?”. Akhirnya batu besar hilang dari tenggorokanmu.

“Ya, aku minta maaf. Aku merasa bersalah denganmu.  Aku hanya berteman dengan Jaein Nuna. Aku minta maaf.”. Jongeop memandangmu dan sukses membuatmu salah tingkah. Kau segera membuang pandanganmu ke arah lain.

“T-Tidak masalah! Lagi pula kita kan bukan siapa-siapa.”.

.

.

.

.

.

Hening....

.

.

.

.

“A-A!A-h! Aku pulang ini sudah malam. Selamat malam Minkyung-ah.”. Jongeop segera tersadar dan berdiri salah tingkah. Begitu pula kau yang hanya tertunduk dan menutup wajahmu dengan telapak tangan.

“Selamat malam juga.”. Jawabmu segera berlari masuk kedalam rumah.

“N-Ne! A-ANNYEONG!”. Jongeop mengucapkan salam sebelum menutup wajahnya yang memerah dengan helmnya.

“NE!”. ‘JENG!!’. Jawabmu di ikuti suara pagar yang ditutup kencang. Kau tersenyum dan wajahmu memerah dahsayat. Benar-benar lucu melihatnya salah tingkah.

 

*****************CHAPTER 4 [END]******************

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rinakkuma #1
#barumaumulaibaca
sachiko0106 #2
Makasih sudah mau bacaaa xDD
Next chapter added ^^
Hwangeun #3
aaah menarik~ penasaran sama jaein-jongup-minkyung xD *jongup biased* bakal ada next chapter kah?xD