Chapter 5

5 Girls and their Cute Love Story [Sequel Of She is My Busan Girl.No, She is Our Busan Girl]

Waktu berjalan dengan cepat dan baik hingga....

Sewaktu-waktu di Bulan Desember...

 

On the phone 1...

Eunkyu : Tidak seperti biasanya.. Bukankah jadwal mengobrol kita pukul 8 malam? Ada apa sore begini menghubungiku?

Sungrin : Aku hanya tidak ada kerjaan. Kau sedang apa?

Eunkyu : Aku sedang diam saja di kamar.. Sama sepertimu tidak ada kerjaan..

Sungrin : Sedikit lagi kau ujian SAT ya?

Eunkyu : Eung..

Sungrin : Good luck yaaa..

Eunkyu : bla bla bla bla ...

Sungrin : Bla bla bla bla ...

...

 

Setelah mengirim beberapa pesan untuk Eunkyu dan yang lainnya...

On the phone 2..

Sungrin : Sedang belajar ya?

Eunkyu : Aku jenuh..

Sungrin : Wae?

Eunkyu : Aku belajar setiap hari dan aku jenuh.. Tapi aku benar-benar ingin masuk ke Universitas yang sama denganmu... Aku tidak mau berpisah-pisah, aku mau satu sekolah denganmu, Jaein eonni, Minkyung, dan Hakyeon..

Sungrin : Bagaimana jika setiap hari sabtu aku kerumah kalian atau kalian kerumahku.. Aku ingat apa saja yang akan di teskan, dan jika bisa aku bisa meminta kisi-kisi soal dari senior ku? BAGAIMANA?

Eunkyu : Ah! Itu ide yang baguuuusss ~!!

Sungrin : bla bla bla bla ...

Next day...

Sungrin PoV

 

‘from : Sarang-a <3

Cc :

Subject : [No Subject]

 

Mianhae aku tidak bisa bertemu denganmu lagi hari ini.. :’(

Hari ini aku harus ke Incheon..

Kau sudah makan?’

 

Kau kembali mengunci handphone-mu. Menghela nafas berat dan beranjak dari bangkumu. Ya, sudah 4 hari kau tidak bertemu dengan Yongguk. Dia sedang mengadakan tour amal bersama teman-temannya, termasuk kakakmu yang tergabung dalam ‘Soul Connection’. Bahkan selama 2 bulan posisinya sebagai guru ekskul di gantikan oleh guru pengganti sementara.

Jaein yang tahu kau sedang tidak dalam mood yang baik, berjalan pelan di sampingmu. Mengikutimu pergi ke gerbang.

“Kenapa lagi hari ini?”. Jaein menepuk pundakmu pelan membuatmu terlonjak.

“Oh! Hahahaha.. kau membuatku terkejut.”. Kau tersenyum sebelum akhirnya merangkul Jaein.

“Kenapa hari ini?”. Jaein yang masih penasaran melepas rangkulanmu dan bertanya serius.

“Tidak ada apa-apa kok.”. Kau tersenyum. “Oh ya, sekarang hari sabtu kan? Ayo kita ke sekolah! Eunkyu ingin masuk sini, jadi dia meminta bantuan kita untuk belajar.”.

“Oh jadi itu alasanmu meminta soal-soal tes lama tadi?”.

“Eung.”.

“Ok! Come on.”.

...

 

 ‘Hello hello hello we burn it up!’. *phone ringing*

Kau dan Jaein akhirnya masuk kedalam bus. Namun, baru saja kau duduk, seseorang menelefonmu. Terpampang tulisan ‘Sarang-a <3’ di layar handphonemu.

 

 

On the phone..

Sungrin : Wae?

Yongguk : Ya! Mengapa tidak membalas pesan dariku?

Sungrin : Maaf aku lupa...

Yongguk : Sudah makan siang?

Sungrin : Tidak akan pernah lupa. Seharusnya aku tanya kan itu padamu. Sudah makan?

Yongguk : Baru saja istirahat makan siang. I Miss you..

Sungrin : Miss you too. Besok kau pergi kemana?

Yongguk : Gwangju. Tenang saja seminggu lagi aku pulang.

Sungrin : Tapi kan tetap saja kau akan sibuk. -______-!

Yongguk : Setidaknya bisa bertemu denganmu..

Sungrin : Hhmm..

Yongguk : Terdengar tidak bersemangat. Sarang-a, Saranghae yo..

Sungrin : Nado..

Yongguk : Masih terdengar tidak bersemangat.. Apa ucapan magic-ku kekuatannya sudah berkurang? Kekekeke...

Sungrin : A.. *Baru saja kau ingin menjawabnya, seseorang memanggil Yongguk dan memutus pembicaraanmu*

Yongguk : Ah! Aku sudah di panggil.. Mianhae *phone closed*

-End-

 

“Hhhhh...”. Kau menghela nafas berat dan memasukan handphonemu ke saku.

“Ooohh sekarang aku tahuuu.. Hahahahah.. Yongguk sibuk yaaa??”. Jaein menggodamu sedikit setelah melihat wajahmu yang cemberut. Well, karena dia duduk tepat di sampingmu, dia bisa mendengar sedikit percakapanmu dengan Yongguk di telefon.

“Sudah jangan tertawa! Ayo turun sudah sampai.”. Ucapmu ketika melihat halte SOPA telah didepan mata.

 

***************

 

Sungrin PoV

 

Akhirnya kau sampai disekolah. Kau segera mengirimkan pesan untuk Eunkyu, agar segera menuju koridor tengah yang berada tidak jauh dari kelasnya. Ya, sekolah sudah sangat sepi, jadi kau pikir koridor akan menjadi tempat baik untuk belajar. Sunyi-senyap.

“Eeoooonnniiiii ~ !!!”. Eunkyu memelukmu erat saat melihatmu tengah berdiri menghadap taman depan bertumpu pada pinggir besi koridor.

“Eunkyu yaaaa ~”. Kau membalas pelukannya sebelum melepasnya dan mengeluarkan setumpuk kertas-kertas dari tanganmu. “Aku sudah mendapatkan soal-soalnya! Ayo kita kerjakan.”. Kau segera mengajak Eunkyu dan yang lainnya duduk.

“Waaahhh gomaweeooo ~ !! Oh ya aku dengar dari adik kelas yang masih mengikuti kegiatan Ekskul! Mereka mendapat pelatih pengganti selama 2 bulan! Kemana Yongguk oppa? ”. Eunkyu bertanya padamu dengan pandangan ingin tahu. Sepertinya dia tidak tertarik dengan soal-soal yang dipegang Hakyeon dan Minkyung, yang tengah mendapat penjelasan dari Jaein.

“Dia sibuk sudah sejak 4 hari yang lalu Soul Connection mengadakan tour amal. Sok sekali amal-amal..”. Kau menghela nafas berat dan melipat kakimu kedada, lalu menaruh dagumu di lutut.

“Hhhmm... pantas saja kau berkali-kali menelefonku tidak jelas. Kesepian yaaaa?”. Eunkyu meledekmu dan menunjuk wajahmu dengan telunjuknya.

“Ani.”. Jawabmu  menghindari ledekan Eunkyu.

“Eonni! soal ini maksudnya apa?”. Disisi lain Minkyung yang sedang antusias belajar bertanya pada Jaein.

“Haaaaaaahh ~ Jangan bohooonngg ~ kesepian kaaaaann??”.

“Oh Maksud soal ini..bla..bla..”. Jaein menjelaskan di tengah keributann kau dan Eunkyu.

“Aniii ~ Aku tidak kesepian Eunkyu!”.

“Kalau soal ini bagaimana?”. Kali ini Hakyeon menanyakan soal lainnya.

“Maksudnya soal ini adalah ...”. “Ayo jangan bohong!”. “Ini adalah soal yang..hhmm.. itu apa??hmm *berfikir keras*”. “Aku bilang aku tidak bohong!!”.”Maksud soal ini.”. “Ayo ngaku!!”. “Ini soal yang...”. “Aku sudah jujur aku tidak kesepian!”. “Kau bohong!!”. “TIDAK!”. OPSAHRTCO8Y 98R[ BC45RT32P84`08668403487-124786565­(&%(%&$(*%*#%(&)*)_)^)(%^$(&%%*#^$#

“YA!!! JANGAN BERISIK!!”. Jaein memukul kencang pahamu. “Ini Matematika! Sulit!”.

“Mian.”. Ucap kau dan Eunkyu bersamaan.

“Ah karena kau aku jadi ketinggalan.”. Ucap Eunkyu menyalahkanmu, dan segera memalingkan wajahnya menuju kertas-kertas yang berserakan.

“Ya! Kenapa karena aku kan kau yang berisik!”.  Kau tidak terima namun....

“Sungrin! Sudah! Eunkyu ayo belajar!”. Jaein kembali kesal. Ya dia terganggu karena sedang sibuk menjelaskan. Disisi lain Minkyung dan Hakyeon hanya tertawa melihat kalian.

“Oke mianhae.”.

Akhirnya dalam sekejap koridor terdengar sepi. Yang terdengar hanya ucapan pelan Jaein yang menjelaskan dan suara coretan pensil dari kau yang sibuk mencatat beberapa hal penting. Kali ini mereka benar-benar larut dalam seriusnya belajar.

 

 

Nobody PoV

“Oh! Kalian ada disini.”. Kegiatan belajar-mengajar kalian terhenti ketika JR tiba-tiba muncul di hadapan kalian.

“Ada apa kau kesini?”. Tanya Hakyeon heran.

“Aku bertemu dengan Zelo di gerbang dan dia bilang jika aku bertemu denganmu sampaikan pesan bahwa dia menunggumu di sana.”.

“What? Aku sudah bilang padanya bahwa aku ada di koridor. Apa pesanku tidak masuk kah?”. Tanya Eunkyu yang lebih tertuju pada pertanyaan untuk dirinya sendiri, seraya mengecek ponselnya. “JR-ah tolong bilang padanya suruh dia datang kesini ok?.”.

“Ok nanti aku sampaikan dan untuk Hakyeon hhmm...nanti malam ada perayaan pelepasan kelas tiga di club fotografi. Aku jemput jam 7 byeeeee ~ !!”. Ucap JR gugup dan segera berlari setelah menyampaikan pesan untuk Hakyeon.

“A-Apa??! YA! Kenapa harus di jemput?”. Pertanyaan Hakyeon tidak di jawab oleh JR yang dalam sekejap sudah hilang didepan mata dan.........:> :> :> :> “Hhhhmmmm ... *tersenyum menggoda*.”. Empat orang di hadapan Hakyeon menatapnya mengejek.

“Ya! Jangan tersenyum seperti itu!”. Wajah Hakyeon sukses memerah.

“Aku jemput jam 7 sayaaaanngg..”. Minkyung meledek Hakyeon di ikuti tawa yang lainnya.

“Jangan berlebihan kaliaaann! Ayo belajar.”.

Kalianpun kembali melanjutkan kegiatan belaja-mengajar hingga lagi-lagi ada yang menganggu kalian. Well, kini Zelo, dan Jongeop telah ada di hadapan kalian. Terlihat tertarik dengan soal-soal yang ada.

 

Zelo segera duduk di samping Eunkyu dan menarik kertas-kertas yang ada. Jongeop pun terlihat antusias dan menyaksikan penjelasan Jaein dengan seksama. Disisi lain Sungrin masih sibuk dengan catatan-catatannya.

“Jadi begitu! Sudah mengerti?”. Tanya Jaein yang di jawab anggukan oleh Minkyung, Eunkyu, Hakyeon, Jongeop, dan Zelo.

“Haaaaaaaa ~ selesai!”. Sungrin merentangkan tangannya yang pegal. “Ini catat...OMO! Sejak kapan kalian ada disini?”. Tanya Sungrin yang terkejut melihat Jongeop di sampingnya, dan Zelo di samping Eunkyu. [gambar untuk memudahkan imajinasi xD]

“Sudah dari tadiiii ~”. Jawab Jaein, Hakyeon, Minkyung, dan Eunkyu serempak. Zelo dan Jongeop hanya tertawa kecil.

“Oh maaf kekekekekek. Ini aku sudah catatkan beberapa yang penting, tapi aku hanya catatat 3. Zelo, dan Jongeop kalian bisa foto copy kan?”. Sungrin memberikan catatan kecil untuk tiga adiknya.

“Gomaweo.”. Jawab mereka serempak.

“Baiklah disini banyak contoh soal. Ini tes kami tahun lalu, dan kemungkinan hanya beberapa yang berbeda tapi keseluruhan materi mungkin sama. Begitu katanya....hhhmmm....jadi...”. Jaein membuka bolak-balik kertas yang cukup banyak itu. “Coba kalian kerjakan 2 soal, satu yang mudah dan satu yang sulit. Eunkyu kerjakan nomor 2 dan 7, Hakyeon 1 dan 4, Minkyung 9 dan 14, Zelo 8 dan 17, dan Jongeobbie 1 dan 5. Ayo cepat kerjakan sendiri-sendiri.”. Sekejap suasana sunyi dan hanya terdengar goresan pensil.

“Aish.. Untuk mendapatkan hasil ini sebelum di kali apa yang harus aku lakukan?”. Zelo terlihat stuck di soal kedua.

“Oh! Kau tidak datang sejak awal sih.. Padahal Jaein eonni menjelaskan ini tadi, Sini biar aku jelaskan dari soalku.”. Eunkyu sang kekasih dengan senang hati menjelaskannya. Melihat Eunkyu menjelaskan dengan lancar Jaein tersenyum dengan pandangan -anak-pintar-J-

“Eo, Minkyung-ah aku  tidak mengerti soal ini.”. Jongeop yang tidak datang sejak awal pun terlihat kesulitan di soal kedua.

“Hhhmm ini...”. *gugup*

“Biar aku bantu Jongeop.”. Jaein dengan senang hati menarik soal Jongeop dan menjelaskan segalanya.

Jongeop terlihat bersemangat dan memperhatikan dengan seksama.  Yap, Jaein memang handal dalam hal mengajar. Namun, disisilain Minkyung menekuk wajahnya cemberut menatap Jongeop yang tersenyum bahagia karena dapat dengan mudah mengerti.

 

****************************

 

Minkyung PoV

Hari sudah semakin sore. Jam telah menunjukan pukul 4 dan kegiatan belajar hari ini, selesai sampai disini. Kau masih terus menatap Jongeop yang terlihat akrab dan banyak berbincang dengan Jaein, beda ketika dia bersama kau. Well, perasaan ini di sebut cemburu.

Kalian telah selesai merapihkan barang dan sekarang tengah berjalan menunju gerbang sekolah. Sungrin berjalan di belakang sendiri sibuk dengan handphone-nya, Hakyeon dengan setia berjalan di sampingmu, begitu pun di samping kirimu Eunkyu dan Zelo asik berbincang, lalu? Yap! Jaein dan Jongeop, mereka berjalan didepanmu dan banyak berbincang, di tambah Jurusan yang mau Jongeop ambil adalah Jurusan yang sama dengan Jaein dan Sungrin. Jelas banyak topik pembicaraan di antara mereka berdua.

Kalian telah sampai di gerbang, yang artinya kalian berpisah dengan Eunkyu dan Zelo, lalu kalian berjalan ke Halte, berpisah dengan Sungrin karena bus yang kalian naiki berbeda. Kini tinggal kau dan Hakyeon, dan Jaein, Jongeop. Menunggu sedikit lama sebelum bus datang.

Kau berjalan masuk kedalam bus di ikuti Hakyeon di belakangmu dan segera mengambil tempat duduk Kosong di dekat pintu. Jongeop menghampiri kau dan terlihat ingin duduk di sampingmu, namun kau tidak mengacuhkannya dan menarik Hakyeon untuk mengisi tempat duduk kosong di sampingmu.

“Jongeop! Duduk disini.”. Jaein memanggilnya dan dia hanya menatap Jaein sebentar sebelum menatapmu dengan tatapan -ada-apa-denganmu-?-.

“Minkyung..”. Panggil Jongeop pelan sebelum Jaein kembali memanggilnya.

“Jongeobbie..Ada apa?”. Jaein terlihat bingung dan bersiap menghampiri kalian.

“Ani, nuna tidak apa-apa.”. Jawab Jongeop singkat dan segera duduk di samping Jaein. Well, kau makin menekuk wajahmu.

“Mereka dekat sekali ya.”. Hakyeon terlihat heran dan melipat tangannya didepan dada.

“.......”. Kau hanya terdiam menatap keluar Jendela, tidak menghiraukan ucapan Hakyeon.

“Hhhhmmm...Kau cemburu yaaa??”. Hakyeon menggodamu dan kau hanya mendorong tubuhnya pelan sebelum kembali menatap keluar jendela.

 

Hakyeon akhirnya turun dan itu tandanya halte selanjutnya kau pun  harus turun. Sesekali kau mencuri pandang ke arah Jongeop. Ya dia asyik sekali berbincang banyak dengan Jaein, bahkan terdengar banyak tertawa. Kau hanya bisa merasa jengkel dalam diam dan melipat tanganmu didepan dada.

“Halte xxxxx-xxxx”. Speaker bus telah menyebutkan nama Halte tempatmu turun, dan kau bisa melihat Jongeop yang reflek melihat kearahmu. Kalian bertemu pandang, namun kau hanya bisa membuang pandanganmu seraya berjalan ke arah pintu.

Kau pun turun setelah bus berhenti dan bergegas berjalan pulang dengan hati berat. Namun seseorang menggenggam tanganmu, dan membawamu berjalan ke arah berlawanan. Kau masih terkejut melihat orang yang menggenggam tanganmu sehingga kau tidak bisa berkata apa-apa. Hingga ia membawamu kesebuah cafe.

I Use Handel and Gretel photo here ^^

“.....”. Kau menghentikan langkahmu dan tertunduk malu dihadapannya, menatap tangannya yang menggandeng tanganmu.

“Eo!”. Jongeop menyadarinya dan segera melepas gandengannya. Dia menunduk malu dan mengusap lehernya malu, sebelum KEMBALI menggandeng tanganmu. “T-Tidak apa-apa kan?”.

“.......”. Kau melipat bibirmu kedalam, menyembunyikan senyum malumu.

“Setelah belajar lama, butuh sesuatu untuk mendinginkan otak kan? Ditambah sekarang benar-benar dingin, butuh sesuatu yang dingin untuk membuat badan hangat. *kepercayaan orang korea begitu*”. Jongeop menarikmu kedalam cafe dan mencari tempat duduk untuk kalian berdua, tanpa mendengar persetujuan darimu. “Ice Cream Waffle? Eotte *bagaimana*?”.

“Boleh.”. Kau mengangguk pelan.

“Tunggu disini akan aku pesankan.”. Jongeop tersenyum manis, menunjukan sederetan giginya, tersenyum lebar hingga matanya menghilang. Nnamun, ia pergi tidak lama, ia segera kembali dengan 2 Milk Tea hangat dan satu Ice Cream waffle yang besar untuk kalian berdua.

 

**************************

 

Jaein PoV

Kau berjalan pulang, berjalan perlahan menuju rumahmu. Well sedikit gila karena kau tersenyum sepanjang jalan. Kau tidak menyangka kau dengan Jongeop sebegitu mudahnya menjadi dekat. Bahkan kau masih ingat lelucon-lelucon garing yang selalu ia berikan di tengah perbincangan kalian. Hingga saat kau membuka tasmu................

“OMO!”. Kau panik saat menyadari kau lupa membawa setumpuk buku tugas yang kau ingat masih tergeletak di kelas. Kau segera mengambil handphone-mu untuk menghubungi Sungrin untuk menemanimu kembali ke Kampus namun.....

 

On the phone... *setelah menelefon 3 kali akhirnya ada yang mengangkat*

Jaein : Sungrin-ah!

Sungrin eomma : Eo? Hmm.. Maaf Sungrin sedang mandi ada yang perlu saya sampaikan?

Jaein : Oh, bibi. Aku Jaein, kira-kira kapan Sungrin selesai mandi?

Sungrin eomma : Mungkin 30 menit lagi, hihihih.. Waktu mandi dia cukup lama 30-60 menit. Cobalah telefon dia 30 menit lagi Jaeinnie.

Jaein : Oh..Hmm..Terima Kasih bibi..

Sungrin eomma : Kembali..

 

“CK!”. Kau berdecak keras mengingat hari sudah sangat sore, dan pulang lewat dari jam 5 tandanya sebuah jitakan akan kau dapatkan dari ibumu. Well, tidak mungkin menunggu Sungrin dengan secepat kilat kau berlari kembali ke Halte untuk pergi menuju kampus.

Dan, Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padamu, tanpa ada traffic jam dan tanpa menunggu bus terlalu lama, akhirnya kau sampai di Kampus dalam waktu kurang dari 20 menit. Kau segera berlari kedalam kelasmu dan berharap pintu kelasmu tidak terkunci.

“Haaaaaaaaahhh ~ ! Untung saja masih ada disini!”. Ucapmu yang sebenarnya tidak terlalu kencang, namun karena ruangan begitu sepi suaramu terdengar menggema di ruang itu.

“YAISH!”. Kau terkejut mendengar suara yang lembut dan dalam berdecak kesal di ikutin hentakan kaki di bangku.  “Ya.. Kau tau kau menganggu waktu tidur siangku?”. Seseorang dengan suara serak dan Well,lembut itu memandangmu dengan tatapan yang tenang, tetapi kau bisa lihat kekesalan dari matanya.

“M-Mianhamnida.”. Jawabmu sedikit takut dan membungkuk sopan kearahnya.

“Ne.”. Jawab Pria dengan bibir merah dan kulit yang sangat putih itu. Namun, kini ia berdiri dan merapihkan bajunya yang berantakan, seraya melihat ke arah jam. Kau masih terdiam di tempatmu dan berusaha memasukan buku-buku tugasmu kedalam tas. “Oh! Sudah hampir jam 5 ternyata.... Kalau begitu aku ganti perkataanku.”.

“M-Maksudmu?”. Kau menatap bingung kearahnya.

“Terima Kasih telah membangunkanku, ada hal penting yang harus aku lakukan pukul 5 sore, dan berkat suara nyaringmu itu aku tidak telat. Thanks.”. Pemuda itu memberikan senyum seringainya kearahmu dan bergegas pergi. “Terima Kasih nona manis. Bye ~ Well kelasnya nyaman. Hahahaha..”.

“....(®////®)....”. Dia memang aneh, dan terlihat ‘nakal’ namun ucapan ‘nona manis’ itu sukses membuat pipimu merah. “Seonbae-kah? Aku tidak pernah lihat. Aku harus tanya Sungrin.”. -Pikirmu

 

Eunkyu PoV

 

Sepanjang perjalanan pulangmu bersama Zelo, kau hanya terdiam dan melamun.

 

Obrolan Jongeop dan Chanyeol di kelas...

“Kau mau masuk academy? Jadi tidak cari tempat kuliah?”. Tanya Jongeop pada Chanyeol yang sedang sibuk dengan kertas pendaftaran.

“Yap!”. Jawab Chanyeol mantab.

“Siapa saja yang akan masuk academy? Kenapa kau memegang banyak formulir pendaftaran.”. Jongeop kembali bertanya karena begitu penasaran dengan banyaknya kertas di atas meja Chanyeol.

“Banyak? Berlebihan sekali. Ini hanya 2 formulir kok. Yang satu untuk Zelo.”.

 

Tanpa kau sadari Zelo memperhatikanmu sejah tadi dan dia benar-benar penasaran ada apa di dalam otakmu.

“Ada masalah?”. Zelo menepuk pundakmu dan kau bisa melihat wajah khawatirnya.

“A-Ani.”. Kau tersenyum dan menggeleng pelan kearahnya.

“Mau menghabiskan waktu sebentar di taman itu?”. Zelo menunjuk taman yang tidak terlalu jauh dari tempat kalian berdiri sekarang.

 

Kau mengangguk pelan sebagai jawaban dan kalian duduk di ayunan yang ada di taman itu. Kalian terdiam karena kau hanya tertunduk sejak tadi. Menyadari hari semakin sore dan dingin, Zelo berdiri dari tempatnya duduk dan berdiri dengan lututnya di hadapanmu, sehingga tinggi kalian sejajar. Dia melingkarkan syal yang hampir tidak pernah ia lepas dari lehernya, di lehermu.

“Zelo, nanti kau bisa membeku.”. Ucapmu tertuju pada syal yang ada di lehermu.

“Aku tidak kedinginan.”. Zelo tersenyum menunjukan lesung pipinya dan memegang tanganmu erat. “Ada masalah apa?”. Tanyanya lembut, namun cukup membuatmu diam tak berkutik.

“Apa kau serius ingin masuk Universitas Xxxxx *universitas Sungrin dan Jaein*?”. Tanyamu sambil menunduk, well kau merasa terpaksa untuk jujur.

“Aku serius. Wae?”. Dia menatapmu bingung dengan dahi yang mengkerut.

“Bagaimana dengan akademi musik itu?”. Pertanyaanmu membuat dia terkejut sesaat sebelum kembali tersenyum lebar.

“Tidak jadi.”. Dia menggeleng pelan.

“Wae? Bukankah kau sangat ingin masuk dunia musik? Jangan karena aku kau...”. Zelo memotong pembicaraanmu.

“Ani.. Aku memang sempat ingin masuk akademi itu. Namun, bukan karena aku sangat ingin masuk kesana. Tetapi karena aku sempat putus asa soal universitas xxxxx. Di banding akademi itu, universitas yang kita tuju pendidikan musiknya lebih bagus, dan aku khawatir mengingat ujian SAT sangat susah.”. Kini Zelo tertunduk dan memainkan tanganmu.

“Jadi kau ingin masuk akademi itu karena takut ikut SAT?”. Tanyamu.

“Yap! Hehehehehe.. Tapi mengingat kau dan teman-temanmu belajar sangat gigih. Aku jadi termotivasi, aku dan Jongeop benar-benar ingin masuk universitas itu. Karena Club Dance disana benar-benar terkenal. Well, karena kau juga.”. Zelo segera melepas tanganmu dan berdiri canggung. “Ekhem. Hehehehe..”. Zelo membersihkan tenggorokannya agar rasa gugupnya hilang.

“Aku lega.”. Kau ikut berdiri di hadapannya. “Jujur aku takut kalau nanti kita berpisah dan kau sibuk.”. Kau berucap seraya menunduk malu. Namun, rasa malumu berubah menjadi perasaan senang saat Zelo menarikmu kedalam pelukannya.

“Tidak akan meninggalkanmu walau aku sesibuk apapun.”. Zelo mengecup keningmu sebelum mengandeng tanganmu untuk kembali berjalan pulang.

.

.

.

.

.

Sampai rumah..

Akhirnya kau sampai rumah, dan tengah berdiri didepan pintu. Menunggu Daehyun membukakan pintu untukmu. Well, Kau masih tersenyum membayangkan apa yang Zelo ucapkan dan lakukan tadi. Hingga kau tidak sadar Daehyun sudah membukakan pintu dan tengah berkacak pinggang.

‘TAK!’

Sebuah jitakan mendarat di kepalamu.

“Ya Oppa!!”. Kau menatap Daehyun dengan kesal dan mengusap kepalamu.

“Sudah mulai centil ya?”. Daehyun tersenyum menyebalkan kearahmu dan menatapmu dengan tatapan mematikannya.

“S-Siapa yang centil!”. Wajahmu memerah dan reflek kau memegang pipimu.

“Dicium Zelo?”. Pertanyaan Daehyun sontak membuatmu mengangguk pelan. “MWEO?? Jinjja?”. Tanya Daehyun dengan tawa yang menggelegar di akhir pertanyaannya.

“A-Ani! K-Ka-Kata siapa?!! Ah sudah menyingkir! Aku mau masuk!”. Wajahmu semakin memerah. Kau mendorong Daehyun dan segera masuk kedalam rumah.

“Hayoooooo ~ jangan bohooonngg ~ ciuman yaaaa??? Hhhhmmm :>”. Daehyun terus mengikutimu di belakang dan terus meledekmu.

“IH ! ANI! Jangan sok tahu kau oppa!!”. Kau berteriak salah tingkah dan terus mencoba mendorong Daehyun yang terus mengikutimu.

“Ciuman kaaann ~ ?”.

“AKU BILANG TIDAK! DIA HANYA MENGECUP KENINGKU PUAS??!”.

“HAHAHAHAHAHAHAHA ~ CCCIIIEEEEE ~ ! HAHAHAHAAH ~”.

“GEUMANHAE!! *arti : STOP IT!!*”.

 

**********************

 

Hakyeon Pov

Jam hampir menunjukan pukul tujuh dan kau sudah siap dengan baju hangat berwarna hijau favoritmu. Mengingat ucapan JR disekolah tadi, kau segera bersiap-siap dengan kilat. Agar tidak bertemu dengan JR yang katanya akan menjemputmu pukul 7.

Kau segera keluar dari kamar setelah mengenakan sepatu dan....

“Aaahh.. Akhirnya kau selesai juga Hakyeon-ah. Jinyoung sudah menunggumu sejak 30 menit yang lalu.”. Ucapan ibumu menimbulkan senyum asam di wajahmu.

“Kau sudah siap? Ayo Hakyeon-ah kita berangkat sekarang.”. Dengan penuh percaya diri JR menghampirimu dan menggandeng tanganmu.

“Ya! Apa-apaan ini?”. Kau berbisik pada JR dan menatapnya dengan tatapan bingung.

“Hati-hati Jinyoung-goon, jangan pulang lewat dari pukul 9. Kalian mengerti?”. Ibumu berkacak pinggang sebelum menutup pagar.

“Baik eommeoni, kami pergi dulu.”. Jinyoug memberi hormat sebelum kembali menggandeng tanganmu.

 

Saat kalian sudah berjalan cukup jauh dari rumahmu, kau melepas gandengan tangan JR dan menatapnya heran. Dia membalas tatapanmu dengan senyuman jenakanya, dan kembali menarik tanganmu membawamu lari kencang.

“YA!! BISA PELAN-PELAN?”. Kau berusaha memberontak namun hasilnya nihil.

“Tidak bisa! Kita harus cepat! Karena aku sudah lapar!”.

“MWEO??!!”.

.

.

.

.

.

‘JENG JENG’

Yap, JR menipumu soal pertemuan club fotografi dan kalian tengah berada di sebuah restoran di Hongdae. Kau hanya terdiam dan melipat tanganmu, tidak tertarik dengan ucapan-ucapan JR atau dengan ‘rencana’ manisnya yang berbuah pahit ini. Kau merasa di tipu dan kau tidak suka dengan cara dia untuk mengajakmu kencan. Kau hanya duduk dan memasang wajah bosan di hadapannya.

“Kau mau makan apa?”. JR bertanya padamu seraya matanya menyusuri buku menu.

“......”. Kau hanya terdiam dan memainkan asbak yang ada di atas meja.

“Cha Hakyeonnie..”. JR menarik tanganmu agar kau menatapnya, namun kau hanya menatapnya sebentar dengan tatapan jengkel.

...

Tanpa kau duga, JR menutup kembali buku menu dan senyum hilang dari wajahnya.

“Maaf kami tidak jadi.”. JR mengembalikan buku menu sebelum berdiri dan menggandeng tanganmu.

“Maaf, tuan anda telah memesan tempat ini, jadi pembatalan  tetap di kenakan biaya.”. Ucap pelayan itu sopan dan kau membeku mendengar ucapannya. JR telah memesan tempat ini sebelumnya dan well hatimu sedikit tergerak.

“Oh, baiklah,. Berapa?”. Belum sempat pelayan itu menjawab pertanyaan JR kau lebih dahulu memotongnya.

“Kenapa di batalkan? Aku lapar.”. Ucapmu kembali duduk, dan JR kembali tersenyum.

“Aku pesan makanan terbaik disini! Untuk dua orang!”. JR kembali bersemangat dan menatapmu dengan senyuman lebar. Kau hanya kembali melipat tanganmu didada dan kembali menatapnya jengkel. “Terima Kasih , Hakyeonnie.”.

“Cih!”.

 

**************************

 

Sungrin PoV

1 a.m in the morning.

On the phone...

Sungrin : Yeoboseyo.. *ucapmu dengan nada datar*

Yongguk : Hmm?? Wae jagiya? *Yongguk terdengar terbangun dari tidurnya*

Sungrin : Bogocipuunngg ~ (aegyo : Bogoshippeo/I Miss You)

Yongguk : Nado..

Sungrin : Kau mengantuk sekali ya?

Yongguk : Hehehe..

Sungrin : -____-! Yasudah kembali lah tidur..

Yongguk : Kau juga tidurlah, segitunya kah merindukanku? Ini sudah lewat dari tengah malam.. Tidak bisa tidur?

Sungrin : Eung.. Aku tidak bisa tidur.. Kau tidurlah aku akan tut..

Yongguk : Girl im in love with you.. This ain't the honeymoon.. Past the infatuation phase.. Tidurlah akan aku nyanyikan lagu untukmu, maaf lagunya tidak bagus, I’m a rapper, aku hanya bisa menyanyikan lagu ini.

Sungrin : Gwaenchana.. Cepat nyanyikan untukku..

Yongguk :  Girl im in love with you.. This ain't the honeymoon.. Past the infatuation phase... Right in the thick of love.. At times we get sick of love... It seems like we argue everyday [Ordinary people]... bla bla bla ....

 

************CHAPTER 5 END***********

 

Hope you like it ^^ and please gimme a comment ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rinakkuma #1
#barumaumulaibaca
sachiko0106 #2
Makasih sudah mau bacaaa xDD
Next chapter added ^^
Hwangeun #3
aaah menarik~ penasaran sama jaein-jongup-minkyung xD *jongup biased* bakal ada next chapter kah?xD