Chapter 7 : Horrible day

She is My Busan Girl. No, She is Our Busan Girl.

“Kemana saja kau Eunkyu-ya?! Kenapa baru pulang?”. Terlihat wajah lelah dan khawatir dari ibumu. “Kenapa Handphone-mu tidak bisa dihubungi?”. Kau baru ingat, handphone-mu kau silent saat di kelas tadi.

“Maaf eomma, aku pergi kerumah teman untuk mengerjakan tugas kelompok Kimia. Oke dia kakak kelasku, karena aku dan temanku tidak mengrti tugas yang diberikan guru tadi pagi, dan soal Hanphone, dia aku silent.”.

“Iya aku maafkan, tapi setidaknya hubungi aku dulu kalau kau ingin pulang telat. Aku panik sekali. Ini pertama kali kau ke Seoul! Aku benar-benar panik.”. Ibumu masuk kedalam rumah dan menyediakan makan malam untukmu.

“Maaf eomma.”. Ucapmu menundukan kepalamu.

“Yasudah sekarang bersihkan tubuhmu dan makan malam, setelah itu tidur ya. Eomma lelah, selamat malam.”.

“Selamat malam eomma.”.

 

Setelah mandi dan memakan makan malammu. Kamu segera pergi kekamarmu untuk tidur. Tetapi, ini sangat gagal. Kau berkali-kali mencoba memejamkan matamu, tetapi kau tidak bisa tidur. Ini semua karena kecupan ya kemarin Zelo mengecup pipimu dan hari ini Daehyun mencium keningmu. Oke kau kalut malam ini.Dua orang yang berbeda menyukaimu secara bersamaan. Padahal, baru sekitar 3 minggu kau pindah ke Seoul.

Zelo, anak yang apa adanya dan melakukan sesuatu sesuai dengan kata hatinya. Terlihat nakal, tetapi itu bentuk kejujuran darinya. Sedangkan Daehyun, terlihat sedikit tertutup. Lebih pendiam, pintar, dan tidak terlihat nakal. Bahkan kau menyukai cara dia memperlakukanmu, seakan dia siap menjagamu kapan saja. Walau terkadang kau bisa melihat sisi kekanakan dari Daehyun. Seperti cara dia meminta maaf tadi.

Kau tersenyum sepanjang malam sebelum akhirnya tertidur pukul 2.00 malam.

 

********************

 

Kau bangun dan bersiap pergi kesekolah dengan rasa kantuk yang masih menggerayangi matamu. Beruntung kau masih bisa bangun pagi dan bisa mendapatkan bus yang tidak terlalu ramai.

 

Dibus...

 

“Eunkyu-ya. Bangunlah.. Sudah sampai.”. Seseorang menepuk pundakmu untuk membangunkanmu. Kau terbangun dan menyadari kau tertidur di bahu seseorang. “Ayo bangun sedikit lagi sampai.”.

“!!!”. Kau segera bangun dari bahu Zelo dan merapihkan rambutmu. “Zelo-ya sejak kapan kau disini?”. Belum sempat Zelo menjawabmu..

‘Halte SOPA.”. Speaker berbicara dan kalian segera turun.

 

“Tadi aku sebenarnya menunggumu di halte.”. Ucap Zelo. Wow...sepertinya akan ada sesuatu. “Tapi saat aku panggil kau tidak menoleh dan hanya tertunduk, bahkan saat aku duduk disampingmu kau hanya memandang keluar jendela dan tidak lama tertidur.”.

“Aaaahh aku malu.”. Kau menutup wajahmu.

“Tidak usah malu.”. Zelo tersenyum kearahmu. “Kau mengantuk? Tidak tidur tadi malam?”.

“Aku tidak bisa tidur tadi malam.”. Ucapmu sambil mengangguk.

“Aku juga akhir-akhir ini tidak bisa tidur.”.

 

Sepanjang perjalanan menuju kelas kalian berdua terdiam. Kau, sebenarnya sadar berkali-kali Zelo membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu. Tapi, kau hanya bisa diam karena ketika berada disampingnya, bernafas saja sulit bagimu.

Namun saat melewati tangga Zelo menarik tanganmu dan memutar tubuhmu untuk menghadapnya. Karena kau berada satu anak tangga lebih depan, tinggi kalian menjadi sejajar. Kau bisa melihat wajahnya dengan jelas di hadapanmu. Beruntung ini masih terlalu pagi dan tangga sepi tanpa seorangpun yang lewat.

“Bisa berhenti pulang dengan Daehyun seonbae?”. Wajah Zelo terlihat sangat serius, atau mungkin terlihat seperti.........memohon?

“Me-Memang k-kenapa?”. Kau menatap matanya dan menelan ludahmu kasar.

“Aku tidak suka melihatnya.”. Zelo menatap kearah lain dan kau bisa lihat telinganya memerah, bahkan warnanya lebih pink dari rambutnya. “Aku menyukaimu. Aku cemburu. Karena itu berhentilah pulang dengan Daehyun seonbae. Aku bisa mengantarmu pulang.”.

“......”. Kau mendengar ucapannya, karena itu kau hanya terdiam, dan tanpa sadar tanganmu mengenggam erat kerah bajumu. “Perasaan apa ini.”.-pikirmu. Sesuatu bergejolak didadamu. Kau sangat senang dengan apa yang dia ucapkan, namun bayangan Daehyun muncul di kepalamu.

“A-Ah!”. Zelo mengusak kasar wajahnya dan segera berbalik badan menghindari pandangan matamu. “Eunkyu-ya berhentilah pulang bersama Daehyun Seobae. Daaann....Mau tidak kau menjadi pacarku?”. Zelo memunggungimu dan bertanya dengan nada memohonnya.

“Beri aku waktu untuk menjawabnya.”. Ucapmu lirih sebelum kau berlari meninggalkannya menuju kelas.

 

***************************

 

Istirahat...

“Eo-Eonni. Boleh aku tahu bagaimana Yongguk oppa mengatakan cintanya padamu?”. Kali ini kalian menghabiskan waktu di atap sekolah lagi.

“Dia tidak menyatakan cinta padaku.”. Ucapan Sungrin membuatmu bingung. Sungrin berhenti menggigit kroket-nya dan memandang sepatunya sambil tersenyum. Dia terdiam sejenak mengingat hal yang indah setahun yang lalu.

“Lalu bagaimana kalian berpacaran?”. Tanyamu penuh rasa penasaran.

“Seperti yang aku katakan. Kami saling suka dan memutuskan berpacaran.”. Sungrin terdiam sesaat dan senyum mengembang di wajahnya. “Waktu itu kami sedang kencan, kami memang sering pergi berdua saat melakukan pendekatan. Saat itu sedang di kedai es krim. Tiba-tiba Yongguk mengeluarkan kalung ini.”. Sungrin merogoh kerahnya dan mengeluarkan kalung dengan bandul ‘BYG’.

“Wah ~ ini kalungnya bagus sekali.”. Kau menyentuh kalung itu dan mengamatinya sesaat sebelum kembali Sungrin masukan ke balik seragamnya.

“Dia beli ini dengan gajinya.”. Sungrin tersenyum lagi dan kau bisa melihat kata ‘BAHAGIA’ tercap jelas di wajahnya. “Lalu dia bilang padaku ‘Kau menyukaiku kan? Dan kau tau aku menyukaimu kan? Mau pakai kalung ini? Sebagai tanda kau milikku sekarang..Bagaimana?.Lalu wajahku memerah dan aku mengangguk dengan cepat. Maka dia segera memakaikan kalung itu dileherku dan dia mengeluarkan kalung yang sudah bertengger dilehernya. Kalung berbandul ‘PSR’. ‘Aku sudah pakai ini. Tandanya aku milikmu sekarang. Jagiya.’ Lalu........disitulah ciuman pertamanya. Hehehehehe..*tertawa salah tingkah*”. Sungrin masih larut dalam bayangannya dan tersenyum tidak jelas. Begitu juga kau. Dalam seketika wajahmu memerah ketika bayangan Zelo pagi tadi muncul di otakmu.

 

*Melamun masing-masing*

 

“Jadi? Ada kejadian apa kemarin?”. Yap! Kau sudah biasa berteman dengan seorang peramal, eeeeuuumm...atau lebih tepatnya tukang tebak. Ucapan Sungrin itu membuyarkan lamunanmu.

“Sebenarnya ada dua kejadian dalam waktu kurang dari 24 jam.”.

“Apa itu?”.

“Aku benar-benar bingung.”. Kau menghela nafas dan berfikir sejenak. “Kemarin Daehyun Oppa mencium keningku, dan tadi pagi Zelo mengatakan cintanya padaku. Mereka berdua menyukaiku. Ya, walau Daehyun oppa tidak mengatakan secara langsung. Tapi aku tahu.”. Kau menunggu suara tawa dari mulut Sungrin. Namun, Tidak disangka kau merasakan elusan lembut di punggungmu.

“Aku tau pasti kau kalut sekarang. Ikutilah kata hatimu. Kalau memang hatimu berkata Zelo maka jawab ‘IYA’ padanya. Tapi, jika hatimu berkata Daehyun. Katakan pada Daehyun tentang perasaanmu,”.

Dan......Sangat tidak membantu! Ucapan Sungrin semakin membuatmu kalut.

 

*************************

 

Jam pulang sekolah...

Kau berjalan cepat menuju gerbang depan. Ya, kau menghindari Zelo. Karena jujur, kau belum siap memberikan jawaban padanya. Namun, kau kurang beruntung. Zelo menangkapmu di lapangan Outdoor dekat gerbang sekolah.

“Bagaimana dengan jawabannya?”. Ucapnya disela nafas beratnya. Ya, dia berlari untuk mengejarmu. Namun kau hanya terdiam dan menunduk. Kau belum siap sekarang.

“Berikan aku waktu hingga besok.”. Jawabmu pelan sebelum seseorang muncul membuyarkan semuanya.

“Eunkyu ayo kita pulang.”. Daehyun menarik tanganmu dan segera berjalan menjauhi Zelo. Kau menatap Zelo dan Zelo juga menatapmu, hingga.

“Eunkyu pulang bersamaku.”. Ucap Zelo membuat Daehyun berhenti berjalan. Zelo menghampiri kalian dan menarik tanganmu yang lainnya.

“Aku ada perlu dengannya. Tolong, lepas tangannya.”. Daehyun menatap Zelo dengan tatapan memohon, dan kau hanya menunduk. Kau benar-benar kalut dan kau benar-benar ingin menangis. “Tolong, lepas. Aku ada perlu dengannya hari ini.”. Daehyun mengulang ucapannya dan Zelo melepas tanganmu.

“Baiklah.”. Gumam Zelo sebelum akhirnya dia meninggalkan kalian berdua. Daehyun menatap matamu dan baru kali ini kau melihatnya tidak tersenyum.

 

............................................

 

Kalian segera berjalan pulang. Seperti biasa dia memberikan satu headsetnya kepadamu dan lagu hari ini adalah. SHINee_Hana. Akhirnya kalian sampai didepan apartementmu.

“Terima kasih oppa.”.

“Tunggu sebentar.”. Daehyun melihat sekeliling dan mulai berbicara saat pintu gerbang sudah cukup sepi. “Aku merasa ini terlalu cepat. Tapi sepertinya aku sudah telat.”. Daehyun menghela nafas dan memandangmu hangat.

“M-Maksud oppa?”. Dia tidak menjawabmu dan hanya menyanyikan satu bait lagu yang kalian dengar tadi sambil menatap matamu.

“Saranghaeyo geudaemaneul jeo haneulmankeum.. Jeongmal geudaeneun naega saneun eeyuin geolyo.. Geudaereul aju mani geudael michidorok anajugo shipeo.. Ajik mani ppareungeojyo geureongeojyo [Trans : Aku mencintaimu sebesar langit.. Kamu benar-benar alasan aku untuk hidup.. Aku benar-benar ingin memelukmu.. Kita masih terlalu cepat kan?”. Setelah bernyanyi dia menatapmu. “Bait itu kurang lebih menggambarkan perasaanku padamu.”.

 

Terdiam...

 

“Aku tau ini terlalu cepat, tapi aku rasa ada sesuatu antara kau dan Zelo. Aku justru merasa aku telat.”. Daehyun menunduk.

“.......”. Kau hanya terdiam dan tidak mampu menatapnya. Benar saja, apa yang kau takuti terjadi. Sekarang kau semakin kalut dan bingung.

“Aku butuh jawabanmu. Tapi, aku tidak memaksakan kapan kau harus menjawabnya. Naekkeo haja *jadilah milikku*.”. Pertanyaan dia justru terdengar seperti sebuah ajakan. “Setelah ini, atau jika kau menolakku. Tolong berlaku lah seperti biasa. Jangan merasa canggung padaku. Tetaplah pulang bersamaku, tetaplah jadi temanku.”.

“......”.

“Tapi jika ada orang lain di hatimu. Aku tidak apa-apa, aku bisa pulang sendiri.”. Dia tertawa kecil dan tersenyum sebelum akhirnya........”Boleh aku meminta satu pelukan?”. Kau terkejut dan menatapnya. Well melihat tatapan matanya membuatmu mengangguk kecil.

“Terima kasih.”. Dia memelukmu beberapa detik. Kau bisa merasakan detak jantungnya yang sangat cepat. Begitu juga dengan detak jantungmu. Kau rasa dia tidak main-main mengenai ucapannya. Karena kau juga bisa merasakan suhu tubuhnya yang meningkat. Setelah melepas pelukan, dan mengacak rambutmu seperti biasa, dia segera menghilang dari hadapanmu.

 

Malam ini kau tidak bisa tidur....

 

********************CHAPTER 7 -END-*********************

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
damncuteluhan
#1
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA AKU BAHAGIAA \m/ kekeke akhirnyaaa~ aku lagi nyari fanfic nya zelo dan daehyun, eh ketemu ini >< aaaaa seneng banget cerita nya daebakk (y) apalagi pake bahasa indonesia :'>
Little-Girl
#2
sama samaaa^^ kebayang deh muka zelo-nya kaya gimana, pasti lucuu aaa x3
sachiko0106 #3
Updated ^^
Hihihihi makasih yaaa Little-Girl ^^
Little-Girl
#4
waaaaa ayo update update, penasaran haha x)